Permasalahan yang Timbul Akibat Globalisasi

By | December 20, 2020
Permasalahan yang Timbul Akibat Globalisasi

Permasalahan yang Timbul Akibat Globalisasi

Permasalahan yang Timbul Akibat Globalisasi

Permasalahan yang Timbul Akibat Globalisasi – Proses globalisasi ditandai oleh adanya penyeragaman (homogenisasi) unsur-unsur budaya dengan berpatokan pada peradaban Barat. Apakah permasalahan yang timbul akibat globalisasi? Berikut penjelasannya.

section-media

Setelah mempelajari bahasan ini, kalian diharapkan mampu memahami mengenai permasalahan yang timbul akibat globalisasi.

Adakah masalah yang ditimbulkan oleh globalisasi? Berbagai perubahan pada komunitas dan masyarakat lokal yang diakibatkan oleh globalisasi, pada akhirnya, juga menimbulkan berbagai permasalahan berikut :

Kerawanan pangan

Laju konversi lahan pertanian yang nyaris tak terkendali dan menurunnya jumlah rumah tangga usaha pertanian sesungguhnya hanyalah sekelumit dari sekian banyak masalah yang melingkupi sektor pertanian. Keengganan menjadi petani adalah masalah terbesar yang masih harus dituntaskan.

Bermunculannya masalah di perkotaan dan pedesaan

Berkembangnya kawasan perkotaan sebagai pusat perkembangan industri di era globalisasi telah mengakibatkan maraknya urbanisasi, yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pada tahun 1800-an, Hauser dan Schnore mencatat hanya 3 persen populasi dunia hidup di kota. Namun, sekitar tahun 2000-an, Massey menyatakan bahwa tak kurang dari setengah populasi dunia telah bermukim di perkotaan dan jumlah ini kian meningkat. Pertumbuhan populasi perkotaan yang tak terkendali jelas akan menimbulkan masalah karena pengembangan infrastruktur sulit menyamai laju kebutuhan dari penduduk yang terus bertambah jumlahnya.

Akhirnya, kawasan hunian kumuh pun bermunculan di sepenjuru kota seiring sukarnya memperoleh hunian layak, alokasi anggaran pemerintah kota untuk kesejahteraan warga (pendidikan, kesehatan) seakan tak pernah mencukupi karena banyaknya penduduk yang berdatangan dari desa), meningkatnya jumlah pengangguran (karena sebagian warga yang datang dari desa tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai untuk bekerja di sektor industri), dan kriminalitas berkembang menjadi masalah pelik. Tak hanya itu. Kemiskinan kian menggejala pula di perkotaan.

Pudarnya jati diri bangsa

Di era globalisasi, interaksi kultural terjadi melalui perkembangan media massa, terutama televisi, film, musik, bahan bacaan, dan media lainnya. Bersamaan dengan itu, masuk pula sejumlah paham dari negara Barat yang kurang bersesuaian dengan kebudayaan Indonesia, di antaranya:

  • Individualisme, yaitu suatu paham yang mementingkan kepentingan diri sendiri (individu).
  • Materialisme, yaitu suatu paham yang selalu memandang segala sesuatu berdasarkan materi atau harta benda.
  • Sekularisme, yaitu suatu paham yang menilai bahwa manusia tidak terikat pada nilai-nilai agama, melainkan hanya mengutamakan akal pikiran dan pendekatan ilmiah rasional belaka.
  • Hedonisme, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa kesenangan atau kenikmatan duniawi merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

Beberapa pihak bahkan menyamakan globalisasi dengan westernisasi, sehingga beranggapan bahwa bentuk kehidupan dan kebudayaan Barat adalah sebagai satu-satunya kemungkinan yang ada dan terbaik. Mereka ini kerap mempertentangkan kebudayaan Barat dengan kebudayaan lokal serta mencoba menyingkirkan unsur-unsur budaya lokal yang sarat keunikan untuk menggantikannya dengan nilai-nilai Barat yang cenderung homogen.

Ketergantungan teknologi

Bagi negara yang memilih jalur industrialisasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, tentu adalah keniscayaan untuk mengharapkan alih teknologi dan pengalaman dari negara-negara maju yang telah terlebih dahulu menuai kemajuan dari sektor industri. Namun, tanpa disadari, hal ini akan menimbulkan ketergantungan yang melemahkan bangsa. Logikanya sederhana. Jika bangsa Indonesia tergantung terhadap negara tertentu dalam penyediaan teknologi untuk kebutuhan industrinya, maka Indonesia akan berada dalam posisi lemah.

Mengapa demikian? Karena negara tersebut akan leluasa menentukan harga, bahkan mengajukan berbagai persyaratan tambahan agar teknologi yang dibutuhkan tetap tersedia. Untuk berpaling ke negara lain tak semudah membalikkan telapak tangan, sebab tidak banyak negara yang menguasai teknologi maju sesuai spesifikasi industri Indonesia.

Rangkuman

  1. Berbagai perubahan pada komunitas dan masyarakat lokal yang diakibatkan oleh globalisasi, pada akhirnya, juga menimbulkan berbagai permasalahan, di antaranya, kerawanan pangan, bermunculannya masalah di perkotaan dan pedesaan, pudarnya jati diri bangsa, dan Ketergantungan teknologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *