Menemukan Tema, Syarat dan Menangkap Pesan Syair – Pernahkah orangtua kalian memberi nasihat dengan kalimat -kalimat seperti di bawah? Pasti kalian akan menggelengkan kepala. Mungkin akan ada yang berkata, “Kata – katanya sulit dimengerti.”
Rangkaian kalimat di atas itu disebut syair. Perkembangan puisi modern membuat syair tidak familier di kalangan masyarakat modern, terlebih remaja. Hal itu wajar karena syair termasuk jenis puisi lama. Ia sezaman dengan mantra, pantun, gurindam, talibun, seloka, karmina, dan sebagainya.

Secara umum, syair dapat juga diartikan sebagai sajak atau puisi. Dibandingkan dengan jenis puisi lama yang lain, syair mempunyai ciri tertentu, yaitu sebagai berikut.
- Tiap bait terdiri atas empat baris;
- Tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata;
- Berima a – a – a – a;
- Semua baris merupakan isi syair;
- Tidak memiliki sampiran seperti pada pantun;
- Umumnya berisi kisah, pengetahuan penulis, atau nasihat-nasihat kebaikan.
Selain diartikan sebagai puisi atau sajak, kata syair yang berasal dari bahasa Arab mempunyai arti syu’ur yang berarti perasaan. Karena itu, sebagian besar isi syair mengisahkan tentang roman percintaan, hikayat, dongeng, nasihat, kesedihan, kegembiraan, dan ratapan. Selain itu, ada juga syair yang berisi nilai-nilai pendidikan.
Sebagai sebuah cipta sastra, syair mengandung tema atau pokok masalah yang dibicarakan. Tema dan pesan syair dapat ditentukan dengan memerhatikan hal-hal berikut ini.
- Mengetahui isi syair yang sudah didengar;
- Memarafrasakan syair yang sudah didengar;
- Menentukan pokok pikiran syair.
Perhatikan Contoh
Cermati satu bait syair ini!
Untuk memahami makna syair tersebut, perhatikan baris kedua, Tuhanmu Zahir terlalu nyata. Zahir menurut KBBI sama dengan lahir, yakni tampak. Bait syair tersebut mengandung tema jagalah perilaku kita sebagai manusia karena Tuhan ada mengawasi kita.
Perhatikan syair berikut ini!
Tema pada syair di atas dapat kita tentukan dengan mencari pokok pikiran atau ide dari syair tersebut. Tema syair tersebut adalah introspeksi diri atau mengenali diri sendiri.
Pesan pada syair di atas dapat kita ketahui dengan cara mencermati setiap baitnya. Syair tersebut berisi nasihat kepada semua manusia bahwa sangatlah penting mengenali diri sendiri dan membekali diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pegangan hidup. Kita manusia tidak akan kekal hidup di dunia, hanya sementara saja. Karena itu, pergunakan dengan sebaik-baiknya. Gunakan perbekalan tadi untuk dapat menjalani kehidupan dengan baik.
Poin Penting
Tema syair adalah pokok pikiran atau ide pokok yang disampaikan pada sebuah syair. Untuk menentukan tema sebuah syair dapat dilakukan cara berikut ini.
- Mengetahui isi syair yang sudah didengar;
- Memarafrasakan syair yang sudah didengar;
- Menentukan pokok pikiran syair.
Pengertian Syair
Syair adalah sebuah karya sastra lama yang bentuknya mirip seperti pantun. Letak perbedaan antara pantun dan syair terdapat pada rima dan isi. Syair tidak selesai dalam satu bait karena biasanya syair digunakan untuk bercerita.
Pesan yang Tersirat dalam Sebuah Syair
Pada materi sebelumnya, kita telah belajar cara menemukan tema dari sebuah syair. Tema dan pesan dalam sebuah syair terkandung dalam keseluruhan baris dan bait. Kali ini, kita akan belajar menangkap pesan yang tersirat dalam sebuah syair. Makna tersirat adalah makna yang tidak tertulis secara jelas dalam bentuk kata atau kalimat. Makna ini biasa disebut sebagai makna implisit.
Pesan atau amanat merupakan tujuan yang hendak disampaikan oleh seorang penyair dari syair yang diciptakannya. Memahami dan menangkap pesan yang terkandung dalam sebuah syair dapat dilakukan jika kita memahami tema, nada, dan suasana syair tersebut dengan membaca syair secara keseluruhan. Kita dapat menemukan pesan moral atau amanat di balik setiap susunan kata-kata ataupun tema yang diungkapkan.
Untuk dapat memahami isi sebuah syair, langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Membaca seluruh isi syair dari awal hingga akhir dengan saksama;
- Menandai setiap pilihan kata atau diksi yang menjadi inti kalimat;
- Mencari arti kata yang tidak dipahami dengan menggunakan kamus;
- Menambah perbendaharaan kata beserta artinya.
Sebagai contoh, perhatikan contoh syair berikut ini!
Dalam syair di atas, terkandung makna dan pesan moral agar kita menjadi orang yang baik dan bijak agar dikasihi dan dicintai oleh semua orang. Pesan tersebut tidak dituliskan secara jelas pada syair di atas dan tidak dituliskan dalam kata-kata. Meski begitu, kita tetap dapat memahami dan menangkap isi syair di atas. Itulah yang disebut makna tersirat.
Sekarang, mari kita coba lagi untuk memahami pesan atau amanat yang terkandung pada syair di bawah ini!

Syair “Burung Pungguk” di atas termasuk dalam jenis syair kiasan. Ada banyak makna kiasan yang dapat kita temukan dalam syair di atas, seperti pungguk, yaitu burung hantu yang sangat mencintai seorang putri yang cantik yang dilukiskan sebagai bulan. Di dalam syair ini, penyair seperti menyindir suatu peristiwa yang kadang terjadi dalam kehidupan kita, yaitu menyukai/mencintai seseorang yang jauh dan tidak bisa didapatkan. Isi syair tersebut mengibaratkan seekor burung pungguk yang ingin bertemu dan memeluk bulan. Namun, secara kenyataan, hal tersebut tidak mungkin terjadi. Kalau pun dapat terjadi, bagaimanakah pungguk akan memeluk bulan?
Poin Penting
- Syair merupakan puisi Melayu lama yang isinya adalah sebuah cerita.
- Di dalam sebuah syair selalu terkandung pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh penyair.
- Untuk menangkap pesan yang terkandung dalam sebuah syair, kita harus memahami terlebih dahulu tema dan inti dari setiap bait.
Menganalisis Unsur-unsur Syair
Di materi sebelumnya, kita telah mengenal apa itu syair. Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Sebuah syair padat dengan pesan-pesan terselubung untuk para pembacanya. Setiap kata yang ditulis oleh penyair mengandung makna tersirat maupun tersurat tentang hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Syair dikenal sebagai karya sastra yang sangat efisien dalam penggunaan kata namun kaya akan makna. Kata-kata yang digunakan dalam syair ada yang bermakna lugas dan tidak lugas.
Sebuah karya sastra dapat disebut syair jika memenuhi beberapa syarat-syarat syair. Syarat-syarat tersebut dapat membedakan karya sastra syair dengan karya sastra lainnya. Adapun syarat-syarat syair, antara lain adalah sebagai berikut
1. Syair terdiri atas beberapa bait. Bait adalah kesatuan teks yang memiliki rima/berima;
Contoh:
Hairan orang empunya temasya,
Baginda itulah raja perkasa,
sangat tiada merasai susah,
entah pada esok dan lusa.
2. Terdiri atas 4 baris tiap bait;
Contoh:
Hairan orang empunya temasya,
Baginda itulah raja perkasa,
sangat tiada merasai susah,
entah pada esok dan lusa.
3. Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan;
Contoh:
Hairan orang empunya temasya,
Baginda itulah raja perkasa,
sangat tiada merasai susah,
entah pada esok dan lusa.
Bait syair di atas terbentuk menjadi satu kesatuan arti, yaitu kekayaan dan kemegahan yang dimiliki seseorang apakah akan kekal?
4. Tiap baris terdiri atas 4 kata dan 8-12 suku kata;
Contoh:
Hairan orang empunya temasya (terdiri atas 4 kata dan 10 suku kata),
5. Bersajak aa – aa;
6. Berirama 2-2 (…/..);
7. Isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng/cerita.
Setelah kamu memahami syarat-syarat syair, mari perhatikan salah satu syair di bawah ini!
Sekarang coba perhatikan syair di atas baris per baris. Dalam tiap bait, ada 4 baris dan semuanya memiliki rima yang sama. Syair di atas menceritakan tentang Pungguk yang merindukan Bulan. Bulan diibaratkan sebagai asa, yang memiliki sinar di malam hari dan menerangi kegelapan.
Poin Penting
- Syair padat akan pesan-pesan terselubung yang ingin di sampaikan oleh penyairnya.
- Syair terdiri atas beberapa bait, dalam setiap bait terdiri dari 4 baris dan dalam tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
- Memiliki irama yang sama a-a-a-a.
- Syair berisi nasihat, petuah, dongeng/cerita.
Mari mengingat kembali apa itu syair? Syair merupakan salah satu contoh dari puisi lama yang berisi pesan-pesan yang baik untuk kehidupan orang di dunia. Sama halnya dengan jenis puisi lama lainnya, syair juga memiliki unsur-unsur pembangun di dalamnya. Dalam pelajaran kali ini, kita akan mengetahui apa saja unsur dari syair dan bagaimana cara menganalisis syair berdasarkan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Unsur-Unsur Syair
Syair merupakan salah satu contoh puisi lama yang memiliki unsur-unsur pembangun di dalamnya. Setiap unsurnya saling mendukung satu sama lain sehingga menjadikan syair sebagai karya sastra lama yang indah, kaya makna, dan penuh dengan pesan moral. Unsur-unsur yang membangun syair di antaranya sebagai berikut.
1. Tema
Tema adalah hal terpenting atau gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penyair. Tema menjadi akar utama yang kemudian dipecah menjadi berbagai gagasan-gagasan lainnya dalam syair tersebut.
2. Nada
Nada dalam syair maksudnya adalah sikap yang ditunjukkan oleh penyair tersebut. Penyair bisa menunjukkan sikap yang berbeda-beda dalam setiap syairnya. Bisa saja penyair menunjukka sikap menyayangi, menggurui, menasihati, menyindir, dan masih banyak lagi. Nada dari penyair juga bisa memberikan pengaruh pada para pembacanya berupa suasana yang dirasakan oleh pembaca.
3. Suasana
Jika penyair bisa menunjukkan nada atau sikap dalam syairnya, maka pembaca akan merasakan efeknya berupa suasana. Suasana yang akan dirasakan oleh pembaca akan berbeda-beda tergantung tema syair seperti apa yang tengah dibacanya. Misalnya seseorang membaca sebuah syair yang berisi tentang kegembiraan. Suasana yang akan dirasakan oleh pembaca adalah suasan yang gembira dan ceria.
4. Amanat atau Pesan
Syair bukan hanya sekadar rangkaian kata saja. Syair adalah jenis puisi lama yang akan pesan dan amanat di dalamnya. Pesan bisa tersampaikan melalui tema, nada, dan suasana yang sebelumnya ditampilkan oleh penyair dalam isi syair. Sedangkan amanat merupakan apa yang ingin disampaikan kepada pembaca dengan menggunakan berbagai ungkapan dalam kalimat syairnya. Amanat merupakan hal penting dan bermanfaat yang terkandung dalam sebuah syair.
Perhatikan Contoh
Perhatikan contoh syair di bawah ini!
Elok nian pemandangan alam
Sawah nan luas bagai disulam
Tetap indah dibalik temaram
Bukit berjajar menjelang malamIndahnya alam jangan kau ganggu
Jangan hancurkan batu-batu
Baiknya semua kita bersatu
Jaga alam subur ditujuAlam indah udara bersih
Mari tanam setumpuk benih
Biarkan ia tumbuh terlatih
Hati senang tiada sedih
(“Pandang Alam”, Dias hana)
Berikut contoh analisis syair di atas berdasarkan unsur-unsur pembangunnya.
- Tema: syair di atas bercerita tentang keindahan alam. Di dalamnya terdapat cerita tentang alam yang indah dan nasihat untuk tidak merusak alam. Tema dari syair tersebut adalah “Alam”.
- Nada: nada atau sikap yang ditunjukkan oleh penyair dalam syair di atas adalah sikap melarang dan mengajak. Penyair berusaha memberitahukan pada para pembacanya untuk tidak merusak alam, salah satunya seperti menghancurkan batu-batu. Misalnya membuat gunung batu yang tadinya berdiri tegak menjadi hanya tinggal setengahnya saja karena terus diambil batunya untuk berbagai keperluan manusia. Mengambil batu boleh saja, tetapi jangan sampai merusak alam. Sikap selanjutnya adalah mengajak. Penyair mengajak pembacanya untuk bersama-sam menjaga alam, salah satunya adalah dengan rajin menanam benih untuk menghijaukan kembali alam.
- Suasana: suasana yang dirasakan oleh pembaca dari syair di atas adalah susasana senang dan merasa terpanggil. Suasana senang dalam hal ini, penyair menuliskan keindahan alam dengan indah sehingga membuat pembacanya merasa senang dan semakin mencintai alam. Sedangkan perasaan terpanggil adalah pada saat penyair berusaha mengajak para pembaca untuk bersama-sama bersatu menyelamatkan dan menjaga kelestarian alam.
- Pesan dan amanat: Pesana dan amanat yang disampaikan oleh penyair dalam syairnya tersebut adalah untuk senantiasa menjaga kelestarian dan keindahan alam. Kita boleh memanfaatkan kekayaan alam, akan tetapi kita tetap harus menjaga dan menghargai alam, salah satunya adalah dengan menanami kembali lahan-lahan gundul yang pohon-pohonnya sudah ditebang untuk keperluan manusia.
Poin Penting
- Syair merupakan contoh puisi lama yang dibangun oleh beberapa jenis unsur di dalamnya.
- Tema merupakan unsur penting yang meliputi keseluruhan isi syair.
- Unsur nada dan suasana saling berhubungan.
- Setiap syair memiliki pesan dan amanat yang bisa dipetik oleh pembacanya.