Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dan Manfaatnya
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dan Manfaatnya

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dan Manfaatnya

308 View
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dan Manfaatnya
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dan Manfaatnya

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional dan Manfaatnya – Ada beberapa metode perhitungan pendapatan nasional yang perlu kita ketahui. Apa sajakah metode tersebut dan apa manfaat dari perhitungan metode pendapatan nasional ini? Mari kita cermati materi pelajaran kali ini.

Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh Rumah Tangga Keluarga (RTK) dalam suatu negara atas penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya dihitung dalam periode satu tahun.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Untuk menghitung pendapatan nasional ada tiga metode yang dipergunakan, yaitu :

Metode Pendekatan Produksi

Metode perhitungan pendekatan produksi menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan hasil produksi dalam setiap sektor jenis industri yang ada di suatu negara dalam periode tertentu. Hasil produksi tersebut berasal dari tiga sektor jenis industri, yaitu sektor industri primer, sektor industri sekunder, dan sektor industri tersier.

Sektor industri primer terdiri dari :
Industri pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan dan penggalian.

Sektor industri sekunder terdiri dari :
Industri pengolahan, listrik, air, gas, dan bangunan.

Sedangkan sektor industri tersier terdiri dari :
Industri perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, telekomunikasi, dan jasa lainnya.

Rumus Pendapatan Nasional dengan Metode Pendekatan Produksi adalah :

Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + … (Pn x Qn)
Dimana Y = Pendapatan nasional
P1 = harga hasil produksi ke-1
Q1 = jumlah hasil produksi ke-1
P2 = harga hasil produksi ke-2
Q2 = jumlah hasil produksi ke-2
Pn = harga hasil produksi ke-n
Qn = harga hasil produksi ke-n

Metode Pendekatan Pendapatan

Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan keseluruhan pendapatan yang diterima atas penyerahan faktor-faktor produksi dalam periode tertentu. Faktor-faktor produksi tersebut antara lain tenaga kerja, modal pemilik perusahaan, tanah, bangunan, kendaraan, keahlian/keahlian bisnis (enterpreneurship). Kompensasi atas penyerahan faktor-faktor produksi itu diberikan dalam bentuk pendapatan upah, gaji bagi faktor produksi tenaga kerja.

Bagi pemilik modal akan memperoleh pendapatan dalam bentuk pendapatan bunga. Pendapatan sewa diperoleh pemilik tanah, bangunan, kendaraan yang menyewakan faktor-faktor produksinya. Sedangkan bagi wirausahawan maupun petani diberikan pendapatan yang dihasilkan berupa pendapatan usaha/pendapatan perseorangan.
Rumus untuk menghitung Pendapatan Nasional dengan Metode Pendekatan Pendapatan adalah :

Y = r + w + i + p
Dimana Y = Pendapatan nasional
r = pendapatan upah, gaji
w = pendapatan sewa
i = pendapatan bunga
p = pendapatan usaha/pendapatan perseorangan

Metode Pendekatan Pengeluaran

Untuk menghitung pendapatan nasional dengan menggunakan metode pendekatan pengeluaran maka seluruh pengeluaran dalam setiap sektor perekonomian harus dijumlahkan. Pengeluaran yang dihitung dalam metode ini adalah pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga, pengeluaran atas investasi, pengeluaran atas belanja pemerintah, pengeluaran untuk ekspor, dan impor dalam periode tertentu.
Rumus Pendapatan Nasional dengan Metode Pendekatan Pengeluaran :
Y = C + I + G + (X – M)
Dimana Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi rumah tangga (consumption)
I = Investasi (investment)
G = Belanja Pemerintah (government expenditure)
X = ekspor (export)
I = impor (import)

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

1. Untuk menggambarkan struktur perekonomian nasional
2. Untuk menentukan kekuatan perekonomian suatu negara, sehingga bisa digolongkan menjadi negara industri, negara pertanian, atau negara yang kuat di bidang jasa
3. Untuk mengetahui sejauh mana peran serta tiap sektor perekonomian dalam pendapatan nasional
4. Untuk mengetahui tingkat kemajuan perekonomian suatu negara
5. Sebagai alat pembanding tingkat perekonomian suatu negara dengan negara lainnya, atau pembanding tingkat perekonomian suatu daerah dengan daerah lainnya
6. Sebagai dasar penentu pemerintah dalam menentukan arah kebijakannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *