
Kertas Kerja
Pengertian Neraca Lajur atau Kertas Kerja – Pada topik sebelumnya, kalian telah mempelajari mengenai jurnal penyesuain yang merupakan kegiatan dalam akuntansi perusahaan. Kertas kerja dibuat untuk memberikan solusi yang ideal dan memastikan apakah semua akun berada di posisi yang seharusnya pada suatu perusahaan. Namun apakan kalian tahu apa itu kertas kerja? Kapan kertas kerja disusun dalam siklus akuntansi perusahaan? Ada berapa cara untuk menyajikan kertas kerja? Mari kita lihat materi berikut ini.
Neraca lajur atau kertas kerja adalah tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi sebuah perusahaan setelah penyusunan jurnal penyesuaian. Kertas kerja dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan neraca dan laporan laba-rugi perusahaan. Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan.
Tujuan umum penyusunan kertas kerja adalah :
1. Memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Meringkas informasi dan melakukan penggolongan dari neraca saldo dan data penyesuaian sebelum persiapan penyusunan laporan keuangan formal.
3. Mempermudah analisa kesalahan yang mungkin terdapat dalam jurnal penyesuaian.
Kertas kerja tidak wajib disusun oleh sebuah perusahaan, namun adalah solusi yang ideal untuk memastikan semua akun berada di posisi yang seharusnya. Bentuk kertas kerja yang umum dijumpai antara lain :
1. Kertas kerja bentuk Tiga Lajur atau Enam Kolom
2. Kertas kerja bentuk Empat Lajur atau Delapan Kolom
3. Kertas kerja bentuk Lima Lajur atau Sepuluh Kolom
4. Kertas kerja bentuk Enam Lajur atau Dua Belas Kolom
Keterangan tabel :
1. Kolom nomor diisi dengan kode akun dari masing- masing akun.
2. Kolom nama akun diisi dengan nama akun sesuai dengan neraca saldo ditambah dengan akun yang muncul akibat penyusunan jurnal penyesuaian yang sebelumnya tidak ada di neraca saldo dan buku besar.
3. Kolom neraca saldo diisi dengan nilai saldo nominal dari setiap akun di buku besar.
4. Kolom penyesuaian diisi dengan ayat jurnal penyesuaian dari akun yang memerlukan penyesuaian.
5. Kolom neraca saldo disesuaikan diisi dengan kombinasi selisih atau jumlah antara nilai neraca saldo dengan nilai ayat penyesuaian.
6. Kolom laba rugi diisi dengan saldo akun nominal yaitu pendapatan dan beban yang bersumber dari neraca saldo disesuaikan.
a. Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.
b. Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit.
7. Kolom perubahan modal diisi dengan modal setelah mengkombinasikan dengan prive dan saldo laba/rugi bersumber dari neraca saldo disesuaikan dan laba/rugi.
8. Kolom neraca diisi dengan nilai- nilai akun riil, yaitu harta, hutang, dan modal yang bersumber dari neraca saldo disesuaikan.