Langkah-Langkah Mengabstraksi Novel

Langkah-Langkah Mengabstraksi Novel – Dalam materi kali ini kamu akan mempelajari langkah-langkah mengastraksi novel. Mengabstraksi adalah meringkas atau membuat garis besar cerita dari sebuah novel dengan menggunakan kalimat-kalimat yang padu. Untuk mengabstraksi novel, ada beberapa langkah yang perlu diterapkan.

Langkah-Langkah Mengabstraksi Novel
Langkah-Langkah Mengabstraksi Novel

1. Memahami isi novel dengan baik.
2. Menyusun peristiwa-peristiwa penting yang terdapat dalam teks secara kronologis.
3. Memuat unsur intrinsik novel, seperti tokoh, watak. alur, latar, sudut pandang, dan amanat
4. Menuliskan kembali bagian-bagian yang penting itu menjadi paragraf yang padu.

Hal yang perlu diperhatikan oleh penulis abstraksi adalah penggunaan kalimat dan ejaan yang tepat. Kalimat yang digunakan haruslah padu dan jelas.

Perhatikan contoh abstraksi di bawah ini!

Abstrasi Novel: Hapalan Shalat Delisa
1. Novel ini mengisahkan tentang seorang gadis cilik berusia 6 tahun yang bernama Delisa. Delisa tinggal di Lhok Nga, Aceh. Ia adalah anak bungsu dari 4 bersaudara.
Sehari-hari Delisa tinggal bersama umi (ibu), beserta keempat kakak perempuannya, Aisyah, Zahra, dan Fatimah. Sedangkan ayah Delisa bekerja sebagai mekanik kapal yang berlayar. Suatu ketika Delisa mendapat tugas dari sekolahnya untuk menghapal bacaan shalat. Delisa bersungguh-sungguh menghapal bacaan itu. Apalagi uminya menjanjikan akan memberikan hadiah kalung emas jika Delisa lulus ujian tersebut.
( Peristiwa penting pada paragraf-paragraf ini adalah penjabaran tentang kehidupan Delisa bersama umi dan keempat kakaknya.)

2. Tepat tanggal 26 Desember 2004, seluruh siswa, termasuk Delisa secara bergiliran harus mempraktikkan bacaan shalat. Semua berharap-harap cemas, termasuk Delisa. Tibalah nama Delisa dipanggil. Delisa pun antusias mempraktikkan bacaan itu. Namun di saat Delisa sedang melantunkan bacaan shalat, tiba-tiba bumi bergoncang. Tak berapa lama setelah itu, air laut pun tiba-tiba menerjang daratan Aceh.
( Peristiwa pentingnya adalah terjadinya tsunami. Tsunami terjadi tepat ketika Delisa mendapat giliran menghapal.)

3. Akibat bencana itu, seluruh rumah hancur, banyak manusia yang meninggal seketika, serta hilang terbawa arus. Umi dan kakak-kakak Delisa pun termasuk dalam daftar korban meninggal. Namun demikian Delisa selamat setelah 6 hari terkapar dengan kaki yang terjepit. Beruntunglah Smith, salah seorang prajurit relawan dari Amerika, menolongnya. Ia lalu segera dibawa ke rumah sakit.
( Peristiwa pentingnya adalah seluruh rumah hancur, dan banyak warga yang meninggal. Selain itu, Delisa pun diketemukan setelah selama 6 hari terkapar.)

4. Abi (ayah) Delisa yang mendengar kabar bencana tersebut, segera terbang ke Aceh. Dengan susah payah, akhirnya ia bisa tiba di Aceh. Selama beberapa hari mencari Delisa, ia pun akhirnya menemukan gadis mungil itu di rumah sakit. Ia dirawat oleh suster yang baik hati. Ia menemukan Delisa dengan kondisi kaki putri kecilnya sudah diamputasi.
( Peristiwa pentingnya adalah Abi Delisa langsung terbang ke Aceh. Peristiwa itu terjadi ketika setelah Abi Delisa mendengar kabar bencana di Aceh.)

5. Meski kondisi Delisa tidak seperti dulu, Delisa tetaplah anak yang periang. Seperti layaknya anak-anak, ia tetap bermain. Ia mengisi hari-harinya bersama abinya. Delisa dan abinya bersama menjalani hidup dari awal. Delisa pun akhirnya dapat menyelesaikan hapalan bacaan salatnya. Ia telah lulus.
(Peristiwa pentingnya adalah Delisa dan abinya menjalani kehidupan dari awal bersama-sama. Delisa juga mampu menyelesaikan hapalan bacaan salatnya.)

6. Suatu ketika Delisa melihat cahaya dari kejauhan. Delisa pun mendekati sumber cahaya tersebut. Ternyata cahaya itu adalah kalung yang sedang dipegang oleh umi. Umi Delisa meninggal dalam keadaan sedang memegang kalung berinisial D.
(Peristiwa pentingnya adalah Delisa menemukan uminya yang sudah meninggal. Umi meninggal sambil tetap memegang kalung beriniasial D.)

Selain peristiwa-peristiwa penting, abstraksi novel ini juga memuat unsur-unsur instrinsik novelĀ Hapalan Shalat Delisa. Unsur-unsur instrinsik yang terdapat dalam abstraksi ini adalah sebagai berikut.

1. Dalam abstraksi novelĀ Hapalan Shalat Delisa, terdapat beberapa Tokoh yang disebutkan, yakni abi, umi, Aisyah, Zahra, dan Fatimah, Delisa, Smith, Suster,
2. Ada beberapa karakter tokoh yang tergambar pada abstraksi ini. Contohnya, Delisa tergambar dengan karakter yang periang, dan pantang menyerah, dan rajin. Meski kondisi tubuhnya tidak seperti dahulu, ia sanggup menyelesaikan hapalannya.
3. Dalam abstraksi tersebut, latar juga disebutkan, yakni Lhok Nga, Aceh, di sekolah Delisa, dan rumah sakit.
4. Sudut pandang yang digunakan adalah diaan.
5. Amanat yang terkandung dalam abtraksi ini adalah keikhlasan dan memegang janji. Abi dan Delisa ikhlas menerima ujian dari Allah. Mereka pun menjalani kehidupan dari awal. Delisa juga tetap memegang janji kepada uminya untuk menyelesaikan hapalan bacaan salatnya.

Poin Penting

Mengabstraksi adalah meringkas atau membuat garis besar cerita dari sebuah novel dengan menggunakan kalimat-kalimat yang padu. Langkah-langkah membuat abstraksi adalah sebagai berikut.
1. Memahami isi novel dengan baik.
2. Menyusun peristiwa-peristiwa penting yang terdapat dalam teks secara kronologis.
3. Memuat unsur intrinsik novel, seperti tokoh, watak. alur, latar, sudut pandang, dan amanat
4. Menuliskan kembali bagian-bagian yang penting itu menjadi paragraf yang padu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *