Unsur Tema dalam Drama – Siswa mampu mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama.

Sedang suka menonton film apa kalian? Tahu tidak, ternyata film dapat dijadikan media pembelajaran yang menyenangkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia, terutama pembelajaran mengenai materi menulis naskah Drama. Pernahkah kalian berpikir betapa luar biasanya penulis naskah dan penulis skenario sebuah film, sehingga cerita yang ditayangkan dapat membuat perasaan penontonnya campur aduk. Nah, berkenaan dengan itu kali ini kita belajar menggali ide untuk dijadikan inspirasi serta tema dalam menulis naskah drama.
Pada materi-materi awal kita telah memahami bahwa pada hakikatnya drama adalah memperagakan gerak, mimik, dan ucapan dengan cara mengikuti pola yang ada. Pola di dalam drama sudah ditentukan oleh naskah atau cerita.
Naskah drama ditulis awalnya dari bentuk cerita biasa menjadi naskah drama utuh yang berbentuk dua bagian, yaitu narasi dan dialog. Fungsi narasi dalam naskah drama adalah untuk memperjelas cerita sehingga mudah diperagakan. Di lain sisi, dialog berfungsi agar sang pemain seakan-akan bercerita, bukannya membaca.
Naskah drama lazim disebut skenario. Menyusun cerita drama artinya menyusun skenario. Naskah drama disusun berdasarkan tema yang ditetapkan.
Perlu keterampilan khusus agar piawai menulis naskah drama. Ketekunan dan latihan merupakan kunci utamanya. Meski demikian, menulis naskah drama dapat dipelajari, sehingga siapapun dapat membuatnya.
Langkah utama dalam menulis cerita tentunya menyiapkan tema terlebih dahulu. Tema mempunyai pengertian yang sama dengan gagasan atau topik, yaitu masalah yang akan diceritakan dalam naskah drama.
Tema dalam naskah drama dapat bersumber dari beberapa hal, antara lain:
1. Pengalaman pribadi atau orang terdekat
Kisah-kisah sederhana yang seringkali kita alami dan rasakan paling mudah untuk dijadikan sumber inspirasi. Maka dari itu, sering-seringlah menuliskan pengalaman keseharian kalian dalam secarik kertas atau sesekali dengarkanlah curhatan kawan-kawan dekat kalian.
2. Pengamatan Indrawi
Para penulis terkenal seringkali terjun ke lapangan untuk meneliti atau menyelidiki langsung kejadian di sekitarnya. Kalian pun mulai sekarang dapat membuat jadwal observasi sederhana untuk dijadikan inspirasi tulisan, seperti mengobservasi kebiasaan keluarga kita ketika akan mudik Lebaran.
3. Pendapat Seseorang
Kejadian-kejadian yang menjadi fenomena di sekitar kita sering dikomentari oleh kita dan kawan-kawan. Opini atau sikap kita terhadap permasalahan tersebut dapat dijadikan ide untuk tema tulisan kita.
4. Imajinasi
Rekaan angan-angan yang berasal dari alam tidak nyata bisa juga dijadikan ide cerita drama, seperti halnya film Harry Potter.
Penemuan ide-ide yang akan dijadikan tema naskah drama tidak dapat langsung sekali jadi. Dalam cerita drama, terkadang merupakan penyajian ulang dari cerita sebelumnya yang pernah ada. Misalnya saja, skenario Twilight merupakan penyajian ulang dari tema drama Romeo dan Juliet yang tersohor itu. Maka dari itu, cerita-cerita berikut dapat dijadikan referensi untuk dibuat naskah drama penyajian ulangnya:
1. Kelahiran atau kematian;
2. Pertemuan atau perpisahan;
3. Perbuatan sosial atau kejahatan;
4. Perdamaian atau peperangan; dan
5. Lakon Pewayangan.
Poin Penting
Penyajian cerita ulangan tidak akan mungkin sama dengan cerita drama aslinya. Intinya, tema boleh sama, tetapi pengemasan berbeda-beda.