Menyusun dan Langkah Menulis Teks Eksposisi – Kita sudah belajar banyak mengenai teks eksposisi. Kalian sudah melihat teks-teks contoh yang beragam. Kalian pun sudah mengetahui struktur dan ciri bahasa teks eksposisi. Kali ini, kalian akan belajar menyusun teks eksposisi. Ingat teks yang baik memiliki susunan yang baik. Dalam hal ini, susunan struktur yang tepat dan susunan kalimat yang koherensi.

Langkah Menyusun Teks Eksposisi dari Teks Rumpang
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kalian gunakan jika harus menyusun teks acak atau teks rumpang.
1. Perhatikan kalimat yang mengandung gagasan utama pada setiap struktur teks.
Teks eksposisi dibangun oleh tesis, argumen, dan penegasan ulang. Kalimat-kalimat yang mengandung tesis bisanya berisi pandangan penulis terhadap hal yang dibahas. Dalam argumen, carilah kalimat yang berisi fakta. Dalam penegasan ulang, carilah kata hubung yang menyatakan penegasan, simpulan, atau sebab akibat. Kata hubung tersebut misalnya oleh karena itu, jadi, atau dengan demikian
2. Perhatikan urutan kalimat
Urutan kalimat akan diketahui dengan mencermati makna setiap kalimat.
3. Perhatikan konjungsi atau kata rujukan
Dalam menyusun kalimat atau teks, kata rujukan dan kata penghubung memiliki peranan yang sangat penting karena menjadi faktor pembuat kohesi dan koherensi sebuah teks.
Mari Kita Praktik Menyusun Teks Eksposisi
Perhatikan paragraf-paragraf berikut ini.
(1)Sebuah penelitian mengenai hal ini dilakukan oleh sebuah LSM. LSM ini membagi anak-anak dalam 3 kelompok. Ketiga kelompok anak tersebut akan diberikan tontonan yang berbeda. Kelompok pertama, mereka menonton orang dewasa yang bermain pukul-pukulan dengan sebuah boneka. Kelompok kedua menonton seorang dewasa yang mengurus boneka, dan kelompok yang ketiga menonton seorang dewasa yang melakukan aktivitas duduk, membaca, dan mencari-cari permainan lainnya di samping boneka.
(2)Zaman bergerak dengan sangat cepat. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sekaligus harus bisa menentukan sikap dalam menghadapi perkembangan zaman tersebut. Salah satu tantangan zaman adalah jenis tontonan. Kita harus bisa menyaring jenis tontonan kita karena itulah yang akan mempengaruhi pikiran dan bisa jadi karakter kita.
(3)Hal yang mengejutkan terjadi ketika semua anak itu dimasukkan ke dalam tempat yang sama dengan ruangan yang mereka tonton. Tentu saja, ruangan ini lengkap dengan sebuah boneka yang sama dengan boneka yang sudah mereka tonton. Anak kelompok pertama bermain dengan boneka itu dengan cara memukul-mukulnya. Kelompok kedua bermain dengan cara mengurus dan memeluk boneka, dan kelompok ketiga sama sekali tidak bermain dengan boneka. Kelompok ketiga ini hanya duduk, membaca, dan melakukan aktivitas lainnya di dalam ruangan.
(4)Dengan demikian, penelitian itu menjadi salah satu bukti bahwa, manusia dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat. Oleh sebab itu, kita harus hati-hati dan selalu memilih apa yang akan kita tonton.
Kalian pasti tahu bahwa paragraf tersebut belum tersusun secara benar. Nah, cobalah kalian perhatikan gagasan utama, kata hubung, dan keterkaitan makna antar paragraf tersebut. Kalian akan dapati urutan yang benar adalah 2-1-3-4. Buktikanlah!
Poin Penting
Menyusun teks rumpang memerlukan kecermatan dalam mengurutkan kalimat atau paragraf, menentukan kata hubung atau rujukan yang tepat, menentukan keterkaitan makna antarkalimat.
Langkah-Langkah Menulis Teks Eksposisi
Tujuan Pembelajaran: Siswa memahami dan mampu menulis teks eksposisi sesuai dengan struktur dan ciri bahasanya

Perhatikan gambar berikut ini.
Setelah kamu melihat gambar di atas, sekarang pikirkan jawaban dari pertanyaan berikut ini:
• Apa yang kamu pikirkan setelah melihat gambar di atas?
• Siapa kira-kira orang-orang yang mengambil gambar itu?
• kenapa mereka melakukan hal itu?
• Mengapa kejadian tersebut bisa terjadi?
• Apa saja kerugian yang ditimbulkan dari kejadian tersebut?
Dari jawaban-jawaban yang kamu dapatkan, kamu bisa jadikan suatu tulisan/teks yang bernilai. Gunakan argumenmu, lalu sertakan fakta-fakta yang bisa kamu dapat dari berbagai sumber. Pada materi kali ini, kita akan belajar menulis suatu teks eksposisi.
Mari Kita Menulis
Setelah sebelumnya kita mampu menyusun teks eksposisi dari kalimat yang tersusun acak, berikut kita akan membuat sendiri teks eksposisi. Ada beberapa langkah dalam membuat teks eksposisi, yaitu sebagai berikut ini.
1. Menetapkan tema tulisan
Tema yang akan diuraikan hendaknya jangan terlalu luas atau umum. Tema yang terlalu umum akan membuat kita kesulitan dalam menulis. Selain itu tulisan akan menjadi dangkal.
Misalnya kita akan menulis mengenai lingkungan hidup. Tema lingkungan hidup sangat luas, kita dapat mempersempit tema tersebut menjadi lebih kecil, seperti :
• Kebakaran hutan dan lahan di Sumatra
• Musibah banjir di Bandung Selatan
• Penanaman pohon untuk mencegah longsor di Banjarnegara
2. Menentukan tujuan tulisan
Agar pokok persoalan yang kita tulis mudah dipahami pembaca, kita harus menetapkan tujuan penulisan. Misalnya kita akan menulis eksposisi dengan tema “kebakaran hutan dan lahan di Sumatra”, kita dapat menentukan tujuan penulisannya:
• Menjelaskan bahwa hampir setiap musim kemarau hutan dan lahan di Sumatra mengalami kebakaran
• Menerangkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan warga
• Menerangkan bahwa terdapat beberapa penyebab munculnya kebakaran hutan dan lahan di Sumatra
• Menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Sumatra
3. Mengumpulkan bahan tulisan
Kita dapat mengumpulkan bahan untuk menulis teks eksposisi dari berbagai sumber.
Misalnya dari media cetak, wawancara dengan narasumber, mengamati suatu objek secara langsung, atau menyebar kuisioner kepada masyarakat.
4. Membuat kerangka tulisan
Kita dapat membuat kerangka tulisan berdasarkan bahan-bahan yang sudah diperoleh. Kita dapat menyusun kerangka tulisan eksposisi dengan tema “kebakaran hutan dan lahan di Sumatra” misalnya, seperti berikut ini.
A. Kebakaran hutan dan lahan
a. Menjadi hal yang biasa
b. Amat menjengkelkan
c. Terjadi pada musim kemarau
B. Penyebab kebakaran hutan dan lahan
a. Lahan gambut kering
b. Pembukaan lahan pertanian oleh korporasi dengan membakar lahan
c. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pembukaan lahan yang baik dan benar
C. Akibat kebakaran hutan dan lahan
a. Rusaknya ekosistem
b. Mengganggu aktivitas
c. Membahayakan kesehatan
5. Mengembangkan tulisan
• Kerangka karangan yang telah kita susun kemudian kita kembangkan.
• Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
• Perhatikan pula kohesi dan koherensi kalimat.
• Berikan judul yang menarik dan sesuai dengan tema tulisan
• Tuliskan judul dengan baik dan benar.
Teks eksposisi memiliki struktur isi dan ciri bahasa yang dapat dibedakan dengan teks lainnya. Oleh sebab itu, terdapat struktur isi yang harus kita perhatikan dalam menulis teks eksposisi, yaitu:
1. Tesis atau pendapat penulis
2. Argumen yang berisi fakta-fakta ilmiah
3. Penegasan ulang pendapat penulis
Ciri-ciri bahasa yang terdapat pada teks eksposisi sebagai berikut:
1. Menggunakan banyak istilah
2. Menampilkan pronomina
3. Menggunakan bahasa baku dan ilmiah
4. Terdapat penegasan mengenai keberpihakan penulis dalam hal yang dibahas
5. Menggunakan banyak konjungsi sebagai penghubung antara fakta-fakta yang disampaikan.
Perhatikan Contoh Teks Eksposisi Singkat Berikut
Kabut Asap Riau
Akhir-akhir ini tajuk berita selalu dipenuhi kabar kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan. Bencana ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Terutama bagi penduduk Sumatera yang langsung merasakannya. Hampir tiap tahun bencana ini terjadi. Kita semua sudah jengah. Derita tiada henti ini amat menjengkelkan. Keadaan diperparah dengan musim kemarau yang berkepanjangan.
Kebakaran hutan ini terjadi karena oknum korporasi membuka lahan dengan pembakaran skala besar. Kobaran api menjadi tidak terkendali dan mudah merembet ke lahan lain. Dalam beberapa kasus, penduduk lokal juga melakukan pembakaran untuk membuka lahan. Ini karena membakar lahan merupakan metode yang paling murah dan mudah. Pembakaran akan semakin parah jika dilakukan di lahan gambut yang kering pada musim kemarau.
Tengku Ariful Amri, seorang pakar lingkungan dari Universitas Riau, kabut asap yang disebabkan oleh pembakaran hutan lebih parah dari asap rokok. Hal ini terjadi karena kabut asap mengandung seratus kali zat karsinogenik yang berbahaya. Partikel pada kabut asap juga dapat mencemari sungai dan sumber air sehingga kerusakan lingkungan tidak dapat dielakkan. Kabut asap juga membuat jarak pandang semakin pendek. Masyarakat sulit beraktivitas, ekonomi pun lumpuh. Keadaan ini sudah berlangsung setiap tahun, selama berbulan-bulan.
Oleh sebab itu, lazimlah jika saya katakan pemerintah kurang tanggap menangani bencana kabut asap di Sumatera. Kita dapat melihat fakta bahwa penegakan hukum belum dilaksanakan sepenuhnya kepada korporasi yang dengan seenakanya membakar hutan untuk kepentingan bisnis mereka.
Pada teks di atas, strukturnya adalah sebagai berikut.
1. Paragraf pertama menyatakan tesis atau pendapat penulis yang berpihak pada masyarakat Sumatera yang menderita akibat kabut asap
2. Paragraf kedua dan paragraf ketiga merupakan fakta-fakta yang diungkapkan penulis dalam menjelaskan topik yang dibahas.
3. Paragraf penutup adalah penegasan penulis akan pendapatnya yang disampaikan pada paragraf pertama.
Poin Penting
Teks Eksposisi adalah tulisan yang memiliki tujuan untuk menjelaskan sesuatu tema berdasarkan pemaparan pribadi penulis. Teks eksposisi menggunakan fakta-fakta yang digunakan penulis untuk memaparkan sebuah tema. Namun, pada penutup teks eksposisi penulis akan memperlihatkan keberpihakannya pada masalah yang sedang dipaparkan.