Membandingkan Teks Eksplanasi, Eksposisi, Deskripsi, dan Observasi

Membandingkan Teks Eksplanasi, Eksposisi, Deskripsi, dan Observasi – Pada materi kali ini kita akan belajar dan berusaha memahami lebih lanjut perbedaan antara teks eksplanasi dan teks eksposisi. Seperti yang telah kita ketahui, berdasarkan pembelajaran berbasis teks yang digunakan sebagai pedoman Kurtilas, ada banyak jenis teks yang muncul yang menggambarkan proses berbahasa manusia berdasarkan konteks sosial.

Membandingkan Teks Eksplanasi, Eksposisi, Deskripsi, dan Observasi
Membandingkan Teks Eksplanasi, Eksposisi, Deskripsi, dan Observasi

Artinya, jenis teks akan berbeda jika digunakan dalam tujuan dan fungsi sosial yang berbeda pula. Sebagai contoh, apabila kita ingin menyajikan hasil pengamatan terhadap suatu objek, teks yang kita gunakan adalah teks hasil observasi. Demikian pula dengan teks eksplanasi dan eksposisi, tujuan dan fungsi sosialnya pun pasti berbeda.

Lalu, apa tujuan dan fungsi sosial kedua teks ini? Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lain sebagainya. Pengertian ini menunjukkan bahwa teks eksplanasi bertujuan sebagai media dalam menyampaikan pemahaman terhadap hal-hal di atas. Sebagai contoh, seorang guru yang ingin menjelaskan penguapan pada air (evaporasi) akan menggunakan teks jenis ini.

Membandingkan Teks Eksplanasi dengan Teks Eksposisi

Sementara itu, teks eksposisi adalah teks yang berisi pemikiran terperinci yang disertai argumen dalam menjelaskan sebuah kejadian atau peristiwa yang ada di sekitar. Terlihat bahwa tujuan dan fungsi sosial teks eksposisi adalah untuk menerangkan suatu kejadian berdasarkan sudut pandang kita/subjektif. Dalam berpidato atau ketika menulis esai, seseorang dapat saja menggunakan teks eksposisi.

Perhatikanlah contoh kedua teks ini lalu diskusikanlah perbedaannya!

Teks 1

Satu fenomena yang sedang marak diperbincangkan akhir-akhir ini adalah jajanan berbahaya yang beredar di sekitar kita. Berbagai penemuan terkuak setelah aneka jajanan itu diperiksa di laboratorium. Kita semua harus lebih waspada dengan aneka jajanan tersebut.

Berdasarkan hasil lab, banyak jajanan yang mengandung pewarna tekstil, pengawet yang berlebihan, dan zat kimia yang berbahaya lainnya. Kemungkinan digunakannya pewarna tekstil daripada pewarna makanan adalah karena harganya yang murah.       Demikian pula pemanis buatan dan pengawet. Semua zat kimia yang berbahaya jika dikonsumsi itu ada dalam jajanan kita untuk membuat produsen lebih untung.
Belum ada langkah-langkah berarti dari yang berwenang dalam menangani masalah ini. Oleh sebab itu, kita sendiri yang harus waspada dan memilih-milih jajanan. Jangan karena murah lantas kita tidak berfikir risikonya.

Teks 2

Angin muson atau disebut juga dengan angin musim (bahasa Arab: mosem) adalah angin periodik yang umumnya terjadi di Samudra Hindia dan selatan Asia. Munculnya angin ini ditandai dengan curah hujan yang besar. Angin ini berubah setiap enam bulan sekali.

muson terjadi karena daratan menghangat dan menyejuk dengan lebih cepat dibandingkan dengan air. Hal ini kemudian akan membuat suhu yang berada di darat lebih panas daripada di laut saat musim panas. Udara panas di daratan yang berkembang naik akan menciptakan daerah bertekanan rendah. Proses ini akan menciptakan angin yang konstan ysng bertiup ke arah daratan.

muson terhadap curah hujan disebabkan oleh udara laut yang lembab yang dialihkan ke arah pegunungan menyebabkan pendinginan dan pengembunan.

Setelah membaca kedua teks di atas, dapatkah kalian menentukan mana teks eksplanasi dan mana teks eksposisi?

Mari Kita Analisis!

Dapat kita pahami bahwa teks 1 adalah teks eksposisi, sedangkan teks 2 adalah teks eksplanasi. Ada beberapa cara untuk dapat menentukan jenis teks di atas.

1. Pertama, tema menjadi faktor penentu yang paling mudah kita lihat dalam menentukan jenis teks. Tema atau permasalahan pada teks 1 adalah mengenai fenomena jajanan yang berbahaya. Tema semacam ini cocok untuk dijadikan teks eksposisi. Sementara itu, tema pada teks 2 adalah tentang angin muson. Suatu peristiwa alam akan cocok dijadikan bahan teks eksplanasi.

2. Kedua, struktur teks menjadi penentu pembanding yang lebih akurat. Pada teks 1 terdapat bagian yang menunjukkan sisi argumentasi dan di bagian akhir terlihat adanya penegasan ulang informasi yang telah dibahas pada paragraf pertama. Jenis teks yang memiliki struktur argumentasi dan penegasan ulang adalah teks eksposisi. Sementara itu, pada teks 2 terlihat adanya struktur yang berisi pernyataan umum (paragraf pertama). Salah satu ciri khas pernyataan umum adalah kalimat definisi yang ditandai oleh verba relasional adalah (kata kerja kopula). Pada paragraf kedua teks 2, terlihat juga urutan sebab yang mencirikan bagian deretan penjelas. Bagian deretan penjelas ini ditandai oleh verba yang menunjukkan sebab terjadinya suatu fenomena, yaitu verba terjadi. Berdasarkan hal tersebut, dapat kita pahami bahwa teks yang memiliki struktur pernyataan umum dan deretan penjelas adalah teks eksplanasi.

Berikut adalah simpulan mengenai perbedaan teks eksposisi dan teks eksplanasi berdasarkan analisis yang kita lakukan di atas.

Poin Penting

Dua cara menganalisis perbedaan jenis teks:
1. Pahami tema yang diangkat penulis!
2. Pahami struktur yang terlihat berdasarkan ciri dan kaidah kebahasan yang digunakan!

Membandingkan Teks Eksplanasi dengan Teks Deskripsi

Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu membandingkan teks eksplanasi dengan teks deskripsi baik melalui lisan maupun tulisan

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kalian akan menemukan banyak jenis teks. Setiap teks memiliki struktur dan ciri-ciri bahasa yang berbeda. Selain itu, agar lebih memahami suatu teks, kalian dapat membandingkan dua teks Bahasa Indonesia secara bersamaan. Kalian dapat melihat perbedaan dan persamaan dari kedua teks tersebut secara langsung dan membuktikan bahwa setiap teks memiliki kekhasan yang berbeda. Nah, pada topik ini kalian akan belajar untuk membandingkan dua teks yang berbeda, yaitu teks eksplanasi dengan teks deskripsi. Untuk lebih jelasnya, bacalah kedua teks berikut ini.

Teks 1

                                                            Pelangi

Pelangi merupakan salah satu fenomena alam yang menarik. Pelangi berbentuk seperti lengkungan dan memiliki warna yang beragam seperti merah, kuning, oranye, biru, indigo, hijau, dan ungu.

Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh air hujan. Cahaya matahari yang melewati butiran air akan membias seperti prisma kaca. Pelangi dapat dilihat saat hujan turun bersamaan dengan matahari yang bersinar.

Berdasarkan penyebab terjadinya, pelangi dibagi ke dalam dua jenis, yaitu pelangi primer dan pelangi sekunder. Pelangi primer terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pantulan tersebut menimbulkan warna merah pada bagian luar dan warna ungu untuk bagian dalam. Adapun pelangi sekunder terjadi karena pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih. Pelangi ini memiliki warna merah pada bagian dalam dan warna ungu di bagian luar.

Keindahan pelangi tidak dapat dinikmati setiap saat. Walaupun musim hujan datang belum tentu pelangi akan turut menghiasi langit setelah hujan. Perlu adanya proses meteorologi tertentu untuk menghasilkan fenomena alam berupa pelangi ini.

Teks 2

                                                            Pantai Ujung Genteng

Pantai Ujung Genteng berada di Kabupaten Sukabumi. Pantai ini memiliki karakteristik yang sama dengan pantai selatan yang ada di Pulau Jawa.

Pantai Ujung Genteng memiliki air laut yang bersih dan ombak yang besar. Ombak besar tersebut datang dari arah tengah samudera. Kemudian, pecah berserakan karena terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai. Ombak di pantai ini juga dikenal dengan sebutan ”Ombak Tujuh”. Ombak tersebut cocok untuk orang yang ingin berselancar di antara tujuh ombak besar.

Pantai ini memiliki batu-batu karang yang indah. Pada sela-sela batu karang tersebut terdapat sekumpulan ikan berwarna-warni yang berenang ke sana kemari. Hal ini menunjukkan bahwa Pantai Ujung Genteng masih terjaga kealamiannya. Pantai ini juga cocok untuk tempat memancing karena memiliki kekayaan ikan yang beraneka ragam. Setiap orang akan merasakan keindahan dan kenyamanan jika mengunjungi pantai yang menghadap bebas ke Samudera Hindia ini.

Apakah kalian sudah membaca kedua teks tersebut? Apa saja perbedaan atau persamaan yang ada dalam kedua teks? Jika ingin mencari perbedaan dan persamaan untuk kedua teks tersebut, maka kalian perlu mengetahui jenis kedua teks itu. Dengan demikian, kalian dapat memerhatikan jenis teks 1 dan membandingkannya dengan jenis teks 2.

Berikut Perbandingan Kedua Teks di atas

Dengan melihat keseluruhan isinya, kalian dapat melihat bahwa teks 1 ini memaparkan tentang fenomena alam berupa pelangi. Dalam teks dijelaskan proses terbentuknya pelangi. Teks yang memaparkan proses terjadinya fenomena alam atau sosial disebut teks eksplanasi. Setelah itu, kalian dapat memerhatikan teks 2 yang menggambarkan tentang keadaan Pantai Ujung Genteng. Penggambaran tersebut berupa deskripsi tentang Pantai Ujung Genteng. Penggambaran seperti ini terdapat pada teks deskripsi.

Teks 1 yang merupakan teks eksplanasi dapat dibandingkan dengan teks 2 yang merupakan teks deskripsi. Hal yang dapat dibandingkan dari kedua teks tersebut adalah struktur, ciri-ciri bahasa, dan isi secara keseluruhan dari kedua teks tersebut.

Perbandingan yang dapat dilakukan pada kedua teks tersebut dapat dilihat pada ciri-ciri bahasanya. Dalam teks eksplanasi terdapat konjungsi yang menyatakan sebab, yang ditandai dengan konjungsi sebab, karena, dan oleh karena itu. Dalam teks 1 terdapat kalimat yang menunjukkan penggunaan konjungsi tersebut, yaitu:

”Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh air hujan.”
”Adapun pelangi sekunder terjadi karena pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih.”

Teks 2 yang merupakan teks deskripsi menunjukkan penggunaan kata sifat. Teks deskripsi memang bertujuan untuk melukisan sesuatu sehingga memberikan kesan tertentu pada pembaca. Kesan yang diberikan berkaitan secara inderawi. Dengan demikian, penggambaran dalam teks deskripsi lebih tepat menggunakan kata sifat, seperti indah, bersih, asri, nyaman, dan sebagainya.

Perbandingan teks eksplanasi dan teks deskripsi tidak hanya sebatas pada penggunaan konjungsi dan kata. Perbandingan kedua teks tersebut dapat dilihat dari setiap ciri-ciri bahasa yang dimiliki oleh setiap teks. Selain itu, perbandingan pun dapat dilakukan dengan mencari persamaan yang ditunjukkan oleh kedua teks tersebut.

Poin Penting

  1. Membandingkan teks eksplanasi dan teks deskripsi dapat dilakukan dengan menemukan perbedaan dan persamaan dari kedua teks tersebut.
  2. Hal yang dibandingkan dari kedua teks (eksplanasi dan teks deskripsi) adalah bagian isi, struktur, dan ciri-ciri bahasanya.

Membandingkan Teks Eksplanasi dengan Teks Laporan Hasil Observasi

Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu membandingkan teks eksplanasi dengan teks hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan

belajar tentang topik kali ini, bacalah kedua teks berikut dengan cermat.

Teks 1

Angin Topan

Angin topan adalah angin kencang yang bergerak memutar pada inti pusaran angin, yang berupa pola membulat seperti mata. Angin topan memiliki kecepatan rata-rata di atas 120 km/jam hingga level tertinggi pada kecepatan di atas 252 km/jam. Angin topan ini sering terjadi di wilayah tropis yang terletak di antara garis balik utara dan selatan.

Dalam kajian meteorologi angin topan dapat terjadi karena perbedaan tekanan udara dalam sistem cuaca. Angin topan biasa muncul di samudera sekitar khatulistiwa, yaitu antara Laut Pasifik dan Laut Atlantik. Wilayah di antara kedua laut ini memiliki suhu air yangmenghangat sampai lebih dari suhu normal 27 derajat Celcius. Lalu, karena kondisi suhu laut yang memanas, udara akan naik menguap dan berimbas pada tekanan udara di atas yang lebih tinggi dibandingkan tekanan udara di bawah. Setelah itu, udara yang naik ke atas akan mendingin karena proses kondensasi dan turun kembali. Proses ini berulang selama berkali-kali. Karena pergerakan arus udara yang naik dan turun ini bergerak dalam kecepatan yang tinggi, tekanan uap menjadi sangat besar dan suhu udara berada di titik yang sangat rendah. Pergerakan ini menghasilkan gumpalan udara yang berputar melingkat dan terus membesar seiring dengan pertumbuhan arus udara yang bergerak naik-turun. Pergerakan inilah yang menyebabkan terciptanya angin topan.

Keberadaan angin topan sulit terdeteksi. Angin topan bisa berada di samudera atau laut. Keberadaan angin topan di sana akan menimbulkan korban yang sedikit bahkan tidak ada korban sama sekali. Namun, jika berada di daratan, angin topan akan sangat berbahaya. Oleh karena itu, teknologi satelit pendeteksi wilayah yang berpotensi adanya angin topan sangat dibutuhkan agar antisipasi dapat segera dilakukan.

Teks 2
Kumis Kucing

Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama kumis kucing termasuk tanaman dari famili Lamiaceae. Kumis kucing merupakan tanaman obat yang dapat mengatasi berbagai penyakit. Kumis kucing ini dikenal dengan berbagai nama, seperti kidney tea plants atau java tea dalam bahasa Inggris, remujung untuk sebutan di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur, giri-giri marah untuk daerah Sumatra, dan songot koneng untuk daerah Madura. Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika topis yang menyebar ke wilayah Asia dan Australia.

Kumis kucing memiliki batang yang lunak dan tegak. Bagian bawah tanaman kumis kucing ini berakar di bagian buku-bukunya dan memiliki tinggi mencapai 2 meter. Daun berbentuk bundar atau lonjong dengan ukuran panjang 1-10 cm dan lebar 7,5 mm-1,5 cm. Panjang tangkai daun mencapai 7-29 cm. Tanaman ini memiliki ciri khas berupa bunga berwarna putih yang mirip dengan kumis kucing.

Kumis kucing dapat menjadi obat tradisional. Daun kumis kucing dimanfaatkan untuk mengobati radang ginjal, kencing manis, reumatik, syphilis, dan menurunkan kadar glukosa darah. Kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri.

Jika dilihat dari segi isi atau strukturnya, kalian dapat menemukan teks eksplanasi dan teks hasil observasi di antara kedua teks tersebut. Lalu, manakah teks eksplanasi dan teks laporan hasil observasi itu?

Teks 1 merupakan teks eksplanasi. Teks tersebut menjelaskan tentang fenomena alam berupa angin topan. Proses terjadinya angin topan tersebut dijelaskan dalam teks dengan memerhatikan keutuhan struktur teks tersebut. Struktur teks itu adalah pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.

Selain itu, Teks 2 merupakan teks hasil observasi. Teks tersebut berupa penjabaran umum dari hasil pengamatan tentang kumis kucing. Kumis kucing ini tidak hanya dideskripsikan tetapi juga dijelaskan dari sisi manfaat atau kegunaannya. Dengan demikian, teks ini sesuai dengan struktur teks hasil observasi yang berupa definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi kegunaan/manfaat.

Kedua teks ini dapat dibandingkan dengan memerhatikan ciri-ciri bahasanya masing-masing. Misalnya, pada Teks 1 terdapat kalimat ” Angin topan adalah angin kencang yang bergerak memutar pada inti pusaran angin, yang berupa pola membulat seperti mata.” Pada teks 2 terdapat kalimat ”Kumis kucing merupakan tanaman obat yang dapat mengatasi berbagai penyakit.”

Apa ciri bahasa yang kalian temukan dari kedua kalimat tersebut? Yah, kedua kalimat itu merupakan kalimat definisi. Kalimat ini ada dalam kedua teks walaupun termasuk ke dalam dua jenis teks yang berbeda. Kalimat definisi ditandai dengan kata kerja penghubung seperti adalah, merupakan, ialah.

Poin Penting

  1. Membandingkan teks eksplanasi dan teks hasil observasi dapat dilakukan dengan menemukan perbedaan dan persamaan dari kedua teks tersebut.
  2. Hal yang dibandingkan dari kedua teks (teks eksplanasi dan teks hasil observasi) adalah bagian isi, struktur, dan ciri-ciri bahasanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *