Latar, Tema dan Suasana dalam Cerpen

Latar, Tema dan Suasana dalam Cerpen – Di topik sebelumnya kita sudah belajar cara memberikan tanggapan terhadap teknik pembacaan cerpen, serta menemukan pesan dan alur dalam cerpen. Sekarang kita akan belajar menemukan tema dan suasana dalam cerpen.

Latar, Tema dan Suasana dalam Cerpen
Latar, Tema dan Suasana dalam Cerpen

Cerpen

Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Seperti namanya, cerpen merupakan salah satu jenis prosa yang ceritanya terpusat pada satu tokoh dan satu waktu saja, alurnya tidak rumit. Oleh sebab itu, kisah yang disajikan biasanya cukup singkat.

Teknik Pembacaan Cerpen

Mendengarkan cerpen yang dibacakan merupakan salah satu kegiatan yang menarik. Saat membacakan cerpen, kita harus bisa membawakannya dengan baik. Tujuannya agar pendengar dapat menangkap inti cerita yang kita bawakan secara menyeluruh. Selain itu, membaca cerpen juga memiliki nilai keindahan dan bisa menghibur pendengarnya.

Mari kita baca lagi cerpen yang di bawah ini!

section-media
section-media
section-media

Tema Dalam Cerpen

Tema merupakan ide utama atau gagasan pokok dalam sebuah cerpen. Dari tema inilah, penulis mengembangkannya menjadi sebuah cerita.

Tema yang diangkat dalam cerpen bisa mencakup banyak hal. Misalnya tentang hubungan orang tua dan anak, perjuangan meraih cita-cita, kepahlawanan, pengabdian guru, dan lain-lain. Untuk menemukan tema dari sebuah cerpen, kita harus membaca atau mendengarkan cerpen tersebut secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika kita dalami cerpen “Untuk Sahabatku” di atas, kita akan menyimpulkan bahwa tema cerpen tersebut adalah persahabatan.

Suasana Dalam Cerpen

Suasana merupakan hal-hal yang turut menggambarkan kondisi yang diceritakan dalam cerpen. Suasana ini bisa disebutkan secara gamblang dalam cerita, tetapi bisa juga disimpulkan dari keterangan-keterangan yang terdapat dalam cerpen tersebut.

Perhatikan Contoh

Contoh 1
Siang ini, kembali Dea mendapat teguran Bu Eni. Lagi-lagi ia mendapat nilai di bawah lima. Dari jauh kulihat Dea. Ia hanya menunduk sedih. Sesaat kemudian Bu Eni memujiku. Nilaiku kembali tertinggi untuk ulangan kali ini. Tetapi aku tidak merasa sebangga biasanya. Kesedihan Dea ternyata membuat kebanggaanku hilang.

Suasana yang dihadirkan dalam paragraf tersebut adalah suasana yang sedih dan penuh penyesalan.

Contoh 2
Kukayuh sepedaku cepat. Dea berusaha menyusulku. Di balik kaca spion kulihat Dea tertawa bahagia. Sebahagia hatiku, karena sekarang aku sedang belajar menjadi sahabat yang baik untuknya. Sahabat yang bisa berbahagia karena sahabatnya berhasil.

Suasana yang dihadirkan dalam paragraf tersebut adalah bahagia dan lega.

Poin Penting

  1. Tema merupakan ide utama atau gagasan pokok dalam sebuah cerpen. Dari tema inilah, penulis mengembangkannya menjadi sebuah cerita.
  2. Tema yang diangkat dalam cerpen bisa mencakup hal apa saja. Untuk menemukan tema dari sebuah cerpen, kamu harus membaca atau mendengarkan cerpen tersebut secara keseluruhan.
  3. Suasana merupakan hal-hal yang turut menggambarkan kondisi yang diceritakan dalam cerpen. Suasana ini bisa disebutkan secara gamblang dalam cerita, tapi bisa juga simpulkan dari keterangan-keterangan yang tersirat dalam cerpen tersebut.

Sukakah kamu membaca cerpen di koran atau majalah? Biasanya cerpen berisikan cerita yang menarik dan mengandung banyak hikmah. Dalam materi kali ini, kita akan belajar lebih dalam mengenai cerpen tersebut.

Di topik sebelumnya, kita sudah belajar cara memberikan tanggapan terhadap teknik pembacaan cerpen dan juga belajar menemukan pesan, alur, tema, dan suasana dalam cerpen. Sekarang, kita akan belajar menemukan latar dalam sebuah cerpen.

Simaklah sebuah cerpen berikut!

section-media
section-media

Latar Dalam Cerpen

Latar adalah segala keterangan waktu, tempat, suasana, dan kondisi sosial yang diceritakan dalam cerita. Keterangan tentang latar ini bisa disebutkan secara gamblang dalam cerita, tapi bisa juga disimpulkan dari keterangan-keterangan yang terdapat dalam cerpen tersebut.

Latar dapat dibagi menjadi empat unsur pokok, yaitu sebagai berikut.

1) Latar tempat, yaitu lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerpen. Perhatikan potongan cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek” di bawah ini yang menunjukkan latar tempat di rumah!

section-media

Selanjutnya, perhatikan potongan cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek” di bawah ini yang menunjukkan latar tempat di jalan dari sekolah!

section-media

2) Latar waktu, yaitu waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerpen. Perhatikan potongan cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek” di bawah ini yang menunjukkan latar waktu di pagi hari! Meskipun tidak disebutkan secara gamblang, keterangan Ayah berangkat kerja dan Dindin yang hendak berangkat sekolah secara tidak langsung menunjukkan waktu pagi hari.

section-media

Selanjutnya, perhatikan potongan cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek” di bawah ini yang menunjukkan latar waktu siang hari (sepulang sekolah).

section-media

3) Latar suasana, yaitu hal-hal yang turut menggambarkan kondisi yang diceritakan dalam cerpen. Perhatikan potongan cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek” di bawah ini yang menunjukkan latar suasana buru-buru di pagi hari!

section-media

Selanjutnya, perhatikan potongan cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek” di bawah ini yang menunjukkan latar suasana kesakitan saat Dindin pulang sekolah!

section-media

4) Latar sosial, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat yang diceritakan dalam cerpen. Latar sosial ini bisa menggambarkan berbagai hal, seperti adat-istiadat, tradisi, kebiasaan hidup, fenomena, pandangan hidup, keyakinan, serta cara berpikir dan bersikap masyarakat. Latar sosial juga bisa mengangkat situasi sosial, seperti misalnya kaum bangsawan, kelas menengah, dan lain-lain.

Misalnya dalam cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek”, latar sosialnya adalah kalangan anak muda yang seringkali menghargai sesuatu dari tampilan luar saja dan kurang menghargai sejarah dan nilai suatu barang yang sudah usang, yang ditunjukkan oleh potongan cerpen berikut.

section-media

Poin Penting

1) Latar adalah segala keterangan waktu, tempat, dan kondisi sosial yang diceritakan dalam cerita.
2) Latar dapat dibagi menjadi empat unsur pokok, yaitu sebagai berikut.

  • Latar tempat, yaitu lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerpen.
  • Latar waktu, yaitu waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerpen.
  • Latar suasana, yaitu hal-hal yang turut menggambarkan kondisi yang diceritakan dalam cerpen.
  • Latar sosial, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat yang diceritakan dalam cerpen.

Kaitan Latar Cerpen dengan Realitas Sosial Masyarakat

Di topik sebelumnya, kita sudah belajar menemukan latar dalam sebuah cerpen yang berupa latar tempat, latar waktu, latar suasana, dan latar sosial. Sekarang kita akan belajar mengaitkannya dengan realitas sosial masayarakat kita saat ini.

Simaklah sebuah cerpen berikut!

section-media
section-media

Latar Dalam Cerpen

Latar adalah segala keterangan waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita. Keterangan tentang latar ini bisa disebutkan secara gamblang dalam cerita, tapi bisa juga disimpulkan dari keterangan-keterangan yang terdapat dalam cerpen tersebut.

Latar dapat dibagi menjadi empat unsur pokok, yaitu sebagai berikut.
1. Latar tempat, yaitu lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerpen.
2. Latar waktu, yaitu waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerpen
3. Latar suasana, yaitu hal-hal yang turut menggambarkan kondisi yang diceritakan dalam cerpen.
4. Latar sosial, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat yang diceritakan dalam cerpen.

Mengaitkan Latar dalam Cerpen dengan Realitas Sosial

Pada dasarnya, cerpen dibuat oleh pengarangnya berdasarkan realitas sosial yang ada. Ada pun realitas ialah kenyataan yang terjadi di dalam kehidupan. Realitas sosial adalah kenyataan yang berhubungan dan terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Realitas sosial menggambarkan tentang adat-istiadat, tradisi, kebiasaan hidup, fenomena, pandangan hidup, keyakinan, serta cara berpikir dan bersikap masyarakat. Realitas sosial juga bisa mengangkat situasi sosial, seperti misalnya kaum bangsawan, kelas menengah, dan lain-lain. Dengan demikian, cerpen dapat menjadi cerminan dari realitas sosial masyarakat kita. Itu sebabnya, jika kamu membaca cerpen, kamu bisa belajar banyak hal tentang kehidupan masyarakat kita.

Untuk dapat menghubungkan latar dalam cerpen dengan realitas sosial di masyarakat, kamu terlebih dahulu harus membaca keseluruhan isi cerpen dengan baik dan seksama. Kamu harus mampu memahami berbagai unsur yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu pesan, alur, tema, dan latar dalam cerpen. Setelah itu baru kamu bisa menghubungkannya dengan realitas sosial yang ada di masyarakat saat ini.

Sebagai contoh, dalam cerpen “Sepeda Ontel Warisan Kakek”, realitas sosial yang kita lihat adalah di zaman sekarang ini kebanyakan orang menilai atau menghakimi sesuatu hanya berdasarkan tampilan luarnya. Sepeda ontel yang sudah usang dan tua pun kerap dijadikan objek olok-olokan. Ini menunjukkan realitas masyarakat saat ini yang kebanyakan lebih mementingkan tampilan luar, dibandingkan hal-hal di baliknya. Sebaliknya, sosok ayah Dindin mencerminkan sedikit orang yang dapat menghargai nilai sejarah yang terdapat pada sepeda tua tersebut. Tanpa memperdulikan tampilannya yang telah ketinggalan zaman, ayah Dindin tetap menghargai barang tua tersebut dengan baik.

Poin Penting

  1. Cerpen biasanya dibuat berdasarkan realitas sosial yang ada. Realitas sosial adalah kenyataan yang berhubungan dan terjadi dalam kehidupan masyarakat.
  2. Cerpen dapat menjadi cerminan dari realitas sosial masyarakat kita.
  3. Realitas sosial yang diangkat bisa tentang adat-istiadat, tradisi, kebiasaan hidup, fenomena, pandangan hidup, keyakinan, serta cara berpikir dan bersikap masyarakat, juga situasi sosial seperti misalnya kaum bangsawan, kelas menengah, dan lain-lain.
  4. Untuk dapat menghubungkan latar dalam cerpen dengan realitas sosial di masyarakat, kita terlebih dahulu harus membaca keseluruhan isi cerpen dengan baik dan seksama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *