
Jurnal Pembalik
Pengertian Jurnal Pembalik dan Fungsinya – Jurnal pembalik biasanya dibuat setelah penyusunan neraca saldo setelah penutupan, tetapi jurnal pembalik tidaklah selalu digunakan dalam setiap penyusunan atau siklus akuntansi. Dalam materi ini kita akan mengetahui apakah penyusunan jurnal pembalik wajib dilakukan dalam siklus akuntansi? Kapan penyusunan jurnal pembalik dilakukan? Agar kalian lebih memahami mengenai jurnal pembalik, mari kita simak materi berikut ini.
A. Pengertian Jurnal Pembalik dan Fungsinya
Jurnal pembalik atau reversing entry adalah tahapan opsional dalam siklus akuntansi yang tidak selamanya dilakukan. Jurnal pembalik berfungsi untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang digunakan pada waktu menutup periode akuntansi. Tujuan pembalikan ayat jurnal penyesuaian ini adalah untuk memudahkan pencatatan transaksi di awal periode selanjutnya, terutama semua transaksi yang berhubungan dengan akun pada jurnal penyesuaian. Pemakaian jurnal pembalik tidak akan mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.
Fungsi utama dari jurnal pembalik antara lain adalah :
1. Memudahkan pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan jurnal penyesuaian.
2. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya.
3. Meminimalisasi kesalahan seperti pengakuan biaya atau pendapatan karena penyusunan ayat pada jurnal penyesuaian.
B. Akun yang Membutuhkan Jurnal Pembalik
Suatu akun pada jurnal penyesuaian dikatakan membutuhkan jurnal pembalik jika memunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat pada neraca saldo. Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik antara lain :
1. Beban Dibayar Dimuka yang Dicatat Sebagai Beban.
Jika transaksi pembayaran beban dibayar dimuka dicatat dengan menggunakan pendekatan harta, maka akun yang muncul ialah beban dibayar dimuka. Pencatatan beban dibayar dimuka dari sudut harta tidak memerlukan jurnal pembalik karena akun tersebut tidak akan bersaldo nol dan datanya menunjukkan saldo yang sebenarnya dari akun yang bersangkutan.
Sementara jika pencatatan dilakukan dengan pendekatan sebagai beban maka akun yang muncul adalah akun nominal. Akun beban pada akhir periode harus ditutup sehingga saldonya menjadi nol. Ini menunjukkan besarnya beban sewa yang masih dinikmati untuk periode mendatang. Data beban sewa tersebut akan menjadi data awal untuk akuntansi periode berikutnya.
2. Pendapatan Diterima Dimuka yang Dicatat Sebagai Pendapatan.
Pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan dimuka dicatat sebagai hutang, maka akun yang akan muncul ialah sewa diterima dimuka. Namun jika pada saat transaksi dicatat sebagai pendapatan, maka akun yang akan muncul ialah akun pendapatan, karenanya harus ditutup pada akhir periode agar saldonya menjadi nol. Karena itulah diperlukan jurnal pembalik.
3. Beban yang Masih Harus Dibayar.
Karena beban gaji sudah dicatat sebagai hutang maka akun hutang gaji dan beban gaji harus disesuaikan kembali.
4. Pendapatan yang Masih Harus Diterima.
Karena piutang bunga sudah dicatat pada jurnal penyesuaian sebagai piutang dan pendapatan bunga, maka akun piutang bunga dan pendapatan bunga harus disesuaikan.
RANGKUMAN
1) Penyusunan jurnal pembalik bersifat opsional dalam satu siklus akuntansi.
2) Jurnal pembalik diperlukan untuk memudahkan pencatatan di awal periode selanjutnya.
3) Jurnal pembalik berhubungan erat dengan penyusunan jurnal penyesuaian.