Teknik-Teknik Membaca Pidato – Pernahkah kalian berpidato? Jika pernah, gagasan apa yang kalian sampaikan dalam pidato tersebut?

Coba perhatikan gambar berikut ini!

Di dalam gambar, tampak seorang pejabat berpidato di depan khalayak umum dengan memegang naskah. Mengapa dia menggunakan naskah saat berpidato? Apakah dia tidak bisa menghafal isi pidato sehingga harus membaca naskah?
Tentu bukan demikian. Membaca naskah atau menghafal, keduanya hanya teknik yang dapat dipilih saat berpidato. Orang berpidato dengan membaca naskah pun bukan berarti orang tersebut tidak memiliki kemampuan pidato yang baik. Jangan salah, berpidato dengan membaca naskah pun harus memperhatikan trik-trik tertentu agar berjalan baik dan tidak berantakan.
Untuk lebih memahami teknik apa saja yang dapat dipilih saat berpidato dan teknik pembacaan naskah pidato dengan baik, simak penjelasan materi berikut ini!
Teknik Pembacaan Pidato
Pidato merupakan penyampaian gagasan yang dilakukan secara lisan. Maka, pidato adalah salah satu bentuk komunikasi lisan. Seseorang yang berpidato harus menguasai beberapa kemampuan, seperti pengetahuan terhadap isi materi, keterampilan berbicara di hadapan umum, dan kemampuan menghadapi situasi.
Pidato dapat dilakukan dengan beberapa cara atau metode sebagai berikut.
1. Metode menghafal, yaitu menghafalkan naskah pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya;
2. Metode impromptu, yaitu melakukan pidato secara spontan tanpa menghafalkan teks;
3. Metode ekstemporan, yaitu melakukan pidato berdasarkan materi atau kerangka materi yang dijabarkan kembali. Dengan metode ini, seseorang harus berimprovisasi dari materi atau kerangka materi yang telah dia siapkan;
4. Metode membaca naskah, yaitu melakukan pidato dengan membacakan naskah yang telah disiapkan sebelumnya.
Pidato dengan metode terakhir, yaitu membaca naskah, merupakan salah metode yang biasa digunakan dalam beberapa situasi dan kondisi. Pidato dengan membaca naskah biasanya dilakukan dalam pidato resmi, seperti pidato kenegaraan atau pidato pejabat negara. Tujuannya agar naskah pidato dapat dipersiapkan sebaik mungkin dan menghindari kesalahan sekecil mungkin. Hal tersebut disebabkan pidato kenegaraan akan menjadi perhatian semua masyarakat yang memerhatikannya. Maka, isi dan bahasa yang digunakan pun harus dapat menjadi anutan.
Selain itu, pidato dengan menggunakan naskah juga dapat menjadi metode yang mudah bagi seseorang yang baru belajar pidato. Pidato dengan naskah dianggap mudah karena orang berpidato hanya tinggal membaca naskah tanpa harus menghafal dan berimprovisasi. Dengan demikian, seseorang yang baru belajar pidato biasanya memanfaatkan metode ini untuk belajar.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan pidato dengan membaca naskah. Berikut kelebihan pidato dengan menggunakan naskah.
1. Materi pidato dipersiapkan terlebih dahulu sehingga orang yang berpidato tidak perlu menghafal;
2. Kemungkinan terjadi kesalahan sangat kecil karena dapat dikoreksi terlebih dahulu;
3. Teks pidato dapat digunakan sebagai arsip;
4. Pidato dapat diwakilkan.
Adapun kekurangan pidato dengan metode membaca naskah ini adalah sebagai berikut.
1. Kurang interaktif dengan pendengar (audience);
2. Tidak dapat memanfaatkan situasi dan reaksi pendengar;
3. Terasa kaku karena tanpa penghayatan.
Meskipun terlihat lebih mudah dari metode pidato yang lain, berpidato dengan menggunakan naskah juga harus tetap memperhatikan teknik pembacaan naskah yang tepat. Dengan demikian, gagasan yang hendak disampaikan kepada khalayak publik dapat tersampaikan dengan baik.
Teknik Pembacaan Naskah Pidato
1. Persiapan, yaitu hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pidato. Berikut hal yang perlu dilakukan pada tahap persiapan:
a. Membaca naskah secara intensif agar memahami garis besar isi pidato;
b. Memahami tema dan tujuan pidato tersebut agar dapat disesuaikan dengan cara penyampaiannya;
c. Menandai sistematika naskah pidato yang terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup;
d. Menandai informasi penting dan informasi pendukung agar dapat diberikan intonasi yang sesuai sehingga isi pidato dipahami pendengar.
2. Pelaksanaan, yaitu hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pidato. Berikut hal yang perlu diperhatikan saat berpidato dengan membaca naskah:
a. Vokal, yaitu pengaturan volume atau kenyaringan suara. Vokal yang baik tidak akan terlalu nyaring atau pelan sehingga dapat didengarkan dengan baik oleh pendengar (audience);
b. Artikulasi atau pelafalan, yaitu kejelasan pengucapan setiap kata dalam naskah. Setiap kata dalam naskah harus dilafalkan secara tepat dan jelas;
c. Intonasi, yaitu pengaturan tinggi rendahnya suara saat membacakan naskah. Intonasi harus disesuaikan dengan isi pidato. Ada kalanya kalimat-kalimat tertentu diucapkan secara lantang (tinggi) atau menurun (rendah). Ketepatan intonasi dapat disiasati dengan menandai informasi penting dan pendukung dalam naskah pidato yang akan dibaca;
d. Tempo, yaitu pengaturan cepat lambatnya suara saat berpidato. Tempo yang baik adalah tempo yang sedang, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat;
e. Ekspresi, yaitu penghayatan isi pidato dengan menunjukkan mimik muka, bahasa tubuh, dan gerakan yang sesuai isi pidato.
f. Penampilan, yaitu cara berpakaian dan gaya berbicara. Penampilan yang baik adalah penampilan yang wajar, sederhana, dan mampu membuat pendengar atau penonton terpukau dengan pidato yang disampaikan.
Dengan memperhatikan teknik tersebut, maka pidato yang disampaikan akan terlaksana dengan baik. Namun demikian, teknik tersebut memerlukan latihan yang terus menerus sehingga kita akan terbiasa melakukannya.
Sekarang, silakan lakukan pidato dengan membaca naskah berikut ini.


Poin Penting
1. Pidato adalah penyampaian gagasan secara lisan kepada khalayak umum;
2. Berdasarkan metodenya, pidato dapat dilakukan dengan menghafal naskah, spontanitas, menjabarkan kerangka materi (ekstemporan), dan membaca naskah;
3. Berpidato dengan membaca naskah perlu memperhatikan teknik pembacaan yang terdiri atas persiapan dan pelaksanaan;
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pelaksaan pidato adalah vokal, artikulasi, intonasi, tempo, ekspresi, dan penampilan.