Mengidentifikasi Karakteristik Teks Iklan

Mengidentifikasi Karakteristik Teks Iklan – Pernahkah kalian merasa kesal, ketika sedang asyik-asyiknya menonton acara favorit tiba-tiba muncul begitu saja iklan. Gondoknya minta ampun kan?

Mengidentifikasi Karakteristik Teks Iklan
Mengidentifikasi Karakteristik Teks Iklan

Sebaliknya, ada saluran televisi yang senang sekali menayangkan iklan sampai puluhan menit sehingga kalian merasa jengkel dengan statsiun televisi tersebut. Nah, kenapa bisa demikian? Ternyata, acara yang kalian sukai itu tidak akan bisa ditayangkan jika tidak ada sponsor dari pengiklan. Simbiosis ini telah menjadi jejaring bisnis yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita di zaman sekarang.

Karena alasan demikian, kita sebagai penonton acara tersebut harus bijak dengan pilihan tersebut. Kita harus memaklumi bila acara pilihan kita “terganggu” dengan keberadaan iklan. Di lain sisi, kita juga harus bijak dengan begtu banyaknya iklan yang bermunculan. Kita sebagai masyarakat Indonesia tidak boleh terjebak menjadi bangsa yang konsumtif yaitu bangsa yang mudah sekali terbujuk iklan dengan membeli segala macam produk tanpa prioritas kebutuhan.

Nah, agar kita bisa memilah-milah produk apa yang benar-benar kita butuhkan, kita harus mampu mengidentifikasi karakteristik iklan. Dengan kata lain, kita harus cermat memilih iklan mana yang semata-mata berpromosi tanpa memedulikan pelayanan kepada konsumen atau iklan yang selain berpromosi juga tetap melindungi konsumen dengan produknya.

Seperti telah dijelaskan pada pembelajaran sebelumnya, sasaran periklanan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik tujuan iklan tersebut. Ada tiga tujuan periklanan, yaitu:

1) Menginformasikan
Setiap iklan pada dasarnya merupakan bentuk lain dari berita yang isinya menginformasikan sesuatu, dalam hal ini produk. Pada teks iklan yang baik terdapat kalimat-kalimat tertentu yang menonjolkan aspek manfaat dari produk / jasa yang ditawarkan. Namun demikian, untuk jenis iklan layanan masyarakat menggarisbawahi tujuan pertama ini.
Mari kita perhatikan contoh iklan berikut ini!
– Tubuh manusia dua pertiganya merupakan air.
Dalam kalimat teks iklan tersebut pengiklan menginformasikan bahwa betapa pentingnya air bagi kebutuhan tubuh manusia.

2) Membujuk
Bukan rahasia lagi, bahwa dunia persaingan bisnis mengharuskan setiap pelaku usaha mengagulkan produk mereka di atas produk lain yang sejenis. Dengan cara membandingkan kelebihan produk yang mereka tawarkan dengan produk lain yang sejenis, pengiklan berharap produk mereka paling diminati. Kita sebagai calon konsumen dituntut jeli dengan berbagai cara yang pengiklan lakukan demi membujuk kita. Jangan sampai rayuan-rayuan tersebut menyesatkan calon pembeli.
Mari kita perhatikan contoh iklan berikut ini!
– Berbukalah dengan yang manis.
Pernyataan ini diungkapkan sebuah iklan minuman demi membujuk calon konsumen mereka agar membeli produk mereka di bulan puasa. Pengiklan sengaja mengalihkan fakta seolah-olah berbuka memang harus dengan yang manis. Padahal secara medis atau aturan, tidak dibenarkan berbuka dengan sesuatu yang kadar glukosanya tinggi.

3) Mengingatkan
Pengiklan berusaha mengingatkan konsumen baik yang sudah menjadi langganan maupun tidak untuk terus mengikuti produk-produk mereka sebelumnya. Misalnya saja, iklan sirup selalu diingatkan kembali ketika menjelang bulan Ramadhan atau iklan pembasmi obat serangga selalu muncul kembali di jelang perubahan musim. Di lain sisi, untuk iklan-iklan layanan masyarakat tujuan iklan ini dilakukan agar masyarakat peduli dan sadar terhadap sesuatu di sekitar kita yang seringkali diabaikan.

Mari kita perhatikan contoh iklan berikut ini!

Mari berhemat listrik, cukup 10 watt/jam

Slogan sosial ini sengaja disampaikan pengiklan untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya listrik bagi kehidupan manusia. Jika saja manusia boros dalam pemakaian listrik, tentu yang dirugikan adalah masyarakat banyak bahkan berbalik pada si pelaku itu sendiri. Hal itu karena keterbatasan sumber daya listrik yang tidak selamanya ada.

Tiga karakteristik di atas penting untuk diketahui baik pengiklan maupun kita sebagai konsumen. Selain itu, media sebagai sarana untuk menyampaikan ketiga tujuan tadi, berupaya menggunakan berbagai variasi gaya bahasa dalam mengiklankannya. Dengan demikian, ada satu lagi karakteritik iklan yang harus diketahui, yakni variasi gaya bahasa.

Gaya bahasa sendiri adalah cara pengungkapan pikiran yang khas melalui bahasa. Misalnya saja kalimat “tanamlah satu pohon untuk satu orang demi dunia yang lebih baik.” Gaya bahasa pada kalimat tersebut berisi bujukan untuk melakukan sesuatu, yang tujuannya agar setiap orang peduli terhadap keberlangsungan dan pemeliharaan alam. Gaya bahasa seperti yang dicontohkan tersebut akan banyak ditemui dalam berbagai kesempatan. Hal yang perlu kita pahami adalah bahwa jenis gaya bahasa di media televisi akan berbeda dengan gaya bahasa yang digunakan dalam koran, majalah, baliho, ataupun radio.

Poin Penting

Selain iklan, para produsen menggunakan berbagai bentuk pemasaran produk seperti media interaktif via internet, promosi penjualan, publikasi, sales personal, dan bazar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *