Penokohan dan Alur dalam Cerpen
Penokohan dan Alur dalam Cerpen

Penokohan dan Alur dalam Cerpen

1122 View

Penokohan dan Alur dalam Cerpen – Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan.

Penokohan dan Alur dalam Cerpen
Penokohan dan Alur dalam Cerpen

Tujuan

Siswa dapat mengidentifikasi alur dalam cerpen yang dibaca.

Istilah cerpen tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita semua. kalian pun pernah mendengar istilah cerpen atau cerita pendek bukan? Selain itu, kalian pun pasti pernah membaca cerpen saat di SMP dulu. Cerpen dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk prosa naratif yang biasanya berbentuk fiktif, namun bisa juga yang berasal dari kisah nyata. Cerita pendek lebih singkat, padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan dengan novel. cerita-cerita pendek mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, alur/plot, latar, tema, bahasa dan sudut pandang. Cerpen biasanya dikenal dengan istilah karya sastra yang bisa dibaca sekali duduk. Dalam cerpen menggunakan alur tunggal dan konflik yang sederhana.

Adapun ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai berikut .
a) Ceritanya cenderung pendek sekitar 5000-10.000 kata atau bahkan lebih;
b) Bersifat fiksi atau cerita rekaan (fiction) ;
c) Berbentuk naratif ; dan
d) Memiliki kesan tunggal. (Sumarjo dan Saini)

Cerpen memiliki beberapa unsur pembentuk diantaranya ada unsur ekstrinsik dan instrinsik. Unsur-unsur instrinsik cerpen diantaranya: tema, alur, tokoh dan penokohan, latar dan amanat. Sedangkan unsur-unsur ekstrinsik cerpen meliputi: latar belakang pengarang, kebudayaan/adat istiadat, bahasa dan nilai-nilai.

Alur

Keindahan cerpen atau sebuah cerita dipengaruhi oleh alur (jalan cerita). Kalau alurnya bagus ceritanya pun akan seru dan tidak membosankan, akan tetapi kalau alurnya berbelit belit maka ceritanya pun akan menjadi tidak karuan. Ada dua jenis alur yaitu alur maju (progresif) dan alur mundur (regresif). Alur progresif adalah alur yang diawali dari abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda. Sedangkan alur regresif adalah alur yang diawali dari cerita akhir. Selain itu, ada juga alur campuran yakni penggabungan antara alur progresif dan regresif. Alur disebut juga plot.

Alur dapat diartikan sebagai susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Alur Cerpen meliputi beberapa tahap berikut ini.
1) Pengantar: bagian cerita berupa pengenalan, lukisan cerita, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita.
2) Identifikasi masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku dalam cerita.
3) Klimaks/puncak ketegangan: konflik dalam cerita telah memuncak.
4) Antiklimaks : konflik dalam cerita telah berangsur–angsur mereda dan dapat diselesaikan.
5) Resolusi : penyelesaian masalah dalam alur cerita.

Perhatikan contoh berikut!

Ayahku terbunuh. Kuyakin kau tahu, pernah kusurati kau. Ia termasuk korban seseorang yang kalap di pasar. Di samping ayah, beberapa korban jatuh termasuk seorang ibu yang sedang hamil. Waktu itu beritanya tersiar luas. Tetapi kehidupan keluarga kami tidak akan berhenti dengan berita dan terali bagi pelakunya. Sedangkan aku merupakan gadis tertua dari delapan bersaudara. Bisa Kak Yos bayangkan bagaimana situasi dan kondisi kami setelah kepergian ayah.

Mari Kita Analisis!

Menurutmu, bagaimana alur cerita tersebut? Mari kita cari tahu jawabannya. Dalam teks cerita pendek tersebut menggunakan alur mudnur karena pengarang mengisahkan peristiwa masa lalu. Hal ini dapat kita kenali dengan kalimat:
• Kuyakin kau tahu, pernah kusurati kau
• Waktu itu beritanya tersebar luas

Poin Penting

• Alur disebut juga dengan istilah plot yang merupakan jalinan peristiwa di dalam sebuah karya sastra.
• Alur ada beberapa macam diantaranya : alur progresif (maju) dan regresif (mundur).
• Ada juga alur campuran yaitu perpaduan alur maju dan mundur.
• Ada lima tahapan alur yaitu : pengenalan – peristiwa – konflik – klimaks – resolusi.

Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar

Pada pelajaran sebelumnya tentunya kalian pernah mendengar istilah cerpen dan bagaimana alur pembentuknya. Tokoh merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah cerita, sering kali tokoh dan watak dalam sebuah cerpen dijadikan contoh dalam kehidupan nyata oleh para pembaca. Apalagi karakter tokoh utama biasanya menjadi sorotan bagi pembaca. Cerpen merupakan sebuah cerita yang pendek dengan konflik yang singkat dan penggambaran tokoh yang sederhana. Lain halnya dengan novel atau roman yang menyuguhkan berbagai macam karakter tokoh dan beberapa karakter yang kompleks, permasalahan yang dihadapi begitu rumit sehingga perlu adanya penyelesaian secara bertahap. Tanpa adanya tokoh, alur cerita yang sebaik apapun tidak akan pernah berarti apa-apa dan tidak akan sampai pada akhir cerita, konfliknya pun tidak akan terasa sama sekali tanpa pelaku cerita.

Tokoh

Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita yang menjalani berbagai peristiwa dalam sebuah cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita yang saling berkaitan. Singkatnya, tokoh dapat dikenal sebagai pelaku dalam sebuah karya sastra.

Berdasarkan dari karakter, tokoh ada dua jenis yaitu:

a. Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang sering muncul dalam cerita hampir sama dengan tokoh sentral tetapi tokoh utama sangat menjiwai setiap alur. Biasanya tokoh utama sering mendapatkan komentar dari pembaca. Tokoh ini adalah tokoh yang paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun objek penderita kejadian.

b. Tokoh Pembantu
Tokoh pembantu atau tokoh tambahan adalah tokoh yang mendukung adanya tokoh utama dan biasanya tidak mendapatkan banyak komentar.

3 jenis tokoh

a. Protagonis
Tokoh Protagonis adalah tokoh yang memperjuangkan kebenaran dan kejujuran biasanya bersikap baik hati dan disukai para pembaca. Akan tetapi tokoh protagonis ini sering sekali mendapat perlawanan dari tokoh antagonis.

b. Antagonis
Antagonis adalah tokoh yang berlawanan dengan tokoh protagonis sehingga selalu terkesan tokoh yang jahat padahal belum tentu, hanya saja tokoh ini memang selalu berbuat tidak jujur dan menyembunyikan kebenaran sehingga menimbulkan konflik.

c. Tritagonis
Tritagonis adalah tokoh pertengahan yang berada di antara kedua tokoh tersebut dan bisa berubah-ubah wataknya atau tidak mempunyai pendirian.

Penokohan/Perwatakan

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan tokoh dalam cerita, dalam penokohan
Penggambaran watak dapat dilihat dari beberapa segi, diantaranya:

1. Penggambaran langsung
Penggambaran tokoh secara langsung adalah penggambaran tokoh secara tersurat dalam cerita karena pengarang langsung menggambarkan tokohnya. Misalnya tokoh tersebut ciri-cirinya seperti apa, apa pekerjaannya dan lain-lain.

2. Penggambaran tidak langsung
Penggambaran tokoh yang dilakukan melalui dialog antar tokoh sehingga tersirat watak dan karakter tokohnya.
1. Melukiskan bentuk fisik secara lahir
2. Melukiskan jalan pikiran pelaku melalui prolog dan epilog
3. Melukiskan karakter pelaku melalui reaksi yang ditimbulkan saat melalui berbagai peristiwa
4. Melukiskan melalui lingkungan pelaku
5. Melukiskan melalui dialog antar tokoh

Variasi penokohan

1. Teknik ekspositori adalah teknik penggambaran tokoh cerita yang dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung berdasarkan analisis.
2. Teknik dramatik adalah teknik penggambaran tokoh cerita yang pengarangnya tidak menjelaskan secara langsung sifat, sikap serta tingkah laku tokoh. Sifatnya lebih sesuai dengan sisi kehidupan nyata.
3. Teknik Percakapan
Teknik cakapan adalah teknik yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita untuk menggambarkan sifat-sifat tokoh dalam sebuah teks cerita.
4. Teknik Tingkah Laku
Teknik tingkah laku adalah teknik yang berkaitan dengan tindakan yang bersifat nonverbal.
5. Teknik Pikiran dan Perasaan
Teknik pikiran dan perasaan adalah teknik yang berhubungan dengan pikiran dan perasaan.

Perhatikan contoh berikut!

Sampai pagi aku tidak bisa tidur. Benakku penuh diisi keputusan menceraikan atau tidak menceraikan Asmah. Aku ragu apakah Asmah benar-benar terlindung dari derita bila berada di tangan Bahrum. Aku tak mau membuat penderitaan baru dalam kehidupan Asmah, di samping dituduh orang melepaskan Asmah ke mulut harimau. Mungkin saja niat Bahrum merujuk Asmah karna kesepiannya dan setelah kesepian itu hilang, ia melemparkan Asmah begitu saja. Aku punya hak untuk tidak melepaskan Asmah alias menceraikannya.
(kawin sementara, Taufik Ikram Jamil)

Mari Kita Analisis!

Menurutmu, bagaimanakah watak tokoh Aku dalam penggalan cerpen tersebut? Mari kita cari tahu jawabannya. Dalam teks tersebut, penulis berusaha untuk menjelaskan sebuah cerita tentang keresahan seseorang untuk mengambil keputusan apakah ia mau cerai atau tidak. Akan tetapi tokoh aku dalam penggelan teks tersebut menunjukkan sifat yang bertanggung jawab.

Poin Penting!

• Tokoh dalam cerita pendek tidak terlalu kompleks karena menggunakan penggambaran tokoh yang sederhana.
• Ada banyak jenis tokoh dalam sebuah cerita, akan tetapi dalam menulis cerita pendek cukup menggunakan dua jenis tokoh saja. Misalnya tokoh protagonis dan antagonis atau tokoh utama dan tokoh tambahan saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *