Menyusun dan Mengembangkan Kerangka Naskah Drama – Sebagaimana kita bahas sebelumnya bahwa drama berarti bergerak atau berbuat. Drama adalah perbuatan manusia yang dipentaskan tersebut panggung. Semua pentas drama berasal dari naskah drama.

Setelah kalian memahami unsur-unsur intrinsik teks drama pada beberapa pembahsan sebelumnya, apakah kalian tertarik untuk dapat membuat sebuah naskah drama? Kamu tentu akan belajar menulis naskah drama. Namun, tahap yang harus kamu pahami terlebih dahulu adalah tahap menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide seperti yang akan kita pelajari kali ini. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan dalam menyusun kerangka naskah drama adalah sebagai berikut.
- tentukan ide cerita yang asli atau orisinal. Ide cerita dapat kamu peroleh dari hasil imajinasimu, legenda-legenda yang pernah ada, atau kejadian-kejadian yang pernah terjadi di masyarakat. Dengan kata lain, ide dapat kamu temukan dari pengetahuanmu, wawasanmu, atau pengalaman pribadimu.
- tentukan tokoh-tokoh yang akan kamu jadikan pelaku dalam naskah dramamu, mulai dari tokoh utama dan beberapa tokoh sampingan.
- tentukan gambaran garis besar adegan atau peristiwa secara runtut untuk satu kali penampilan disertai latar dan alur yang jelas.
- tentukan judul yang sesuai dengan ide cerita dan kerangka naskah yang telah kamu buat. Usahakan judul secara spesifik dengan mengambil dari peristiwa yang terjadi dalam cerita.
Syarat yang harus kamu penuhi dalam ide tersebut adalah berikut.
- Menarik, artinya naskah buatanmu harus memiliki memikat perhatian orang lain untuk membacanya.
- Bermanfaat, artinya naskah dramamu harus memiliki manfaat bagi pembaca seperti pengalaman yang baru mereka temukan.
- Mendidik, artinya naskahmu mengandung nilai pendidikan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh para pembaca maupun penonton.
Perhatikan Contoh
Sebagai contoh, perhatikan ide cerita berikut!
Menjelang UAS hari pertama, Neneng sedih karena buku Bahasa Indonesianya tidak ada. Ternyata buku itu dipinjam Butet. Namun, Butet tidak merasa bersalah dan malah menyarankan untuk menyontek kepada Uni dan Sulastri. Uni dan Sulastri yang mengetahui hal itu merasa kesal. Ketika UAS berlangsung, Neneng, Uni, dan Sulastri dapat mengerjakan soal UAS dengan jujur dan tertib, sedangkan Butet terpaksa harus keluar kelas karena kedapatan meminta sontekan dari tiga temannya.
Ide cerita tersebut dapat kamu susun menjadi sebuah kerangka naskah drama seperti berikut.
KERANGKA NASKAH DRAMA
Judul : Jujur Kunci Kesuksesan
Tokoh : Neneng, Butet, Uni, Sulastri, siswa-siswa, Pak Edo
Adegan 1
- Neneng tiba di sekolah dengan wajah sedih karena buku Bahasa Indonesia hilang
- Butet menyerahkan buku Bahasa Indonesia Neneng
- Neneng kesal karena Butet tidak memberikan buku itu sebelum UAS
- Butet menyuruh Neneng tenang dan mengajaknya untuk menyontek pada Uni dan Sulastri
- Uni dan Sulastri kesal pada Butet
- Sulastri mengingatkan bahwa Butet harus jujur
Adegan 2
- Bel sekolah berbunyi
- Siswa-siswa masuk kelas dan duduk sesuai nomor ujian
- Pengawas mengingatkan sisawa-siswa untuk tidak curang
- Seluruh siswa mengiyakan
- Seluruh siswa mengerjakan soal
- Butet berteriak pelan kepada Uni meminta jawaban
- Pak Edo mendengar dan mengingatkan Butet untuk tidak curang
- Butet mengangguk
- Butet berbisik ke arah Sulastri
- Pak Edo memergoki dan memberikan peringatan kedua
- Butet berbisik ke arah Neneng
- Pengawas memergoki dan mengambil kertas jawaban Butet
- Butet diusir keluar kelas tanpa menyelesaikan seluruh soal
Poin Penting
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun kerangka naskah drama adalah sebagai berikut.
- tentukan ide cerita yang asli atau orisinal. Ide cerita dapat diperoleh dari hasil imajinasi, legenda-legenda yang pernah ada, atau kejadian-kejadian yang pernah terjadi di masyarakat. Dengan kata lain, ide dapat ditemukan dari pengetahuanmu, wawasanmu, atau pengalaman pribadimu.
- tentukan tokoh-tokoh yang akan kamu jadikan pelaku dalam naskah drama, mulai dari tokoh utama dan beberapa tokoh sampingan.
- tentukan gambaran garis besar adegan atau peristiwa secara runtut untuk satu kali penampilan disertai latar dan alur yang jelas.
- tentukan judul yang sesuai dengan ide cerita dan kerangka naskah yang telah dibuat. Buatlah judul secara spesifik dengan mengambil dari peristiwa yang terjadi dalam cerita.
Syarat yang harus dipenuhi dalam ide tersebut adalah berikut.
- Menarik, artinya naskah harus memiliki memikat perhatian orang lain untuk membacanya.
- Bermanfaat, artinya naskah drama harus memiliki manfaat bagi pembaca atau penonton seperti pengalaman yang baru mereka temukan.
- Mendidik, artinya naskah mengandung nilai pendidikan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh para pembaca maupun penonton.
Sudahkah kamu membuat kerangka naskah drama sesuai petunjuk yang disampaikan pada pembahasan sebelumnya? Kali ini, kamu akan belajar tahap selanjutnya yaitu mengembangkan kerangka cerita yang telah kamu buat menjadi sebuah teks drama yang dapat dibaca orang lain atau dimainkan orang lain.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembuatan kerangka naskah drama harus memenuhi syarat menarik, bermanfaat, dan mendidik, kali ini pada proses pengembangan kerangka, langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah berikut ini.
- Kembangkanlah kerangka menjadi adegan-adegan yang menarik
- Kreasikan imajinasimu agar drama lebih berkesan
- Sertakan latar dan properti yang tepat agar drama lebih hidup
Ketika kamu mengubah kerangka menjadi sebuah teks drama, jangan lupa cantumkan pula bagian-bagian drama berupa
- babak, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat dan pada waktu tertentu;
- adegan, yaitu bagian dari babak yang ditandai dengan perubahan peristiwa berhubungan dengan datang atau perginya seorang atau lebih tokoh cerita ke atas pentas;
- dialog, yaitu bagian dari naskah drama berupa percakapan antartokoh;
- prolog, yaitu bagian pembuka pada naskah drama yang berisi keterangan awal tentang gagasan, tokoh, latar, pesan, dan hal lain yang dipandang perlu untuk diketahui pembaca atau penonton;
- epilog, yaitu bagian penutup naskah drama yang berisi kesimpulan mengenai cerita yang telah disajikan;
- petunjuk lakuan, yaitu keterangan-keterangan sebelum atau setelah dialog sebagai petunjuk tindakan atau ekspresi yang harus dilakukan.
Perhatikan Contoh
Perhatikan kembali kerangka naskah drama yang telah kita bahas sebelumnya!
KERANGKA NASKAH DRAMA
Judul : Setop Menyontek!!!
Tokoh : Neneng, Butet, Uni, Sulastri, siswa-siswa, Pak Edo
– Neneng tiba di sekolah dengan wajah sedih karena buku Bahasa Indonesia hilang
– Butet menyerahkan buku Bahasa Indonesia Neneng
– Neneng kesal karena Butet tidak memberikan buku itu sebelum UAS
– Butet menyuruh Neneng tenang dan mengajaknya untuk menyontek pada Uni dan Sulastri
– Uni dan Sulastri kesal pada Butet
– Sulastri mengingatkan bahwa Butet harus jujur
– Bel sekolah berbunyi
– Siswa-siswa masuk kelas dan duduk sesuai nomor ujian
– Pengawas mengingatkan sisawa-siswa untuk tidak curang
– Seluruh siswa mengiyakan
– Seluruh siswa mengerjakan soal
– Butet berteriak pelan kepada Uni meminta jawaban
– Pak Edo mendengar dan mengingatkan Butet untuk tidak curang
– Butet mengangguk
– Butet berbisik ke arah Sulastri
– Pak Edo memergoki dan memberikan peringatan kedua
– Butet berbisik ke arah Neneng
– Pengawas memergoki dan mengambil kertas jawaban Butet
– Butet diusir keluar kelas tanpa menyelesaikan seluruh soal
Kerangka tersebut dapat kamu kembangkan menjadi sebuah teks drama seperti berikut.
Poin Penting
Langkah-langkah untuk mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks drama adalah berikut ini.
- Kembangkanlah kerangka menjadi adegan-adegan yang menarik
- Kreasikan imajinasimu agar drama lebih berkesan
- Sertakan latar dan properti yang tepat agar drama lebih hidup
Ketika kerangka diubah menjadi sebuah teks drama, jangan lupa cantumkan pula bagian-bagian drama berupa:
- babak, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat dan pada waktu tertentu;
- adegan, yaitu bagian dari babak yang ditandai dengan perubahan peristiwa berhubungan dengan datang atau perginya seorang atau lebih tokoh cerita ke atas pentas;
- dialog, yaitu bagian dari naskah drama berupa percakapan antartokoh;
- prolog, yaitu bagian pembuka pada naskah drama yang berisi keterangan awal tentang gagasan, tokoh, latar, pesan, dan hal lain yang dipandang perlu untuk diketahui pembaca atau penonton;
- epilog, yaitu bagian penutup naskah drama yang berisi kesimpulan mengenai cerita yang telah disajikan;
- petunjuk lakuan, yaitu keterangan-keterangan sebelum atau setelah dialog sebagai petunjuk tindakan atau ekspresi yang harus dilakukan.
Sudahkah kamu mengembangkan kerangka teks drama yang telah kamu buat? Hasil karyamu mengembangkan kerangka naskah drama akan menjadi sebuah naskah drama yang baik jika kamu memenuhi syarat-syarat yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kali ini, kamu akan belajar menulis teks drama satu babak. Drama satu babak adalah drama yang mencakup peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu, tempat, dan kejadian. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan ketika akan menulis sebuah teks drama satu babak adalah sebagai berikut.
- tentukan tema atau topik yang ingin diangkat;
- tentukan ide cerita;
- tentukan tokoh-tokoh, baik tokoh utama maupun tokoh sampingan;
- buatlah adegan-adegan yang terstruktur dan menarik;
- kreasikan imajinasimu agar drama lebih berkesan;
- sertakan latar dan properti yang tepat dan unik agar drama lebih hidup.
Semua langkah itu telah kita bahas sebelumnya dan itu akan membuat pemahamanmu pasti menjadi semakin kuat sehingga kamu menjadi lebih mudah ketika menulis sebuah teks drama satu babak.
Selain itu, ketika menulis sebuah drama, kamu harus memperhatikan kaidah penulisan naskah drama agar naskah yang kamu buat menjadi naskah drama yang baik dan benar. Berikut ini adalah aturan penulisan naskah drama.
1. Kalimat dialog tidak menggunakan tanda petik (“…..”)
Contoh:
Siswa-siswa : Mengerti, Pak.
2. Nama tokoh ditulis sejajar dengan dialog atau tersebut dialog
Contoh:
Pak Edo : Ya, sudah. Jangan berisik!
atau
Pak Edo
Ya, sudah. Jangan berisik!
3. Petunjuk lakuan ditulis dengan huruf yang berbeda dengan dialog, biasanya dengan huruf miring dan diberi tanda kurung. Petunjuk lakuan boleh diletakkan pada awal, tengah, atau akhir dialog.
Contoh:
- Pak Edo : Butet! Lagi-lagi kamu berisik! Mau apa kamu ke Tri? (Marah)
- Butet : (Mengeluarkan sebuah buku) Ini bukumu aku kembalikan.
4. Keterangan lainnya, seperti keterangan latar, prolog, dan epilog ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:
AKHIRNYA PADA SISA WAKTU UJIAN YANG MASIH 45 MENIT LAGI, BUTET HARUS MENINGGALKAN KELAS DAN TIDAK DAPAT MENGIKUTI UJIAN BAHASA INDONESIA.
Poin Penting
Langkah-langkah menulis teks drama adalah sebagai berikut.
- tentukan tema atau topik yang ingin diangkat;
- tentukan ide cerita;
- tentukan tokoh-tokoh, baik tokoh utama maupun tokoh sampingan;
- buatlah adegan-adegan yang terstruktur dan menarik;
- kreasikan imajinasimu agar drama lebih berkesan;
- sertakan latar dan properti yang tepat dan unik agar drama lebih hidup.
Aturan penulisan naskah drama adalah sebagai berikut.
- Kalimat dialog tidak menggunakan tanda petik (“…..”),
- Nama tokoh ditulis sejajar dengan dialog atau tersebut dialog,
- Petunjuk lakuan ditulis dengan huruf yang berbeda dengan dialog, biasanya dengan huruf miring dan diberi tanda kurung. Petunjuk lakuan boleh diletakkan pada awal, tengah, atau akhir dialog,
- Keterangan lainnya, seperti keterangan latar, prolog, dan epilog ditulis menggunakan huruf kapital.