Pengertian dan Syarat Berlangsungnya Integrasi Sosial

By | January 4, 2021
Pengertian dan Syarat Berlangsungnya Integrasi Sosial

Pengertian dan Syarat Berlangsungnya Integrasi Sosial

Pengertian dan Syarat Berlangsungnya Integrasi Sosial

Pengertian dan Syarat Berlangsungnya Integrasi Sosial – Apakah yang dimaksud dengan integrasi sosial. Apakah syarat berlangsungnya integrasi sosial? Berikut penjelasannya.

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai pengertian dan syarat berlangsungnya integrasi sosial.

Integrasi adalah kebalikan dari konflik sosial. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Secara umum, integrasi sosial dapat didefinisikan sebagai proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat, sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut bisa meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan norma. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar anggota masyarakat tadi sepakat mengenai struktur kemasyarakatan yang dibangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosialnya.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial adalah:

  1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan masing-masing. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
  2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi.
  3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat tergantung pada faktor-faktor berikut ini :

  • Homogenitas kelompok
    Semakin homogen suatu kelompok atau masyarakat, maka semakin mudah pula proses integrasi antar anggota di dalam kelompok atau masyarakat tersebut. Contohnya, masyarakat/kelompok suatu suku bangsa.
  • Besar kecilnya kelompok
    Semakin kecil suatu kelompok, integrasi sosial pun akan lebih mudah dicapai. Hal ini bisa terjadi karena dalam kelompok kecil, hubungan sosial antar anggotanya terjadi secara intensif sehingga komunikasi dan tukar menukar budaya akan semakin cepat terjadi.
  • Mobilitas geografis
    Semakin sering anggota masyarakat datang dan pergi, tentu akan kian menyulitkan proses integrasi sosial.
  • Efektivitas komunikasi
    Komunikasi yang baik dalam masyarakat juga akan mempercepat integrasi sosial.

Dalam suatu interaksi sosial, proses menuju integrasi dapat dipersamakan dengan proses sosial bersifat asosiatif. Suatu proses sosial dapat disebut asosiatif bila mengindikasikan adanya ‘gerak pendekatan atau penyatuan’. Sebagai contoh proses asosiatif ialah kooperasi, yakni perwujudan minat dan perhatian orang untuk bekerja bersama-sama dalam suatu kesepahaman, sekalipun motifnya sering dan bisa tertuju pada kepentingan diri sendiri. Setidaknya ada empat bentuk kooperasi yang bisa disebutkan :

  • Tawar menawar (bargaining)
    Merupakan bagian dari proses pencapaian kesepakatan untuk pertukaran barang dan jasa.
  • Kooptasi (cooptation)
    Usaha ke arah kerja sama yang dilakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan ditunjuk untuk mengendalikan jalannya organisasi atau kelompok.
  • Koalisi (coalition)
    Yaitu dua organisasi atau lebih yang – sekalipun mempunyai struktur berbeda – hendak mengejar tujuan yang sama dengan cara kooperatif.
  • Patungan (joint-venture)
    Yakni usaha bersama untuk mengusahakan suatu kegiatan, demi keuntungan bersama yang akan dibagi nanti, secara proporsional dengan cara saling mengisi kekurangan masing-masing partner.

Rangkuman

  • Integrasi adalah kebalikan dari konflik sosial. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat.
  • Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *