Ciri-Ciri, Definisi dan Struktur Teks Tantangan – Apakah kalian pernah berbeda pendapat dengan teman kalian? Menurut kalian, apakah hal yang dapat membuat seseorang memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain? Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Setiap orang memiliki penilaian tertentu terhadap suatu hal dan tentu tidak selalu sama dengan orang lain. Walaupun demikian, kita perlu menghadapi perbedaan pendapat dengan bijak. Kita perlu menerima pendapat orang lain walaupun berbeda. Oleh karena itu, ada kegiatan diskusi atau musyawarah yang dilakukan untuk menyatukan simpulan dari berbagai pendapat yang berbeda.

Definisi dan Struktur Teks Tantangan
Pada materi sebelumnya, kalian dapat mengingat kembali tentang teks diskusi. Melalui teks tersebut, kita dapat memahami tentang pendapat tentang sebuah isu. Kalian menemukan pro dan kontra dalam teks tersebut. Lalu, kalian akan menyimpulkannya. Demikian pula dengan teks tantangan dalam materi kali ini. Teks ini ada untuk membahas berbagai hal yang menunjukkan penentangan terhadap suatu isu.
Bacalah teks berikut ini dengan cermat
Setelah membaca teks tersebut, apakah kalian dapat menentukan masalah yang dibicarakan dalam teks? Lalu, apa saja argumen yang menunjukkan penentangan terhadap masalah tersebut? Masalah yang ada dalam teks adalah penolakan warga terhadap pembangunan pabrik semen di lingkungan warga. Penolakan tersebut disebabkan pembangunan pabrik yang dapat mengganggu lingkungan. Selain itu, wilayah tersebut termasuk kawasan karst yang harus dilindungi.
Melalui teks tersebut, kita dapat melihat bahwa isi teks didominasi oleh penentangan terhadap suatu hal. Teks seperti inilah yang disebut teks tantangan. Teks tantangan ini muncul karena kita sadar bahwa setiap gagasan atau kebijakan akan selalu ada yang menentangnya. Dengan demikian, teks tantangan dapat didefinisikan sebagai teks yang menginformasikan tentang penolakan, sanggahan, atau penentangan terhadap suatu hal yang bersifat kontroversial dan berkembang dalam masyarakat dengan mencantumkan argumen-argumen dan data yang memperkuat penolakan tersebut.
Teks tantangan memiliki struktur tertentu seperti jenis teks lainnya. Struktur teks tersebut adalah isu/pengantar/masalah, argumen menentang, dan simpulan. Dapatkah kalian menentukan struktur dari teks ” Tolak Pabrik Semen di Lingkungan Warga”? Lalu, bandingkanlah jawabanmu dengan berikut ini.
Dalam tabel tersebut, kalian dapat melihat struktur teks tantangan yang pertama yakni isu/pengantar/masalah berisi pernyataan yang menunjukkan topik yang ditolak atau disanggah. Isu dalam teks tantangan biasanya berkaitan dengan hal-hal yang kontroversial yang terjadi dalam masyarakat atau media massa. Adapun bagian struktur yang kedua adalah argumen (menentang) yang berisi alasan atau bukti yang mendukung penolakan atau sanggahan. Argumen ini perlu disertai dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, bagian struktur yang ketiga adalah simpulan/saran yang berisi pernyataan tentang penegasan atau penolakan terhadap suatu hal.
Poin Penting
- Teks tantangan dapat didefinisikan sebagai teks yang menginformasikan tentang penolakan, sanggahan, atau penentangan terhadap suatu hal yang bersifat kontroverial dan berkembang dalam masyarakat dengan mencantumkan argumen-argumen, fakta, atau data yang memperkuat penolakan tersebut.
- Struktur teks tantangan adalah sebagai berikut. a. Isu/pengantar/masalah berisi pernyataan yang menunjuukan topik yang ditolak atau disanggah b. Argumen menentang, yang berisi alasan atau bukti yang mendukung penolakan atau sanggahan. c. Simpulan, yang berisi pernyataan tentang penegasan atau penolakan terhadap suatu hal.
Ciri-Ciri Bahasa Teks Tantangan
Apakah kalian sudah memahami struktur dalam teks tantangan? Coba ingat kembali materi sebelumnya yang membahas tentang definisi dan struktur teks tantangan. Dalam teks tersebut kita dapat mengetahui berbagai masalah kehidupan sosial yang terjadi dalam masyarakat terutama yang membahas tentang pertentangan. Pertentangan dapat ditemukan dalam argumen yang ada dalam teks. Selain itu, kita dapat menemukan isu, berbagai argumen menentang, dan simpulan yang biasanya terdapat pada akhir teks.
Ada hal lain yang perlu kalian pahami tentang teks tantangan selain dari struktur teks tersebut, yakni fitur bahasa. Nah, fitur bahasa ini berkaitan erat dengan peraturan bahasa termasuk pemilihan kata dan penyusunan kalimat yang ada dalam teks tantangan. Fitur bahasa dalam teks tantangan dapat kalian pahami dengan mudah. Caranya adalah melihat kata dan pernyataan (kalimat) yang ada dalam teks tersebut.
Dalam teks tantangan ada beberapa fitur bahasa atau ciri-ciri bahasa yang perlu diperhatikan dengan baik, yakni kalimat komplek, kata hubung, kata rujukan, dan pilihan kata. Kalimat kompleks dapat dipahami sebagai kalimat yang memiliki lebih dari satu verba utama atau predikat yang menunjukkan dua kejadian, aksi, atau peristiwa. Jadi, kalimat kompleks ini memiliki lebih dari satu struktur kalimat dan biasanya dipisahkan oleh kata hubung (konjungsi) atau koma.
Perhatikanlah contoh kalimat kompleks berikut ini.
a. Helda membeli laptop baru karena dia memiliki banyak uang.
b. Ibu memasak di dapur, kakak pun merapikan meja makan dengan riang.
c. Andaru mengingat masa kecilnya ketika dia menjadi anak yang nakal.
Selain kalimat kompleks, ada kata hubung yang menjadi ciri bahasa yang penting untuk teks tantangan. Dalam teks tersebut penggunaan kata hubung atau konjungsi menunjukkan bentuk pertentangan, penolakan, atau pengingkaran. Misalnya, kata padahal, namun, bukan …. melainkan. Adapun penggunaan kata atau konjungsi yang menunjukkan penerang atau penguatan seperti yakni, merupakan, yaitu, bahkan, apalagi. Penggunaan konjungsi penyebaban pun digunakan dalam teks tantangan ini yang ditunjukkan oleh kata sebab itu, sebab, karena, oleh karena itu.
Di samping itu, teks tantangan juga menggunakan kata rujukan. Kata rujukan dapat dipahami sebagai kata yang merujuk pada kata lain, yang sudah digunakan sebelumnya. Misalnya, kita dapat menggunakan kata tersebut, itu, ini sebagai kata rujukan untuk benda. Adapun kata rujukan untuk tempat, seperti di sana, di sini, di situ. Selain itu, kata rujukan untuk orang atau personil/yang diperlakukan seperti orang, yakni beliau, mereka, ia, dia.
Pilihan kata dalam teks tantangan tentu perlu disesuaikan dengan baik. Dalam teks tersebut kata yang dipilih perlu menunjukkan pernyataan-pernyataan negatif seperti kata tidak, bukan, tanpa. Pilihan kata dalam teks tantangan tentu harus menunjukkan maksud yang hendak disampaikan dan membantu setiap pernyataan untuk mengungkapkan penentangan atau penolakan terhadap suatu hal. Misalnya, pilihan kata dalam kalimat yang menunjukkan sanggahan dan penolakan tentu berbeda. Kata dalam setiap kalimat perlu disesuaikan agar maksud yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Bacalah teks berikut dengan cermat
Mari kita analisis ciri-ciri bahasa teks tersebut
Dalam teks tersebut kita dapat menemukan kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, dan pilihan kata. Misalnya, kalimat kompleks ditunjukkan dalam kalimat ”Masyarakat tidak setuju dengan penghapusan subsidi listrik karena mereka akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.” Dalam kalimat tersebut ada kata hubung penyebaban, yaitu karena. Selain itu, kata rujukan pun ada dalam kalimat ”Rencana ini mendapatkan penolakan dari masyarakat.” Kata ini digunakan untuk merujuk pada rencana pemerintah untuk menghapus subsidi listrik. Kata ini dijadikan rujukan yang mengacu terhadap suatu hal yang telah dipaparkan sebelumnya.
Selain itu, pilihan kata dalam teks tersebut disesuaikan dengan tujuan atau maksud dari teks. Teks tantangan ini berisi penolakan atau sanggahan terhadap suatu hal atau kebijakan. Dengan demikian, pilihan kata yang digunakan cenderung mengarah pada pernyataan negatif sebagai bentuk sanggahan atau penolakan.
Hal itu dapat dilihat dalam kalimat sanggahan dan kalimat penolakan yang ada dalam teks tantangan. Dalam teks ada kalimat ”Oleh karena itu, pencabutan subsidi listrik ini perlu ditinjau kembali.” Dalam kalimat tersebut ada kata, perlu ditinjau kembali. Pilihan kata tersebut memberikan makna bahwa ada hal yang tidak disetujui. Kalimat inilah yang disebut sebagai kalimat sanggahan. Kalimat sanggahan dapat dipahami sebagai kalimat yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap suatu hal seperti pembicaraan, masalah, atau kebijakan. Kalimat ini ditandai dengan pilihan kata seperti perlu ditinjau kembali, kurang sependapat, kurang tepat, tidak sesuai, belum sesuai, sebaiknya.
Selain kalimat sanggahan, ada kalimat penolakan yang ditandai dengan pilihan kata, kurang setuju, tidak setuju, menolak, menentang, membantah, disanggah, sanggahan. Dengan melihat ciri dari kalimat penolakan ini, di dalam teks ada kalimat yang menunjukkannya, yakni ”Masyarakat tidak setuju dengan penghapusan subsidi listrik karena mereka akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.”
Poin Penting
- Sebuah teks dibangun oleh struktur dan aturan bahasa.
- Fitur bahasa teks tantangan adalah sebagai berikut:
a. Kalimat kompleks
Kalimat kompleks disusun oleh lebih dari satu verba utama atau predikat dan ditandai dengan penggunaan konjungsi (kata hubung) atau koma.
b. Kata hubung
Kata hubung ini digunakan untuk menghubungan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.
c. Kata rujukan
Kata rujukan dapat dipahami sebagai kata yang merujuk pada kata lain, yang sudah digunakan sebelumnya.
d. Pilihan kata
Pilihan kata ini mengacu pada kata-kata yang menunjukkan pernyataan negatif seperti tidak atau bukan sebagai bentuk sanggahan atau penolakan. Selain itu, pilihan kata juga berkaitan dengan kalimat sanggahan dan kalimat penolakan yang digunakan dalam teks tantangan. Misalnya, untuk memberikan sanggahan, kata yang dipilih sebaiknya kata sebaiknya atau kurang sependapat. Begitu pula dalam pemilihan kata dalam kalimat penolakan yang ditandai dengan kata seperti kata menolak atau tidak setuju.
e. Kalimat sanggahan
Kalimat yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap suatu hal seperti pembicaraan, masalah, atau kebijakan.
Contoh: Masyarakat menilai kebijakan tentang penyesuaian harga BBM adalah cara yang kurang tepat karena akan memberatkan masyarakat.
f. Kalimat penolakan
Kalimat yang berisi tentang bantahan terhadap suatu hal.
Contoh: Warga menolak pembangunan apartemen di wilayah tersebut karena mengurangi lahan hijau dan persediaan air tanah untuk kehidupan warga sehari-hari.