Karakteristik, Unsur Intrinsik dan Ide-Ide Menarik Dalam Dongeng – Pada materi sebelumnya, kamu telah mengenal beberapa dongeng. Untuk mengulang kembali materi sebelumnya, mari kita perhatikan penjelasan berikut ini!

Berikut adalah beberapa tokoh rekaan dalam dongeng beserta dengan keajaiban atau peristiwa luar biasa yang dialami oleh tokoh tersebut.
- Malin Kundang : berubah menjadi batu
- Lutung Kasarung : berubah menjadi manusia tampan
- Bawang Putih : mendapat labu berisi emas
- Timun Mas : keluar dari mentimun
Semua itu adalah keajaiban-keajaiban yang dialami tokoh dalam dongeng. Adanya keajaiban yang dialami tokoh adalah satu di antara sekian banyak ciri-ciri dongeng. Selain itu, masih ada ciri-ciri dongeng lainnya. Untuk lebih memahaminya, simak pembahasan dan contoh materi berikut ini!
Dongeng adalah cerita rekaan (fiktif) yang mengandung nilai-nilai moral atau pendidikan. Dongeng merupakan bagian dari karya sastra lama atau klasik. Penyebarannya dilakukan secara lisan atau diceritakan dari mulut ke mulut. Hal itu menyebabkan banyak dongeng yang memiliki kemiripan di beberapa tempat.
Dongeng terdiri atas beberapa jenis. Jenis-jenis dongeng antara lain sebagai berikut.
- Fabel, yaitu dongeng yang menceritakan kisah binatang yang berperilaku seperti manusia, misalnya: “Si Kancil dan Buaya”, “Hikayat Pelanduk Jenaka”, dan “Si Kancil dan Monyet”;
- Legenda, yaitu dongeng yang menceritakan asal mula terjadinya suatu tempat, seperti gunung, sungai, atau kota. Misalnya: “Asal Mula Nama Cianjur” dan “Tangkuban Perahu”;
- Mite, yaitu dongeng yang berisi kisah dewa-dewa dan kepercayaan masyarakat lainnya, seperti makhluk halus, siluman, dan lain-lain. Misalnya: “Kuntilanak”, “Hantu Pontianak”, dan “Harimau Jadi-Jadian”, dan “Nyai Roro Kidul”;
- Sage, yaitu dongeng yang berisi kisah-kisah kepahlawanan atau tokoh yang memiliki kekuatan luar biasa. Misalnya: “Calon Arang, “Ciung Wanara”, dan “Hikayat Panji Gumirang”;
- Parabel, yaitu dongeng yang berisi ajaran agama, moral, atau pendidikan yang disampaikan dengan menggunakan perbandingan. Misalnya: “Kisah Para Nabi”, “Hikayat Bayan Budiman”, dan “Hikayat Ali Haji”.
Dongeng juga memiliki karakteristik atau ciri-ciri khusus yang membedakannya dari karya sastra lainnya. Karakteristik tersebut antara lain sebagai berikut.
- Disebarkan dari mulut ke mulut (lisan),
- Berisi kisah-kisah fantasi atau tokoh yang memiliki kekuatan luar biasa,
- Bersifat anonim, yaitu nama penciptanya tidak diketahui,
- Bersifat istanasentris, yaitu berkisah tentang kehidupan istana, raja, ratu, putri, pangeran, atau permaisuri,
- Menggunakan bahasa klise, seperti ungkapan-ungkapan berikut: pada suatu hari, syahdan, konon, dan pada zaman dulu kala,
- Mengandung nilai-nilai moral dan pendidikan.
Perhatikan Contoh
Agar dapat memahami karakteristik tersebut, silakan simak salah satu dongeng berikut ini!
Itulah kisah Jaka Tarub yang ditinggalkan oleh istrinya yang merupakan seorang bidadari. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa cerita Jaka Tarub tersebut adalah dongeng. Mengapa cerita tersebut disebut dongeng?
Kamu dapat mengetahui bahwa cerita tersebut adalah dongeng melalui karakteristiknya. Dengan memperhatikan karakteristik dongeng yang telah dijelaskan di atas, kita dapat melihat karakteristik tersebut muncul dalam dongeng Jaka Tarub. Berikut penjelasannya.
- Pada awalnya, dongeng Jaka Tarub disebarkan dari mulut ke mulut (lisan) sehingga kita mengenalnya hingga saat ini. Baru pada era modern, dongeng ini ditulis di berbagai media, seperti buku, majalah, atau internet;
- Dongeng Jaka Tarub bersifat anonim, yaitu tidak diketahui nama penciptanya;
- Menggunakan bahasa klise, seperti ungkapan dahulu kala.
- Mengandung nilai-nilai moral dan pendidikan, sebagaimana diperlihatkan dalam peristiwa kembalinya Nawang Wulan karena Jaka Tarub ketahuan mencuri selendang.
Poin Penting
- Dongeng adalah cerita rekaan (fiktif) yang mengandung nilai-nilai moral atau pendidikan,
- Jenis-jenis dongeng di antaranya adalah fabel, legenda, mite, sage, dan parabel,
- Sebagai karya sastra, dongeng memiliki karakteristik atau ciri-ciri khusus yang membedakannya dari karya sastra lainnya.
Hal-hal Menarik dari Dongeng
Pada materi “Identifikasi Ide-ide Menarik dalam Dongeng”, kamu sudah mempelajari cara menentukan ide-ide menarik dalam sebuah dongeng yang kamu dengarkan. Sekarang, mari kita sedikit ulas pelajaran sebelumnya!
Perhatikan gambar berikut ini!

Pernahkah kamu mendengar cerita “Putri Tidur dan Para Kurcaci”? Coba, ingat-ingat kembali cerita itu. Cerita Putri Tidur sering dibacakan sejak kecil bahkan dijadikan film kartun. Pasti di antara kamu ada yang pernah menontonnya, kan?
Cerita Putri Tidur dan para kurcaci adalah salah satu bentuk dongeng. Apa yang menarik dongeng tersebut? Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari dongeng tersebut?
Jika kamu dapat menjawab kedua pertanyaan sederhana di atas, berarti kamu sudah bisa mengidentifikasi ide-ide menarik dalam dongeng tersebut. Sekarang, kamu dapat menuliskan kembali ide-ide menarik tersebut ke dalam bentuk yang lebih panjang. Hal tersebut melatih kamu untuk berpikir kritis mengenai hal-hal menarik dari dongeng yang telah kamu dengarkan.
Untuk lebih memahami cara menulis hal-hal menarik dari dongeng berdasarkan ide-ide menarik yang telah kamu identifikasi, mari kita simak pembahasan dan contoh materi berikut ini!
DONGENG DAN IDE-IDE MENARIK DI DALAMNYA
Pada materi sebelumnya, kita sudah mengenal pengertian dongeng. Dongeng adalah cerita fiktif yang mengandung pelajaran atau pesan moral bagi orang yang mendengarkanya. Fiktif berarti khayalan atau tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Dongeng merupakan salah satu jenis cerita lisan, yaitu cerita yang dikisahkan dari mulut ke mulut. Pada awalnya, dongeng berfungsi untuk menghibur orang-orang sekaligus menyebarkan ajaran-ajaran baik yang terkandung di dalamnya.
Sebagai cerita yang mengandung pelajaran, dongeng harus memiliki ide menarik. Hal tersebut bertujuan agar dongeng tidak membosankan dan tidak terkesan menggurui. Pelajaran yang terkandung di dalamnya harus dikemas secara menarik sehingga orang yang mendengarkannya akan menemukan sendiri pelajaran tersebut. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa aspek-aspek penting dalam dongeng adalah bahwa dongeng harus menghibur dan memberi pelajaran hidup (hikmah).
Ide-ide menarik dalam dongeng dapat diketahui dalam unsur-unsur berikut ini.
- Tema, yaitu dasar cerita atau cerita pokok dongeng yang diperdengarkan;
- Peristiwa, yaitu kejadian-kejadian yang diceritakan dalam dongeng;
- Tokoh, yaitu pelaku cerita dalam dongeng yang biasanya seorang raja, pahlawan, binatang, dan tokoh-tokoh menarik lainnya;
- Isi dongeng, yaitu isi cerita secara keseluruhan yang mengandung pelajaran atau pesan moral bagi pendengarnya.
Pada materi “Identifikasi Ide-ide Menarik dalam Dongeng”, kamu sudah mengetahui langkah-langkah menentukan ide-ide menarik dari dongeng yang didengarkan. Setelah ide-ide menarik tersebut ditentukan, selanjutnya kamu perlu menuliskan ide-ide tersebut menjadi hal-hal menarik. Dengan demikian, kamu dapat menunjukkan hal-hal menarik dalam dongeng berdasarkan ide-ide menarik tersebut.
Menulis Hal-hal Menarik dari Dongeng Berdasarkan Ide-ide Menarik
Bagaimana cara menulis hal-hal menarik dari dongeng berdasarkan ide-ide menarik di dalamnya? Berikut langkah-langkah yang perlu kamu perhatikan.
- Menyimak dongeng dengan saksama;
- Menentukan ide-ide menarik dalam dongeng dengan langkah-langkah yang telah ditentukan pada materi sebelumnya;
- Menuliskan ide-ide menarik tersebut menjadi hal-hal menarik.
Tahukah kamu, apa perbedaan antara menentukan ide-ide menarik dengan menulis hal-hal menarik dari dongeng? Menentukan atau mengidentifikasi ide-ide menarik adalah menyelidiki gagasan-gagasan yang menarik dalam dongeng, dilihat dari berbagai unsur-unsur dalam dongeng tersebut. Ada pun menulis hal-hal menarik dari dongeng adalah menyusun ide-ide menarik yang telah ditentukan tersebut ke dalam bentuk tulisan yang lebih panjang dan jelas.
Perhatikan Contoh
Sekarang, saatnya berlatih menulis hal-hal menarik dari dongeng berdasarkan ide-ide menarik di dalamnya. Sebagai contoh, simak dongeng yang sangat populer berikut ini!
Sebelum menulis hal-hal menarik dari dongeng tersebut, terlebih dahulu kamu identifikasi ide-ide menarik di dalamnya. Sebagai contoh, kamu dapat menjelaskan ide-ide menarik dalam dongeng tersebut sebagai berikut.
Tema
Dongeng tersebut memiliki tema kecerdikan si kancil. Dengan kecerdikannya, si kancil dapat mengelabui buaya-buaya.
Peristiwa
Beberapa peristiwa yang menarik dalam dongeng tersebut adalah sebagai berikut.
- Kancil mengumpulkan buaya dan meloncatinya satu per satu,
- Kancil menertawakan buaya-buaya yang berhasil dikelabuinya.
Tokoh
Tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut adalah binatang. Hal tersebut yang membuat dongeng menjadi menarik. Tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut adalah sebagai berikut.
- Kancil, tokoh yang cerdik dan memiliki banyak ide tapi senang berbohong,
- Buaya, tokoh yang mudah dikelabui dan kurang teliti.
Pelajaran
Pelajaran yang didapat dari dongeng tersebut adalah sebagai berikut.
- Jangan membohongi orang lain demi kepentingan diri sendiri,
- Harus teliti dan hati-hati agar tidak mudah dikelabui orang lain.
Hal menarik lainnya
Hal menarik lainnya yang terdapat dalam dongeng tersebut adalah bahasa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti dan cocok untuk diceritakan kepada anak-anak.
Setelah ide-ide menarik dalam dongeng tersebut diidentifikasi, berikutnya adalah menulis hal-hal menarik dari dongeng berdasarkan ide-ide tersebut. Lihat contoh berikut ini!
Hal-hal menarik dalam dongeng “Si Kancil dan Buaya” tersebut adalah sebagai berikut.
- Dongeng tersebut memiliki tema yang menarik karena bercerita mengenai tokoh kancil yang dapat mengelabui buaya. Padahal, kancil memiliki tubuh yang lebih kecil daripada buaya, namun ia dapat mengerjai buaya yang dikenal sebagai binatang buas,
- Tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut juga menarik, yaitu kancil dan buaya. Dengan tokoh binatang, dongeng tersebut menjadi menarik, terutama bagi anak-anak yang mendengarkannya,
- Peristiwa dalam dongeng tersebut lucu, terutama saat si kancil berhasil membodohi buaya yang tertarik dengan janji si kancil. Si kancil begitu cerdik dan jenaka,
- Pelajaran yang didapatkan dari dongeng tersebut adalah bahwa kita jangan suka berbohohong seperti si kancil untuk mendapatkan keinginan kita. Selain itu, kita juga harus teliti dan jangan ceroboh seperti buaya. Jika buaya lebih teliti bahwa kancil tidak membawa daging, mungkin ia tidak akan tertipu. Begitu juga kita, jangan mudah terpedaya oleh orang lain.
Poin Penting
- Dongeng adalah cerita fiktif yang mengandung pelajaran atau pesan moral bagi orang yang membaca atau mendengarnya,
- Dongeng harus memiliki ide menarik agar orang dapat terhibur sekaligus mendapatkan pelajaran hidup (hikmah) yang terkandung di dalamnya,
- Menulis hal-hal menarik dalam dongeng berarti menyusun ide-ide menarik dalam dongeng yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Menentukan isi Sebuah Dongeng
Perhatikan gambar berikut ini!

Tahukah kamu, gambar apakah di atas?
Di atas adalah gambar batu Malin Kundang yang terletak di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat. Batu tersebut konon merupakan sisa-sisa peninggalan kapal Malin Kundang. Pasti di antara kamu ada yang pernah mendengar nama Malin Kundang, kan? Malin Kundang adalah seorang saudagar kaya yang tidak mau mengakui ibunya yang miskin setelah pulang berlayar. Akibatnya, Malin Kundang pun dikutuk ibunya menjadi batu dengan posisi tertelungkup seperti tampak dalam gambar. Cerita Malin Kundang merupakan cerita rakyat Minangkabau, Sumatera Barat.
Apakah kamu pernah mendengar cerita rakyat? Apa cerita rakyat dari daerahmu?
Cerita rakyat adalah cerita yang dimiliki suatu masyarakat tertentu, seperti “Sangkuriang” di Jawa Barat, “Ande Ande Lumut” dari Jawa Timur, “Tupai dan Ikan Gabus” dari Kalimantan Barat, atau “Hikayat La Galigo” dari Sulawesi Selatan. Cerita rakyat merupakan bagian dari dongeng, yaitu karya sastra lama yang diceritakan dari mulut ke mulut.
Dongeng adalah cerita fiktif yang mengandung pelajaran atau pesan moral bagi orang yang membaca atau mendengarnya. Fiktif yaitu bersifat khayalan atau tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Dongeng merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang diceritakan dari mulut ke mulut. Pada awalnya, dongeng berfungsi untuk menghibur orang-orang sekaligus menyebarkan ajaran-ajaran baik yang terkandung di dalamnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis dongeng.
- Fabel, yaitu dongeng yang menceritakan kisah binatang yang yang berperilaku seperti manusia;
- Legenda, yaitu dongeng yang menceritakan asal mula terjadinya suatu tempat, seperti gunung, sungai, atau kota;
- Mite, yaitu dongeng yang berisi kisah dewa-dewa dan kepercayaan masyarakat lainnya, seperti makhluk halus dan siluman;
- Sage, yaitu dongeng yang berisi kisah-kisah kepahlawanan atau tokoh yang memiliki kekuatan luar biasa.
Sebagaimana dijelaskan di atas, dongeng harus bersifat menghibur dan mendidik. Dengan demikian, seseorang yang membaca atau mendengar dongeng harus memahami isi dongeng agar pesan dalam dongeng tersebut tersampaikan dengan baik. Itu sebabnya hal yang paling penting setelah membaca atau mendengar sebuah dongeng adalah menentukan isi dongeng tersebut.
Kamu dapat berlatih memahami dan menentukan isi dongeng. Salah satu cara yang sederhana untuk dapat menentukan isi dongeng adalah dengan membuat pertanyaan-pertanyaan mengenai dongeng tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
- apakah …?
- siapakah …?
- ke manakah …?
- di manakah …?
- mengapa …?
- bagaimana …?
- membawa apa …?
Setelah pertanyaan itu dibuat, kamu akan berfokus mencari jawaban dari setiap pertanyaan tersebut. Pada saat itulah, kamu akan menyelidiki isi dongeng yang telah kamu baca atau dengar. Semua jawaban yang muncul dapat dirangkai menjadi suatu gagasan yang merupakan cerita pokok atau cerita inti dari dongeng tersebut.
Agar tersusun dengan baik, menentukan isi dongeng dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
- Membaca atau menyimak dongeng secara saksama;
- Memahami dan mencatat alur cerita, yaitu potongan cerita dari satu paragraf ke paragraf berikutnya;
- Menuliskan pokok-pokok cerita dari setiap paragraf;
- Menentukan isi dongeng dari pokok-pokok cerita yang telah ditulis;
Perhatikan Contoh
Sekarang, kita simak contoh dongeng berikut dan tentukan isinya!
Dongeng tersebut adalah cerita rakyat Kalimantan Barat. Sekarang, kamu tentukan isi dongeng tersebut dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan dalam pembahasan di atas! Jika diuraikan, alur dongeng tadi adalah sebagai berikut.

Berdasarkan alur tersebut, kita dapat melihat pokok cerita dari setiap paragraf atau bagian dongeng tersebut. Setelah pokok cerita tersebut, kita dapat menentukan isi cerita dongeng tersebut, yaitu kisah Muzakir yang tamak dan Dermawan yang baik. Berdasarkan dongen tersebut, sifat tamak akan merugikan, sedangkan sifat baik akan menguntungkan.
Poin Penting
- Dongeng adalah cerita fiktif yang mengandung pelajaran atau pesan moral bagi orang yang membaca atau mendengarnya.
- Jenis-jenis dongeng di antaranya adalah fabel, legenda, mite, dan sage.
- Menentukan isi dongeng dapat dilakukan dengan memahami alur dongeng terlebih dahulu dan mencatat pokok-pokok cerita, kemudian barulah isi dongeng dapat ditentukan.
Unsur intrinsik Suatu Dongeng
Pernahkah kamu mendengar atau menonton cerita “Cinderella”? Cinderella adalah seorang gadis cantik yang tinggal bersama ibu dan kakak tirinya yang kejam. Saat hendak mengikuti pesta, seorang peri tiba-tiba mengubahnya menjadi putri yang sangat cantik. Peri itu pun membawa Cinderella ke istana dengan sebuah kereta kencana yang sangat indah.
Bagi kamu yang pernah menontonnya, tentu akan takjub dengan keajaiban yang terjadi dalam cerita tersebut. Selain itu, masih banyak keajaiban lainnya yang tentu tidak akan mungkin terjadi dalam kehidupan nyata kita sehari-hari. Hal itu karena cerita Cinderella hanyalah sebuah dongeng. Dongeng sekadar cerita khayalan. Namun demikian, dongeng begitu menarik untuk didengarkan atau disaksikan. Tidak hanya itu, dari dongeng yang kita dengar pun selalu ada pelajaran yang dapat kita ambil. Bukankah demikian?
Cerita yang menyenangkan dan memiliki pelajaran seperti dongeng lazim disebut dengan karya sastra. Pada materi ini, kamu akan memahami pengertian dongeng serta unsur-unsur yang menjadikannya sebagai suatu karya sastra.
Dongeng adalah cerita rekaan (fiktif) yang mengandung nilai-nilai moral atau pendidikan. Dongeng merupakan bagian dari karya sastra lama atau klasik. Penyebarannya dilakukan secara lisan atau diceritakan dari mulut ke mulut. Hal itu menyebabkan banyak dongeng yang memiliki kemiripan di beberapa tempat.
Sebagai suatu karya sastra, dongeng terdiri atas beberapa unsur yang membangun keseluruhan cerita. Unsur tersebut disebut dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik dongeng adalah sebagai berikut.
- Tema, yaitu pokok cerita atau cerita utama dalam sebuah dongeng. Tema dapat berupa kata, frasa (gabungan kata), atau kalimat. Misalnya: persahabatan (kata), persahabatan antara kancil dan lembu (frasa), atau menjalin persahabatan begitu menyenangkan (kalimat).
- Amanat, yaitu pesan atau pelajaran yang diperoleh dari dongeng. Amanat dapat muncul secara eksplisit atau implisit. Amanat yang eksplisit yaitu amanat yang tampak secara langsung dalam dongeng (tersurat), sedangkan amanat yang implisit tidak tampak secara langsung melainkan dapat dipahami melalui keseluruhan isi dongeng (tersirat).
- Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang terjadi dalam sebuah dongeng. Berdasarkan urutan waktunya, alur terbagi menjadi tiga, yaitu 1) Alur maju (progresif) adalah rangkaian peristiwa yang terjadi secara berurutan dan terus bergerak ke masa depan; 2) Alur mundur (flashback) yaitu rangkaian peristiwa yang bergerak dari masa sekarang ke masa lalu atau cerita pada waktu sebelumnya; 3) Alur campuran yaitu gabungan antara alur maju dan mundur. Perlu diperhatikan, alur dalam dongeng biasanya cenderung cepat. Artinya, rangkaian peristiwanya berlangsung cepat dari satu waktu ke waktu yang lain. Hal ini ditandai dengan kata-kata berikut: singkat cerita, satu minggu kemudian, dan setelah beberapa tahun.
- Tokoh dan penokohan. Tokoh adalah pelaku cerita yang mengalami peristiwa dalam dongeng. Ada pun penokohan yaitu watak atau sifat yang melekat kepada tokoh. Di dalam dongeng, setidaknya ada dua macam tokoh, yaitu protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang baik, sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang jahat.
- Sudut Pandang, yaitu cara pendongeng menempatkan dirinya dalam cerita. Secara umum, sudut pandang terbagi menjadi dua, yaitu 1) Sudut pandang orang pertama, yaitu dongeng yang diceritakan oleh tokoh aku, seolah-olah pendongeng ikut terlibat; 2) Sudut pandang orang ketiga, yaitu dongeng yang menggunakan tokoh dia atau menyebut nama tokohnya secara langsung, misalnya Prabu Silliwangi.
- Latar atau setting, yaitu tempat, waktu, dan suasana terjadinya yang melatari cerita dalam dongeng. Sesuai dengan definisinya, latar terbagi menjadi tiga, yaitu 1) Latar tempat, yaitu keterangan tempat terjadinya peristiwa dalam dongeng, seperti: hutan, istana, sungai, danau, dan di hadapan raja; 2) Latar waktu, yaitu waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, seperti: siang, malam, pagi, saat matahari terbenam, dan saat air laut sedang surut; 3) Latar suasana, yaitu suasana yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa dalam dongeng, seperti: sedih, marah, mengharukan, gembira, dan menyakitkan.
Bagaimana? Mudah, kan?
Cobalah!
Agar lebih memahami bagaimana keenam unsur intrinsik itu muncul dalam sebuah dongeng, ayo simak dongeng berikut dan tentukan unsur-unsur intrinsik di dalamnya!
Setelah menyimak dongeng tersebut, sekarang tentukan unsur-unsur intrinsik di dalamnya!
Sebagai contoh, berikut penjelasannya.
1. Tema
Tema dalam dongeng tersebut adalah perjuangan ayah dan ibu dalam menyelamatkan anaknya.
2. Amanat
Amanat atau pelajaran yang dapat diambil dari dongeng “Timun Mas” adalah sebagai berikut.
- Selalu berdoa dan berusaha saat memiliki keinginan, seperti halnya ayah ibu Timun Mas yang tak lelah berdoa,
- Memberi seharusnya tanpa pamrih, tidak seperti yang dilakukan oleh raksasa yang menagih kembali pemberiannya,
- Selalu menaati perintah orang tua, sebagaimana Timun Mas patuh pada nasihat orang tuanya.
3. Alur
Alur dalam dongeng Timun Mas adalah alur maju karena rangkaian peristiwanya berurutan dan bergerak ke masa depan.
4. Tokoh dan Penokohan
Dalam dongeng tersebut, terdapat tokoh Timun Mas, ayah, dan ibunya yang merupakan tokoh protagonis dan raksasa sebagai tokoh antangonis. Ada pun penokohannya adalah sebagai berikut.
- Timun Mas adalah anak yang patuh pada orang tua.
- Suami dan istri adalah tokoh yang selalu optimistis dan penyayang.
- Raksasa adalah tokoh yang jahat dan pamrih dalam memberi.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam dongeng tersebut adalah sudut pandang orang ketiga.
6. Latar
- Latar waktu yang digunakan dalam dongeng tersebut di antaranya adalah: malam dan siang hari;
- Latar tempat yang digunakan dalam dongeng tersebut di antaranya adalah: rumah, halaman rumah, dan hutan;
- Latar suasana yang digunakan dalam dongeng tersebut di antaranya adalah: mengharukan (saat orang tua memperoleh anak) dan menakutkan (saat Timun Mas dikejar-kejar raksasa).
Demikian pembahasan “Unsur Intrinsik Dongeng”. Setelah benar-benar memahami materi tersebut, saatnya menguji pemahaman kamu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Poin Penting
- Dongeng adalah cerita rekaan (fiktif) yang mengandung nilai-nilai moral atau pendidikan,
- Sebagai karya sastra, dongeng memiliki unsur-unsur yang membangun keseluruhan cerita yang disebut dengan unsur intrinsik,
- Unsur intrinsik adalah tema, amanat, alur, tokoh dan penokohan, sudut pandang, serta latar.
Siswa mampu menemukan relevansi suatu dongeng dengan situasi terkini.
Pada materi-materi mengenai dongeng sebelumnya, kamu telah mengenal banyak macam dongeng dengan unsur intrinsik dan karakteristiknya. Sebelum mempelajari materi selanjutnya, mari kita ulas terlebih dahulu materi sebelumnya.
Di antara semua karakteristik dongeng, dapat disimpulkan bahwa dongeng bukanlah cerita nyata. Semua cerita dalam dongeng penuh dengan khayalan, mulai dari tokoh, peristiwa, waktu, dan tempat. Semua tidak ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
Lalu mengapa dongeng masih dibaca dan diperdengarkan hingga saat ini? Apa manfaat dongeng bagi kehidupan kita saat ini? Untuk menemukan jawaban tersebut, kamu perlu memahami relevansi isi dongeng dengan situasi terkini, sebagaimana akan dipaparkan dalam pembahasan dan contoh materi berikut ini.
Dongeng adalah cerita rekaan (fiktif) yang mengandung nilai-nilai moral atau pendidikan. Dongeng merupakan bagian dari karya sastra lama atau klasik. Penyebarannya dilakukan secara lisan atau diceritakan dari mulut ke mulut. Hal itu menyebabkan banyak dongeng yang memiliki kemiripan di beberapa tempat.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam materi “Karakteristik Dongeng”, dongeng biasanya berisi cerita mengenai kejadian-kejadian fiktif di masa lalu, misalnya cerita raja-raja, pahlawan, siluman, dan tokoh-tokoh lain yang memiliki kekuatan luar biasa. Namun, meskipun tidak masuk akal, cerita dalam dongeng memiliki pelajaran yang dapat diperoleh oleh pembaca atau pendengarnya.
Pada awalnya, dongeng merupakan sarana untuk menghibur orang-orang sekaligus mendidik mereka melalui pelajaran yang ada di dalamnya. Dongeng biasanya diperdengarkan di istana kepada rakyat di suatu kerajaan. Seiring berjalannya waktu, dongeng juga biasanya diperdengarkan oleh orang tua kepada anaknya, misalnya, sebelum tidur. Fungsinya dari dulu hingga kini pun tetap sama, yaitu agar orang yang mendengarnya dapat mengambil pelajaran di dalamnya.
Dengan demikian, meskipun merupakan karya sastra lama dan berisi cerita-cerita fiktif, isi dongeng masih memiliki relevansi dengan kondisi sekarang. Relevansi adalah hubungan atau keterkaitan. Jadi, relevansi isi dongeng dengan kondisi sekarang adalah keterkaitan isi dongeng dengan situasi terkini, yaitu waktu dan tempat kita hidup saat ini.
Relevansi isi dongeng dapat dilihat dari berbagai unsur intrinsik dongeng tersebut, seperti tema, amanat, tokoh, jalan cerita (alur), dan latar. Untuk dapat merelevansikan isi dongeng dengan situasi terkini, berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan.
- Menyimak seluruh isi dongeng secara saksama;
- Memahami dan menandai unsur-unsur intrinsik di dalamnya, mulai tema, amanat, tokoh, alur, hingga latar;
- Memperhatikan seluruh peristiwa dalam dongeng dan memisahkan peristiwa yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata dengan peristiwa yang mungkin saja terjadi di dunia nyata;
- Memperhatikan apakah dalam dongeng tersebut, ada keterkaitan antara setiap unsur dalam dongeng dengan kondisi sekarang atau tidak;
- Menjelaskan relevansi isi dongeng tersebut dengan situasi terkini.
Perhatikan Contoh
Agar lebih memahaminya, ayo simak salah satu dongeng berikut ini dan tentukan relevansinya dengan situasi terkini!
Dongeng tadi berkisah mengenai seorang yang miskin namun tamak. Hidup si miskin sangat sulit sehingga saat menemukan emas, dia sangat tertarik hingga lupa diri. Ketamakannya membuatnya celaka.
Dari dongeng tadi, kita dapat menemukan relevansi cerita tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, tentu masih ada orang yang hidup dalam kemiskinan. Orang miskin dengan karakter seperti si miskin dalam dongeng pun tentu masih ada: percaya pada mimpi, serakah, dan tidak puas dengan apa yang dia miliki. Oleh karena itu, dongeng si miskin ini masih relevan dengan situasi terkini, terutama dalam unsur tokoh dan penokohannya.
Dari dongeng tersebut juga, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita seharusnya merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Keinginan terhadap harta yang berlebih dikhawatirkan akan mencelakanan kita, meskipun kecelakaan tersebut dapat terjadi dalam bentuk lain yang tidak sama seperti yang dialami si miskin dalam dongeng, misalnya: dijauhi teman-teman, dianggap sombong, hingga dianggap sasaran bagi pencuri.
Poin Penting
- Dongeng adalah cerita fiktif yang mengandung pelajaran atau pesan moral bagi orang yang membaca atau mendengarnya,
- Jenis-jenis dongeng di antaranya adalah fabel, legenda, mite, dan sage,
- Menentukan isi dongeng dapat dilakukan dengan memahami alur dongeng terlebih dahulu dan mencatat pokok-pokok cerita, kemudian barulah isi dongeng dapat ditentukan.