Mengonversi Teks Iklan ke dalam Teks Cerita

Mengonversi Teks Iklan ke dalam Teks Cerita – Seperti yang sudah dibahas dalam topik-topik sebelumnya, kita mengetahui bahwa struktur teks iklan adalah orientasi ^ tubuh iklan ^ justifikasi . Namun, tidak semua iklan memenuhi ketiga unsur tersebut. Meskipun demikian, pesan dari iklan tetap bisa tersampaikan kepada konsumen.

Mengonversi Teks Iklan ke dalam Teks Cerita
Mengonversi Teks Iklan ke dalam Teks Cerita

Pada pembahasan kali ini, kita akan belajar cara mengonversi teks iklan menjadi sebuah teks cerita. Hal ini akan melatih kreativitas kalian.

Dalam mengonversi sebuah teks iklan, pastilah kamu akan membuat perubahan dan penambahan kalimat, sebab teks iklan yang biasanya terdiri atas beberapa kelompok kata atau beberapa kalimat singkat harus kamu ubah menjadi rangkaian kalimat yang panjang. Langkah yang perlu kamu lakukan untuk mengonversi adalah sebagai berikut.

Langkah Mengonversi Teks Iklan ke dalam Teks Cerita

1. Memilih iklan yang menarik.
Pilihlah teks iklan yang kamu suka agar imajinasimu terpancing untuk membuat sebuah teks cerita.

2. Mencermati kata, kelompok kata (frasa), klausa, atau kalimat yang terdapat dalam iklan.
Hal itu perlu kamu lakukan untuk memudahkanmu dalam membuat teks cerita juga saat akan mengembangkan atau memperluas kata, kelompok kata (frasa), klausa, atau kalimat tersebut.

3. Mengembangkan kata, kelompok kata (frasa), klausa, atau kalimat yang terdapat dalam iklan tersebut menjadi kalimat-kalimat yang lebih lengkap.
Teks cerita tidak boleh berupa kalimat pendek, apalagi berupa kata, kelompok kata (frasa), atau klausa. Oleh karena itu, kalian dituntut untuk dapat memperluas teks iklan menjadi sebuah cerita yang memiliki awal dan akhir cerita.

4. Sertakan tokoh dan unsur teks cerita lainnya agar teks lebih menarik.
Pada bagian ini, imajinasimu harus semakin dikembangkan agar teks cerita yang bermula dari teks iklan menjadi lebih bermakna dan dapat diyakini orang lain.

Perhatikan contoh teks iklan berikut!

Teks iklan dalam pamflet di atas dapat kamu konversi ke dalam sebuah cerita pendek seperti berikut.

Hasil Konversi

Siang itu Eyang tampak kebingungan di hadapan mesin cuci. Syafna yang baru tiba dari sekolah menghampiri Eyang. “Eyang sedang apa? Kenapa diam di depan mesin cuci?” tanya Syafna.
“Ini, loh. Cucian kita sudah menumpuk. Mesin cuci sudah penuh dengan baju, tapi stok air di rumah kita semakin mengering gara-gara musim kemarau. Bagaimana mencuci semua pakaian ini?” jawab Eyang kebingungan.
“Sebentar, deh, Yang. Kalau tidak salah teman Syafna punya laundry. Nama tokonya Superlaundry. Tempatnya tidak jauh kok. Di Jalan Manggis no. 345,” jelas Syafna.
“Kebetulan sekali kalau begitu. Tapi, masa kita harus bawa cucian sebanyak ini? Kan berat,” keluh Eyang.
“Tenang, Eyang. Sistemnya jemput-antar kok. Jadi kita ga usah cape-cape nganterin ke sana,” ujar Syafna.
Eyang pun semakin senang, “Baguslah kalau begitu. Mana sini nomor teleponnya?”
Syafna mengeluarkan ponselnya dan membacakan nomor telepon Superlaundry yang ada di daftar kontak, “786364.”
Tak lama, terdengar perbincangan Eyang dengan petugas laundry, dan Eyang pun menutup teleponnya.
“Ah….. tenang rasanya sudah dapat solusi buat cuci baju di musim kemarau seperti ini,” ujar Eyang.
“Betul, Yang. Kita juga kan bisa santai-santai. Enggak perlu cape nyuci, jemur, dan nyetrika, hehe,” ujar Syafna. “Terus, Superlaundry juga menerima pencucian lain selain pakaian, seperti selimut, seprai, bed cover, karpet, dan lain-lain,” lanjutnya.
“Masa sih? Tapi tarifnya pasti mahal?” tanya Eyang penasaran.
“Enggak kok Eyang. Itu kan laundry kiloan, jadi harganya disesuaikan dengan berat barangnya,” jawab Syafna.
“Wah, Superlaundry memang hebat ya. Praktis dan murah,” ujar Eyang salut.

Poin Penting

Langkah-langkah mengonversi teks iklan ke dalam teks cerita adalah sebagai berikut.
1. Memilih iklan yang menarik agar imajinasi terpancing untuk membuat sebuah teks cerita.
2. Mencermati kata, kelompok kata (frasa), klausa, atau kalimat yang terdapat dalam iklan untuk memudahkanmu dalam membuat teks cerita juga saat akan mengembangkan atau memperluas kata, kelompok kata (frasa), klausa, atau kalimat tersebut.
3. Mengembangkan kata, kelompok kata (frasa), klausa, atau kalimat yang terdapat dalam iklan tersebut menjadi kalimat-kalimat yang lebih lengkap dan agar menjadi sebuah cerita yang memiliki awal dan akhir cerita.
4. Sertakan tokoh dan unsur teks cerita lainnya agar teks lebih menarik dan membuat teks iklan menjadi lebih bermakna dan dapat diyakini orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *