Struktur Teks Novel
Struktur Teks Novel

Struktur Teks Novel

1685 View

Struktur Teks Novel – Secara garis besar, novel terdiri atas bagian perkenalan, konflik, dan penutup. Struktur tersebut berhubungan erat dengan unsur-unsur intrinsik, seperti alur, tokoh, dan latar. Marilah kita mengenal struktur novel dalam karya sastra Indonesia.

Struktur Teks Novel
Struktur Teks Novel

Novel sebagai Bagian dari Karya Sastra Indonesia

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel diartikan sebagai ‘karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku’. Bangunan novel disusun oleh unsur intrinsik, yang meliputi:

1. Tema, merupakan pokok pikiran yang berfungsi menjadi dasar cerita.
2. Alur (plot), merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi berdasarkan urutan waktu kejadian. Tahap alur meliputi pengenalan, penampilan masalah, pemunculan konflik, puncak ketegangan (klimaks), peleraian (antiklimaks), dan penyelesaian (konklusi).
3. Tokoh (perwatakan), merupakan sifat dasar atau budi pekerti tokoh.
4. Latar, merupakan situasi dan kondisi saat cerita berlangsung, berupa waktu, tempat, serta suasana dan keadaan sosial.
5. Sudut pandang, merupakan cara pengarang menceritakan tokoh.
6. Diksi (pilihan kata), merupakan kata-kata yang digunakan untuk menceritakan kisah secara utuh.
7. Amanat, merupakan pesan yang disampaikan lewat nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.

Di dalam sebuah novel, teks yang dipakai biasanya bersifat naratif. Novel disusun berdasarkan struktur sebagai berikut.

Struktur Novel

1. Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya bisa ditemukan pada bagian awal cerita.
2. Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan suasana terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan penokohan/perwatakan.
3. Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab-akibat, di mana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya peristiwa lain.
4. Evaluasi, merupakan bagian di mana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
5. Resolusi, merupakan bagian yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi.
6. Koda, merupakan bagian akhir atau penutup cerita.

Perhatikan kutipan novel berikut!

Baru kali ini Mahar menjadi penata artistik karnaval, inilah peristiwa besar yang sangat penting, karnaval 17 Agustus. Sebenarnya guru-guru kami agak pesimis karena alasan klasik, yaitu biaya. Kami demikian miskin sehingga tak pernah punya cukup dana untuk membuat karnaval yang representatif. Para guru juga malu karena parade kami kumuh dan itu-itu saja. Namun, ada sedikit harapan tahun ini. Harapan itu adalah Mahar.

Karnaval 17 Agustus potensial untuk meningkatkan gengsi sekolah, sebab ada penilaian serius di sana. Ada kategori busana terbaik, kendaraan hias terbaik, parade paling megah, peserta paling serasi, dan yang paling bergengsi: penampil seni terbaik. Gengsi ini juga tak terlepas dari integritas juri yang dipimpin seniman senior kondang, Mbah Suro namanya. Mbah Suro adalah orang Jawa, seniman Yogyakarta yang hijrah ke Belitong karena idealisme berkeseniannya. Karena sangat idealis maka tentu saja Mbah Suro juga sangat melarat.

Seperti telah diduga siapapun, seluruh kategori—mulai dari juara pertama sampai juara harapan ketiga—selalu diborong sekolah PN. Kadang-kadang sekolah negeri mendapat satu dua sisa juara harapan. Sekolah kampung tak pernah mendapat penghargaan apapun karena memang tampil sangat apa adanya. Tak lebih dari penggembira.

Sekolah-sekolah negeri mampu menyewa pakaian adat lengkap sehingga tampil memesona. Sekolah-sekolah PN lebih keren lagi. Parade mereka berlapis-lapis, paling panjang, dan selalu berada di posisi paling strategis. Barisan terdepan adalah puluhan sepeda keranjang baru yang dihias berwarna-warni. Bukan hanya sepedanya, pengendaranya pun dihias dengan pakaian lucu. Lonceng sepeda dibunyikan dengan keras bersama-sama, sungguh semarak.

Tapi kami tak gentar. Situasi moril kami sedang tinggi. Melihat kepemimpinan, kepiawaian, dan gaya Mahar kepercayaan diri kami meletup-letup. Ia tampil laksana event organizer atau seniman, atau mereka yang menyangka dirinya seniman. Kami mengerahkan seluruh sumber daya civitas akademika Muhammadiyah. Latihan kami semakin serius dan yang sering membuat kesalahan adalah Kucai. Meskipun dia ketua kelas tapi di panggung sandiwara ini Maharlah yang berkuasa.

Mahar mencoba menjelaskan maksudnya dengan berbagai cara. Kadang-kadang ia terperinci seperti buku resep masakan, dan lebih sering merasa frustasi. Namun, kami sangat patuh pada setiap perintahnya walaupun kadang-kadang tidak masuk akal. Tapi ini seni, Bung, tak ada hubungannya dengan logika.
(Dikutip dari novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Bab 18
Cetakan ke-26, November 2008; Yogyakarta: PT Bentang Pustaka)

Struktur teks berdasarkan kutipan novel di atas adalah sebagai berikut.
1. Abstrak, paragraf pertama menggambarkan ringkasan cerita yaitu permasalahan mengenai biaya karnaval 17 Agustus kemungkinan akan terpecahkan dengan kehadiran Mahar.
2. Orientasi, paragraf kedua menggambarkan bagaimana bergengsinya suasana karnaval 17 Agustus dan karakter/penokohan Mbah Suro sebagai juri.
3. Komplikasi, paragraf ketiga menggambarkan konflik yang terjadi, mulai dari juara yang selalu diborong sekolah PN sehingga menyebabkan sekolah-sekolah lain terlihat hanya sebagai penggembira.
4. Evaluasi, paragraf keempat memperlihatkan bagaimana sekolah PN dan sekolah-sekolah lain menunjukkan aksinya di setiap karnaval sehingga memperlihatkan kesenjangan sosial yang begitu kentara.
5. Resolusi, paragraf kelima memperlihatkan bagaimana Mahar dan teman-temannya mampu mengatasi rasa mider atas kesenjangan yang ada.
6. Koda, paragraf keenam memperlihatkan penutupan cerita.

Poin Penting

1. Novel tersusun atas struktur makro.
2. Struktur makro novel meliputi: (a) abstrak; (b) orientasi; (c) komplikasi; (d) evaluasi; (e) resolusi; dan (f) koda.
3. Struktur makro novel berhubungan juga dengan unsur-unsur intrinsik.
4. Untuk memahami unsur makro novel harus memahami dahulu unsur-unsur intrinsik novel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *