Menyunting isi Sesuai dengan Struktur isi Teks Pantun

Menyunting isi Sesuai dengan Struktur isi Teks Pantun – Pada materi-materi yang sebelumnya, telah kita pelajari langkah-langkah dalam menyusun sebuah pantun. Pada materi tersebut, dijelaskan bahwa dalam menyusun sebuah pantun isi harus ditentukan terlebih dahulu baru kemudian membuat sampiran yang rima dan ritmenya disesuaikan dengan rima dan ritme pada isi.

Menyunting isi Sesuai dengan Struktur isi Teks Pantun
Menyunting isi Sesuai dengan Struktur isi Teks Pantun

Kali ini, kita akan belajar menyunting sebuah teks pantun sesuai dengan struktur isinya berdasarkan teks sejenis. Teks sejenis yang dimaksud adalah contoh-contoh karya sastra lain yang memiliki ciri mirip dengan pantun, seperti syair, gurindam, atau puisi modern. Jenis-jenis tersebut adalah bentuk karya sastra yang menekankan pada keindahan ritme dan bunyi serta diksi.

Perhatikan teks sastra berikut!

Teks 1
Barangsiapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
(Raja Ali Haji)
Teks 2
Syair Perahu
Itulah laut yang maha indah
Ke sanalah kita semuanya berpindah
Hasilkan bekal kayu dan juadah
Selamatlah engkau sempurna musyahadah
(Hamzah Fansuri)

Teks 3

Orang-orang Miskin

Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
Bagai udara panas yang selalu ada,
Bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
Tertuju ke dada kita
Atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
Orang-orang miskin juga berasal dari kemah Ibrahim.
Yogya, 4 Februari 1978
(Rendra)
Ketiga teks di atas dapat kita sunting menjadi teks pantun. Penyuntingan itu sendiri menurut KBBI bermakna ‘mengedit naskah berdasarkan kaidah ejaan, diksi, dan struktur kalimat’ dalam hal ini berarti sesuai dengan aturan struktur pantun. Selain itu, penyuntingan, masih menurut KBBI, dapat juga bermakna ‘menyusun kembali naskah berdasarkan teks yang ada’.

Mari kita mulai menyunting

Teks 1 adalah bagian dari Pasal I Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Gurindam Dua Belas ini sarat dengan nasihat-nasihat dan petuah agama. Jika dipantunkan, kita bisa membuat pantun berjenis nasihat atau agama. Menyunting teks pantun berdasarkan gurindam masih tergolong mudah karena kita tinggal memberikan sampiran dan menyesuaikan bentuk layaknya rima pada pantun. Namun, sebelum itu, kita harus pahami terlebih dahulu makna yang terkandung.
Barangsiapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah

Baris pertama memiliki makna ‘siapa saja yang mengenal Allah’. Dalam Islam ini dikenal dengan nama makrifatullah, dalam agama lain bisa disandingkan dengan mengenal dan memahami eksistensi Tuhan. Pemahaman terhadap baris kedua tidak semudah seperti pada baris pertama karena di sana terdapat kata-kata yang tidak lagi lazim digunakan pada masa sekarang, yaitu kata tegah. Dalam KBBI, kata ini bermakna ‘larangan’. Kata suruh bermakna ‘perintah’. Dengan demikian, jika kita maknai keseluruhan baris gurindam tersebut adalah ‘siapa saja yang mengenal Allah tentu perintah dan larangan-Nya tidak akan dilanggar’. Makna inilah yang akan kita gunakan dalam isi pantun yang akan kita buat. Perhatikan!
(isi) Jika dirimu menggenal tuhan
Ingatlah perintah dan larangan-Nya

Pergi bertamu ke kampung Sewan……… (Sampiran)
Lupa jalannya kita bertanya
Jika dirimu menggenal tuhan…………………………. (isi)
Ingatlah perintah dan larangan-Nya

Pada Syair Perahu, Hamzah Fansuri menjelaskan kepada kita tentang laut yang mahaindah. Berdasarkan hal ini, kita pahami bahwa kata laut di sini memiliki perlambangan akhirat berdasarkan petunjuk pada baris kedua Ke sanalah kita semuanya berpindah. Namun, Fansuri mengingatkan kita untuk menyiapkan kayu dan juadah. Kata juadah di sini memiliki arti makanan untuk bekal. Ini berarti syair tersebut mengajarkan kita untuk mempersiapkan bekal amalan untuk menuju ke akhirat. Dari makna tersebut, kita bisa membuat pantun nasihat.
(isi) Dunia tempat siapkan bekal
Perjalanan terakhir menuju akhirat

Kayu Jati kulitnya tebal…………………………….(sampiran)
Kalau ditenteng sungguhlah berat
Dunia tempat siapkan bekal …………………….(isi)
Perjalanan terakhir menuju akhirat

Pada puisi ”Orang-orang Miskin”, Rendra seperti mengingatkan kita mengenai nasib orang miskin, mengingatkan bahwa orang miskin tetaplah manusia sama seperti kita sehingga kita jangan pernah melupakan orang miskin. Berdasarkan hal ini, kita bisa membuat pantun berjenis nasihat atau beriba hati.

(isi) coba kau lihat di kiri kananmu
Ada penderitaan dan kemiskinan

Mbok Inah pergi menjual jamu…………………………(sampiran)
Jamu dibawa dengan gendongan
coba kau lihat di kiri kananmu……………………………(isi)
Ada penderitaan dan kemiskinan

Poin Penting

Penyuntingan itu sendiri menurut KBBI bermakna ‘mengedit naskah berdasarkan kaidah ejaan, diksi, dan struktur kalimat’ dalam hal ini berarti sesuai dengan aturan struktur pantun. Selain itu, penyuntingan, masih menurut KBBI, dapat juga bermakna ‘menyusun kembali naskah pantun berdasarkan teks yang ada’.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *