
PERSAMAAN AKUNTANSI
Metode Pencatatan dan Persamaan Akuntansi – Persamaan akuntansi adalah suatu bentuk untuk menyatakan hubungan antara kekayaan dan hutang. Persamaan akuntansi memudahkan penyusun laporan keuangan dalam menyajikan laporan keuangan yang mudah dipahami oleh pemakai laporan keuangan. Bagaimanakah bentuk persamaan akuntansi yang dimaksud? Apa saja unsur-unsur persamaan akuntansi itu? Mari kita simak materinya berikut ini.
PENGERTIAN PERSAMAAN AKUNTANSI
Persamaan akuntansi adalah suatu persamaan yang menunjukkan bahwa jumlah harta kekayaan suatu perusahaan selalu sama dengan jumlah modal dan hutang perusahaan tersebut.
Aktiva = Hutang + Modal
UNSUR-UNSUR PERSAMAAN AKUNTANSI
Bila dirumuskan maka persamaan akuntansi memiliki bentuk persamaan sebagai berikut:
Aktiva = Hutang + Modal
- Aktiva, yaitu kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Aktiva terdiri dari beberapa unsur yaitu:
a. Kas, yaitu alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang siap digunakan, seperti uang tunai, cek dan sejenisnya.
b. Piutang, yaitu hak perusahaan atas perusahaan lain, seperti tagihan perusahaan terhadap perusahaan lain, tagihan perusahaan kepada karyawan.
c. Perlengkapan, yaitu barang pelengkap aktivitas perusahaan yang biasanya berumur kurang dari satu tahun, seperti kertas dan tinta.
d. Peralatan, yaitu barang yang digunakan untuk aktiviats perusahaan dan biasanya umurnya lebih dari satu tahun, seperti kendaraan, komputer, dan sebagainya.
e. Gedung, yaitu bangunan yang digunakan untuk aktivitas perusahaan, seperti gedung kantor, pabrik, dan sebagainya.
f. Tanah, yaitu tanah yang digunakan untuk aktivitas perusahaan. - Hutang, terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
a. Hutang usaha, yaitu kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain yang berhubungan dengan transaksi usaha.
b. Hutang bank, yaitu kewajiban perusahaan untuk membayar pinjaman ke bank. - Modal, yaitu penyertaan harta kepada perusahaan, seperti uang tunai, bangunan, kendaraan, dan sebagainya yang digunakan oleh perusahaan. Dalam proses pengoperasionalan modal perusahaan, ada unsur yang dapat menjadi penambah dan pengurang modal seperti yang disebutkan di bawah ini:
- Penambah modal
Penambah modal adalah pendapatan, yaitu kenaikan modal perusahaan yang timbul akibat penjualan produk perusahaan baik barang maupun jasa. - Pengurang modal
a. Beban
Beban, yaitu pengorbanan ekonomis untuk memperoleh barang dan jasa yang manfaatnya dapat dinikmati dalam satu tahun/period.
b. Prive, yaitu pengambilan kekayan perusahaan oleh pemilik.
c. Deviden, yaitu bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemilik perusahaan (pemegang saham).
Modal merupakan jumlah yang tetap ada setelah kewajiban perusahaan dilunasi atau dikurangkan dari aktiva. Sehingga modal sering juga disebut sebagai aktiva bersih.Sedangkan hak atau klaim pemilik atas aktiva atau bagian kekayaan perusahaan adalah sisa dari aktiva yang dikurangkan dengan pasiva seperti yang ditunjukkan dalam persamaan berikut ini:
Aktiva -Pasiva = Modal
Tujuan perusahaan adalah meningkatkan aktiva dan modal perusahaan melalui pendapatan. Pendapatan akan menambah nilai modal karena perusahaan karena pendapatan akan menambah aktiva tetapi tidak menambah kewajiban. Sementara itu, jenis transaksi yang dapat mengurangi modal antara lain adalah pengambilan pemilik (prive) dan pembayaran beban-beban. Beban-beban merupakan penurunan dalam modal yang berkaitan dengan kegiatan penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan.
METODE PENCATATAN AKUNTANSI
Pada akuntansi terdapat beberapa metode pencatatan sesuai dengan kebutuhan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak materinya berikut ini.
Transaksi yang dicatat dalam akuntansi mengikuti kidah-kaidah yang telah ditetapkan dalam Standar Akuntansi Keuangan dan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum. Dalam hal pencatatan transaksi, akuntansi mengenal dua metode pencatatan yang akan mempengaruhi cara pencatatan dan tampilan laporan keuangan. Cara pencatatan tersebut adalah:
Basis Kas (Cash Basis)
Basis kas berarti pencatatan berdasarkan kas diterima atau dikeluarkan. Dalam hal ini, transaksi baru akan dicatat apabila ada penerimaan kas atau pengeluaran kas. Sehingga, transaksi yang sudah terjadi baru akan dicatat apabila ada aliran kas masuk atau keluar. Begitu juga dalam penerimaan kas, walaupun pekerjaan belum dilakukan sama sekali, namun bila perusahaan sudah menerima pembayaran DP maka dilakukan pencatatan seolah-olah pekerjaan telah dilakukan. Dengan demikian, pada laporan keuangan basis kas tidak mempunyai akun hutang dan piutang. Basis kas ini membutuhkan banyak koreksi di akhir periode agar pencatatan menjadi lebih aktual.
Basis Akrual (Accrual Basis)
Basis akrual menekankan pencatatan pada saat terjadinya transaksi bukan pada aliran kas masuk atau keluar. Dengan demikian, apabila suatu pekerjaan telah selesai dilakukan dan diserahterimakan kepada customer maka perusahaan wajib mencatatnya sebagai pendapatan walaupun pembayaran belum diterima. Sehingga akan dicatat sebagai piutang. Biaya-biaya yang terjadi selama melakukan pekerjaan juga langsung dicatat untuk menghitung nilai keuntungan bersih walaupun tidak ada kas diterima.
Praktik akuntansi saat ini menggunakan basis akrual dengan beberapa pertimbangan:
1. Pada basis kas, nilai pendapatan dan aktiva akan dinilai lebih rendah karena perusahaan tidak mencatat piutang pembayaran dari customer walaupun pekerjaan telah selesai dilakukan. Hal ini karena tidak adanya aliran kas masuk. Padahal perusahaan memiliki hak atas pembayaran dari customer yang dinyatakan dalam kenaikan pendapatan serta aktiva.
2. Selain pendapatan dan aktiva, basis kas juga merendahkan nilai beban yang sudah terjadi. Beban ini seharusnya dicatat pada saat terjadinya yang memunculkan akun hutang beban.
3. Dengan tidak diakuinya keuntungan perusahaan yang dapat menambah modal, maka basis kas membuat modal pemilik terlihat lebih rendah di laporan keuangan. Padahal, di tahun berjalan pendapatan tersebut sudah bisa diakui dan dapat menambah akun modal pemilik.
Berikut ilustrasi laporan keuangan yang dicatat dengan basis kas dan basis akrual.
Perhatikan ilustrasi sebagai berikut:
a. Pada bulan Maret Puspa Catering menerima pesanan makan siang karyawan PT. Holcim selama 1 bulan dengan nilai kontrak Rp.500.000.000,00.
b. Supplier Puspa Catering memasok bahan baku dengan tenggang pembayaran 1 bulan senilai Rp.350.000.000,00.
c. PT. Holcim melakukan pembayaran atas transaksi yang terjadi pada bulan April. Puspa Catering juga melakukan pembayaran kepada suppliernya di bulan ini.
Perhatikan laporan laba rugi dari kedua model pencatatan.
