Menulis Kerangka dan Menyusun Sinopsis Novel – Setelah kalian belajar tentang cara menyusun kerangka novel yang telah dibaca, selanjutnya kalian akan belajar tentang cara menyusun sinopeis novel. Setelah kalian selesai menyusun kerangka novel yang telah dibaca, hal yang harus kalian lakukan adalah menyusun sinopsis novel. Tujuan pembalajaran kali ini adalah agar kalian dapat menyusun sinopsis novel dengan baik.

Dalam pembelajaran sebelumnya sudah dibahas pengertian sinopsis. Sinopsis novel adalah ringkasan cerita sebuah novel. Sinopsis berisi pokok-pokok cerita sehingga yang diceritakan dalam sinopsis hanya garis besar ceritanya saja. Penulisan novel bertujuan untuk mengetahui gambaran cerita dalam novel secara keseluruhan tanpa harus membaca novel dari awal sampai akhir. Dengan membaca sinopsis juga pembaca novel dapat mengetahui apakah ia tertarik dengan jalan cerita dalam novel tersebut atau tidak.
Penulisan sinopsis novel yang sudah dibaca bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
- Bacalah novel hingga selesai untuk mengetahui kesan terpenting dari penulisnya.
- Temukanlah hal-hal penting dalam novel tersebut seperti peristiwa-peristiwa penting, tokoh-tokoh yang terlibat, serta pesan yang ingin disampaikan penulis novel.
- Tulis ringkasan cerita yang sesuai dengan gagasan utama yang telah ditemukan pada poin kedua di atas. Rangkai gagasan-gagasan utama dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami dan menarik sehingga kalian dapat menggambarkan apa yang diceritakan dalam novel aslinya.
- Usahakan isi sinopsis tidak menyimpang dari isi novel asli secara keseluruhan.
Hal-hal yang harus kalian perhatikan dalam penulisan novel ini antara lain:
- Tentukan dulu tema yang berisi gagasan utama dari cerita novel yang telah dibaca. Penentuan tema bisa dilakukan dengan cara mengamati permasalahan yang menjadi pokok cerita atau yang terus diceritakan dalam novel tersebut.
- Tentukan juga alur atau jalan cerita serta latar tempat dan waktu terjadinya peristiwa-peristiwa dalam novel. Jalan cerita sebuah novel tidak akan sama dengan novel lainnya. Kalian harus jeli dalam menentukan alur ini. Alur yang paling umum adalah alur maju yang diawali oleh perkenalan cerita, kemudian mulai ke permulaan konflik atau masalah, puncak konflik, penurunan konflik, kemudian penyelesaian masalah.
- Tentukan penokohan dalam cerita novel tersebut. Penokohan berkaitan dengan watak-watak para tokoh yang ada dalam novel. Kalian harus memahami karakter setiap tokoh dalam cerita agar proses penceritaan kembali (penulisan sinopsis) berjalan lancar.
Perhatikan Contoh
Perhatikan contoh berikut!
“Anak Pak Cik akan sebangku dengan Lintang,” kata Bu Mus pada ayahku.
Oh, itulah rupanya namanya, Lintang, sebuah nama yang
aneh.
Mendengar keputusan itu Lintang meronta-ronta ingin segera masuk kelas. Ayahnya berusaha keras menenangkannya, tapi ia memberontak, menepis pegangan ayahnya, melonjak, dan menghambur ke dalam kelas mencari bangku kosongnya sendiri. Di bangku itu ia seumpama balita yang dinaikkan ke atas tank, girang tak alang kepalang, tak mau turun lagi. Ayah nya telah melepaskan belut yang licin itu, dan anaknya baru saja meloncati nasib, merebut pendidikan.
Bu Mus menghampiri ayah Lintang. Pria itu berpotongan seperti pohon cemara angin yang mati karena disambar petir: hitam, meranggas, kurus, dan kaku. Beliau adalah seorang nelayan, namun pembukaan wajahnya yang mirip orang Bushman adalah raut wajah yang lembut, baik hati, dan menyimpan harap. Beliau pasti termasuk dalam sebagian besar warga negara Indonesia yang menganggap bahwa pendidikan bukan hak asasi.
Tidak seperti kebanyakan nelayan, nada bicaranya pelan. Lalu beliau bercerita pada Bu Mus bahwa kemarin sore kawalaburung pelintang pulau mengunjungi pesisir. Burung-burung keramat itu hinggap sebentar di puncak pohon ketapang demi menebar pertanda bahwa laut akan diaduk badai. Cuaca cenderung semakin memburuk akhir-akhir ini maka hasil melaut tak pernah memadai. Apalagi ia hanya semacam petani penggarap, bukan karena ia tak punya laut, tapi karena ia tak punya perahu.
Keluarga Lintang berasal dari Tanjong Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju kesana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram di kampung kami. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong. Bagi Lintang, kota kecamatan, tempat sekolah kami ini, adalah metropolitan yang harus ditempuh dengan sepeda sejak subuh. Ah! Anak sekecil itu ….Ketika aku menyusul Lintang kedalam kelas ia menyalamiku dengan kuat seperti pegangan tangan calon mertua yang menerima pinangan. Energi yang berlebihan di tubuhnya serta-merta menjalar padaku laksana tersengat listrik. Ia berbicara tak henti- henti penuh minat dengan dialek Belitong yang lucu, tipikal orang Belitong pelosok. Bola matanya bergerak-gerak cepat dan menyala-nyala. Ia seperti pilea, bunga meriam itu, yang jika butiran air jatuh di atas daunnya, ia melontarkan tepung sari, semarak, spontan, mekar, dan penuh daya hidup. Di dekatnya, aku merasa seperti ditantang mengambil ancang-ancang untuk sprint seratus meter. Sekencang apa engkau berlari? Begitulah makna tatapannya.
(“Laskar Pelangi”, Andrea Hirata)
Berdasarkan kutipan cerita novel di atas, dapat ditulis sinopsis berikut.
Setelah 10 anak terkumpul, kegiatan belajar mengajar pun dimulai. Ikal sebangku dengan anak yang bernama Lintang. Ia anak seorang nelayan yang miskin. Untuk mencapai ke sekolah, ia harus bersepeda 40 KM dari rumahnya di Tanjong Kelumpang. Desa ini sangat jauh dari sekolah dan ada di tepi laut. Setiap hari Lintang melewati kawasan pohon Nipah. Tempat yang cukup seram. Tak jarang ada buaya yang menyebrang jalan. Namun, Lintang tetap bersemangat dan senang sekali bersekolah di sana.
Poin Penting
- Langkah yang harus dilakukan dalam menulis synopsis novel antara lain : baca novel sampai selesai, temukan hal-hal penting dalam novel, tulis ringkasan cerita, dan usahakan cerita tidak menyimpang.
- Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan sinopsisi novel antara lain tentukan tema cerita, tentukan alur atau jalan cerita, dan tentukan penokohannya. Agar kalian lebih memahami materi ini, kerjakan beberapa latihan soal berikut.
Menulis Kerangka Novel Remaja
Dalam pembelajaran sebelumnya, klaian telah belajar mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama. Kali ini kalian akan diajak untuk menjelajahi jenis karya sastra lain yaitu novel. Kalian tentu tidak asing lagi dengan istilah novel. Sebuah karya sastra yang kini banyak disukai penggila cerita fiksi. Saat ini sudah ada ribuan judul novel yang ada di pasaran. Dari sekian ribu judul yang ada, tentu kalian pernah membaca salah satunya.
Apa yang kalian rasakan setelah membaca novel? Ya, kebanyakan orang akan merasa terinspirasi setelah membaca sebuah novel. Novel-novel yang inspirastif memang bisa menjadi inspirasi bagi pembacanya. Setelah selesai membaca novel, apakah kegiatan berbahasa hanya berhenti di sana? Tentu tidak. Setelah selesai membaca sebuah novel, kalian bisa membuat sinopsis dari novel tersebut. Untuk apa proses pembuatan sinopsis ini? Pembuatan sinopsis bertujuan untuk mengetahui isi novel secara singkat. Sebagian orang mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca sebuah novel, namun ia harus dengan cepat mengetahui isi novel tersebut untuk suatu keperluan. Untuk kondisi seperti inilah sinopsis diperlukan. Selain itu, sinopsis juga diperlukan untuk pembuatan resensi novel.
Nah, kali ini, kalian akan belajar tentang membuat sinopsis novel remaja. Tujuan pembelajaran kali ini adalah agar kalian mampu menulis kerangka novel remaja yang telah dibaca. Kalain sudah siap mengikuti pembelajaran ini? Mari simak pembahasannya berikut.
Sinopsis novel dapat diartikan sebagai ringkasan cerita sebuah novel atau gambaran isi cerita secara garis besar sebuah novel. Pembuatan sinopsis sebenarnya bisa dilakukan langsung setelah kegiatan membaca novel selesai dilakukan. Hanya saja, alangkah lebih baiknya jika proses penulisan sinopsis diawali dengan penulisan kerangka novel. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses penulisan sinopsis. Selain itu, jalan cerita dalam novel yang panjang akan tetap tertata rapi dalam sinopsis yang dibuat.
Dalam penyusunan kerangka novel ini, ada dua cara yang bisa dilakukan, antara lain adalah sebagai berikut.
A. Mencatat Pokok Cerita
Cara merumuskan kerangka ini lebih mengandalkan daya ingat kalian. Langkah-langkahnya sangat sederhana. Pertama, baca novel sampai selesai. Selanjutnya, catatlah pokok-pokok cerita atau peristiwa penting yang ada dalam novel, kemudian urutkan menjadi sebuah kerangka novel.
B. Meringkas Subjudul
Selain dengan cara tadi, menyusun kerangka novel juga bisa dilakukan dengan cara meringkas isi novel yang sudah dibaca. Berikut langkah-langkahnya.
- Daftar setiap subjudul atau bab. Novel umumnya terdiri atas beberapa bagian. Untuk menandai bagian-bagian tersebut, pengarang atau novelis akan menggunakan berbagai cara misalnya dengan membaginya menjadi beberapa bab, beberapa chapter, atau sebagainya.
- Ringkas setiap subjudul atau bab menjadi beberapa gagasan pokok. Jika pada novel yang kalian baca penulis menggunakan subjudul, kerangka novel bisa dirumuskan berdasarkan subjudul yang kemudian diringkas menjadi gagasan pokok. Sementara jika novel yang dibaca tidak menggunakan subjudul atau bab, kalian bisa meringkas isi novel tersebut secara langsung menjadi beberapa butir gagasan. Jenis paragraf yang digunakan dalam novel umumnya adalah paragraf naratif. Oleh karena itu, kalian harus merumuskan sendiri gagasan utamanya.
Perhatikan contoh berikut!
Berdasarkan kutipan cerita novel di atas, dapat disusun kerangka sinopsis berikut.
- Perkenalan Tokoh Gita dan keluarganya
- Orang tua Gita sudah bercerai
- Gita dan kakak-kakaknya malas sekolah
- Ayah berhasil membujuk Gita dan kakak-kakaknya untuk sekolah lagi.
- Gita melanjutkan sekolah di SMP Al-Kamal
Poin Penting
Sinopsis novel adalah ringkasan cerita sebuah novel. Penyusunan kerangka novel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
- Menyusun kerangka mencatat pokok cerita
- Menyusun kerangka dengan meringkas subjudul