Teori Terjadi Tata Surya dan Planet Beserta Orbitnya

Teori Terjadi Tata Surya dan Planet Beserta Orbitnya – Pada topik ini, kalian akan belajar tentang teori terjadinya tata surya. Sebelum belajar lebih lanjut teori terjadinya tata surya, kalian harus tahu dulu apa itu tata surya. Tata surya adalah kumpulan benda-benda langit seperti planet dan satelit yang berputar mengelilingi matahari.

Teori Terjadi Tata Surya dan Planet Beserta Orbitnya
Teori Terjadi Tata Surya dan Planet Beserta Orbitnya

Teori Terjadi Tata Surya

Dalam bahasa Inggris, tata surya disebut sebagai solar system. Lalu seperti apa teori-teori yang dikemukakan oleh para Ilmuwan tentang asal-usul tata surya? Simak ulasan berikut ini.

Hipotesis Nebula

Sampai saat ini, belum ada bukti langsung mengenai asal-usul tata surya. Akan tetapi, seorang filsuf asal Jerman yang bernama Immanuel Kant (1749-1827) menganggap bahwa tata surya berasal dari suatu awan raksasa yang padat berisi debu dan gas atau sering disebut nebula/ kabut. Usulan ini diberi nama hipotesis nebula/ kabut.

Oleh karena sangat padat, nebula tidak stabil sehingga materi-materi di dalamnya akan hancur lalu berputar. Ketidakstabilan ini dapat memicu terjadinya bintang, yaitu sebuah benda langit yang dapat memancarkan cahaya karena terjadi pembakaran di dalamnya. Contoh bintang terbesar di tata surya adalah matahari. Pada proses pembentukannya, bintang ini akan melontarkan sisa-sisa materi yang ada di dalamnya dan kemudian menjadi objek-objek yang mengelilingi bintang tersebut. Objek-objek inilah yang nantinya menjadi planet. Begitulah kira-kira awal terjadinya tata surya menurut hipotesis Nebula.

Hipotesis nebula tidak hanya dikemukakan oleh Immanuel Kant, akan tetapi ada beberapa Ilmuwan lain yang mengembangkan hipotesis tersebut, yaitu Pierre Marquis de Laplace dan C. von Weiszacker. Pada topik ini kalian hanya akan mempelajari hipotesis nebula yang dikemukakan oleh Immanuel Kant. Selain hipotesis nebula, ada hipotesis-hipotesis lain mengenai asal-usul tata surya ini. Hipotesis ini ada yang disebut dengan teori, skenario, dan ada juga yang disebut dengan model. Kita anggap saja semuanya memiliki arti yang sama.

Teori Pasang Surut

Salah satu keadaan yang tidak dapat dijelaskan oleh hipotesis nebula adalah perputaran atau rotasi matahari yang lebih lambat daripada revolusi planet-planet yang mengelilinginya. Hal ini mendorong James Hopwood Jeans, seorang ilmuwan asal Inggris, untuk mengajukan teori lain. Menurut Jeans, planet-planet di tata surya terbentuk melalui proses tarik menarik bintang besar di dekat matahari. Tarikan ini menyababkan sebagian materi di dalam matahari terlepas. Nah, materi inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Mengapa disebut pasang surut ? karena tarikan dari bintang besar tersebut menyebabkan lepasnya materi matahari dan dapat dianggap seperti tarikan bulan terhadap air laut yang dapat menyebabkan pasang surut.

Teori Protoplanet

Teori protoplanet hampir sama dengan teori Nebula. Perbedaannya terletak di proses pembentukan planet yang mengelilingi matahari. Dalam teori Nebula, planet-planet merupakan hasil lontaran materi saat pembentukan matahari, sedangkan dalam teori protoplanet, planet-planet merupakan bagian dari nebula yang kemudian ditarik oleh gravitasi dari matahari.

Skenario Bintang Kembar

Dalam teori ini, seorang ilmuwan bernama Ray Lyttleton mengusulkan skenario bintang kembar untuk menerangkan asal-usul pembentukan tata surya. Menurut Lyttleton, pada awalnya matahari memiliki kembaran bintang. Kemudian suatu bintang lewat dan menabrak kembaran matahari tersebut. Sementara untuk asal-usul planet, Lyttleton mengusulkan bahwa pada awalnya hanya ada satu protoplanet besar yang kemudan pecah menjadi jupiter dan saturnus. Sisa pecahan ini kemudan menjadi planet-planet lain dalam tata surya.

Teori Planetesimal

Teori planetesimal dikemukakan oleh astronom asal Amerika, yaitu Thomas C. Chamberlein dan Forest Ray Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya terdapat suatu bintang besar yang melintas di dekat matahari. Bintang tersebut memiliki gaya gravitasi yang cukup besar, sehingga mengakibatkan sebagian massa gas matahari terlempar. Lemparan massa gas tersebut membentuk suatu padatan dan akhirnya mengorbit matahari sebagai sebuah planet.

Nah, bagaimana? Apakah kalian mengerti semua pembahasan di topik ini? Tidak perlu dihapal. Salah satu hal yang dapat disimpulkan dari topik ini adalah bahwa ilmu pengetahuan belumlah selesai. Masih banyak pertanyaan yang harus dijawab dan masih banyak bukti yang harus dicari. Perkembangan sains dan teknologi yang ada di zaman ini, hanya mampu menjawab 5% dari total misteri alam semesta. Masih banyak hal yang harus dipelajari dan diteladani. Tetap semangat dan menjadi pribadi yang jujur.

Dalam topik ini, kalian akan belajar tentang planet dan orbitnya. Terdapat jutaan planet di alam semesta ini. Planet-planet tersebut biasanya bergerak mengitari satu pusat, contohnya dalam sistem tata surya dimana bumi dan planet lain berputar mengelilingi matahari. Masing-masing planet ini mengitari matahari dengan waktu yang berbeda. Planet yang dekat dengan matahari memiliki waktu putaran yang lebih cepat, dan sebaliknya.

Planet yang jauh dari matahari memiliki waktu putaran yang lebih lama. Lamanya suatu planet mengitari matahari disebut waktu revolusi dan ini menentukan musim di planet tersebut. Mari, pelajari lebih lanjut mengenai planet dan pergerakannya mengitari matahari.

Planet dan Orbitnya

Tata surya tersusun atas delapan planet dan satu bintang sebagai pusat edar, yaitu matahari. Delapan planet tersebut berputar mengelilingi matahari. Putaran tersebut akan membentuk suatu lintasan yang disebut orbit. Berikut ini merupakan nama-nama planet yang mengitari matahari beserta jaraknya dari matahari.

Teori Terjadi Tata Surya
Teori Terjadi Tata Surya

Planet-planet dalam tata surya mengorbit matahari dalam lintasan yang berbentuk elips. Kalian tahu bentuk elips kan? Nah, bentuk elips ini berbeda dengan bentuk lingkaran.

Coba kalian ambil satu buah karet gelang, lalu kalian tarik ke kanan dan ke kiri. Karet gelang yang awalnya menyerupai lingkaran, akan berubah menjadi bentuk lain saat kalian tarik perlahan-lahan ke kanan dan ke kiri. Bentuk itu menyerupai elips. Matahari berada di salah satu titik fokus lintasan elips planet-planet ini.

Lintasan orbit yang berbentuk elips ini, dapat menyebabkan planet berada pada titik terjauh maupun terdekat dengan matahari. Titik terjauh dari matahari disebut aphelion, sedangkan titik terdekat dengan matahari disebut dengan perihelion. Selain berbentuk elips, orbit dari planet-planet yang mengitari matahari juga tidak berada dalam satu bidang sejajar.

Teori Terjadi Tata Surya
Teori Terjadi Tata Surya

Orbit planet mengelilingi Matahari berbentuk elips dan Matahari berada di salah satu pusatnya. (Sumber: Wikipedia, sumbangan dari Pearson Scott Foresman untuk Wikipedia dan diterbitkan sebagai public domain).

Terbentuknya titik aphelion dan perihelion tersebut menyebabkan adanya perubahan musim di bumi. Hal tersebut dirasakan oleh penduduk yang tinggal di daerah yang jauh dari khatulistiwa, contohnya Amerika, Australia, Jepang, Korea, dan Eropa. Negara-negara tersebut memiliki iklim subtropis, yaitu iklim empat musim.

Itulah sekilas mengenai orbit dari planet-planet yang mengelilingi matahari di tata surya kita. Ada hal lain yang perlu kalian ketahui, yaitu sampai tahun 2006, sistem tata surya memiliki sembilan planet. Akan tetapi, para ilmuwan mengemukakan bahwa pluto bukanlah planet karena orbitnya telalu jauh dari matahari dan ukurannya terlalu kecil. Dengan demikian, sistem tata surya saat ini hanya memiliki delapan planet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *