Menyampaikan Kritik Secara Logis dan Saran Secara Santun

Menyampaikan Kritik Secara Logis dan Saran Secara Santun – Adik-adik, pernahkah kalian melihat orang-orang sekeliling kalian yang saling berdebat tanpa menyelesaikan masalah? Hasilnya, timbul konflik baru karena masing-masing berpendapat dengan egonya sendiri. Hal itu disebabkan oleh penyampaian kritik yang tidak mengikutsertakan bukti-bukti yang kuat serta penyampaian pendapatnya tidak baik. Di lain pihak, orang yang dikritik tidak bijaksana dalam menerima masukan atau pendapat orang lain.

Menyampaikan Kritik Secara Logis dan Saran Secara Santun
Menyampaikan Kritik Secara Logis dan Saran Secara Santun

Menyampaikan Kritik Secara Logis

Berpendapat atau mengkritik, tidak sekadar berkata “ya” atau “tidak”, tetapi harus disertai dengan alasan-alasan, fakta, atau contoh-contoh yang jelas dan meyakinkan. Bila tidak, akan sulit bagi orang lain untuk memahami dan menerima pendapat atau kritikan yang kamu sampaikan itu.

Untuk melatih cara menyampaikan pendapat dengan baik laksanakanlah pembelajaran diskusi dalam kelas kalian. Dalam pembelajaran diskusi kita dilatih menyampaikan pendapat dengan logika. Selain itu, kita akan terlatih cara berbicara dengan penuh kepercayaan diri sehingga suara yang terdengar akan lancar dan jelas. Di lain sisi, kita juga berlatih untuk bersikap sopan dan bijaksana ketika berbeda pendapat dengan orang lain.

Diskusi sendiri merupakan cara bertukar pikiran untuk membicarakan suatu masalah. Dalam kegiatan mengomentari laporan lisan, kita dapat membuat skenario pembelajaran dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Kelompok pemateri memaparkan pokok-pokok informasi yang mereka temukan dalam laporan, sementara peserta lain dapat menyampaikan kritik, pendapat, gagasan, atau tanggapannya untuk menyamakan visi yang sama.

Begitu banyak manfaat yang kita peroleh dari kegiatan berdiskusi, beberapa di antaranya adalah:
a. Pengetahuan dan wawasan para peserta bertambah luas
b. Keberanian mengemukakan pendapat akan meningkat
c. Dengan menyampaikan kritik secara logis, akan menumbuhkan sikap mau menghargai orang lain
d. Menciptakan daya kritis

Berikut adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika menyampaikan kritikan dan pendapatnya dalam diskusi.
a. Kritikan dan pendapat itu harus disertai dengan alasan, fakta, atau contoh yang jelas;
b. Kritikan dan pendapat itu harus disampaikan dengan lacar, jelas, sopan, dan bijaksana;

Perhatikan contoh kritik

Dikembangkannya seni mural di sekolah kita memang sangat bagus. Saya pun sependapat bahwa seni ini cocok untuk kreativitas dan apresiasi keindahan para siswa. Nilai estetisnya juga tidak kalah oleh melukis di atas kanvas. Hanya saja, perlu dipikirkan sarana dan pelatihnya. Sementara ini, sarana yang tersedia sekarang di sekolah kita adalah untuk jenis seni lukis di atas kanvas. Di samping itu, Bu Wati, apakah beliau menguasai seni mural tersebut? Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah minat para siswanya itu sendiri. Tampaknya mereka lebih menggandrungi seni lukis sketsa dan seni lukis cat air. Bagaimana cara mengatasi ketiga persoalan tersebut?

Pada contoh pendapat di atas, kritikan disampaikan dengan pertanyaan sekaligus koreksi terhadap permasalahan mengenai pengadaan ekskul Seni Mural di sekolah.

Poin Penting

Menyampaikan kritik secara logis sangat penting untuk membangun dan memberikan solusi pada orang lain. Kelogisan bisa ditandai dengan data dan fakta.

Menyampaikan Saran Secara Santun

Siswa dapat mengemukakan saran secara santun.

Adik-adik, dalam beberapa materi ke belakang, kita belajar mengenai laporan berbentuk berita. Tidak bisa dipungkiri bahwa ternyata banyak sekali manfaat dari mendengarkan laporan berita itu. Selain menambah wawasan dan pengetahuan, laporan berita mengajarkan kita untuk bijaksana terhadap kehidupan sehari-hari.

Bentuk Laporan

Berdasarkan bentuknya, laporan ada yang berbentuk tulisan dan ada yang berbentuk lisan. Meskipun demikian, pokok-pokok laporan pada umumnya sama, yaitu mengandung informasi dari enam pertanyaan yang terangkum dalam ADIK SIMBA.

Rumus tersebut menyangkut enam pertanyaan berikut.
a. Apa peristiwanya?
b. DI mana terjadinya peristiwa tersebut?
c. Kapan terjadinya peristiwa tersebut?
d. Siapa yang mengalami peristiwa tersebut?
e. Mengapa peristiwa itu terjadi?
f. Bagaimana proses kejadiannya?

Menanggapi Laporan Lisan dalam Diskusi

Jika sebelumnya kita mengajukan enam pertanyaan “ADIK SIMBA” untuk mengetahui pokok-pokok berita, hal lain yang perlu dilakukan adalah menanggapi laporan lisan.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikaan saat menanggapi laporan secara lisan.
1. Catatlah pokok-pokok laporan dan simak laporan dengan saksama.
2. Catatlah kekurangan dan kelebihan laporan yang disampaikan.
3. Membuat catatan kecil sebagai bahan untuk menyajikan kembali laporan yang didengar.
Macam-macam tanggapan terhadap laporan dalam forum diskusi adalah sebagai berikut.
1. Pertanyaan
2. Saran atau masukan
3. Kritik

Saran Sebagai Bentuk Tanggapan Terhadap Laporan Lisan dalam Diskusi
Sebagai salah satu bentuk tanggapan dari sebuah laporan yaitu saran sangat diperlukan. Saran akan berisi hal-hal yang berguna untuk orang yang melaporkan berita atau penyaji dalam diskusi.
Bagaimana agar menjadi pemberi saran yang baik? Berikut yang perlu kalian perhatikan.

1. Analisis laporan atau pendapat yang disampaikan secara cermat sehingga kalian tahu apa saja kekurangan dan kelebihannya. Kalian dapat memperhatikan segi kelengkapan laporan, bahasa yang digunakan pelapor, atau struktur laporan.
2. Tuliskan saran-saran yang mungkin akan berguna untuk pelapor agar selanjutnya laporan bisa lebih baik lagi.
3. Sampaikan laporan secara santun dengan memperhatikan intonasi suara dan pilihan kata yang baik.
4. Sampaikan fakta yang mendukung saran kalian agar saran kalian lebih tepat lagi.

Keterampilan menyampaikan saran ini, kalian perlukan dan dapat mengasah ketajaman pengamatan kalian pada pemaparan orang lain.

Perhatikan contoh berikut.

Teman-teman, pendapat pemateri cukup bagus, hanya saja saya mempunyai sedikit masukan. Mengenai kegiatan kesenian yang kita kembangkan di sekolah kita, saya mempunyai pendapat yang agak lain. Alangkah baiknya, jika kita melihat kesenian dari sudut pandang yang lain. Kalau biasanya kita hanya mengaktifkan seni tari dan seni musik, saya justru melihat seni-seni yang lebih religius sudah waktunya kita adakan. Beberapa nilai positif yang dapat kita ambil dari kesenian ini, yaitu pesan-pesan moral dan nilai-nilai keilahian-Nya. Sekarang kan sudah cukup banyak grup-grup musik dan sanggar-sanggar tari, baik yang dikembangkan oleh anak-anak sekolah maupun masyarakat umum. Tetapi seni religius itulah yang masih langka dan belum banyak diperhatikan pengembangannya. Padahal kan aspek positifnya jauh lebih banyak daripada jenis musik pop yang sekarang sedang menjamur.

Poin Penting

Dalam menyampaikan saran yang santun, kata-kata yang muncul biasanya adalah sebaiknya, seyogyanya, ada baiknya, dan sejenisnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *