Meringkas, Menelaah dan Mengevaluasi Teks Tantangan

Meringkas, Menelaah dan Mengevaluasi Teks Tantangan – Teks tantangan adalah sebuah teks yang memuat informasi yang membantah suatu isu/masalah yang kontroversial yang menarik perhatian banyak orang. Di dalam teks tantangan, terdapat argumen yang berupa bukti atau alasan yang memperkuat bantahan.

Meringkas, Menelaah dan Mengevaluasi Teks Tantangan
Meringkas, Menelaah dan Mengevaluasi Teks Tantangan

Menelaah dan Mengevaluasi Teks Tantangan

Setelah mampu menyusun dan mengklasifikasikan teks tantangan, pembelajaran selanjutnya adalah menelaah dan mengevaluasinya. Tujuan menelaah dan mengevaluasi teks tantangan adalah untuk meningkatkan kualitas teks yang kita buat agar semakin baik dan lebih mudah dipahami oleh orang yang membaca teks kita.

Dalam menelaah dan mengevaluasi teks tantangan, unsur yang akan menjadi fokus adalah struktur teks dan unsur kebahasaan. Di bawah ini adalah penjelasan tentang kedua hal yang menjadi fokus penelaahan.

1. Telaah Struktur Teks
Hal yang perlu kita lakukan dalam bagian ini adalah kita harus menentukan setiap bagian dalam teks tantangan yang kita kaji. Sebagai bahan pengingat, berikut adalah penjelasan tentang struktur teks tantangan.

  • Isu (Masalah) adalah bagian yang berisi isu/masalah yang akan dibantah.
  • Argumen menentang adalah bagian yang berisi rangkaian bukti dan alasan yang akan memperkuat bantahan.
  • Simpulan/saran adalah bagian yang berisi simpulan atau pernyataan yang menegaskan bantahan.

      Apabila ketiga unsur tersebut terpenuhi, aspek struktur dalam teks tantangan sudh memenuhi syarat sebagai teks yang baik, yaitu teks yang memiliki bagian-bagian yang lengkap.

2. Telaah Unsur Kebahasaan
– Kalimat Sanggahan
Kalimat sanggahan adalah kalimat yang mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap suatu pembicaraan, masalah, atau kebijakan. Kalimat sanggahan ditandai dengan munculnya kata kurang sependapat, perlu ditinjau kembali, belum sesuai, sebaiknya, dan kurang tepat.
– Kalimat Penolakan
Kalimat penolakan adalah kalimat yang berisi penolakan terhadap suatu hal. Kalimat penolakan ditandai dengan munculnya kata tidak setuju, kurang setuju, tidak sependapat, menolak,ditolak, menentang, dan membantah.
– Selain kalimat sanggahan dan kalimat penolakan, dalam telaah unsur kebahasaan juga dibahas tentang ejaan, pilihan kata, dan penggunaan kata hubung. Namun, unsur-unsur tersebut akan dipaparkan dalam topik “Menyunting dan Merevisi Teks Tantangan”.

Perhatikan contoh penelaahan teks tantangan berikut ini!

Kontroversi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pada tanggal 21 Januari 2016, Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Kebun Teh Mandalawangi, Bandung Barat, Jawa Barat. Megaproyek menjadi salah satu proyek terbesar di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Proyek yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina banyak mendapatkan penolakan dari berbagai pihak karena dianggap tidak terlalu dibutuhkan dan juga dana yang dipakai terlalu besar.
Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dengan tegas menolak proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Melalui riset yang dilakukannya, Walhi menyimpulkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai belum terlalu penting dan belum dibutuhkan oleh warga yang berdomisili di kedua kota tersebut. Hal tersebut mengingat akses Jakarta-Bandung sudah diakomodasi oleh kereta berkecepatan sedang, mobil travel, dan bus umum.
Selain belum menjadi kebutuhan warga, proyek kereta api cepat juga dipandang membahayakan dari segi lingkungan hidup. Walhi menghitung, struktur tanah di jalur yang akan dilewati kereta cepat Jakarta-Bandung sangat rentan jika dilalui moda transportasi yang berkecepatan hingga 150 km/jam.
Selain Walhi, penolakan pun banyak dilayangkan oleh masyarakat umum, khususnya masyarakat di luar Pulau Jawa. Mereka tidak setuju dengan pembangunan tersebut karena dinilai terlalu menghamburkan dana APBN, yaitu sebesar 5,573 miliar dollar Amerika. Mereka menganggap dana sebesar itu akan jauh lebih berguna jika dipakai untuk perbaikan sarana transportasi di luar Pulau Jawa, khususnya Indonesia bagian timur. Dengan demikian, proyek tersebut sebaiknya dikaji ulang.

  1. Telaah Struktur Teks

Isu/Masalah
Bagian topik yang akan dibantah atau disebut juga dengan isu dalam teks di atas terdapat di paragraf pertama, yaitu sebagai berikut.
Pada tanggal 21 Januari 2016, Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Kebun Teh Mandalawangi, Bandung Barat, Jawa Barat. Megaproyek menjadi salah satu proyek terbesar di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Proyek yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina banyak mendapatkan penolakan dari berbagai pihak karena dianggap tidak terlalu dibutuhkan dan juga dana yang dipakai terlalu besar.

Argumen Menentang
Bukti dan alasan yang memperkuat bantahan atau disebut juga dengan argumen menentang terdapat di paragraf kedua sampai dengan keempat, yaitu sebagai berikut.

Simpulan
Jika ditelaah dengan baik, teks “Kontroversi Kereta Cepat Jakarta-Bandung” tidak memiliki bagian simpulan yang merupakan pernyataan dan penegasan atas bantahan. Dengan demikian, teks tersebut belum bisa dijadikan teks yang baik atau teks yang memiliki unsur yang lengkap.
1. Telaah Unsur Kebahasaan

Kalimat Sanggahan
Dalam teks “Kontroversi Kereta Cepat Jakarta-Bandung” terdapat beberapa kalimat sanggahan, yaitu sebagai berikut.
1. Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), melalui riset yang dilakukannya, menyimpulkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai belum terlalu penting dan belum dibutuhkan oleh warga yang berdomisili di kedua kota tersebut.
2. Dengan demikian, proyek tersebut sebaiknya dikaji ulang.
3. Selain belum menjadi kebutuhan warga, proyek kereta api cepat juga dipandang membahayakan dari segi lingkungan hidup.

  • Kalimat Penolakan
  • Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dengan tegas menolak proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
  • Mereka tidak setuju dengan pembangunan tersebut karena dinilai terlalu menghamburkan dana APBN, yaitu sebesar 5,573 miliar dollar Amerika.

Poin Penting

Menelaah dan mengevaluasi teks tantangan dapat dilakukan dengan menitikberatkan kepada struktur teks yang mencakup isu (topik yang akan dibantah), argumen menentang (bukti dan alasan yang akan memperkuat bantahan), dan simpulan (peryataan dan penegasan bantahan). Selain itu, penelaahan teks juga dapat dilakukan dengan menitikberatkan kepada unsur kebahasaan yang mencakup kalimat sanggahan dan kalimat penolakan.

Meringkas Teks Tantangan

Materi yang akan dibahas dalam topik ini masih berkaitan dengan teks tantangan. Kalian akan belajar untuk meringkas teks tersebut. Kalian tentu tidak asing dengan istilah meringkas atau ringkasan. Ringkasan dapat diartikan secara sederhana dengan menuliskan kembali isi teks dengan lebih pendek atau lebih ringkas. Jadi, apa itu ringkasan? Bagaimana cara meringkas teks dengan benar?

Sebelum menjawab kedua pertanyaan tersebut, cobalah kalian baca dengan cermat teks berikut ini

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Puslitkes-UI yang dilakukan pada 2012, mengungkapkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia menurut tingkat ketergantungannya diperkirakan sekitar 3,8 juta-4,2 juta orang. Dari penelitian ini, pengguna narkoba sangatlah banyak dan harus segera diatasi agar jumlah tersebut tidak terus bertambah. Selain itu, peredaran narkoba dan penggunaannya harus segera diatasi oleh semua pihak termasuk masyarakat.

Narkoba menjadi ancaman besar bagi masa depan seseorang. Jika seseorang terjerat narkoba, maka ia akan menghadapi masalah yang serius, cepat atau lambat. Masalah tersebut diawali dengan ketergantungan diri terhadap obat-obatan terlarang tersebut. Lalu, kesulitan diri untuk fokus belajar, tidak semangat dalam melakukan berbagai aktivitas, kesehatan badan terganggu, melakukan kriminalitas, berurusan dengan polisi, dan sebagainya. Narkoba juga menjadi salah satu penyebab hancurnya sebuah bangsa.

Para pelajar SMP 1 Putra Bangsa menyadari ancaman narkoba untuk masa depan, baik untuk diri mereka maupun untuk bangsa. Para pelajar tersebut memiliki ide untuk melakukan pergelaran seni sebagai bentuk penolakan terhadap narkoba. Pergelaran seni tersebut berupa pertunjukan drama atau teater yang mengusung tema ”Selamatkan Negeri dari Narkoba”. Melalui pergelaran seni inilah, pelajar menghimbau tentang bahayanya narkoba.

Para pelajar SMP 1 Putra Bangsa melakukan aksi penolakan dengan kegiatan positif. Kegiatan mereka dalam bidang kesenian menjadi bentuk perhatian terhadap keadaan saat ini terutama masalah narkoba. Banyak anak bangsa yang terenggut nyawa mereka karena narkoba. Banyak anak bangsa yang bingung dengan masa depannya karena narkoba. Oleh karena itulah, mereka sebagai pelajar mengajak semua orang untuk menjauhi narkoba.

Setelah membaca teks tersebut, coba bandingkan isi teks berikut ini dengan teks yang telah kalian baca. Apakah kalian menemukan perbedaannya?

Pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan sekitar 3,8 juta-4,2 juta orang. Narkoba menjadi masalah dan ancaman bagi masa depan bangsa. Karena menyadari hal ini, para pelajar SMP 1 Putra Bangsa mengadakan pergelaran seni yang mengusung tema ”Selamatkan Negeri dari Narkoba”. Melalui pergelaran seni tersebut, para pelajar ingin mengajak semua orang untuk menjauhi narkoba karena narkoba dapat merenggut masa depan dan nyawa seseorang.

Jika kalian perhatikan, isi teks pertama lebih panjang dibandingkan dengan teks yang kedua. Walaupun begitu, isinya tetap membahas hal yang sama, bukan? Nah, teks kedua tersebut disebut sebagai ringkasan. Ringkasan menjadi penyajian singkat dari sebuah teks. Dalam ringkasan gagasan utama dalam teks disajikan kembali secara singkat sehingga menjadi teks baru yang lebih ringkas. Ringkasan dapat memudahkan kita untuk mengingat isi uraian yang begitu panjang. Dengan membuat ringkasan, kita juga dapat memahami cara seseorang dalam menyusun pikirannya, yakni melalui gagasan-gagasan yang dimulai dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang. Dengan demikian, kita dapat lebih memahami pokok pikiran dan tujuan penulis.

Hal penting yang diperlukan dalam membuat ringkasan adalah mampu menentukan gagasan utama dalam teks. Ringkasan disusun oleh gagasan-gagasan utama dalam teks yang kemudian dijelaskan kembali dengan menggunakan kata-kata sendiri, dengan arti atau maksud yang sama.

Langkah-langkah meringkas teks atau bacaan yang benar adalah sebagai berikut

  1. Bacalah teks yang akan diringkas dengan cermat dan menyeluruh. Teks tersebut dapat dibaca berkali-kali agar gagasan-gagasan dalam teks tersebut dapat dipahami dengan baik.
  2. Catatlah gagasan-gagasan utama dalam teks tersebut dengan ringkas dan jelas.
  3. Susunlah kembali gagasan-gagasan utama tersebut secara sistematis dan logis. Gunakanlah bahasa sendiri.

Poin Penting

  1. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu teks.
  2. Langkah-langkah dalam membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
    a. Bacalah teks yang akan diringkas dengan cermat dan menyeluruh.
    b. Catatlah gagasan-gagasan utama dalam teks tersebut dengan ringkas dan jelas.
    c. Susunlah kembali gagasan-gagasan utama tersebut secara sistematis dan logis dengan menggunakan bahasa sendiri.
  3. Ringkasan membuat pembaca lebih memahami pokok pikiran dan tujuan penulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *