Sifat dan Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu

By | January 4, 2021
Sifat dan Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu

Sifat dan Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu

Sifat dan Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu

Sifat dan Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu – Sosiologi berasal dari bahasa Latin socious dan logos. Socius berarti teman atau kawan, dan logos berarti “kata” atau “berbicara”. Jadi sosiologi dapat diartikan ilmu yang membicarakan atau memperbincangkan teman atau kawan. Kemudian pengertian tersebut diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat.

Istilah sosiologi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan pertama kali dikemukakan Auguste Comte (1798-1857) dalam bukunya yang berjudul The Positive Philosophy, beliau menyebut kajian tentang kehidupan sosial manusia dengan kata sosiologi.

Seperti ilmu pengetahuan yang lain, objek kajian sosiologi adalah masyarakat dengan melihat hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Dalam pembahasannya, objek sosiologi dibagi menjadi dua kategori yaitu objek material dan objek formal.

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi memiliki sifat dan hakikat diantaranya adalah sebagai berikut:

  • sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial,
  • sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kategoris bukan normatif,
  • sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan terapan,
  • sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak bukan ilmu pengetahuan konkret,
  • sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum interaksi,
  • sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional,
  • sosiologi adalah ilmu pengetahuan umum bukan ilmu pengetahuan khusus.

Menurut Harry M. Johnson, sosiologi sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

  • Empiris, artinya sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan fakta sebenarnya dalam masyarakat.
  • Teoritis, artinya sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha menyusun teori berdasarkan hasil observasi dan disusun secara logis.
  • Kumulatif, artinya teori-teori sosiologi disusun berdasarkan teori yang sudah ada dengan pengembangan dan perluasan sesuai perkembangan masyarakat.
  • Nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya fakta tetapi menjelaskan fakta secara logis dan analitis.

Seperti ilmu pengetahuan yang lain, sosiologi berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, sehingga muncul cabang-cabang sosiologi antara lain : Sosiologi Politik, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Agama, Sosiologi Keluarga, Sosiologi Kesehatan, dan Sosiologi Ekonomi.

Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi memiliki empat macam kegunaan, yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan dan pemecahan masalah-masalah sosial.

Sosiologi sebagai ilmu dilengkapi dengan berbagai konsep dan metode dalam melihat realitas sosial, menganalisis, dan memecahkan berbagai persoalan kemasyarakatan. Sosiologi Sebagai metode, sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala-gejala alamiah.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat dua jenis metode yang digunakan dalam sosiologi, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif untuk meneliti fenomena yang tidak bisa diukur dengan angka. Metode kualitatif dilakukan dalam kondisi alamiah dan bertujuan untuk menghasilkan penemuan. Metode kualitatif merupakan satu model penelitian humanistik, yang menempatkan manusia sebagai subjek utama dalam suatu peristiwa sosial budaya.

Sementara metode kuantitatif digunakan untuk meneliti fakta-fakta yang dapat diukur dengan angka menggunakan indeks, skala, tabel dan formula. Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme yang memandang bahwa realitas dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan antargejala bersifat sebab akibat.

Selain metode-metode di atas, ada beberapa metode yang biasa digunakan dalam sosiologi, antara lain: metode deduktif, metode induktif, metode empiris, metode rasial, dan metode fungsional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *