Penghayatan Watak – Siswa mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama.

Tujuan
1. Siswa dapat membaca dan memahami teks drama yang akan diperankan.
2. Siswa dapat menghayati watak tokoh yang akan diperankan.
3. Siswa dapat menanggapi penampilan dialog para tokoh dalam pementasan drama.
Kalian tentu pernah menonton drama. Kalian tahu tidak, kenapa kita dapat terbawa emosi ke dalam sebuah pertunjukan drama itu? Ternyata selain karena ceritanya yang bagus, perwatakan yang dimainkan kawan-kawan kita di panggung itu total sekali sehingga emosi kita seperti diaduk-aduk dalam cerita. Mau tahu rahasianya para pemain drama di belakang panggung? Nah, kebetulan, pada kesempatan kali ini kita masuk materi mengenai penghayatan watak dalam pementasan drama.
Perlu kalian ingat kembali, bahwa drama adalah bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas. Sebagai seni sastra, drama harus ditulis dengan memenuhi syarat-syarat kesastraan. Namun, karena drama tujuannya untuk dipentaskan, penulis naskah drama harus memperhatikan persyaratan-persyaratan pementasan. Selain cerita drama berupa dialog-naratif, beberapa syarat tersebut dapat berupa penunjuk laku (kramagung), keadaan panggung, atau properti yang akan mendukung pementasan.
Untuk mementaskan suatu naskah drama diperlukan pemahaman yang betul-betul mendalam terhadap naskah tersebut, terlebih terhadap watak yang akan kita mainkan. Selain menguasai dialog-dialognya, kita sebagai pemain dituntut untuk menjiwai karakter yang ada.
Persiapan Drama
Kali ini, Quipperschool memberikan hal-hal yang harus diperhatikan ketika berhadapan dengan proyek pementasan drama.
1. Cari naskah yang cocok
Kalian mungkin akan berkelompok ketika akan mementaskan sebuah drama. Banyak sekali naskah drama, baik orisinal buatan kalian maupun saduran dari naskah yang sudah ada. Agar mudah dalam pementasan, pilihlah naskah yang sesuai dengan visi bersama anggota kelompok.
2. Bedah naskah bersama-sama
Setelah setuju untuk memilih satu naskah yang cocok. Diskusikanlah isi naskah bersama para calon pemain agar semua calon pemain memahami isi naskah yang akan dimainkan.
3. Reading
Kita sering dengar istilah ini dalam dunia sinetron. Nah, coba ajak seluruh calon pemain membaca keseluruhan naskah, sehingga dapat mengenal masing-masing peran yang ada dalam naskah.
4. Casting
Inilah bagian terpenting dalam mempersiapkan pementasan yang sukses. Pilihlah calon pemain yang tepat dalam memerankan. Setiap orang akan berbeda-beda dalam menghayati peran yang dibacanya dalam naskah, oleh karena itu langkah casting dapat memudahkan sutradara memilah-milah peran apa yang sesuai dengan kemampuan akting pemainnya.
5. Penghayatan Watak
Sesuai dengan tema materi kita kali ini, yaitu menghayati watak, ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk mengasah penghayatan watak. Salah satunya adalah mengadakan pengamatan langsung di lapangan. Misalnya saja, kita kebagian peran sebagai seorang tukang jamu, maka lakukanlah pengamatan terhadap kebiasaan dan cara kehidupan para tukang jamu. Dari mulai berpakaian, berjalan, hingga gaya bicaranya.
6. Blocking
Latihan ini penting untuk menonjolkan watak dan karakter pemain-pemain yang ada. Sehingga ketika pentas kelak, greget yang ditimbulkan dari kemunculan tokoh atau permainan dialog tokoh akan lebih maksimal.
7. Running
Pemain terus berlatih secara lengkap. Dimulai dari dialog sampai pengaturan pentas. Sehingga kekurangan-kekurangan yang timbul pada saat menghayati watak akan saling tertutupi oleh pemain-pemain lain.
8. Gladi resik
Latihan terakhir sebelum pementasan. Ada baiknya antarpemain membicarakan lagi hal-hal apa yang kurang agar penampilan final dapat sukses.
Poin Penting
Pemain drama sering disebut aktor atau aktris. Pemain drama sering pula diklasifikasikan ke dalam pemeran utama dan pemeran pembantu.