Mengenal, Pengelompokkan, dan Protista Mirip Jamur

By | December 30, 2020
Mengenal, Pengelompokkan, dan Protista Mirip Jamur

Mengenal dan Pengelompokkan

Mengenal, Pengelompokkan, dan Protista Mirip Jamur

Mengenal, Pengelompokkan, dan Protista Mirip Jamur – ada topik sebelumnya, kalian telah mengenal salah satu kelompok besar makhluk hidup, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Pada topik ini, kalian akan belajar kelompok lainnya yaitu protista. Apa itu protista? Bagaimana ciri khas protista? Apa yang membedakan protista dengan makhluk hidup lainnya? Nah, mari simak cerita berikut.

Pernahkah kamu merasakan sakit perut atau sakit gigi? Tahukah kamu salah satu penyebab sakit gigi atau sakit perut yang kamu rasakan dapat terjadi karena rongga usus dan mulut kamu dipenuhi oleh protista. Protista tersebut tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Untuk dapat mengamatinya diperlukan alat tertentu. Akan tetapi, ada juga protista yang dapat dilihat secara langsung dan ada di lingkungan sekitar kamu. Mau tahu seperti apa protista itu? Simak penjelasannya berikut ini.

Pada topik sebelumnya, kamu telah belajar bahwa berdasarkan keberadaan membran inti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi prokariot dan eukariot. Protista merupakan kelompok eukariot, artinya makhluk hidup yang selnya sudah memiliki membran inti. Protista merupakan organisme eukariot yang bukan jamur, tumbuhan, atau hewan. Protista berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos yang artinya “pertama”. Protista merupakan organisme eukariot yang pertama dan paling sederhana.

Protista umumnya hidup di lingkungan yang mengandung banyak air, misalnya ekosistem perairan, tanah yang lembap, dedaunan, dan sampah yang membusuk. Protista dapat melayang-layang di permukaan air atau melekat di dasar air. Selain itu, protista dapat hidup bersama makhluk hidup lainnya (disebut inang). Protista yang hidup bersama inangnya dapat bersifat menguntungkan atau merugikan.

Protista dapat ditemui berupa organisme bersel satu (uniseluler) yang hidup mandiri (soliter) atau hidup berkumpul (koloni). Umumnya, protista yang uniseluler tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi membutuhkan alat bantu seperti mikroskop. Contoh protista uniseluler adalah amoeba. Protista juga dapat ditemui berupa organisme bersel banyak (multiseluler). Beberapa protista multiseluler dapat dilihat secara langsung, misalnya ganggang.

Protista memiliki cara hidup yang beragam. Ada protista yang dapat membuat makanannya sendiri (autotrof) dan ada pula yang memperoleh makanan dari organisme lain di sekitarnya (heterotrof). Protista yang autotrof umumnya memiliki klorofil dan hidup di lingkungan yang terpapar cahaya matahari sehingga dapat berfotosintesis dan menghasilkan makanan sendiri. Protista yang heterotrof dapat memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara “menelan” atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler) atau menguraikan bahan makanan di sekitarnya (ekstraseluler), kemudian menyerap hasil penguaraiannya.

Pengelompokkan Protista

Berdasarkan cara hidup dan kemiripan ciri dengan mahkluk hidup lainnya, protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.

  1. Protista mirip jamur (jamur lendir)
    Kelompok protista mirip jamur memiliki ciri tidak berklorofil. Oleh karena itu, protista mirip jamur memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan makanan di sekitarnya, kemudian menyerap hasil penguaraiannya. Protista mirip jamur memiliki alat gerak sehingga dapat bergerak secara aktif.
  2. Protista mirip tumbuhan (ganggang)
    Kelompok protista mirip tumbuhan umumnya memiliki klorofil yang digunakan untuk membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Struktur tubuhnya beraneka ragam, ada yang uniseluler dan koloni dalam bentuk benang, ada pula yang multiseluler dalam bentuk lembaran. Ada ganggang yang memiliki alat gerak sehingga dapat bergerak bebas, ada pula yang tidak dapat bergerak.
  3. Protista mirip hewan (protozoa)
    Kelompok protista mirip hewan sering disebut protozoa. Protozoa memiliki alat gerak sehingga umumnya dapat bergerak dengan aktif. Protozoa umumnya tidak memiliki klorofil sehingga memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara “menelan” atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler).

Protista dapat berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual melibatkan organisme jantan dan betina, sedangkan reproduksi aseksual tidak harus melibatkan keduanya. Protista merupakan kelompok makhluk hidup yang memiliki jumlah spesies paling banyak dan mendiami berbagai ekosistem.

Protista Mirip Jamur

ada topik sebelumnya, kalian telah mengenal Protista dan jenisnya. Pada topik ini, kalian akan belajar tentang salah satu jenis Protista, yaitu Protista mirip jamur. Seperti apa Protista mirip jamur itu? Apa yang membedakannya dengan jenis Protista lainnya? Simak cerita berikut ini.

Kalian tentu mengenal tokoh Spiderman, seorang laki-laki yang dapat berubah wujud dan memiliki kemampuan seperti seekor laba-laba. Kemampuan itu dimilikinya setelah pada suatu waktu ia digigit oleh laba-laba. Sayangnya hal tersebut hanya cerita fiksi atau tidak ada di dunia nyata. Akan tetapi, tahukah kamu Protista mirip jamur memiliki kemampuan untuk mengubah wujudnya seperti halnya spiderman tadi. Pada fase tertentu dalam hidupnya, protista mirip jamur dapat berubah wujud menjadi menyerupai hewan. Penasaran bagaimana hal tersebut terjadi? Nah, mari simak penjelasan lengkap mengenai Protista mirip jamur berikut ini.

Pada awal penemuannya, Protista mirip jamur dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi (jamur) karena kemiripan dalam hal bentuk tubuh dan cara hidup. Namun setelah diamati lebih lanjut, cara reproduksi dan siklus hidupnya berbeda dengan Fungi, bahkan lebih mirip dengan jenis Protista lainnya (ganggang dan protozoa).

Protista mirip jamur umumnya memiliki bentuk tubuh seperti hifa dan dapat menghasilkan spora baik untuk perkembangbiakan maupun untuk tujuan pertahanan tubuh. Cara hidup Protista mirip jamur bersifat heterotrof, yaitu tidak dapat membuat makanan sendiri atau mengambil makanan dari makhluk hidup lainnya. Protista mirip jamur mendapatkan makanan dengan cara parasit (menempel pada inang) atau saprofit (menguraikan bahan makanan di sekitarnya). Protista mirip jamur dapat berkembangbiak secara asesksual dan seksual.

Pengelompokkan Protista mirip jamur

Berdasarkan cara hidupnya, Protista mirip jamur dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Myxomycotina biasa disebut jamur lendir

Myxomycotina disebut jamur lendir karena jika kelaparan maka akan bergabung dan mengeluarkan lendir agar bisa bergerak pindah ke lingkungan yang nyaman atau menguntungkan.
Ciri khusus dari jamur lendir diantaranya:

  • biasanya hidup di hutan basah, batang kayu lapuk, dan tanah yang lembap;
  • bentuk tubuhnya seperti jamur yang paling sederhana bahkan aseluler (tidak bersel), memiliki sitoplasma dengan inti banyak, dan dapat bergerak seperti amoeba yang disebut plasmodium;
  • biasanya berwarna kuning, jingga, atau warna terang lainnya;
  • mendapat makanan dengan menelan organisme lain secara fagositosis; dan
  • cara reproduksi jamur lendir cukup unik karena di dalamnya terjadi perubahan wujud tubuh dari bentuk menyerupai hewan (plasmodium) menjadi menyerupai jamur (menghasilkan spora). Jamur lendir yang sudah dewasa akan melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembentukan spora. Kemudian spora tersebut akan berkembang berbentuk spora amoeboid yang dapat bergerak. Selanjutnya akan terjadi reproduksi seksual dengan meleburnya dua spora amoeboid tersebut menjadi plasmodium kembali.

Contoh jamur lendir: Dictyostelium discoideum.

Oomycotina biasa disebut jamur air

Ciri khusus dari jamur air diantaranya:

  • biasanya hidup di sumber air atau tanah, tetapi lebih banyak menjadi parasit hewan dan tumbuhan;
  • umumnya berbentuk hifa yang berinti banyak, berdinding sel dari selulosa, dan tidak memiliki kloroplas;
  • umumnya hidup dengan cara parasit, tetapi ada yang saprofit; dan
  • cara reproduksi jamur air dilakukan secara seksual dan aseksual. Hifa jamur air yang sudah dewasa akan melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara pembentukan spora. Kemudian spora tersebut akan berkembang berbentuk spora yang dapat bergerak menggunakan dua flagel. Selanjutnya akan terjadi reproduksi seksual dengan meleburnya dua spora berflagel tersebut menjadi hifa kembali.

Contoh jamur air:

  1. Saprolegnia (parasit pada ikan);
  2. Plasmopora viticola (parasit pada anggur); serta
  3. Phytophtora infestans (parasit pada kentang dan tomat).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *