Menangkap Makna, Identifikasi, dan Menyusun Teks Biografi – Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menginterpretasikan makna dari pilihan kata yang digunakan, simpulan, dan teladan dari tokoh dalam teks biografi.

Menangkap Makna Teks Biografi
Setelah membahas topik mengenai struktur dan ciri kebahasaan teks biografi, sekarang kita akan membahas bagian isi dari teks biografi yaitu dengan menangkap makna dari diksi atau pilihan kata yang terdapat dalam sebuah teks biografi.
Kegiatan menangkap makna dalam teks biografi bertujuan untuk menginterpretasikan hal-hal berikut.
a. Kata atau istilah yang sulit dipahami. Bagian ini dimaksudkan agar pembaca teks dapat menginterpretasikan informasi dalam teks dengan kalimatnya sendiri.
b. Simpulan. Kegiatan menginterpretasikan simpulan dapat dilakukan dengan menginterpretasikan simpulan tersurat yang telah disampaikan pengarang dalam struktur reorientasi atau membuat simpulan tersirat dengan kalimatnya sendiri.
c. Teladan dari tokoh yang diceritakan. Hal ini bertujuan untuk menemukan hal-hal positif dalam teks yang patut dicontoh oleh para pembaca.
Perhatikan contoh teks biografi berikut!
1. Mencari makna kata atau istilah
Setelah membaca contoh teks biografi di atas, langkah yang perlu kamu lakukan dalam menangkap makna adalah sebagai berikut.
1) Membaca keseluruhan isi teks
2) Menandai kata atau istilah yang kurang dipahami
3) Mencari makna kata atau istilah tersebut dalam kamus bahasa atau kamus istilah
Supaya mudah, kalian dapat membuat daftar kata atau istilah yang belum dipahami tadi. Perhatikan contoh berikut.
Setelah mengetahui kata atau istilah di atas, kita dapat menginterpretasikan informasi yang terdapat di dalam teks, misalnya pada penggalan teks
Setelah itu, tahun 1993, pria yang bercita-cita menjadi presiden ini melanjutkan sekolah ke madrasah tajhiziyah Pesantren Persatuan Islam (PPI) 104 Rancapandan, Garut hingga menamatkan kelas tiga tsanawiyah. Setelah dari Rancapandan, dia bercita-cita ingin melanjutkan ke Gontor. Namun, karena alasan tertentu, akhirnya Yudha melanjutkan sekolah tingkat atasnya ke madrasah aliyah di PPI 99 Rancabango Garut tahun 1997—2000.
Interpretasi dari informasi di atas misalnya sebagai berikut.
Setelah lulus SD, Yudha mengenyam pendidikan menengah selama empat tahun di PPI 104 Rancapandan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan atas di PPI 99 Rancabango.
2. Menginterpretasi simpulan
Setelah dapat menginterpretasikan isi teks biografi karena telah menemukan maksud dari kata atau istilah yang sulit dipahami, kali ini kalian pun diarahkan untuk dapat menginterpretasikan simpulan dari teks biografi yang telah kalian baca. Cara sederhana yang dapat kalian lakukan adalah sebagai berikut.
a) Bacalah keseluruhan isi teks
b) Tandai peristiwa penting dan berkesan yang dialami tokoh
c) Cermati kisah akhir perjalanan tokoh
Dari contoh teks di atas, kita dapat mencermati bahwa tokoh berkali-kali mengalami kendala saat sekolah, dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Namun, kendala-kendala tersebut tidak membuatnya putus asa dan menyerah untuk memperoleh ilmu. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa impian dan cita-cita tidak selalu dapat diraih dengan mudah, tetapi melalui hambatan-hambatan yang menghampiri, kualitas pribadi seseorang dapat terlihat.
3. Menginterpretasikan teladan tokoh
Di samping menginterpretasikan simpulan, kita juga dapat menginterpretasikan teladan dari tokoh yang ditulis dengan melihat berbagai pengalaman dan peristiwa yang dialami tokoh, misalnya
Yudha adalah seorang pria yang tidak pernah menyerah mengejar impian dan cita-citanya walaupun dihadang beragam hambatan. Darinya kita dapat meneladani bahwa berusaha keras dan pantang menyerah akan menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai.
Poin Penting
Menangkap makna teks biografi bertujuan untuk menginterpretasikan hal-hal berikut.
a. Kata atau istilah yang sulit dipahami. Bagian ini dimaksudkan agar pembaca teks dapat menginterpretasikan isi teks dengan kalimatnya sendiri.
b. Simpulan. Kegiatan menginterpretasikan simpulan dapat dilakukan dengan menginterpretasikan simpulan tersurat yang telah disampaikan pengarang dalam struktur reorientasi atau membuat simpulan tersirat dengan kalimatnya sendiri.
c. Teladan dari tokoh yang diceritakan. Hal ini bertujuan untuk menemukan hal-hal positif dalam teks yang patut dicontoh oleh para pembaca.
Identifikasi Teks Biografi
Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu mengenali, menemukan, dan menjelaskan kekurangan teks biografi berdasarkan topik, struktur, dan ciri kebahasaan
Setelah membahas topik-topik inti dari teks biografi antara lain struktur dan ciri kebahasaan, kali ini kalian akan belajar mengenai cara mengidentifikasi kekurangan yang terdapat dalam teks biografi tersebut. Materi ini bertujuan agar kita dapat mengetahui berbagai kekurangan yang terdapat dalam teks biografi, baik dari segi topik, struktur, dan ciri kebahasaan.
Mengidentifikasi kekurangan teks biografi memerlukan ketelitian, terutama dalam menyesuaikan hal-hal berikut ini.
1. Topik dengan pembahasan teks
Pada langkah ini, kita harus menyesuaikan isi teks keseluruhan dengan topik atau tema yang diangkat, atau bahkan sebaliknya. Ketika topik berbicara tentang tokoh A, tentulah teks pun harus menyampaikan segala sesuatu yang merupakan jati diri A, baik itu identitas, pengalaman, atau prestasinya.
2. Kesesuaian struktur teks
Teks biografi memiliki struktur yang terdiri atas orientasi yang memaparkan pengenalan tokoh yang akan dikupas lebih dalam pada struktur selanjutnya, rangkaian peristiwa yang berbagai pengalaman atau peristiwa penting yang dialami tokoh, baik pengalaman pendidikan, organisasi, atau pengalaman berharga dan menarik lainnya, dan reorientasi yang merupakan pernyataan penutup berupa perspektif penulis biografi mengenai tokoh yang ditulisnya.
Dalam mengidentifikasi kesalahan berdasarkan struktur, temukanlah kalimat atau paragraf yang tidak sesuai dengan bagian struktur. Perhatikan contoh berikut.
Sebagaimana daftar riwayat hidup, biografi adalah bentuk naratif dari daftar tersebut sehingga identitas tokoh disampaikan dalam bentuk kalimat dan paragraf, bukan dalam bentuk daftar isian.
Dari contoh teks di atas, kita melihat ada kekurangan, yaitu ketidaksesuaian penyampaian pada struktur orientasi yang seharusnya berisi pengenalan tokoh secara umum dan singkat tanpa menyentuh bagian peristiwa atau pengalaman-pengalamn tokoh, sedangkan dalam teks di atas paragraf kedua pada orientasi langsung menyinggung seputar pengalaman tokoh. Meskipun penyampaiannya singkat, tetap saja paragraf tersebut tidak seharusnya berada pada bagian orientasi. Dengan demikian, teks di atas perlu diperbaiki menjadi
3. Ketepatan ciri kebahasaan
Setelah membaca teks di atas, kita menemukan beberapa kekurangan dalam hal ciri kebahasaan yaitu sebagai berikut.
Poin Penting
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi kekurangan teks tanggapan kritis adalah sebagai berikut.
1. Kesesuaian topik dengan pembahasan teks
2. Kesesuaian struktur teks
3. Ketepatan ciri kebahasaan
Menyusun Teks Biografi
Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menyusun teks biografi sesuai dengan karakteristik teks tersebut secara mandiri
Halo, sahabat quipper! Kita akan memulai topik kali ini dengan membaca contoh teks di bawah ini. Ayo, kalian cermati teksnya ya.
Cermati Teks Berikut Ini
Pada September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun. Saat itulah, Sakola Istri berganti nama menjadi Sakola Raden Dewi. Pada 11 September 1947, Dewi Sartika meninggal di Tasikmalaya saat berumur 62 tahun. Dewi Sartika menerima penghargaan bintang jasa dari pemerintah Hindia-Belanda sebagai penghormatan atas jasa-jasanya dalam bidang pendidikan.
Dewi Sartika hidup di tengah keluarga priyayi Sunda. Kedua orangtuanya, yaitu Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara memiliki pikiran dan pandangan yang maju. Mereka menyekolahkan Dewi Sartika ke sekolah Belanda meskipun melanggar adat. Setelah ayahnya meninggal, Dewi Sartika tinggal dan dididik oleh pamannya, yaitu seorang patih di Cicalengka. Selain dididik pamannya, Dewi Sartika mendapatkan didikan dari seorang nyonya Asisten Residen bangsa Belanda sehingga ia memahami kebudayaan Barat.
Sejak tahun 1902, pendidikan bagi kaum perempuan sudah dirintis oleh Dewi Sartika. Pada 16 Januari 1904, Sakola Istri (Sekolah Perempuan) didirikan oleh Dewi Sartika untuk pertama kalinya se-Hindia-Belanda. Sakola Istri berkembang dengan pesat. Pada 1912, ada sembilan Sekolah Istri di kota-kota kabupaten. Lalu, pada 1920, Sakola Kautamaan Istri sudah ada di seluruh wilayah Pasundan, yaitu di tiap kota kabupatennya dan beberapa di kota kewedanaan.
Nama Dewi Sartika sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ia menjadi tokoh perintis pendidikan bagi kaum perempuan. Atas jasanya itu, ia diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Indonesia pada 1966. Dewi Sartika yang lahir pada 4 Desember 1884 di Bandung ini memang sudah menunjukkan bakatnya dalam mendidik sejak kecil. Ia juga memiliki kegigihan untuk meraih kemajuan.
Apakah kalian memahami isi teks tersebut? Apa hal yang dapat kalian pahami dari teks tersebut? Secara keseluruhan, kalian mungkin memahami isi teks tersebut, yaitu tentang biografi Dewi Sartika. Namun, teks biografi tersebut tidak disusun dengan padu. Coba kalian perhatikan kembali teks tersebut dengan cermat.
Ada bagian pada teks yang terasa tidak padu saat dibaca, yakni paragraf terakhir pada teks. Paragraf tersebut lebih tepat disebut sebagai paragraf awal karena pemaparannya mencakup tentang orientasi atau pengenalan dari sosok yang hendak diceritakan dalam teks biografi.
Pemaparan tentang perjalanan hidup seseorang dalam biografi perlu diketahui secara runtut. Misalnya, perjalanan Dewi Sartika pada teks tersebut diawali dengan masa kecilnya dan keterangan umum tentang tanggal lahirnya. Setelah itu, pemaparan tentang karier atau perjuangan yang telah dilakukannya selama hidup.
Agar teks tersebut tersusun dengan benar, paragraf terakhir perlu dipindahkan pada paragraf awal dan begitupun sebaliknya. Jika sudah disusun seperti itu, maka teks tersebut menjadi teks biografi yang padu.
Menyusun Teks Biografi
Melalui contoh penyusunan teks tersebut, kalian mendapatkan gambaran tentang cara menyusun teks, terutama teks biografi. Karena pada topik ini, kalian akan belajar menyusun teks biografi secara mandiri. Pada dasarnya, kalian perlu mengingat kembali struktur teks biografi dan mampu menentukan kalimat utama serta kalimat penjelas dalam suatu paragraf sehingga kalian dapat dengan mudah menyusun teks biografi.
Kalimat utama ini memiliki gagasan utama mengenai suatu topik yang sedang dibahas dalam sebuah paragraf. Acuan dalam pengembangan paragraf ditentukan oleh kalimat utama ini. Kalimat utama dapat dikembangkan secara terperinci dengan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat tersebut berisi uraian, penjelasan, atau rincian detail tentang kalimat utama dalam suatu paragraf. Kalimat penjelas ini biasanya mengandung kata-kata penghubung.
Di samping itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusun teks biografi, yaitu sebagai berikut ini.
1. Tentukanlah topik atau sosok tokoh yang akan dibahas dalam teks biografi tersebut.
2. Ingat kembali dan pahamilah struktur dari teks biografi.
3. Pahamilah kalimat utama dan kalimat penjelas dalam penyusunan paragraf.
4. Tentukanlah pokok-pokok pikiran pada setiap kalimat yang menyusun paragraf atau teks.
5. Perhatikanlah gagasan utama dalam paragraf.
6. Perhatikanlah kepaduan antarkalimat/antarparagraf.
Poin Penting
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusun teks biografi, yaitu sebagai berikut ini.
1. Tentukanlah topik atau sosok tokoh yang akan dibahas dalam teks biografi tersebut.
2. Ingat kembali dan pahamilah struktur dari teks biografi.
3. Pahamilah kalimat utama dan kalimat penjelas dalam penyusunan paragraf.
4. Tentukanlah pokok-pokok pikiran pada setiap kalimat yang menyusun paragraf atau teks.
5. Perhatikanlah gagasan utama dalam paragraf.
6. Perhatikanlah kepaduan antarkalimat/antarparagraf.