Keanekaragaman dan Hakikat Kelompok Sosial

By | January 2, 2021
Keanekaragaman dan Hakikat Kelompok Sosial

Keanekaragaman dan Hakikat Kelompok Sosial

Keanekaragaman Kelompok Sosial

Keanekaragaman dan Hakikat Kelompok Sosial – Pengertian kelompok sosial menurut beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut;

  • Paul B. Horton : Berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik ( misalnya : sekelompok orang yang sedang menunggu keretapi )
  • Mayor Polak : Kelompok sosial adalah sejumlah orang orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur
  • Robert K. Merton : Kelompok sebagai sekumpulan orang orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan
  • Mac Iver dan Charles H. Page : Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama

Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat dan ciri ciri sebagai berikut :

  • Memiliki pola interaksi
  • Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
  • Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota masyarakat

Menurut Merton, kelompok berbeda dengan perkumpulan. Perkumpulan adalah sejumlah orang yang mempunyai solidaritas berdasarkan nilai bersama serta memiliki kewajiban moral untuk menjalankan peran yang diharapkan. Di dalam perkumpulan tidak ada unsur interaksi yang menjadi kriteria utama bagi kelompok. Kelompok juga berbeda dengan kategori sosial yang merupakan suatu himpunan peran yang mempunyai ciri sama, seperti jenis kelamin atau usia. Di antara himpunan orang orang yang berperan itu tidak ada interaksi.

Tipe tipe kelompok sosial menurut Klasifikasi Emile Durkheim ; Solidaritas organik dan solidaritas mekanik. Solidaritas organik adalah bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Solidaritas mekanik adalah bentuk solidaritas yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap, seluruh warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, ada di luar warga dan bersifat memaksa.

Klasifikasi kelompok menurut Ferdinand Tonmies : Gemeinschaft dan Gesselschaft Gemeinschaft merupakan kehidupan public sebagai kumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama tapi masing masing tetap mandiri. Gesselschaft bersifat sementara dan semu. Di dalam Gemeinschaft individu tetap bersatu meskipun tinggal secara terpisah, sebaliknya Gesselschaft, individu pada dasarnya terpisah

Klasifikasi kelompok menurut Charles H. Cooley dan Ellsworth : kelompok primer dan kelompok sekunder. Klasifikasi Soerdjono Soekanto membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal, yaitu : besar kecilnya jumlah anggota, kepentingan, wilayah, derajat interaksi sosial, kesadaran terhadap jenis yang sama, serta hubungan sosial.

Hakikat Kelompok Sosial

Manusia sejatinya memiliki hasrat untuk hidup berkelompok dan hidup bersama dengan orang lain. Bagaimanakah hakikat kelompok sosial dalam masyarakat? Berikut penjelasannya.

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai hakikat kelompok sosial dalam masyarakat.

Pada hakikatnya, manusia memang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk pribadi, sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin hidup tanpa berkelompok. Abu Ahmadi (2009) mengemukakan bahwa kelompok sosial adalah faktor utama yang akan memampukan manusia tumbuh dan berkembang sebagaimana wajarnya.

Sementara Emory S. Bogardus (2008) menyebut betapa tukar-menukar pengalaman (social experiences) yang terjadi dalam kehidupan berkelompok memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian manusia.
Lebih lanjut, kelompok-kelompok sosial terbentuk karena adanya hasrat dalam diri manusia itu sendiri. Hasrat tersebut, antara lain, sebagai berikut :

  • Hasrat sosial, yaitu hasrat manusia untuk menghubungkan dirinya dengan individu atau kelompok lain.
  • Hasrat bergaul, yaitu hasrat untuk bergaul atau bergabung dengan orang-orang maupun kelompok lain.
  • Hasrat memberitahukan, yaitu hasrat manusia untuk menyampaikan perasaannya kepada orang lain.
  • Hasrat meniru, yaitu hasrat manusia untuk meniru suatu gejala, baik secara diam-diam maupun terang-terangan, baik untuk sebagian ataupun keseluruhan.
  • Hasrat berjuang, yaitu hasrat manusia untuk mengalahkan lawan atau berjuang untuk mempertahankan hidupnya.
  • Hasrat bersatu, yaitu hasrat manusia untuk bersatu dengan lainnya agar tercipta kekuatan bersama, mengingat adanya kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah.

Sejumlah ahli memberikan definisi tentang kelompok sosial, sebagai berikut :

  1. Burhan Bungin
    Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan yang bersifat guyub atau pun formal.
  2. D.W. Johnson dan F.P. Johnson
    Sebuah kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka (face to face interaction), dimana masing-masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok, dan masing-masing menyadari kesalingtergantungan secara positif dalam mencapai suatu tujuan bersama.
  3. J.P. Chaplin
    Kelompok adalah sekelompok individu yang memiliki kesamaan dalam sejumlah karakteristik tertentu atau memiliki tujuan yang sama. Antara orang-orang tersebut saling berinteraksi, walaupun interaksi tidak perlu langsung dan tatap muka.

Sebagai tambahan, McDougall menyatakan sejumlah hal mengenai kelompok sosial:

  • Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok tetap ada, walaupun anggotanya berganti-ganti. Anggota kelompok dapat silih berganti datang dan pergi, namun nilai, norma, serta pembagian tugas dalam kelompok akan bertahan sebagaimana adanya.
  • Pengalaman-pengalaman kelompok direkam dalam ingatan. Setiap anggota biasanya memiliki pengalaman berkesan dalam kehidupan berkelompok atau berhubungan dengan kelompok lain. Pengalaman-pengalaman tersebut, disadari atau pun tidak, memiliki pengaruh terhadap pembentukan dan perubahan kepribadian.
    George Simmel menambahkan bahwa, ketika dalam kesendirian sekali pun, individu membawa kenangan dan imajinasi tentang orang-orang lain yang mempengaruhi pikiran juga tindakannya.
  • Kelompok mampu merespons secara keseluruhan terhadap rangsang yang tertuju kepada salah satu bagiannya. Ini menunjukkan adanya solidaritas atau kekompakan antar anggota kelompok.
  • Kelompok menunjukkan adanya dorongan-dorongan. Suatu kelompok dapat mendorong anggota-anggotanya untuk berperilaku positif atau pun negatif.
  • Kelompok menunjukkan emosi yang bervariasi. Dalam suatu kelompok, para anggota mungkin saja memiliki emosi (perasaan) berbeda terhadap suatu obyek yang sama. Meski demikian, perbedaan emosi tersebut umumnya dapat diatasi jika terdapat kepentingan untuk mencapai tujuan kelompok.
  • Kelompok menunjukkan adanya pertimbangan-pertimbangan kolektif (bersama). Ketika hendak mengambil keputusan menyangkut kepentingan kelompok, lazimnya akan didahului oleh perundingan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima sebagian besar anggota. Selain itu, individu yang menjadi anggota dari suatu kelompok sosial pun biasanya selalu mempertimbangkan kelompoknya sebelum bersikap atau berperilaku.

Rangkuman

  • Pada hakikatnya, manusia memang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk pribadi, sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin hidup tanpa berkelompok.
  • Abu Ahmadi (2009) mengemukakan bahwa kelompok sosial adalah faktor utama yang akan memampukan manusia tumbuh dan berkembang sebagaimana wajarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *