Pengertian Liberalisme – Lahir dan Perkembangannya

By | December 18, 2020
Pengertian Liberalisme - Lahir dan Perkembangannya

Pengertian Liberalisme – Lahir dan Perkembangannya

Pengertian Liberalisme – Lahir dan Perkembangannya

Pengertian Liberalisme – Lahir dan Perkembangannya – Pada umumnya, setiap bangsa memiliki sesuatu yang dihayati yang menjadi suatu keyakinan. Itulah yang disebut ideologi. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas dan menuntut komitment untuk mewujudkannya. Komitmen tersebut tercermin pada sikap dari bangsa/masyarakat yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan normatif yang harus dipatuhi oleh semua orang dalam hidup bermasyarakat (berbangsa). Nah, bagaimana dengan ideologi liberalisme? Untuk lebih memahaminya, mari kita simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Liberalisme

Secara etimologis, liberalisme berasal dari bahasa Latin yang berarti free tidak dibatasi atau independent in opinion bebas dalam berpendapat. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme menghendaki adanya suatu kebebasan individu dalam segala bidang, baik bidang politik, ekonomi maupun agama. Menurut paham liberalisme, titik pusat dalam kehidupan ini adalah individu, karena adanya individu maka masyarakat dapat tersusun dan negara dapat terbentuk.

Liberalisme dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu, liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap kepemilikan individu. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas.

Liberalisme melahirkan konsep pentingnya kebebasan hidup dalam berpikir, bertindak, dan berkarya. Dalam paham liberalisme, negara harus tetap menjamin kebebasan individu dan manusia secara bersama-sama mengatur negara. Menurut Sukarna ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Ketiga konsep dasar tersebut bersumber pada nilai-nilai pokok, di antaranya:

  1. Kesempatan yang Sama (Hold the Basic Equality of All Human Being)
    Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
  2. Perlakuan yang Sama (Treat the Others Reason Equally)
    Setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.
  3. Pemerintahan dengan Persetujuan dari yang Diperintah (Government by the Consent of The People or The Governed)
    Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.
  4. Berjalannya Hukum (The Rule of Law)
    Fungsi negara adalah membela dan mengabdi pada rakyat. Untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.
  5. Negara Hanya Alat (The State is Instrument)
    Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap dapat memenuhi dirinya sendiri dan negara merupakan suatu langkah ketika usaha masyarakat telah mengalami kegagalan.
  6. Dalam Liberalisme Tidak Dapat Menerima Ajaran Dogmatisme (Refuse Dogatism)
    Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632–1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.

Lahirnya Liberalisme

Kebebasan individu dijamin dengan dikeluarkannya Magna Charta tahun 1215 yang berisi bahwa seseorang (kecuali budak) tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita hak miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum. Dua peristiwa penting yang menjadi dasar lahirnya paham liberalisme adalah:

  1. Declaration of Independence (Pernyataan Kemerdekaan)
    Ke-13 koloni Inggris di Amerika Utara berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan Inggris dan menghasilkan Declaration of Independence yang menyatakan bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa Tuhan telah menganugerahi beberapa hal yang tidak dapat dipisahkan daripadanya diantaranya hak hidup, kebebasan kemerdekaan, dan hak untuk mencapai kemerdekaan.
  2. Buku Wealth of Nation karya Adam Smith
    Buku Wealth of Nation isinya mengenai gagasan pokok yang menjadi dasar bagi kaum liberal dibidang ekonomi yang dirumuskan dengan laisser faire, laisser passer (produksi bebas, perdagangan bebas).

Pertumbuhan dan perkembangan kaum liberal semakin nyata dengan munculnya golongan Borjuis di Perancis pada abad ke-18 yang menyuarakan liberalisme sebagai aksi protes terhadap kegagalan yang ada di Perancis saat itu. Golongan Borjuis mengajak seluruh rakyat untuk menentang kekuasaan raja yang bertindak sewenang-wenang dan kaum bangsawan dengan berbagai hak istimewa guna mendapatkan kebebasan berpolitik, berusaha dan beragama. Gerakan liberalisme ini akhirnya meningkat menjadi gerakan politik dengan meletusnya revolusi Perancis (1789).

Satu naskah penting yang dihasilkan saat revolusi Perancis adalah “la declaration des droit de lhomme et du citoyen” (pernyataan hak hak asasi manusia dan warga negara) pada 27 agustus 1791. Selanjutnya lewat kekuasaan Napoleon Bonaparte, paham liberalisme ini disebarluaskan ke seluruh Eropa dan kemudian menyebar di seluruh dunia dengan semboyan “liberte, egelity, fraternite” (kebebasan,persamaan dan persaudaraan).

Perkembangan Liberalisme di Negara Maju dan Berkembang

Dalam politik, liberalisme dimaknai sebagai sistem dan kecenderungan yang berlawanan dengan menentang sentralisasi dan absolutisme kekuasaan. Di bidang ekonomi, liberalisme merujuk pada sistem pasar bebas dimana intervensi pemerintah dalam perekonomian dibatasi atau bahkan tidak diperbolehkan sama sekali. Pada batasan tertentu liberalisme identik dengan kapitalisme. Di bidang sosial, liberalisme berarti kebebasan menganut, meyakini, dan mengamalkan apa saja sesuai kecenderungan, kehendak dan selera masing-masing.

Rangkuman

  1. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
  2. Liberalisme menghendaki adanya suatu kebebasan individu dalam segala bidang, baik bidang politik, ekonomi maupun agama.
  3. Menurut Sukarna ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *