Unsur-Unsur Intrinsik Teks Drama

Unsur-Unsur Intrinsik Teks Drama – Pernahkah kamu menonton drama atau teater? Drama merupakan salah satu jenis karya sastra yang dipertunjukkan di atas panggung, tidak hanya ditulis menjadi sebuah buku, seperti antologi puisi, cerpen, atau novel. Akan tetapi, sebelum dibuat pertunjukan, drama terlebih dahulu dibuat naskah atau teks yang tentu saja akan berbentuk seperti buku.

Unsur-Unsur Intrinsik Teks Drama
Unsur-Unsur Intrinsik Teks Drama

Kamu akan belajar cara menulis teks drama. Namun sebelumnya, kamu harus mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur yang harus ada dalam teks drama sebagaimana yang akan kamu pelajari kali ini, yaitu tentang unsur-unsur intrinsik dalam teks drama. Sebagaimana kita ketahui bahwa drama merupakan salah satu karya sastra berupa sandiwara yang di dalamnya mencakup cara menulis lakon dan cara menjalankannya atau mementaskannya.

Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur yang membangun cerita dari dalam.

Unsur-unsur intriksik Sebuah drama

Tema

Tema merupakan ide atau gagasan yang mendasari pembentukan teks drama, misalnya drama bertema keserakahan penjual tahu. Tema akan diketahui setelah kamu membaca naskah sampai tuntas lalu menyimpulkan cerita drama tersebut;

Latar

Latar atau setting cukup berpengaruh dalam sebuah drama, terutama ketika ditampilkan di atas panggung karena melatarbelakangi setiap adegan dalam teks drama. Latar terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.

Contoh:

Sabtu pagi di Kota Paris, Siska dan Tari yang bercanda di bawah Menara Eiffel menggunakan mantel supertebal dan sepatu boat dihampiri Anjas.

Latar tempat pada contoh di atas adalah Kota Paris dan di bawah Menara Eiffel, sedangkan latar waktu yaitu pada Sabtu pagi, dan latar suasananya adalah akrab.

Alur

Alur atau plot merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan untuk menggerakkan jalan cerita. Alur terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

  • alur maju, jika rangkaian, peristiwa disusun dalam urutan ruang dan waktu yang runtut dari awal sampai akhir, misalnya drama “Malin Kundang” yang mengisahkan perjalanan hidup Malin Kundang secara runtut dari ia miskin sampai kaya raya, bahkan sampai mati terkena kutukan;
  • alur mundur (flashbackadalah rangkaian peristiwa terpotong di tengah karena menceritakan masa lalu,
  • alur campuran merupakan rangkaian peristiwa berupa gabungan dari alur maju dan alur mundur.

Alur selalu mengisahkan konflik, baik konflik internal atau konflik batin, yaitu konflik seseorang dengan dirinya atau ide-idenya, maupun konflik eksternal yang mencakup konflik sosial atau konflik antarsesama manusia dan konflik fisik atau konflik antara manusia dengan alam, misalnya pada drama “Malin Kundang” terjadi konflik sosial antara Malin dengan ibunya sehingga sang ibu murka dan mengutuk Malin.

Tokoh

Tokoh yaitu pelaku dalam drama yang biasanya dikenalkan pada awal teks drama disertai identitas dan wataknya. Secara umum, tokoh terdiri atas tokoh utama dan tokoh sampingan, misalnya pada drama “Malin Kundang” dengan tokoh utama Malin Kundang dan tokoh sampingan Ibu Malin Kundang. Berdasarkan watak, tokoh terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

  • Protagonis yaitu tokoh yang berperan baik, seperti Ibu Malin Kundang
  • Antagonis yaitu tokoh yang berperan jahat, seperti Istri Malin Kundang
  • Tritagonis yaitu tokoh yang menengahi antara yang baik dan yang jahat.

Penokohan atau Perwatakan

Penokohan atau perwatakan merupakan penggambaran karakter setiap tokoh dalam drama, misalnya keras kepala, rendah hati, dan bijaksana. Watak dapat diketahui lewat beberapa cara, yaitu sebagai berikut.

  • Diceritakan penulis drama

Contoh:

Di sebuah gubuk reyot, hiduplah seorang pria tua pekerja keras bersama anak laki-lakinya yang pemalas.

  • Diceritakan tokoh lain

Contoh:

Angga
(melamun sendiri) Bagaimana kalau ibu tidak setuju? Ibu kan pemarah? Dia pasti akan mengamuk.

  • Dialog antartokoh

Contoh:

Jajang
Terus terang saya malu dengan Atep.

Firman
Memangnya kenapa? Alasanmu tidak jelas.

Jajang8
Dulu saya pernah jahil sama dia (terdiam mengingat masa lalu)

  • Pelukisan tindakan

Contoh:

Roro
Saat lampu mati, aku langsung pergi ke kamar sambil menabrak beberapa benda yang tak bisa kulihat. Setelah itu, aku langsung saja lari ke bawah selimut.

Indri
Dasar Kamu!

Amanat

Amanat adalah pesan yang dapat dipetik atau diambil dari sebuah drama, misalnya berbohong hanya akan membuat kita celaka.

Dialog atau Percakapan

Dialog atau percakapan antartokoh menjadi ciri khas drama dibandingkan karya sastra lainnya. Dialog dalam teks drama terdiri atas dua macam, yaitu monolog atau percakapan yang dilakukan oleh satu orang (berbicara sendiri) dan konversi atau percakapan komunikatif antara beberapa tokoh.

Contoh:

Komar
(mengangkat telepon dengan ketakutan) Iya, Kang?

Muslihat
Suruh semua anak buah kamu ke markas besar. Sekarang!
Komar
Iya, Kang. (lari terbirit-birit)

Poin Penting

  1. Drama merupakan salah satu karya sastra berupa sandiwara yang di dalamnya mencakup cara menulis lakon dan cara menjalankannya atau mementaskannya.
  2. Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur yang membangun cerita dari dalam sebuah drama.
  3. Unsur-unsur intrinsik drama adalah sebagai berikut.
  • Tema
  • Latar
  • Alur
  • Tokoh
  • Penokohan
  • Amanat
  • Dialog

Unsur Intrinsik dari Sebuah Teks Drama

Masih ingatkah kamu dengan unsur-unsur intrinsik teks drama yang telah dipelajari pada pembahasan sebelumnya? Setelah kamu mengetahui unsur-unsur intrinsik drama, saatnya kamu menentukan setiap unsur intrinsik dari sebuah teks drama.

Saat menentukan unsur-unsur intrinsik dalam sebuah drama, kamu harus membaca keseluruhan naskah dramanya terlebih dahulu sambil menandai unsur-unsur yang kamu temukan ketika membaca. Unsur-unsur intrinsik tersebut sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya, yaitu sebagai berikut.

1. Tema

Tema yang merupakan ide atau gagasan yang mendasari pembentukan teks drama;

2. Latar

Latar atau setting yang terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang melatarbelakangi setiap adegan dalam teks drama;

3. Alur

Alur atau plot yang merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan untuk menggerakkan jalan cerita. Alur terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

  • alur maju jika rangkaian peristiwa disusun dalam urutan ruang dan waktu yang runtut dari awal sampai akhir,
  • alur mundur (flashback) adalah rangkaian peristiwa terpotong di tengah karena menceritakan masa lalu,
  • alur campuran merupakan rangkaian peristiwa berupa gabungan dari alur maju dan alur mundur.

4. Tokoh

Tokoh yaitu pelaku dalam drama yang secara umum terdiri atas tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh pun secara umum terdiri atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

  • protagonis yaitu tokoh yang berperan baik,
  • antagonis yaitu tokoh yang berperan jahat,
  • tritagonis yaitu tokoh yang menengahi antara yang baik dan yang jahat.

5. Penokohan

Penokohan atau perwatakan merupakan penggambaran karakter setiap tokoh dalam drama.

6. Amanat

Amanat yaitu pesan yang dapat dipetik atau diambil dari sebuah drama.

7. Dialog

Dialog atau percakapan antartokoh yang menjadi ciri khas drama dibandingkan dengan karya sastra lainnya.

Sebagai latihan, perhatikan teks drama di bawah ini!


Dari naskah drama tersebut, kamu dapat menentukan unsur-unsur intrinsik dalam teks drama tersebut, yaitu sebagai berikut.

1. Tema

Teks drama Telaga Warna memiliki tema raja bijaksana yang salah mendidik anak.

2. Latar

  • Latar tempat teks drama tersebut adalah istana, hutan, dan alun-alun istana.
  • Latar waktu yaitu zaman dahulu.
  • Latar suasana terdiri atas sedih, bahagia, gembira, terkejut, hening, bingung, panik dan takut.

3. Alur

Alur yang digunakan pada teks drama Telaga Warna adalah alur maju.

4. Tokoh

Tokoh-tokoh dalam teks drama Telaga Warna adalah Prabu Suwartalaya sebgai tokoh utama danRatu Purbamanah, Gilang Rukmini, Penasihat, Tukang Perhiasan, Rakyat 1, Rakyat 2, serta Rakyat 3 sebagai tokoh pembantu.

5. Penokohan

Penokohan atau watak setiap tokoh dalam cerita tersebut adalah sebagai berikut.

  • Prabu Suwartalaya : penyabar, arif, bijaksana, dan penyayang
  • Ratu Purbamanah : baik hati dan penyayang
  • Gilang Rukmini : manja, kasar, dan tidak tahu terima kasih
  • Penasihat : baik hati dan patuh
  • Tukang Perhiasan : tulus
  • Rakyat1: pecinta keluarga raja dan patuh
  • Rakyat 2: pecinta keluarga raja dan patuh
  • Rakyat 3: pecinta keluarga raja dan patuh

6. Amanat

Amanat atau pesan dari teks drama Telaga Warna adalah hargailah usaha orang lain.

7. Dialog

Bentuk dialog yang digunakan dalam teks drama Telaga Warnaberbentuk konversi atau percakapan yang komunikatif antarsesama warga istana dengan warga luar istana.

Poin Penting

Unsur-unsur intrinsik drama adalah sebagai berikut.

  • tema yang merupakan ide atau gagasan yang mendasari pembentukan teks drama;
  • latar atau setting yang terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang melatarbelakangi setiap adegan dalam teks drama;
  • alur atau plot yang merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan untuk menggerakkan jalan cerita. Alur terdiri atas tiga jenis, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran;
  • tokoh yaitu pelaku dalam drama yang secara umum terdiri atas tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh pun secara umum terdiri atas tiga jenis, yaitu tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis;
  • penokohan atau perwatakan merupakan penggambaran karakter setiap tokoh dalam drama;
  • amanat yaitu pesan yang dapat dipetik atau diambil dari sebuah drama;
  • dialog atau percakapan antartokoh yang menjadi ciri khas drama dibandingkan dengan karya sastra lainnya.

Cara menentukan unsur-unsur intrinsik dalam sebuah drama adalah dengan membaca keseluruhan teks terlebih dahulu sambil menandai unsur-unsur yang ditemukan ketika membaca.

Menganalisis adanya kaitan Antarunsur intrinsik dari Sebuah Teks Drama

Sudah pahamkah kamu dengan cara menganalisis unsur drama yang kita pelajari sebelumnya? Sekadar mengingatkanmu kembali bahwa drama adalah rangkaian sandiwara yang dipertunjukkan di atas panggung. Rangkaian sandiwara tersebut harus memiliki unsur intrinsik yang lengkap agar pertunjukan menjadi lebih hidup.

Pada dasarnya, setiap unsur intrinsik dalam sebuah drama memiliki keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur tersebut saling menjalin dan menjadi sebuah teks yang utuh dan padu.

Setelah membaca teks drama “Telaga Warna” yang telah disampaikan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, kamu dapat menyatukan setiap unsur intrinsik dengan menggabungkannya menjadi sebuah paragraf, tetapi tanpa mencantumkan unsur dialog. Perhatikan contoh berikut!

1. Tema

Teks drama “Telaga Warna” memiliki tema raja bijaksana yang salah mendidik anak.

2. Latar

  • Latar tempat teks drama “Telaga Warna” adalah istana, hutan, dan alun-alun istana.
  • Latar waktu teks drama “Telaga Warna” adalah yaitu zaman dahulu.
  • Latar suasana teks drama “Telaga Warna” adalah terdiri atas sedih, bahagia, gembira, terkejut, hening, bingung, panik, dan takut

3. Alur

Alur yang digunakan pada teks drama “Telaga Warna” adalah alur maju.

4. Tokoh

Tokoh-tokoh dalam teks drama “Telaga Warna” adalah Prabu Suwartalaya sebagai tokoh utama dan Ratu Purbamanah, Gilang Rukmini, Penasihat, Tukang Perhiasan, Rakyat 1, Rakyat 2, dan Rakyat 3 sebagai tokoh pembantu.

5. Penokohan

Penokohan atau watak setiap tokoh adalah sebagai berikut.

  • Prabu Suwartalaya : penyabar, arif, bijaksana, dan penyayang
  • Ratu Purbamanah : baik hati dan penyayang
  • Gilang Rukmini : manja, kasar, dan tidak tahu terima kasih
  • Penasihat : baik hati dan patuh
  • Tukang Perhiasan : tulus
  • Rakyat 1: pecinta keluarga raja dan patuh
  • Rakyat 2: pecinta keluarga raja dan patuh
  • Rakyat 3: pecinta keluarga raja dan patuh

6. Amanat

Amanat atau pesan dari teks drama “Telaga Warna” adalah hargailah usaha orang lain.

Unsur-unsur intrinsik di atas saling memiliki keterkaitan dan dapat kamu buat menjadi sebuah paragraf. Perhatikan contoh berikut ini!

Poin Penting

  1. Drama adalah rangkaian sandiwara yang dipertunjukkan di atas panggung. Rangkaian sandiwara tersebut harus memiliki unsur intrinsik yang lengkap agar pertunjukan menjadi lebih hidup.
  2. Pada dasarnya, setiap unsur intrinsik dalam sebuah drama memiliki keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur tersebut saling menjalin dan menjadi sebuah teks yang utuh dan padu.
  3. Cara menganalisis keterkaitan antarunsur adalah dengan menyatukan setiap unsur intrinsik (kecuali dialog) dengan menggabungkannya menjadi sebuah paragraf.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *