Langkah-langkah Penulisan Teks Cerita Ulang – Siswa mampu memproduksi teks cerita ulang yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan.

Pada materi kali ini kita akan belajar membuat sendiri teks ulang dengan mengikuti langkah-langkah penulisan yang didasari atas ciri khusus teks ulang. Oleh karena itu, sebelum masuk ke langkah-langkahnya, kita harus sudah memahami apa yang disebut dengan teks ulang.
Sudahkah kalian memahami apa yang dimaksud dengan teks ulang? Jika kalian cermati contoh-contoh teks ulang yang muncul pada materi-materi sebelumnya, akan kalian dapatkan bahwa teks ulang tampak seperti teks cerita/naratif. Akan tetapi, teks ulang bukanlah teks naratif. Ada perbedaan yang mencolok di antara kedua teks tersebut.
Tujuan teks ulang adalah untuk memberikan kita suatu informasi atau untuk menghibur pembaca sehingga tidak terdapat konflik di dalamnya. Berbeda dengan hal ini, eksistensi teks naratif justru muncul pada konfliknya. Dengan demikian, sebagai langkah awal sebelum masuk ke dalam tahapan penulisan teks ulang, kita harus memastikan tidak ada konflik di dalamnya.
Langkah-langkah Penulisan Teks Cerita Ulang
Langkah pertama adalah dengan menentukan terlebih dahulu topik teks ulang yang akan kita bahas. Langkah ini adalah langkah pertama dari segala jenis pembentukan teks. Tanpa adanya topik, kita akan mengalami kebingungan dalam mengembangkan teksnya.
Langkah kedua adalah dengan mengikuti struktur teks ulang yang terbagi hanya ke dalam tiga bagian, yaitu orientasi ^ kejadian ^ reorientasi. Tahapan ini disebut sebagai tahap pemodelan teks ulang.
Langkah ketiga adalah dengan menggali dan mencari semua sumber informasi untuk dimasukkan ke dalam tiga tahapan di atas. Jika teks ulang yang kalian buat berbentuk biografi, cari segala informasi yang terkait dengan kehidupan tokoh yang menjadi subjek biografi, mulai dari nama lengkap, tanggal lahir, kehidupan masa muda, hingga perjalanan hidupnya. Adapun jika teks ulang yang kalian buat berbentuk pengalaman pribadi atau fakta peristiwa yang telah terjadi, tentukan topik peristiwa yang akan kalian bahas lalu susun segala informasi yang relevan dengan topik tersebut.
Langkah keempat adalah mengolah informasi yang telah kalian dapatkan pada langkah ketiga untuk dikelompokkan ke dalam tiga bagian struktur teks ulang. Setelah itu, susunlah informasi yang telah dikelompokkan dengan menggunakan ciri kebahasaan teks ulang.
Perhatikan contoh!
Contoh pembuatan teks ulang
(1) Menentukan topik
Suara Gaib saat Orientasi Kampus
(2) Pemodelan teks ulang
a. Orientasi :
– informasi tentang pengenalan apa, siapa, di mana, dan kapan peristiwa terjadi
Percayakah Anda dengan hal-hal gaib atau hal-hal yang disajikan dalam film-film misteri? Seumur hidup, saya tidak pernah bertemu hal-hal seperti itu. Sekalipun percaya, saya hanya percaya bahwa itu semua adalah jin dan bukan setan. Kejadian yang seperti ini saya alami saat menjadi panitia orientasi pada tahun 2005.
b. Event/kejadian
– Informasi-informasi yang relevan terkait topik dalam bentuk kejadian
Saat itu, saya menjadi anggota tim medis. Kondisi di lapangan membuat kita harus sigap dalam setiap keadaan termasuk jika ada mahasiswa baru yang pingsan. Saat tengah malam, di salah satu pos, saya duduk. Saat itulah saya mendengar suara tawa kakek-kakek dari atas pohon. Suara tersebut seperti turun dan mendekat ke salah satu mahasiswa baru. Pada waktu yang bersamaan, mahasiswa yang didekati suara itu tiba-tiba mengejang layaknya orang yang kesurupan.
c. Reorientasi
– Pengulangan orientasi atau rangkuman peristiwa. Dapat juga berupa pandangan pribadi penulis.
Itulah awal kali saya mendapatkan pengalaman mendengar suara gaib.
(3) Pengelompokan dan penyusunan informasi berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan.
(Pengelompokan dan penyusunan informasi dilakukan setelah segala informasi terkait topik berhasil kita gali.)
Poin penting
• Beberapa langkah dalam membuat teks ulang adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik
2. Pemodelan teks ulang
3. Penggalian informasi
4. Penyusunan informasi berdasarkan struktur
5. Cermati ciri kebahasaan yang digunakan.
• Saat membuat teks ulang berdasarkan pengalaman pribadi, batasi diri kita untuk tidak terlalu banyak mengembangkan jalan cerita. Usahakan untuk tidak menciptakan komplikasi karena tujuan teks ulang hanya memberikan suatu informasi melalui bentuk cerita. Perhatikan pula gaya bahasa yang digunakan agar sesuai dengan ciri kebahasaan teks ulang.