☑ Fungsi dan Struktur Mitokondria

By | December 23, 2020
☑ Fungsi dan Struktur Mitokondria

☑ Fungsi dan Struktur Mitokondria

Mitokondria

Fungsi dan Struktur Mitokondria

☑ Fungsi dan Struktur Mitokondria – Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang struktur dan fungsi bagian sel. Salah satu penyusun bagian sel tersebut adalah mitokondria. Nah pada topik ini, kalian akan belajar lebih detail tentang struktur dan fungsi mitokondria.

Sebagai manusia, tentu kalian membutuhkan asupan energi untuk beraktivitas. Begitu pula dengan sel. Jika manusia mendapatkan energi dari makanan, lalu darimana sel mendapatkan asupan energi tersebut?

Mitokondria adalah organel respirasi yang terdapat di dalam sel-sel eukariotik. Seperti halnya kloroplas, mitokondria awalnya dianggap sebagai sel bakteri yang ditelan oleh sel-sel eukariotik sederhana melalui mekanisme endositosis. Endositosis adalah proses pembungkusan suatu objek menggunakan membran plasma. Hal ini dibuktikan dengan adanya ribosom dan kloroplas di dalamnya. Keduanya berfungsi sebagai penghasil protein karena memiliki lingkar DNA—seperti DNA bakteri—dan bermembran ganda. Ternyata hal itu tidak terbukti, karena respirasi selular pada bakteri berlangsung di dalam membran plasma, dimana membran plasma tersebut tidak berupa lipatan seperti halnya mitokondria.

Struktur mitokondria

Mitokondria berbentuk menyerupai kacang dengan panjang 1-4 μm dan diameter 0,2-1 μm. Membran mitokondria bersifat kuat, fleksibel, dan tersusun atas lipoprotein. Membran bagian dalam tersusun atas lipatan yang disebut krista dan diisi oleh cairan yang disebut matriks. Krista berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan oksigen, sedangkan matriks berfungsi sebagai tempat berkumpulnya sitokrom (enzim), RNA, dan DNA.

DNA di dalam mitokondria berfungsi untuk mengode sintesis protein secara spesifik (khusus). Membran bagian luar berfungsi sebagai pembatas dan pelindung. Di antara membran dalam dan membran luar, terdapat ruang intermembran. Ruang tersebut bersifat selektif semipermeabel. Untuk memahami lebih lanjut, perhatikan gambar berikut.

Fungsi mitokondria

Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi di dalam sel. Oleh karena itu, mitokondria biasa disebut pembangkit energi sel (The Power House of Cell). Rata-rata sel hewan mengandung 1000 sampai 2000 mitokondria di dalamnya. Jumlah itu setara dengan 15%-20% volume total sel. Sel-sel dengan jenis yang berbeda akan memiliki jumlah yang berbeda pula. Hal itu bergantung pada fungsinya. Sebagai contoh, sel-sel lemak memiliki jumlah mitokondria yang lebih banyak daripada sel syaraf. Hal itu karena sel-sel lemak berfungsi untuk menyimpan energi, sedangkan sel-sel syaraf berfungsi untuk menghantarkan impuls. Suatu sel akan menghasilkan banyak mitokondria melalui pembelahan biner (binary fission).

Pada pembahasan sebelumnya disebutkan bahwa, mitokondria merupakan pembangkit energi sel. Hal itu dibuktikan dengan berlangsungnya respirasi selular di dalam matriks dan membran krista dengan bantuan enzim respirasi. Respirasi selular adalah proses pengubahan ATP (adenosin trifosfat) menjadi glukosa. ATP adalah senyawa penyimpan energi yang memiliki susunan hampir sama dengan DNA karena mengandung nukleotida adenin yang terikat dengan ribosa dan tiga kelompok fosfat. Apabila ikatan kovalen antara kelompok-kelompok fosfat ini putus, maka akan dihasilkan energi untuk sel. Berikut ini merupakan reaksi oksidasi yang terjadi di dalam matriks mitokondria.

Respirasi selular terjadi dalam tiga tahap, yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transpor elektron. Penjelasan masing-masing proses akan dijabarkan di kelas XII.

Kita memang tidak bisa melihat sel secara langsung, tetapi kerja sama organel di dalamnya memberikan peran yang begitu besar bagi makhluk hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *