
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif – Penelitian kualitatif mengutamakan kualitas data, mencakup ruang lingkup yang terbatas, serta membutuhkan waktu pelaksanaan cukup lama. Bagaimanakah teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian kualitatif? Mari simak bahasan berikut.

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian kualitatif.
PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Pendekatan dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan, di antaranya:
Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dilakukan demi memberikan gambaran yang lebih detil mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian biasanya berupa deskripsi tekstual, tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas.
Tujuan penelitian deskriptif ialah :
- Menggambarkan/mendeskripsikan suatu fenomena atau mekanisme sebuah proses.
- Menciptakan seperangkat kategori atau pola.
Studi Kasus
Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya terhadap satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif. Studi kasus dapat mengantarkan peneliti memasuki unit-unit sosial, seperti perhimpunan, kelompok, keluarga, dan berbagai bentuk unit sosial lainnya. Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya terhadap satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, terperinci, dan komprehensif.
Bogdan dan Biklen (1982) mengklasifikasikan studi kasus atas enam tipe:
- Studi kasus kesejarahan sebuah organisasi
Yang dituntut dalam studi kasus jenis ini adalah pemusatan perhatian mengenai perjalanan dan perkembangan sejarah organisasi sosial tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula. - Studi kasus observasi
Yang lebih ditekankan di sini adalah kemampuan seorang peneliti menggunakan teknik observasi dalam kegiatan penelitian. - Studi kasus life history
Studi ini mencoba menyingkap dengan lengkap dan rinci kisah pengalaman hidup seseorang. Seseorang yang dimaksud tentu tidak sembarang orang melainkan yang memiliki keunikan menonjol dan luar biasa dalam konteks kehidupan masyarakat. - Studi kasus komunitas sosial atau kemasyarakatan
Berupaya menyelami sisi-sisi unik tapi bermakna dari lingkungan sosial sekitarnya di dalam komunitas dimana ia hidup dan bergaul sehari-hari. - Studi kasus analisa situasional
Fokus perhatian penelitian berupaya menggambarkan sebuah situasi sosial yang telah atau sedang berlangsung. - Studi kasus mikroetnografi
Studi kasus tataran ini dilakukan terhadap sebuah unit sosial terkecil. Katakanlah sebuah sisi tertentu dalam kehidupan suatu komunitasd, organisasi, atau bahkan seorang individu.
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Dalam pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan:
Wawancara
Wawancara merupakan pengajuan pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara tatap muka. Wawancara dalam pendekatan kualitatif dapat dibedakan atas:
- Wawancara terstruktur, yakni peneliti sudah menyiapkan format pertanyaan dan jawaban. Peneliti telah memiliki standarisasi yang akan membatasi jawaban informan.
- Wawancara semi terstruktur, yakni peneliti masih memiliki daftar pertanyaan yang ingin diajukan, namun tetap mengembangkan sikap sensitif untuk membiarkan informan menjawab di luar kategori yang disiapkan peneliti.
- Wawancara tidak terstruktur, yakni peneliti sama sekali tidak memiliki daftar pertanyaan untuk diajukan. Peneliti hanya melontarkan satu isu kunci dan membiarkan pembicaraan mengalir.
Keahlian yang harus dimiliki peneliti dalam proses wawancara di antaranya adalah sebagai berikut:
- Sensitif pada perasaan informan agar informasi dapat digali lebih baik.
- Memecah perhatian, karena selain fokus pada wawancara, peneliti juga harus mengamati kejadian lain yang berlangsung yang dapat menjadi tambahan informasi.
- Tanggap untuk mengajak informan pendiam untuk berbicara dan mengemukakan pendapat.
- Melakukan probing pada informan, yaitu kemampuan mengarahkan informan untuk memberikan informasi secara lebih mendalam.
- Tidak bersifat menggurui, agar informan dapat memberikan informasi secara lengkap dan nyaman.
Observasi
Observasi menjadikan peneliti sebagai saksi yang secara langsung menyaksikan suatu gejala sosial yang diteliti. Terdapat dua ragam observasi dalam ilmu sosial, yaitu:
- Observasi partisipatoris
Observasi partisipatoris atau observasi partisipasi umumnya dilakukan peneliti secara tersembunyi, tanpa memberi tahu masyarakat yang diobservasi. Dalam observasi partisipatoris, peneliti bersikap seolah menjadi bagian dari masyarakat yang diteliti. Tujuannya adalah membiarkan masyarakat yang ditetiti melakukan hal sealamiah mungkin untuk mendapat hasil menyeluruh tentang gejala sosial yang diamati. - Observasi non-partisipatoris atau sistematik
Observasi sistematik dilakukan peneliti dengan diketahui oleh subjek atau masyarakat yang diteliti karena peneliti membawa suatu alat ukur, misalnya tabel. Tabel ini diisi hal-hal yang terkait dengan informasi yang ingin dikumpulkan dalam pengamatan. Dalam observasi sistematik, peneliti melakukan observasi dengan terlebih dahulu menentukan hal-hal apa saja yang ingin diobservasi.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data dalam Penelitian Kuantitatif
Dalam pendekatan kuantitatif, peneliti mengumpulkan data yang dapat diukur secara kuantitas (dengan angka atau statistik), misalnya jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, jumlah penghasilan, sikap serta tindakan yang terukur, dan sebagainya. Bagaimanakah teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif? Mari simak bahasan berikut.
Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif.
PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUANTITATIF
Pendekatan kuantitatif terdiri dari sejumlah metode penelitian, di antaranya:
- Penelitian Eksploratif
Penelitian ini dilaksanakan karena setelah dilakukan telaah kepustakaan secara sistematis dan komprehensif ternyata masih terdapat kekosongan informasi tentang suatu fenomena yang ingin diketahui. Tujuan penelitian eksploratif adalah untuk mengidentifikasi varibel-variabel serta aspek-aspek permasalahan tertentu dari fenomena atau fakta yang ingin dicari tahu maknanya. - Penelitian Deskriptif
Ditempuh didasarkan atas adanya informasi dari hasil penelitian eksploratif yang telah dilakukan, sehingga penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menghasilkan suatu deskripsi yang lengkap dari hal yang diteliti, dalam artian menghasilkan suatu gambaran jaringan antar variabel-variabel. - Penelitian Eksplanatoris
Merupakan lanjutan dari penelitian deskriptif, yang dilakukan karena adanya kesadaran peneliti untuk menjelaskan lebih lanjut mengapa (why) suatu variabel terikat bertingkah laku tertentu akibat adanya perubahan-perubahan pada variabel bebas. - Penelitian Survei
Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian sosial yang sangat luas penggunaannya. Penelitian ini memiliki ciri khas yang ditunjukkan dari jumlah sampel (yang dijadikan sasaran pengamatan) cukup besar, dan cara pengumpulan datanya yang dilakukan dengan menggunakan perangkat kuesioner.
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENELITIAN DATA
Dalam pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen angket/kuesioner, yakni berupa lembaran-lembaran kertas yang berisikan sejumlah pertanyaan. Bentuk pertanyaan dalam angket/kuesioner dapat dibedakan atas:
- Pertanyaan Latar (background question/classifier)
Digunakan untuk memperoleh karakteristik demografik dari kelompok yang sedang dikaji, seperti usia, jenis kelamin, dan sebagainya. - Pertanyaan Closed-End atau Multiple Choice
Tipe ini digunakan untuk menentukan perasaan atau opini tentang isu tertentu dengan cara membolehkan responden memilih jawaban dari daftar yang sudah disediakan sebelumnya. - Pertanyaan Free-Response atau Open-End
Mempersyaratkan responden menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri.
Dalam penyusunan pertanyaan angket/kuesioner, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
- Menyesuaikan pertanyaan dengan target responden,
- Mengatur urutan pertanyaan, mulai dari pertanyaan yang paling sederhana sampai pertanyaan yang paling rumit.
- Memastikan pertanyaan dalam kuesioner akan dijawab secara suka rela oleh responden,
- Memastikan pertanyaan dalam kuesioner terkait dengan kondisi yang diketahui oleh responden,
- Pertanyaan tidak ambigu atau memiliki makna ganda,
- Tidak menanyakan pertanyaan yang sama dalam bahasa berbeda secara berulang,
- Hindari mengarahkan responden pada jawaban tertentu, dan
- Usahakan untuk menggunakan pertanyaan yang singkat dan langsung.
Kelebihan angket/kuesioner sebagai instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
- Tidak memerlukan kehadiran peneliti,
- Dapat menjangkau responden dalam jumlah banyak,
- Seragam untuk semua responden,
- Dapat dibuat anonim, serta
- Waktu menjawab fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu tiap responden.
Rangkuman
- Pendekatan kuantitatif terdiri dari sejumlah metode penelitian, di antaranya, penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, penelitian eksplanatoris, dan survei.
- Dalam pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen angket/kuesioner, yakni berupa lembaran-lembaran kertas yang berisikan sejumlah pertanyaan.
- Pendekatan dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan, di antaranya, penelitian deskriptif dan studi kasus.
- Dalam pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan wawancara dan observasi.