Menelaah, Merevisi, dan Meringkas Teks Eksposisi – Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menelaah teks eksposisi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Apa yang harus kamu lakukan dalam menyempurnakan tulisanmu? Langkah pertama yang harus kamu perhatikan adalah struktur dan kaidahnya. Apakah struktur dan kaidah teks eksposisi yang kamu buat sudah sesuai?

Perhatikanlah teks berikut ini.
Setelah kamu baca teks di atas, menurut kamu apakah teks di atas termasuk teks eksposisi? Apakah pada paragraf tersebut sudah terdapat tesis, argumentasi dan penegasan ulang?
Jika kalian cermati, pada paragraf di atas terdapat tesis yang berisi permasalahan umum yang diangkat penulis yaitu nilai keramahan warga Jakarta yang mulai terkikis. Pada paragraf kedua terdapat argumentasi berupa data indeks kebahagiaan pada 2007. Namun, pada teks di atas tidak terdapat penegasan ulang yang menyatakan penguatan kembali penulis terhadap tesis yang disampaikan.
Menelaah Teks Eksposisi
Setelah sebelumnya kita mampu menulis teks eksposisi dengan menggunakan struktur yang baik dan benar, pada topik ini kita akan menelaah suatu teks eksposisi. Ada baiknya kita ulang kembali, struktur teks eksposisi mencakup tiga hal:
- Tesis, berisi gagasan utama atau prediksi penulis tentang sebuah permasalahan yang berdasarkan fakta.
- Argumen, menjelaskan secara lebih mendalam pernyataan pendapat yang diyakini kebenarannya oleh penulis melalui pengungkapan fakta-fakta sebagai penjelasan argumen penulis.
- Penegasan ulang, berisi penguatan kembali atas tesis yang disampaikan.
Ketiga struktur tersebut harus terdapat dalam suatu teks eksposisi. Selain itu, antara satu bagian dengan bagian yang lain harus ada keterkaitan sehingga pembaca dapat memahami isi tulisan dengan mudah. Selain berdasarkan strukturnya, teks eksposisi juga harus ditelaah berdasarkan bahasa yang digunakan. Dalam hal ini, kamu akan menilai tata bahasa dalam teks eksposisi. Apakah teks tersebut sudah menggunakan tata bahasa yang baik dan benar atau belum.
Berikut hal-hal yang harus kamu perhatikan ketika menelaah kebahasaan dalam teks eksposisi:
• Tanda baca. Perhatikan penggunaan tanda titik, koma, titik koma, tanda kurung, dan sebagainya.
• Struktur kalimat. Satu kalimat minimal memiliki pola Subjek – Predikat – Objek – Keterangan atau Pelengkap. Terkadang ada juga penulis yang melesapkan subjek kalimat.
• Kata baku yang sesuai dengan tata bahasa dan EYD.
• Keterkaitan paragraf yaitu adanya keterpaduan antara paragraf yang satu dengan yang lain.
• Keefektifan kalimat. Apakah kalimat yang digunakan sudah efektif atau belum?
Perhatikan Teks Eksposisi Berikut
Bahasa mencerminkan suatu bangsa. Keberadaan bahasa daerah di Indonesia mencerminkan keberagaman budaya yang kita miliki. Bahasa daerah memiliki peran agar komunikasi sesama suku berjalan lebih akrab sehingga kekerabatan berlangsung semakin erat. Namun amat disayangkan, beberapa bahasa daerah kondisinya memprihatinkan. Indonesia memiliki 706 bahasa dan 266 diantaranya berstatus bermasalah.
Pakar linguistik dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Multamia Lauder, mencatat ada 25 bahasa di Indonesia yang berstatus hampir punah. Bahasa yang berstatus hampir punah itu di antarnya adalah Aputai, Burumakok, Duriankere, Emplawas, Kaibobo, Kanum, Badi, Kayupulau, Kembra dan Kwerisa. Menurutnya, masalah bahasa terjadi karena begitu banyak bahasa yang ada di Maluku dan Papua namun hanya sedikit penuturnya. Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia bagian barat, sedikit bahasa tapi banyak penutur.
Oleh karena itu, untuk mempertahankan khazanah budaya Indonesia, jangan sampai ada lagi bahasa yang dinyatakan punah. Semakin banyak bahasa daerah yang terjaga, maka semakin kokoh pula Indonesia sebagai negara dengan budaya paling beragam di dunia.
Mari Kita Evaluasi
Menurut kalian, apakah teks eksposisi di atas memiliki struktur teks eksposisi yang lengkap?
Dalam teks eksposisi di atas, paragraf pertama merupakan pernyataan masalah atau tesis yang cukup umum yang dikemukakan penulis. Pada paragraf kedua, terdapat data yang menunjang tesis. Sedangkan paragraf terakhir mengemukakan penegasan ulang penulis atas tesis yang disampaikan pada paragraf pertama. Tiga struktur tersebut menunjukkan bahwa teks eksposisi ini memiliki struktur isi yang lengkap.
Bagaimana dengan kebahasaannya?
Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah bahasa yang baku, dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Setiap paragraf dalam teks ini juga saling berkaitan sehingga pembahasannya runtut. Hanya saja, dalam teks eksposisi ini kurang dijelaskan fakta-fakta pendukung seperti tahun berapa kejadian tersebut terjadi.
Poin Penting
Penelahaan teks eksposisi dilakukan dengan melihat struktur dan isi dan bahasa dalam teks eksposisi.
Merevisi Teks Eksposisi
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat merevisi dan menyunting teks eksposisi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Perhatikan teks berikut ini.
Teks eksposisi yang sudah kamu buat harus kamu periksa kembali agar tulisanmu menjadi sempurna. Proses memperbaiki tulisan ini disebut sebagai proses merevisi atau menyunting. Jika pada tulisan yang kamu buat terdapat kesalahan, kamu harus merevisinya.
Mari Merevisi Teks Eksposisi
Penyuntingan teks eksposisi ini harus dilakukan dengan melihat apakah teks eksposisi tersebut sudah sesuai dengan struktur dan kaidah teks eksposisi atau belum. Masih ingat dengan materi struktur teks eksposisi? Coba perhatikan kembali struktur teks eksposisi berikut ini.
1. Tesis
Bagian ini berisi pernyataan umum atau pernyataan pembuka.
Contoh : “Masalah sosial di ibukota semakin pelik”
2. Argumen
Bagian ini berisi berbagai keterangan yang berupa fakta atau data sebagai pembahasan lanjutan dari tesis tadi.
Contoh : “Masalah joki three in one menjadi salah satu contoh masalah sosial di ibukota”
3. Penegasan ulang
Bagian ini berisi ulasan data-data yang dapat menguatkan pendapat kamu sebagai penulis. Tentunya penguatan ini didukung oleh fakta-fakta yang mendukung.
Contoh : “Dengan kondisi sosial yang seperti ini, tak heran jika indeks kebahagiaan penduduk semakin menurun dari tahun ke tahun”.
Memperbaiki teks eksposisi juga dilakukan dalam hal ejaan dan tata bahasa sebagai berikut ini.
1. Tanda baca
Perhatikan penggunaan tanda baca seperti tanda titik (.), koma (,), titik koma (;), penggunaan huruf kapital, dan sebagainya.
2. Penggunaan kata baku
Tidak hanya teks eksposisi, dalam penulisan teks apapun kata baku harus selalu digunakan. Kata baku merupakan kata bahasa Indonesia yang resmi dan sesuai dengan ketetapan bahasa Indonesia.
Contoh :
3. Keefektifan kalimat
Gunakan kalimat seefektif mungkin.
Misalnya, kalimat “Ambulans Baznas sudah tiba” lebih efektif dibanding “Mobil ambulans yang disediakan oleh Baznas sudah tiba”.
4. Keterkaitan paragraf
Agar tulisan menjadi runtut dan mudah dipahami paragraf yang satu harus saling terkait dan padu dengan paragraf lainnya. Paragraf yang padu harus memiliki setidaknya dua kriteria yaitu memiliki satu ide pokok dan beberapa pikiran penjelas, dan adanya tautan antarkalimatnya.
Biasanya kata hubung atau konjungsi antarparagraf digunakan agar setiap paragraf terlihat padu, seperti kata jadi, dengan demikian, oleh karena itu dan sebagainya.
Berikut ini adalah langkah-langkah menyunting teks eksposisi.
1. Baca terlebih dahulu teks secara keseluruhan.
2. Tandai kata atau kalimat yang tidak sesuai.
3. Periksa keterkaitan antarparagraf.
4. Lakukan perbaikan dengan mengubah atau mengganti kata, kalimat, atau paragraf yang tidak sesuai tersebut.
Poin Penting
- Struktur teks eksposisi mencakup tesis atau pernyataan umum, argumen atau pembahasan lanjutan, dan penegasan ulang yang merupakan kesimpulan.
- Kaidah kebahasaan diperlukan dalam proses penyuntingan teks eksposisi.
- Argumentasi satu sisi adalah keberpihakan penulis dalam tulisannya. Mendukung atau menolak.
- Langkah-langkah menyunting teks eksposisi antara lain:
- Membaca teks eksposisi secara keseluruhan
- Menandai bagian yang tidak sesuai
- Memperbaiki teks eksposisi dengan mengubah atau mengganti bagian yang tidak sesuai.
Meringkas Teks Eksposisi
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat membuat sebuah ringkasan dari satu teks eksposisi
Sahabat quipper, kalian sudah belajar tentang struktur dan ciri bahasa teks eksposisi. Bahkan, kalian sudah bisa membandingkan teks, menelaah, dan merevisinya. Namun, satu lagi keahlian yang harus kalian asah, yaitu meringkas. Keahlian meringkas diperlukan ketika kalian harus menyampaikan pesan penting dari teks yang panjang dalam waktu yang singkat. Kita tentu tidak boleh salah informasi. Lalu, bagaimana cara meringkas yang baik? Sebelum membahasnya, kalian cermati teks-teks di bawah ini.
Paragraf 1
Masalah sosial dapat kita atasi bersama asalkan dilandasi tekad yang kuat. Setiap warga negara harus memiliki rasa kesetiakawanan sosial, yaitu kesediaan menjaga, membela, membantu, maupun melindungi kehidupan bersama. Setiap orang harus hidup rukun dan bantu-membantu antartetangga. Hal ini sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Paragraf 2
Masalah sosial dapat kita atasi bersama asalkan dilandasi tekad yang kuat. Setiap warga negara harus memiliki rasa kepedulian sosial, yaitu rasa empati dan kemanusiaan. Kepedulian sosial timbul dari kepekaan hati yang terbuka mau berbagi dengan sesama. Hal ini sesuai dengan adat ketimuran yang melekat kuat pada diri bangsa.
Nah, sekarang kalian peratikan kata-kata yang sudah diwarnai berikut ini.
Apakah kamu menemukan paragraf 1 berjodoh dengan kata-kata yang diwarnai merah? Apakah paragraf 2 berjodoh dengan kata-kata yang diwarnai biru? Jika ya, kamu sudah menemukan kata kunci pada setiap paragraf. Seperti yang sudah kalian pelajari pada topik sebelumnya, teks eksposisi adalah sebuah teks yang memaparkan suatu informasi sehingga pembaca menjadi lebih memahami permasalahan tersebut.
Perhatikan Teks Berikut!
Kemiskinan merupakan masalah utama bagi negara-negara berkembang. Masalah kemiskinan juga dapat merusak citra suatu negara. Pada 2015 sebanyak 11,25% penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Jika angka kemiskinan tetap tinggi, negara berkembang sulit menjadi negara maju. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menekan angka kemiskinan.
Tingkat kemiskinan suatu negara menjadi tolak ukur berhasil tidaknya sistem perekonomian negara tersebut. Jika angka kemiskinan Indonesia tetap tinggi, sistem perekonomian yang dijalankan pemerintah dikatakan belum berhasil. Angka kemiskinan yang tinggi juga memengaruhi bidang pendidikan dan kesehatan. Masyarakat miskin otomatis sulit mendapatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang layak. Buruknya kualitas kesehatan dan pendidikan menjadikan Indonesia tetap menjadi negara berkembang.
Untuk menjadi negara maju, kita harus bersama-sama memerangi kemiskinan. Ada dua upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan. Pertama, memenuhi kebutuhan pokok keluarga miskin. Kedua, memberdayakan mereka agar mampu melakukan usaha dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. Ketika angka kemiskinan semakin turun, Indonesia berpeluang menjadi negara maju.
Mari Kita Meringkas Teks di Atas!
Setelah membaca teks di atas, kita tentukan ide-ide pokok dari tiap paragraf.
Paragraf 1: kemiskinan menjadi masalah utama negara berkembang.
Paragraf 2: angka kemiskinan menjadi tolak ukur keberhasilan sistem perekonomian.
Paragraf 3: upaya memerangi kemiskinan.
Setelah menentukan ide-ide pokoknya, tentukan kalimat-kalimat utama dalam teks tersebut.
Paragraf 1: Kemiskinan merupakan masalah utama bagi negara-negara berkembang.
Paragraf 2: Tingkat kemiskinan suatu negara menjadi tolak ukur berhasil tidaknya perekonomian negara tersebut .
Paragraf 3: Untuk menjadi negara maju, kita harus bersama-sama memerangi kemiskinan.
Langkah berikutnya adalah menentukan kata kuncinya. Kata kunci dari teks di atas antara lain: angka kemiskinan, negara berkembang, tolak ukur, sistem perekonomian, dan negara maju. Dari kata-kata kunci tersebut, buatlah kalimat dan susun menjadi sebuat teks ringkasan seperti berikut ini.
Kemiskinan merupakan masalah utama bagi negara-negara berkembang. Tingginya angka kemiskinan membuat negara berkembang sulit menjadi negara maju. Tingkat kemiskinan suatu negara menjadi tolak ukur berhasil tidaknya perekonomian negara tersebut. Untuk menjadi negara maju, kita harus bersama-sama memerangi kemiskinan.
Itulah teks ringkasan dari teks eksposisi di atas. Hal yang terpenting dari ringkasan ini adalah pembahasan informasi secara umum saja. Jadi, tidak terdapat pembahasan secara detail. Namun, tetap mengandung informasi penting dari teks tersebut.
Poin Penting
- Meringkas teks adalah suatu proses menuliskan kembali teks secara singkat.
- Langkah-langkah meringkas, antara lain:
1. Membaca teks eksposisi
2. Menentukan ide pokok
3. Menentukan kalimat utama
4. Menentukan kata kunci
5. Membuat kalimat berdasarkan kata kunci
6. Menyusun teks menjadi sebuah abstraksi