
Pengertian Biaya Peluang
Pengertian, Contoh, Biaya Peluang dan Sistem Ekonomi – Biaya peluang atau dengan istilah lain disebut dengan opportunity costadalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang atau jasa, dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan.
Biaya peluang akan berbeda tergantung kondisi tiap orang. Maka, seseorang harus menentukan alternatif terbaik dalam mengalokasikan sumber daya. Jika telah memiliki satu alternatif, maka alternatif lainnya harus diabaikan/dikorbankan. Agar memperoleh keuntungan maksimal, seseorang mengeluarkan pengorbanan tertentu dan meminimumkan risiko rugi. Biaya peluang tidak hanya diukur dengan materi, tetapi juga dapat diukur dengan kesempatan/waktu.
Contoh Biaya Peluang
Misalnya, seorang petani memiliki sebidang lahan. Ia memiliki dua pilihan, lahan tersebut akan ditanami padi atau jagung. Jika petani menanam jagung, akan menghasilkan 100 kg jagung. Namun apabila petani memilih menanam padi, ia akan mendapat 150 kg padi. Tentu saja, petani harus memilih salah satu, akhirnya petani lebih memilih menanam padi karena menghasilkan lebih banyak, sehingga kesempatan menanam jagung harus dikorbankan.
Ilustrasi lain, seseorang anak dijanjikan oleh orang tuanya jika dalam kenaikan kelas nanti memperoleh ranking 1 di kelasnya akan diajak berlibur. Setelah kenaikan kelas si anak menempati ranking 1 di kelasnya dan orang tuanya telah menjadwalkan akan berlibur ke Bali. Setelah tanggal berangkat berlibur ditentukan, si anak mendapatkan perintah dari sekolahnya untuk mengikuti lomba sains mewakili sekolahnya ke tingkat provinsi.
Setelah didiskusikan dengan orang tuanya tentang permasalahan tersebut si anak memilih maju lomba sains mewakili sekolahnya, sementara orang tua dan saudaranya tetap berlibur ke Bali.Karena telah memilih satu dari kedua alternatif maka kesempatan berlibur ke Bali bersama keluarganya hilang. Inilah yang dimaksud dengan biaya peluang yang diukur dengan kesempatan.
Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari, sering terjadi biaya peluang. Hal ini terjadi karena keterbatasan kemampuan manusia yang tidak dapat melakukan lebih dari satu kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Sehingga manusia dituntut untuk berfikir agar memilih alternatif yang paling menguntungkan sekaligus meminimalisir besarnya biaya peluang.
Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat, baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta, berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Setiap negara mempunyai permasalahan atau kondisi yang berbeda, baik kondisi alamnya, sumber daya alamnya, sumber daya manusianya, kebudayaannya, termasuk sistem pemerintahannya. Kondisi yang berbeda-beda ini menyebabkan setiap negara memilih sistem ekonomi yang paling sesuai dengan kondisi negaranya.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ini dipakai pada masyarakat yang kehidupannya masih terbelakang, baik kebudayaannya, kompetensi sumber daya manusianya maupun tingkat pengetahuan dan teknologinya.
Ciri-cirinya :
- Semua pekerjaan dikerjakan bersama, belum ada pembagian kerja
- Barang yang dibutuhkan diproduksi sendiri
- Peralatan yang digunakan sederhana
- Tingkat produktivitas rendah
- Umumnya hidup dibidang agraris
Kelebihannya :
- Tidak terjadi persaingan, sehingga tidak menimbulkan konflik kepentingan
- Tidak terjadi krisis ekonomi
- Sifat gotong-royongnya tinggi
Kelemahannya :
- Produksi hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri, bukan untuk mencari keuntungan
- Kemajuan ekonomi masyarakat rendah
- Tidak memikirkan efisiensi penggunaan sumber daya
2. Sistem Ekonomi Komando
Sistem ini disebut juga sistem ekonomi terpusat, karena semua kegiatan perekonomian sepenuhnya dalam kendali pemerintah. Pelopor sistem ini adalah Karl Mark.
Ciri-cirinya :
- Kegiatan perekonomian diatur ketat oleh negara
- Sumber daya ekonomi dikuasai negara
- Kepemilikan perseorangan tidak diakui, kecuali barang yang telah diberikan oleh negara
- Kebebasan berusaha individu tidak diberikan
Kelebihannya :
- Pemerintah mudah dalam pengawasan dan pengendalian perekonomian
- Jarang terjadi krisis ekonomi
- Kebutuhan rakyat dilayani pemerintah secara merata
- Tidak terjadi kelas dalam masyarakat
Kelemahannya :
- Kreativitas warga tidak berkembang, sehingga menghambat kemajuan
- Hak milik perorangan tidak diakui
- Informasi tidak akurat karena panjangnya jalur birokrasi
3. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ini disebut juga sistem pasar atau sistem kapitalis yang dipeloporioleh Adam Smith. Dia berpendapat bahwa untuk mencapai kemakmuran secara cepat dengan memberikan kebebasan berusaha kepada setiap individu.
Ciri-cirinya :
- Semua alat dan sumber daya ekonomi dikuasai perorangan
- Individu bebas memilih bidang usahanya
- Terjadi persaingan
- Setiap kegiatan ekonomi ditujukan mencari keuntungan
- Peran pemerintah sangat terbatas
Kelebihannya :
- Perkembangan perekonomian pesat
- Tingkat efisiensi tinggi
- Daya kreativitas masyarakat tinggi
- Kebebasan memiliki sumber daya ekonomi
- Masyarakat memperoleh hasil produksi kualitas baik
Kelemahannya :
- Yang kuat akan menindas yang lemah
- Timbul monopoli
- Pemerataan pendapatan sulit dicapai
- Sering terjadi krisis ekonomi
- Gap si kaya dengan si miskin lebar
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini mengadopsi kelebihan-kelebihan dari sistem komando dengan sistem liberal. Dalam sistem ini peran pemerintah dan peran swasta seimbang dalam kegiatan perekonomian. Peran pemerintah umumnya dalam kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Ciri-cirinya :
- Sumber daya yang vital, dikuasai negara
- Peran pemerintah dan swasta berimbang
Kelebihannya :
- Kegiatan perekonomian dapat dikendalikan agar berjalan teratur dan stabil
- Peran pemerintah menjadi lebih ringan
- Tidak terjadi monopoli oleh swasta
Kelemahannya :
- Sulit menentukan unsur yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti tingkat harga, jenis barang, dll.