Menyunting Bahasa Teks Iklan – Siswa dapat mencari dari berbagai sumber informasi tentang struktur, kaidah, dan bahasa teks iklan, menganalisis bahasa teks iklan dan menyunting bahasa teks iklan.

Sebelum belajar, kita main games dulu yuk. Caranya pasangkan slogan iklan di sebelah kanan dengan produk iklan yang ditawarkan. Selamat mencoba!
Kalian pasti sering melihat baliho besar dengan hanya kalimat tertentu tanpa foto produk yang ditawarkan. Kita langsung tahu produk apa dibalik kata-kata yang ditayangkan tersebut. Kok bisa? Itulah kekuatan bahasa iklan. Tanpa sadar masyarakat telah terbiasa menyerap informasi yang senantiasa ditayangkan berulang-ulang, sehingga dengan hanya mendengar suaranya saja atau sekadar slogannya saja, kita tahu iklan apa yang dimaksud.
Maka dari itu, media periklanan sangat penting dipilih sebagai strategi promosi penjualan. Media ini digunakan oleh produsen sebagai jembatan untuk mendekatkan diri dengan konsumen, seperti televisi, radio, media massa, baliho, flyer, poster, dan internet.
Nah, selain pilihan saluran media yang tepat, pengiklan seringkali menggunakan berbagai variasi gaya bahasa untuk mempermolek produk mereka. Gaya bahasa sendiri adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian produk yang ditawarkan. Dengan demikian, gaya bahasa di dalam iklan akan berbeda antara satu media dengan lainnya. Jenis bahasa di internet yang super cepat, tentu akan berbeda dengan gaya bahasa di majalah.
Semakin canggih zaman, ternyata mempengaruhi bahasa-bahasa iklan menjadi semakin variatif dan kreatif. Karena itu pula, masyarakat Indonesia terkenal sebagai bangsa yang konsumtif, yang tidak lain alasannya karena ahli-ahli periklanan yang berhasil memperkenalkan produk mereka dengan baik.
Sebagai pelajar, kita harus bisa menyunting bahasa-bahasa iklan yang ada. Dua hal yang harus kita pegang yang berkaitan dengan ciri bahasa iklan adalah penggunaan bahasa yang komunikatif dan informatif. Secara mendetail, ciri bahasa komunikatif dan informatif ini dijabarkan ke dalam poin-poin berikut:
1) Solution decision: Bahasa iklan harus mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2) Friendly Information: Bahasa iklan harus jelas, bersahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele.
3) Persuasive: Bahasa Iklan membuat calon konsumen senang, terhibur, dan tentram.
4) Fast Moving: Komposisi kata dalam bahasa iklan harus menghargai waktu.
5) Sugestive effect: Bahasa iklan menggunakan ungkapan-ungkapan unik yang memikat.
6) Underlined Point: Susunan bahasa iklan singkat dan penting.
Ciri-ciri kebahasaan iklan tersebut dipegang pula oleh kita sebagai penyunting. Andaikan iklan yang kita temukan tidak mengandung ciri-ciri tersebut bisa jadi iklan tersebut tidak berhasil. Selain mengenali ciri-ciri kebahasaannya, tentu saja kita harus mempunyai teknik menyunting yang baik. Oleh sebab itu, kaidah kebahasaan berikut harus kita pahami terlebih dahulu.
1) Majas: dalam teks iklan seringkali pengiklan menggunakan ungkapan-ungkapan tidak biasa untuk menarik perhatian. Ungkaan terebut digunakan untuk melahirkan keindahan.
Misalnya: berapa lapis? Ratusan… (hiperbola)
Penjelasan: tentu saja produk yang ditawarkan dalam iklan tersebut tidak benar-benar mempunyai ratusan lapisan. Masih banyak lagi majas-majas lain yang digunakan, sehingga pendalaman materi mengenai majas penting dilakukan.
2) Struktur kalimat kompleks: dalam iklan seringkali terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa , atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.
Misalnya: Menghaluskan dan membuat kulit bersinar.
Penjelasan: terdapat dua kata kerja yakni menghaluskan dan membuat, selain itu kegiatannya seolah-olah diungkapkan saling menegaskan, yang mengakibatkan konjungsi dan bermakna setara penegasan.
3) Akronim dan penyingkatan: dalam iklan terkadang sengaja memendekkan beberapa kata menjadi bentuk singkatan baru. Akan tetapi, harus diperhatikan kaidah pengakroniman dan penyingkatan yang benar.
Sebagai latihan, mari kita sunting bahasa teks iklan berikut!
Dalam teks iklan tersebut, kita seperti tidak menemukan kesalahan. Akan tetapi, kalau teks iklan tersebut disampaikan pada media cetak tentu terdapat beberapa kesalahan berbahasa terutama kesalahan ejaan, yakni:
1) Penulisan angka 8, seharusnya delapan.
2) Struktur kalimatnya rancu, seharusnya kata dibutuhkan diubah menjadi membutuhkan.
3) Struktur kalimat terlalu panjang jika dijadikan satu kalimat. Lebih baik kalimat dijadikan dua kalimat.
Sehingga perbaikannya adalah
Poin Penting
Justifikasi adalah bagian sttuktur teks iklan yang biasanya merupakan slogan produk iklan yang ditawarkan atau keunggulan-keunggulan produk.