Nilai Sosial Masyarakat dalam Cerpen

Nilai Sosial Masyarakat dalam Cerpen – Siswa mampu menganalisis nilai sosial masyarakat dalam sebuah cerpen.

Nilai Sosial Masyarakat dalam Cerpen
Nilai Sosial Masyarakat dalam Cerpen

Sosok dalam foto di atas adalah Asma Nadia, seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Beberapa karyanya telah diangkat menjadi film, baik layar lebar atau sinema elektronik (sinetron). Di antaranya cerpen “Emak Ingin Naik Haji” yang sempat meraih nominasi pada Festival Film Indonesia 2009. Apakah kamu pernah membaca cerpen tersebut?

Cerpen tersebut bercerita mengenai seorang ibu yang bermimpi untuk dapat melakukan ibadah haji. Namun, pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga pada awalnya membuat pesimistis dapat mewujudkan impian tersebut. Hal tersebut berbeda jauh dengan kondisi majikannya yang dengan mudah membawa anggota keluarganya untuk melakukan ibadah haji dan umrah.

Jika kamu membaca cerpen tersebut, maka kamu akan melihat perbedaan kehidupan antara Emak dengan majikannya. Emak adalah orang miskin yang hidup bersama anaknya yang menduda. Kehidupannya bergantung pada penghasilannya yang tidak besar. Lain halnya dengan keluarga majikannya yang hidup dengan bergelimang harta dan berbagai kemudahan. Hal tersebut menunjukkan realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bukan?

Meskipun bersifat fiksi, sebuah cerpen seringkali menggambarkan peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dari peristiwa tersebut, kita dapat mengambil banyak nilai yang dianut sebagai suatu norma dalam masyarakat. Di antaranya nilai sosial yang tecermin dalam peristiwa di dalam cerpen. Maka, pada pembahasan ini, akan dibahas nilai sosial masyarakat yang terdapat dalam sebuah cerpen dan langkag-langkah memahaminya.

Cerita pendek (cerpen) adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Cerpen memiliki isi cerita yang lebih pendek daripada novel atau roman. Panjangnya tidak lebih dari 10.000 kata sehingga muncul anggapan bahwa cerpen dapat habis dibaca dalam satu kali duduk. Cerpen memiliki alur tunggal, yaitu rangkaian peristiwa di dalamnya cenderung sederhana, tidak memiliki konflik yang banyak, serta konflik di dalamnya tidak menyebabkan perubahan nasib pada tokohnya.

Sebagai suatu karya sastra, cerpen tersusun atas beragam unsur pembangun, baik dari dalam cerpen itu sendiri (intrinsik) maupun dari luar cerpen (ekstrinsik). Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur di luar cerpen yang mempengaruhi cerita dalam cerpen tersebut. Unsur ekstrinsik cerpen antara lain sebagai berikut.

1. Biografi pengarang

Biografi pengarang adalah latar belakang hidup pengarang cerpen. Kehidupan pengarang akan berpengaruh pada cerpen yang dia tulis. Biografi pengarang mencakup daerah asal pengarang, kehidupan keluarga, agama, pandangan hidup, profesi, dan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan pengarang.

2. Kondisi masyarakat

Kondisi masyarakat adalah keadaan masyarakat setempat saat cerpen ditulis oleh pengarang. Kondisi masyarakat yang disebabkan banyak faktor, seperti kondisi sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya, akan mempengaruhi cerita yang ditulis oleh seorang pengarang novel.

3. Nilai-nilai dalam cerita

Nilai-nilai cerita adalah nilai-nilai yang disisipkan pengarang novel dalam karya yang ditulisnya. Nilai-nilai cerita mencakup berbagai aspek, yaitu moral, sosial, budaya, agama, politik, ekonomi, seni, dan lain-lain.

Salah satu di antara unsur ekstrinsik tersebut, nilai sosial masyarakat seringkali ditemukan dalam sebuah cerpen. Cerpen yang memiliki nilai sosial masyarakat umumnya berisi tentang kehidupan sehari-hari yang menggambarkan perilaku masyarakat dengan segala masalah hidup yang dialaminya. Melalui gambaran tersebut, diharapkan pembaca dapat menemukan nilai-nilai yang dapat dipetik sebagai pelajaran dalam kehidupan nyata.

Nilai sosial masyarakat dalam cerpen pada umumnya terwujud dalam beberapa bentuk berikut.

1. Strata sosial, yaitu perbedaan status atau kelas sosial dalam masyarakat, misalnya perbedaan golongan kaya dengan miskin, terdidik dengan tak berpendidikan, atau terhormat dengan tercela;
2. Perilaku sosial, yaitu watak, sikap, adat, dan kebiasaan sekelompok orang dalam suatu masyarakat;
3. Ajaran sosial, yaitu nilai moral yang menjadi landasan hidup sekelompok masyarakat sehingga dapat dijadikan teladan yang baik.

Langkah-langkah menentukan nilai sosial masyarakat dalam cerpen adalah sebagai berikut.

1. Membaca keseluruhan isi cerpen secara saksama;
2. Menandai setiap cerita, peristiwa, dan dialog yang menunjukkan adanya strata sosial, perilaku sosial, atau ajaran sosial;
3. Menentukan nilai sosial masyarakat berdasarkan cerita, peristiwa, dan dialog yang telah ditandai sebelumnya;
4. Menyimpulkan nilai sosial masyarakat yang dikandung cerpen secara keseluruhan.

Sebagai contoh, perhatikan cerpen berikut ini!


Setelah dibaca secara saksama, maka dapat dilihat bahwa cerpen tersebut mengandung nilai-nilai sosial masyarakat. Pertama, masalah strata sosial. Di dalam cerpen tersebut, tidak adanya masalah perbedaan status atau kelas di dalam masyarakat. Masyarakat sekitar tempat Mbah Tejo tinggal adalah masyarakat yang egaliter, yaitu tidak memandang adanya perbedaan status. Mereka berbaur satu sama lain, hidup berdampingan dengan tetangga lainnya meski hidup dalam kemiskinan.

Kedua, perilaku sosial. Masyarakat Kampung Busur adalah masyarakat yang memiliki nilai sosial tinggi. Mereka peduli pada sesama tetangga. Hal tersebut dibuktikan dengan kecurigaan Warjiman dan masyarakat lain saat Mbah Tejo tidak tampak di pekuburan tempatnya bekerja. Karena curiga, Warjiman memeriksa rumah Mbah Tejo dan menemukan Mbah Tejo tampak meratapi jenazah istrinya. Kecurigaan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Begitu pula saat Mbah Marti hendak dikebumikan, masyarakat bahu-membahu membantu proses penguburan.

Ketiga, ajaran sosial. Dari cerpen tersebut, dapat diambil beberapa pelajaran bagi pembaca, khususnya berkaitan dengan nilai moral yang dapat dijadikan landasan hidup. Ajaran sosial tersebut antara lain hidup bergotong royong dan saling membantu sebagaimana diperlihatkan oleh masyarakat Kampung Busur yang bahu-membahu membantu proses penguburan Mbah Marti.

Poin Penting

1. Cerita pendek (cerpen) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa;
2. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur di luar cerpen yang mempengaruhi cerita dalam cerpen tersebut.
3. Nilai sosial masyarakat merupakan salah satu unsur ekstrinsik cerpen yang terwujud dalam berbagai bentuk, yaitu strata sosial, perilaku sosial, dan ajaran sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *