Mengembangkan Ide-ide Pokok Menjadi Sebuah Cerpen

Mengembangkan Ide-ide Pokok Menjadi Sebuah Cerpen – Ide-ide pokok yang didapatkan dari cerpen yang sudah dibaca bisa menjadi bahan untuk kembali menceritakan cerpen tersebut. Penentuan ide-ide pokok ini juga bertujuan agar proses dalam mengembangkan ide pokok menjadi cerpen kembali akan semakin mudah dan sesuai dengan isi cerpen yang sebenarnya.

Mengembangkan Ide-ide Pokok Menjadi Sebuah Cerpen
Mengembangkan Ide-ide Pokok Menjadi Sebuah Cerpen

Berikut beberapa langkah dalam mengembangkan ide-ide pokok menjadi cerpen kembali.

1. Membaca isi cerpen dengan baik dan teliti

Tentukan terlebih dahulu cerpen apa yang ingin dibaca, atau membaca cerpen yang sudah disediakan dengan baik. Bacalah dengan saksama sampai mengerti jalan cerita serta alur dari cerpen tersebut.

2. Menentukan ide-ide pokok dari cerpen

Setelah selesai membaca cerpen, tentukanlah ide-ide pokoknya. Kalian sudah mempelajari tentang cara menentukan ide pokok cerpen pada pelajaran sebelumnya. Jadi, lakukanlah penentuan ide-ide pokok cerpen sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat pada pelajaran sebelumnya.

3. Mengembangkan ide-ide pokok menjadi cerpen

Cermati beberapa ide pokok yang sudah ditentukan sebelumnya. Kembangkan setiap ide pokoknya dalam beberapa kalimat sampai membentuk beberapa paragraf yang saling berhubungan. Lakukan proses pengembangan dengan kalimat-kalimat yang mengalir sehingga menjadi sebuah cerpen yang nyaman dan enak untuk dibaca.

Perhatikan Contoh

Perhatikan contoh berikut ini!

Ide pokok berasal dari cerpen “Pulang” karya Dias

  1. Sebuah keluarga yaitu ibu, Doni, dan Dita sedang mengobrol di ruang tengah.
  2. Ibu mengeluhkan ayah yang belum pulang juga sejak tiga bulan terakhir.
  3. Doni memberikan semangat kepada ibunya dan mengatakan bahwa ayah pasti pulang.
  4. Dita menangis melihat ibunya merasa sedih.
  5. Tidak lama terdengar ketukan pintu, dan Doni membukanya.
  6. Di depan pintu, sosok ayah muncul dengan membawa banyak bungkusan oleh-oleh dan langsung disambut pelukan keluarganya.
  7. Ayah menceritakan penyebab ia tidak pulang selama tiga bulan dan meredakan rasa khawatir ibu, Doni, dan Dita.

Pengembangan ide Pokok Menjadi Cerpen

Di sebuah ruamh kecil, tiga orang anggota keluarga tengah mengobrol di ruang tengah. Di antara ketiganya terdapat sosok ibu yang tengah mengeluh tentang sang suami, ayah dari anak-anaknya yang tidak kunjung pulang selama 3 bulan terakhir. Doni, anak pertama sang ibu berusaha untuk terus menghibur ibunya dan mengatakan bahwa ayah baik-baik saja dan pasti akan segera pulang.

Tetapi, Doni tidak saja harus menenangkan ibunya, ia juga harus menenangkan adiknya, Dita. Dita yang terpaut usia 4 tahun darinya menangis sesengguka melihat ibunya yang juga sedangn menangis. Doni mendekati adiknya dan mengatakan kalau ayah akan segera pulang dan ibu juga tidak akan sedih lagi.

Tidak lama, terdengar ketukan pintu. Doni segera berlari ke arah pintu dan membukanya. Doni merasa terkejut sekaligus senang melihat sosok tamu yang berada di balik pintu tersebut. Sang ayah berdiri dengan tegap sambil membawa banyak bungkusan oleh-oleh. Doni berteriak girang memanggil ibu dan adiknya dan memberitahu mereka kalau ayah sudah pulang. Ketiganya langsung memeluk sosok laki-laki yang sangat mereka rindukan tersebut. Beberapa saat kemudian, sang ayah menceritakan mengapa ia tidak bisa pulang selama 3 bulan terakhir dan akhirnya smeua mengerti dan kembali tersenyum dengan pulangnya ayah.

Poin Penting

  1. Baca cerpen dengan baik dan saksama.
  2. Menentukan ide-ide pokok dengan baik.
  3. Mengembangkan ide-ide pokok dengan kalimat yang singkat dan runtut sesuai dengan alur cerpen.
  4. Menuliskan kembali cerpen dengan lebih singkat tetapi tidak sampai keluar dari alur cerita cerpen yang sebenarnya.

Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah sebuah cerita rekaan yang ringkas dan berpusat hanya kepada satu tokoh atau satu situasi. Dengan demikian, cerita pendek juga bisa disebut sebagai sebuah cerita yang hanya memiliki satu tahapan pengaluran.

Tidak semua orang mampu menulis cerita pendek dengan mudah. Biasanya, beberapa orang merasa kesulitan dalam menulis. Ada yang kesulitan semenjak awal. Ada juga yang kesulitan menulis setelah tiba di tengah-tengah cerita.

      Ada beberapa hal yang mampu memudahkan kita untuk menulis cerita pendek, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Mendata peristiwa yang pernah dialami,
  2. Menentukan konflik dalam peristiwa,
  3. Menentukan kerangka alur cerita,
  4. Menulis cerita dari peristiwa yang pernah dialami.

Dalam topik kali ini, materi yang akan dibahas adalah mendata peristiwa yang pernah dialami untuk menjadi dasar cerita pendek yang akan ditulis. Pada umumnya cerita berdasarkan pengalaman terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan pengalaman pribadi dan berdasarkan pengalaman orang lain.

Cara yang paling mudah dalam menggali inspirasi untuk mendapatkan jalan cerita ialah berdasarkan pengalaman pribadi. Dalam penulisannya pun kita bisa menggunakan kata aku/saya karena yang ada dalam inti cerita adalah pengalaman seorang penulis. Apa yang dirasakan dan dialaminya bisa dituangkan ke dalam cerpen. Akan tetapi, ketika mendapat kebuntuan dalam menggali ide untuk menentukan kisah yang akan diambil, penulis bisa menemukannya berdasarkan pengalaman orang lain. Orang-orang disekeliling kita bisa menjadi inspirasi dalam menyusun sebuah cerita. Keluarga dan teman merupakan cara yang ampuh ketika terjadi kebuntuan menuangkan ide. Pengalaman yang di dapat bisa berupa pengalaman hidupnya atau pun hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan orang lain.

Ada beberapa pengalaman pribadi yang layak diangkat ke dalam sebuah cerpen, di antanya adalah sebagai berikut.

  1. Pengalaman yang memiliki kesan yang mendalam. Misalnya pengalaman berkeliling Indonesia dan bertemu dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda atau pengalaman mendapat kesempatan untuk mencoba menyelam di perairan Raja Ampat.
  2. Pengalaman yang paling membahagiakan. Misalnya pengalaman mendapatkan gelar juara kelas atau peraih nilai Ujian Nasional (UN) terbaik.
  3. Pengalaman paling menyedihkan. Misalnya ditinggal pergi untuk selamanya oleh orang tua tercinta atau dihianati oleh sahabat dekat.
  4. Pengalaman yang mengandung unsur perjuangan yang tidak mudah. Misalnya berulang kali memulai usaha berulang kali pula gagal atau membanting tulang mencari uang tambahan untuk menutup biaya kuliah karena orang tua tidak sanggup membayarnya.

Poin Penting

Cara yang paling mudah dalam menggali inspirasi untuk mendapatkan jalan cerita ialah berdasarkan pengalaman pribadi. Dalam penulisannya pun kita bisa menggunakan kata aku/saya karena yang ada dalam inti cerita adalah pengalaman seorang penulis. Apa yang dirasakan dan dialaminya bisa dituangkan ke dalam cerpen.

Menentukan Konflik Peristiwa Cerita Pendek

Cerita pendek atau yang lebih dikenal dengan cerpen adalah sebuah cerita rekaan yang ringkas dan berpusat hanya kepada satu tokoh atau satu situasi. Dengan demikian, cerita pendek juga bisa disebut sebagai sebuah cerita yang hanya memiliki satu tahapan pengaluran.

Ada beberapa hal yang mampu memudahkan kita untuk menulis cerita pendek, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Mendata peristiwa yang pernah dialami,
  2. Menentukan konflik dalam peristiwa,
  3. Menentukan kerangka alur cerita,
  4. Menulis cerita dari peristiwa yang pernah dialami.

kesempatan kali ini, kita akan belajar menentukan konflik dalam peristiwa. Konflik adalah terjadinya tarik-menarik antara kepentingan-kepentingan yang berbeda sehingga lakon berkembang dalam suatu gerak alur yang dinamis. Konflik merupakan unsur yang memungkinkan para tokoh saling berinteraksi. Perlu diingat bahwa konflik tidak selalu berupa pertengkaran, kericuhan, atau permusuhan antartokoh. Konflik bisa terjadi karena ketegangan batin antartokoh, perbedaan pandangan, dan sikap antartokoh.

Konflik dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Konflik Internal (Kejiwaan)

Konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam hati jiwa seorang tokoh cerita. Jadi konflik ini adalah konflik yang dialami manusia dengan dirinya sendiri.

Contoh:

Adik tampak bersedih. Dia merasa telah mengecewakan ibu karena gagal masuk ke SMA yang diinginkan ibu. Tingkahnya kini jauh berubah. Tidak ada lagi keceriaan yang biasa terpancar darinya.

2. Konflik Eksternal

Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu dengan di luar dirinya. Ada dua konflik eksternal, yaitu (1) konflik antara satu tokoh dan tokoh lain; (2) konflik antara tokoh dan lingkungannya.

Contoh:

Anton tidak menerima perlakuan Andi. Dia hampiri Andi dan dilampiaskannya semua kekesalannya dengan mengungkapkan semua keburukan Andi.

Poin Penting

Dalam menentukan konflik sebuah peristiwa, kita harus menemukan tarik-menarik kepentingan atau gesekan yang terjadi antara tokoh/pelaku dan dirinya sendiri, antara satu tokoh/pelaku dan tokoh/pelaku lainnya, serta antara tokoh/pelaku dan lingkungannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *