Langkah-Langkah Meringkas Teks Tanggapan Kritis – Pada materi lalu, kita pernah belajar mengenai bagaimana mengidentifikasi struktur dan kaidah kebahasaan teks tanggapan kritis. Materi tersebut penting diketahui agar kita terlatih membedakan mana teks tanggapan kritis dengan jenis teks lainnya. Apalagi, sebuah teks tanggapan kritis pada kelas IX hampir sama dengan teks tantangan yang juga kita pelajari di semester yang sama. Jadi, kawan-kawan tetap harus cermat dalam membedah struktur teksnya terlebih dulu.

Langkah-Langkah Meringkas Teks Tanggapan Kritis
Oya, kawan-kawan kita juga harus tahu bahwa sebuah teks tanggapan kritis yang panjang cukup membuat pembaca harus meluangkan waktu lama untuk memahaminya. Untuk menyiasatinya, teks tersebut haruslah kita ringkas. Dengan mengambil ikhtisar pentingnya saja, teks yang semula terdiri dari banyak paragraf dapat dijadikan satu atau dua paragraf saja atau bisa jadi beberapa poin penting saja.
Sebuah ringkasan teks tanggapan kritis dapat dibuat dengan cukup mudah. Asalkan, kita konsisten dalam memegang satu syarat, yakni pokok-pokok struktur teks asal, tidak dihilangkan.
Cara memangkas teks tanggapan kritis hanya memperhatikan poin-poin berikut ini.
1. Gagasan utama pada bagian pernyataan umum (evaluasi) tidak boleh dibuang. Hal ini penting karena pembaca harus tahu mengenai definisi tentang peristiwa/fenomena yang sedang ditanggapi.
2. Pada bagian deskripsi, dari uraian alasan-asalan penanggap pada teks asal dapat diringkas dengan memilih penyataan langsung yang menjelaskan pro (dukungan) dan kontra (penolakan) atas peristiwa atau fenomena yang ditanggapi.
3. Pada bagian penegasan ulang, perhatikan sudut pandang yang diambil penanggap dalam teks tersebut. Apabila penulis teks sebagai penanggap menyikapi permasalahan dengan begitu banyak fakta-fakta kontra berarti simpulannya harus ditegaskan ulang berupa pernyataan menolak, sebaliknya jika penulis teks sebagai penanggap menyikapi permasalahan dengan rangkaian fakta-fakta pro berarti simpulannya harus ditegaskan ulang menjadi pernyataan mendukung.
Perhatikan Teks yang Akan Diringkas
Masih Perlukan Membawa Handphone ke Sekolah?
Usulan praktisi pendidikan untuk melarang para peserta didik membawa handphone ke sekolah sedang digodok serius di Kemdikbud. Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Anies Baswedan, dikabarkan telah mengundang beberapa pihak untuk menyusun aturan tersebut.
Wacana ini bukan tanpa alasan. Banyak pihak mengeluhkan, terutama para guru, mengenai dampak buruk dari penggunaan gadget yang salah oleh siswa di sekolah. Alasan utamanya adalah hilangnya fokus peserta didik terhadap pelajaran karena teralihkan oleh dunia maya yang dibawa oleh ponsel pintar mereka.
Alasan lain yang muncul adalah berbagai pelanggaran yang justru timbul karena penggunaan gadget yang tidak bertanggung jawab, seperti: merekam adegan kekerasan, kenakalan cyber, bahkan perilaku pornografi. Alasan-alasan tersebut disarikan dari beribu alasan dampak negatif lain yang disebabkan oleh handphone.
Namun demikian, handphone bisa menjadi sarana terbaik untuk belajar. Di era pendidikan global, handphone dapat menjadi penunjang utama belajar yang berpusat pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran e-learning dan mandiri dapat dilakukan dengan handphone. Pendapat ini pernah diutarakan para ahli pendidikan revolusioner, macam James Bellanca.
Untuk itu, pemerintah bisa saja menunda aturan pelarangan membawa handphone ke sekolah, apabila praktisi pendidikan dapat mengawasi penggunaan handphone tersebut dengan baik.
Hanya tentu saja, praktisi pendidikan dalam hal ini guru, tidak bisa menjamin hal itu terlaksana, jika siswa dan masyarakat pun tidak bisa dengan dewasa bertanggung jawab terhadap penggunaan gadget mereka masing-masing.
Teks Hasil Meringkas
Kalimat-kalimat yang dicetak miring pada teks tanggapan kritis di atas dapat mewakili bagian-bagian struktur teks tanggapan kritis. Dengan sedikit pengubahan dan tambahan kata sambung, hasil rangkumannya menjadi berikut ini.
1. Evaluasi
Larangan membawa handphone ke sekolah bagi peserta didik sedang digodok serius.
2. Deskripsi
– Hal tersebut karena fokus peserta didik terhadap pelajaran teralihkan oleh ponsel pintar mereka.
– Alasan lainnya karena penggunaan gadget yang tidak bertanggung jawab, seperti: merekam adegan kekerasan, kenakalan cyber, bahkan perilaku pornografi.
– Namun demikian, handphone pun bisa menjadi sarana terbaik untuk belajar.
3. Penegasan ulang
– Untuk itu, aturan pelarangan membawa handphone ke sekolah bisa ditunda, apabila penggunaan handphone dapat diawasi dengan baik.
Sehingga inti pokok pikiran teks tanggapan kritis “Masih Perlukan Membawa Handphone ke Sekolah?” setelah digabung menjadi:
Larangan membawa handphone ke sekolah bagi peserta didik sedang digodok serius. Hal tersebut karena fokus peserta didik terhadap pelajaran teralihkan oleh ponsel pintar mereka. Alasan lainnya karena penggunaan gadget yang tidak bertanggung jawab, seperti: merekam adegan kekerasan, kenakalan cyber, bahkan perilaku pornografi. Namun demikian, handphone pun bisa menjadi sarana terbaik untuk belajar. Namun demikian, handphone pun bisa menjadi sarana terbaik untuk belajar. Untuk itu, aturan pelarangan membawa handphone ke sekolah bisa ditunda, apabila penggunaan handphone dapat diawasi dengan baik.
Poin Penting
Pada saat meringkas teks, usahakan jangan dulu langsung membubuhi kata sambung. Urutkan poin-per-poin terlebih dahulu. Setelah dirasa cukup berhubungan, barulah kalian bisa menyatukan kalimat-kalimatnya dengan menggunakan kata sambung yang tepat.