Perbandingan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

By | December 24, 2020
Perbandingan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Perbandingan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Perbandingan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Perbandingan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan – Pada topik sebelumnya kalian telah belajar tentang cara mengamati sel, yaitu dengan membuat preparat segar atau awetan dari organ yang ingin diamati. Pada topik ini kalian akan belajar tentang perbandingan antara sel tumbuhan dan hewan. Meskipun sel merupakan unit terkecil, ternyata di dalam sel terdapat beberapa benda yang berukuran lebih kecil dari sel. Benda apa sajakah itu? Berikut analoginya.

section-media

Kalian tentu sering mengonsumsi sup, baik sup ikan maupun sup lain. Di dalam sup yang kalian makan, terdapat beberapa komponen, seperti wortel, kentang, dan lainnya. Seperti itu pulalah sel. Di dalamnya terdapat benda-benda kecil berwujud cair, padat, dan gas. Benda-benda kecil itu disebut dengan organela. Baik sel tumbuhan maupun sel hewan memiliki organela. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan diantara keduanya.

Sekarang, saatnya kalian memahami perbedaan antara organela pada sel tumbuhan dan hewan.

section-media

Tabel di atas menunjukkan bahwa ada beberapa organel yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan maupun sel hewan. Dari tabel di atas dapat kalian lihat ada organela yang hanya terdapat pada sel tumbuhan, bukan? Adanya organela tersebut menyebabkan sel tumbuhan memiliki sifat khusus, yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sifat khusus apa saja yang dimiliki organela itu?

section-media

Dinding sel dan plasmodesmata

Dinding sel merupakan lapisan pelindung terluar pada sel tumbuhan. Organela ini memiliki struktur yang kuat dan dapat mempertahankan bentuk sel tumbuhan agar tetap turgid. Hal ini dikarenakan bahan penyusun dinding sel adalah polisakarida meliputi selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin.

Ada dua jenis dinding sel, yaitu dinding sel primer dan sekunder. Dinding sel primer dapat ditemukan pada sel yang masih muda. Zat penyusunnya meliputi selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding inilah yang pertama kali terbentuk kemudian berkembang membentuk dinding sel sekunder, akibat adanya penyisipan (aposisi) dan penambahan (intususepsi) pada penebalan lama. Zat yang disisipkan atau ditambahkan adalah lignin, sehingga prosesnya dikenal sebagai lignifikasi. Dinding sel sekunder dapat kalian temukan pada sel-sel yang sudah tua dan mengeras.

Hal yang perlu kalian perhatikan adalah pada setiap dinding sel masih terdapat bagian yang tidak mengalami penebalan, yaitu noktah. Melalui bagian inilah air, mineral, unsur hara, hasil fotosintesis, dan zat lain dapat ditransfusikan ke seluruh tubuh tumbuhan. Selain itu, pada dua dinding sel yang berdekatan terdapat juluran benang-benang sitoplasmik atau plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lain yang berdekatan.

Kloroplas

Jika kalian perhatikan, sebagian besar daun tumbuhan berwarna hijau bukan? Hal ini karena adanya zat warna dalam organel kloroplas. Kloroplas merupakan satu dari tiga jenis pigmen pada tumbuhan (plastida). Apa saja ketiga pigmen plastida itu?

Kloroplas

Kloroplas mengandung pigmen hijau, yaitu klorofil dan karotenoid. Pigmen ini berfungsi untuk menangkap cahaya matahari saat proses fotosintesis. Berdasarkan spektrum warnanya, klorofil dibedakan menjadi empat jenis, yaitu klorofil a, b, c dan d.

Leukoplas

Leukoplas merupakan jenis plastida yang tidak berwarna, sehingga banyak ditemukan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari. Jenisnya meliputi amiloplas, elaioplas atau lipidoplas, dan proteoplas.

Kromoplas

Kromoplas adalah jenis plastida yang memberi warna merah dan orange atau kuning. Jenisnya meliputi karoten (kuning pada wortel), xantofil (kuning kecoklatan), dan fikosianin (biru).

Vakuola pusat dan tonoplas

Vakuola atau rongga sel terletak di bagian tengah sel dan berukuran besar. Vakuola menyimpan berbagai zat metabolit primer dan sekunder, cadangan makanan, pigmen dan air. Untuk melindungi seluruh isinya, vakuola dibungkus oleh suatu membran semipermeabel yang disebut tonoplas.

Sel Hewan

Nah, sekarang kalian sudah memahami organela khusus pada sel tumbuhan. Lalu bagaimana dengan sel hewan? Pada sel hewan juga ditemukan organela khusus. Apa saja?

section-media

Flagel

Flagel atau bulu cambuk berbentuk seperti cemeti, digunakan untuk menangkap makanan dan bergerak. Selain flagel juga terdapat fili atau rambut getar. Oleh karena ukurannya pendek, maka fili hanya digunakan untuk bergerak. Baik flagel maupun fili, hanya dapat ditemukan pada sel hewan tingkat rendah seperti Euglena sp dan Paramaecium sp.

Sentriol

Sentriol berjumlah sepasang dan berperan penting pada proses pembelahan sel. Dari sepasang sentriol inilah benang-benang spindel dibentuk. Benang spindel tersebut digunakan untuk mengikat dan menarik kromosom.

Lisosom

Lisosom dibungkus oleh selapis membran yang bersifat impermeabel. Lisosom berisi berbagai macam enzim hidrolitik (lisozim) seperti protease, lipase, nuklease, dan fosfatase. Adapun fungsi lisozim ini adalah untuk pencernaan dalam sel, autofagi, autolisis, eksositosis, dan menghancurkan senyawa karsinogen. Organela tersebut harus tetap ada dalam setiap sel agar sel tetap dalam kondisi normal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *