Struktur Teks Sambutan dan Khotbah – Siswa dapat menemukan pokok-pokok isi sambutan atau khotbah yang didengar dengan memahami struktur teks sambutan atau khotbah dengan baik.


Sumber: https://www.flickr.com/photos/ttggubsumbar/7629561512/sizes/o/
Apakah kalian pernah mengikuti acara perlombaan atau seminar di sekolah? Selain itu, apakah kalian pernah mendengarkan khotbah? Di manakah kalian mendengarkannya? Saat mengikuti acara perlombaan atau seminar, kalian akan melihat beberapa sambutan yang dilakukan oleh pihak sekolah atau pihak yang mengadakan acara tersebut. Sambutan tersebut dilakukan sebagai ucapan selamat datang, terima kasih, dan menyampaikan secara singkat tujuan diadakannya acara.
Setelah selesai dengan beberapa sambutan, acara inti dalam seminar atau perlombaan pun dimulai. Lalu, bagaimana dengan khotbah? Khotbah biasanya diadakan di tempat atau acara keagamaan karena hal yang disampaikannya berkaitan dengan berbagai hal keagamaan. Khotbah disampaikan oleh orang yang memang ahli dalam bidang agama.
Pada topik kali ini, kalian akan belajar tentang struktur teks sambutan atau khotbah. Sambutan dan khotbah termasuk ke dalam jenis pidato. Sambutan dapat disebut pula dengan pidato penerimaan. Sambutan dilakukan untuk menyambut suatu kegiatan atau pelaksanaan acara tertentu. Misalnya, OSIS di sekolah kalian mengadakan acara lomba pidato dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.
Pada awal kegiatan, biasanya, pihak sekolah, pejabat, atau pihak yang mengadakan acara tersebut memberikan sambutan terlebih dahulu. Jadi, sambutan dapat diartikan sebagai penerimaan dalam bentuk tuturan yang disampaikan dalam suatu acara kegiatan dan dilakukan oleh beberapa orang dalam waktu yang terbatas secara bergantian atau perorangan.
Sambutan dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
1. Mengajak orang lain untuk memahami suatu informasi;
2. Memengaruhi orang lain dengan hal positif tentang acara yang dilaksanakan;
3. Membuat orang lain terhibur dengan sambutan yang menyenangkan dan merasa puas dengan hal yang disampaikan sehingga dapat mengikuti acara dengan baik;
4. Memberikan penegasan dan mendorong suatu acara kegiatan untuk dilaksanakan secara bertanggung jawab dan sesuai operasional yang benar.
Ada beberapa jenis sambutan berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut.
1. Sambutan yang dilakukan dalam acara pembukaan. Sambutan singkat ini disampaikan oleh pembaca acara.
2. Sambutan untuk pengarahan. Sambutan yang bertujuan untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Sambutan dalam peresmian. Sambutan ini disampaikan oleh orang yang memiliki pengaruh dalam masyarakat untuk meresmikan sesuatu.
Struktur atau Kerangka Teks Sambutan
1. Pembukaan
Pembukaan ini berisi salam pembuka, yang terdiri atas ucapan terima kasih kepada pembawa acara karena telah diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Lalu, mengucapkan salam kepada hadirin yang datang pada acara kegiatan. Salam kepada hadirin ini dapat disebutkan satu per satu, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Setelah itu, menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atau ucapan terima kasih karena telah diberikan kepercayaan atas pemberian sambutan tersebut.
2. Pendahuluan
Pendahuluan ini memberikan gambaran singkat tentang hal yang akan disampaikan dalam sambutan. Dalam pendahuluan, sambutan dapat berisi tentang latar belakang masalah yang menunjukkan bahwa suatu acara kegiatan ini perlu dilakukan.
3. Isi
Bagian isi ini adalah hal yang paling penting karena menyampaikan gagasan pokok dalam sambutan. Gagasan pokok tersebut disampaikan secara sistematis dan mengandung inti atau pokok masalah yang dapat disampaikan kepada khalayak umum.
4. Penutup
Bagian penutup ini disampaikan dalam bentuk kesimpulan, saran, pesan, dan harapan terhadap suatu masalah, atau kegiatan acara yang akan dilaksanakan. Selain itu, berisi salam penutup yang biasanya diakhiri dengan mohon maaf dan terima kasih karena telah memberikan perhatian terhadap sambutan yang telah disampaikan.
Selain sambutan, ada pula khotbah. Khotbah berasal dari kata khataba, yaitu dari bahasa Arab yang memiliki arti menasihati. Khotbah menjadi salah satu jenis pidato yang lebih menekankan masalah-masalah keagamaan. Oleh karena itu, khotbah memiliki ciri tersendiri.
Dalam Islam orang yang berkhotbah disebut dengan khatib. Khatib yang berkhotbah selalu mengutip salah satu ayat Alquran atau hadis dan menjelaskan isinya dan mengakhiri khotbah tersebut dengan berdoa.
Khotbah dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang agama, seperti seorang ustaz, pendeta, biksu, dan lain-lain. Khotbah biasanya dilaksanakan di mesjid, gereja atau tempat-tempat ibadah lainnya. Selain itu, tujuan dilaksanakannya khotbah adalah mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan, memberikan motivasi hidup yang baik dalam beribadah, memberikan pengetahuan tentang berbagai aturan dan larangan dalam agama, dan sebagainya.
Berikut ini beberapa ciri khotbah, yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan istilah keagamaan;
b. Mengutip ayat-ayat dari kitab suci atau hadis;
c. Menjelaskan cerita nabi, rasul, dan orang-orang suci;
d. Mengajak untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada umumnya, struktur khotbah terbagi atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Jika melihat hal ini, khotbah memiliki struktur yang sama dengan sambutan. Hal yang membedakan hanya tujuan dan hal yang disampaikan dari kedua jenis pidato ini.
Struktur teks khotbah
1. Pendahuluan
Bagian ini berisi pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
2. Isi
Bagian isi ini menjelaskan tentang tema khotbah dan membahas materi atau masalah keagamaan yang sudah disiapkan oleh khatib.
3. Penutup
Bagian ini berisi tentang kesimpulan materi atau masalah keagamaan yang telah disampaikan dan menyampaikan pesan, saran, serta doa.
Sambutan dan khotbah yang dilakukan oleh seseorang perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah metode dalam penyampaiannya, yaitu sebagai berikut.
1. Metode menghafal, dilakukan oleh seseorang dengan menghafal setiap kata dari naskah sambutan yang sudah dibuat sebelumnya.
2. Metode serta merta, dilakukan oleh seseorang dengan menyampaikan sambutan tanpa persiapan atau spontan. Penyambut mengandalkan pengalaman dan wawasannya untuk menyampaikan sambutan.
3. Metode naskah, dilakukan dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan biasanya digunakan pada penyambutan acara resmi.
Poin Penting
Sambutan dan khotbah memiliki stuktur yang sama. Perbedaan di antara keduanya terletak dalam hal tujuan dan orang yang melakukannya.