Jenis-Jenis Pronomina dan Karakteristik Buku Harian
Jenis-Jenis Pronomina dan Karakteristik Buku Harian

Jenis-Jenis Pronomina dan Karakteristik Buku Harian

1064 View

Jenis-Jenis Pronomina dan Karakteristik Buku Harian – Apakah kamu pernah mengalami kejadian yang menyenangkan, menyebalkan, atau menyedihkan di sekolah yang ingin kamu curahkan? Kali ini kita akan belajar untuk menuliskannya ke dalam buku harian. Akan tetapi, sebelumnya kamu perlu mengetahui dulu karakteristik buku harian itu.

Jenis-Jenis Pronomina dan Karakteristik Buku Harian
Jenis-Jenis Pronomina dan Karakteristik Buku Harian

Buku Harian

Saat mengalami suatu peristiwa penting dalam hidup atau tengah merasa senang, sedih, dan jengkel, kita seringkali ingin menceritakannya kepada orang lain, misalnya kepada orang tua, guru, saudara, atau teman. Selain bercerita kepada seseorang, kita juga bisa mencurahkannya ke sebuah tulisan atau catatan.

Nah, kamu juga bisa menuliskan catatan tersebut secara rutin atau yang disebut dengan buku harian (atau dalam bahasa Inggris disebut diary). Jadi, buku harian merupakan catatan pribadi seseorang yang berisikan peristiwa, pengalaman, pemikiran, dan perasaan pribadinya.

Pada dasarnya, buku harian yang kamu tuliskan bersifat sangat pribadi. Oleh sebab itu, kamu bebas menuliskannya sesuai keinginanmu, misalnya dengan bahasa yang lebih bebas, ekspresif, atau puitis.

Manfaat Buku Harian

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan menuliskan buku harian, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mencurahkan isi hati

Dalam buku harian, kamu bisa menuliskan semua isi hati atau perasaan yang mungkin tidak bisa disampaikan kepada orang lain.

2. Bahan biografi dan berbagi pemikiran

Banyak tokoh besar Indonesia atau dunia yang dikenal luas lewat catatan-catatan tentang pengalaman dan pemikiran mereka dalam buku hariannya. Kalian pasti mengenal seorang aktivis Indonesia yang bernama Soe Hok Gie. Dia dikenal banyak orang melalui buku harian (catatan) yang berisi pengalaman dan pemikirannya semasa hidup. Kisah Soe Hok Gie ini sampai diangkat ke layar lebar oleh sineas Indonesia, Riri Riza. Ada juga seorang tokoh dunia yang bernama Anne Frank. Di dalam buku hariannya, dia menuliskan pengalamannya saat bersembunyi selama Perang Dunia II.

3. Bahan instropeksi diri

Buku harian yang sudah dituliskan dapat kamu baca kembali setelah beberapa waktu. Dari tulisan tersebut, kamu bisa menginstropeksi dan memperbaiki diri serta mengambil hikmah dari setiap kejadian yang telah lalu. Dengan demikian, diharapkan kamu dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan.

4. Media berlatih menulis

Dengan menulis buku harian secara teratur, tanpa disadari kamu telah berlatih untuk mencurahkan pemikiran ke dalam bentuk tulisan.

Bentuk Buku Harian

Pada dasarnya, buku harian dapat ditulis dalam bentuk apapun yang diinginkan penulisnya, tapi sebagian besar buku harian dapat dibedakan menjadi:

1. Agenda

Agenda merupakan catatan harian yang ditulis secara berurutan waktunya.

Contoh:

section-media

2. Uraian

Dalam buku harian, pengalaman atau pemikiran juga bisa dituliskan dalam bentuk uraian cerita atau narasi.

Contoh:

section-media

3. Karya Sastra

Selain berbentuk agenda dan uraian yang menjelaskan secara detail waktu dan urutan kejadian, catatan di buku harian juga bisa berupa karya sastra, seperti puisi, cerpen, dan pantun. Meskipun berbentuk karya sastra, isinya tetap harus menceritakan pengalaman nyata, bukan hasil rekaan atau imajinasi. Perhatikan contoh catatan tentang pengalaman yang disampaikan dalam bentuk puisi!

section-media

Poin Penting

  1. Buku harian (diary) merupakan catatan pribadi seseorang yang berisikan peristiwa, pengalaman, pemikiran, atau perasaan pribadinya.
  2. Buku harian bersifat sangat pribadi sehingga dapat ditulis dengan bahasa yang lebih bebas, ekspresif, atau puitis.
  3. Catatan dalam buku harian bisa berbentuk agenda, uraian/narasi, atau karya sastra (puisi, pantun, atau cerpen).
  4. Manfaat menulis buku harian adalah sebagai berikut.
  • Untuk mencurahkan hati
  • Bahan biografi dan berbagi pemikiran
  • Sebagai bahan instropeksi diri
  • Sebagai latihan menulis

Apakah kamu pernah mengalami kejadian yang menyenangkan, menyebalkan, atau menyedihkan di sekolah yang ingin kamu curahkan? Kita akan belajar untuk menuliskannya ke dalam buku harian. Setelah di topik sebelumnya kamu belajar tentang apa dan bagaimana buku harian itu, kali ini kita akan mencoba memilih hal-hal yang bisa dituliskan ke dalam buku harian.

Saat mengalami suatu peristiwa penting dalam hidup atau tengah merasa senang, sedih, dan jengkel, kita seringkali ingin menceritakannya kepada orang lain, misalnya kepada orang tua, guru, saudara, atau teman. Selain bercerita kepada seseorang, kita juga bisa mencurahkannya ke sebuah tulisan atau catatan.

Nah, kamu juga bisa menuliskan catatan tersebut secara rutin atau yang disebut dengan buku harian (atau dalam bahasa Inggris disebut diary). Jadi, buku harian merupakan catatan pribadi seseorang yang berisikan peristiwa, pengalaman, pemikiran, dan perasaan pribadinya.

Pada dasarnya, buku harian yang kamu tuliskan bersifat sangat pribadi. Oleh sebab itu, kamu bebas menuliskannya sesuai keinginanmu, misalnya dengan bahasa yang lebih bebas, ekspresif, atau puitis.

Sumber Penulisan Buku Harian

Pada dasarnya, sumber penulisan dan topik yang bisa kamu tuliskan dalam buku harian bersifat bebas. Secara umum, penulisan buku harian berasal dari tiga hal berikut

1. Pemikiran

Hasil dari pemikiranmu yang mendalam bisa menjadi salah satu bahan penulisan buku harian. Biasanya hasil yang terbentuk adalah opini atau pandanganmu terhadap suatu permasalahan.

Contoh:

Saya tadi menyaksikan berita erupsi Sinabung di televisi bersama ayah. Saya jadi berpikir, bagaimana seandainya kita hidup di wilayah dengan bencana alam yang terus terjadi dari waktu ke waktu? Menurut saya, sudah waktunya pemerintah menganggap serius permasalahan ini dan membantu para korban yang membutuhkan secara maksimal

2. Perenungan atau Perasaan

Hasil dari merenung atau instropeksi diri juga bisa kamu tuliskan ke dalam buku harian. Biasanya tulisan yang dihasilkan adalah hikmah-hikmah atau luapan perasaan yang didapatkan dari proses merenung tersebut.

Contoh:

Sudah beberapa hari ini aku menghindar dari Fadel, sahabatku. Aku memang sebal pada sifatnya yang suka ingkar janji seenaknya. Sebenarnya aku kangen juga bermain dengan sahabatku yang selalu ceria itu. Jangan-jangan Fadel sering ingkar janji karena dia memang pelupa. Seharusnya aku tak perlu menghindar darinya.

3. Pengalaman

Semua pengalaman dan kegiatan yang kamu lakukan sehari-hari bisa dijadikan sebagai bahan dalam menulis buku harian. Namun, pilihlah aktivitas yang menarik dan berkesan. Selain itu, pilihlah pengalaman yang memberikan pelajaran, hikmah, manfaat, atau yang bermakna.

Contoh:

Tadi siang sebelum pulang, aku belajar kelompok di rumah Alia. Setelah belajar, kami banyak berbincang. Ternyata Alia hanya tinggal bersama ibu dan empat adiknya yang masih kecil-kecil. Setiap pulang sekolah dia harus membantu ibunya jualan kue dan mengurus adiknya. Aku yang biasanya manja di rumah dan tidak pernah membantu ibu ini tiba-tiba merasa malu.

Penulisan Buku Harian

Di bawah ini adalah beberapa panduan dalam menulis buku harian.

  • Dalam menulis buku harian, jangan lupa untuk memasukkan unsur waktu, tempat, peristiwa, dan suasana.
  • Tulislah buku harian segera setelah peristiwa yang perlu kamu tuliskan terjadi. Jangan menunggu terlalu lama karena akan banyak rincian yang terlupa.
  • Catatlah perubahan yang kamu rasakan, seperti akan lebih giat belajar, akan lebih sering bersyukur, dan lain sebagainya. Dengan demikian, kamu juga bisa memantau perkembangan dirimu sendiri.
  • Jujurlah dalam menuliskan buku harian. Tuliskan hal yang baik maupun hal yang buruk, lalu ambil hikmahnya. Tidak perlu merasa malu karena buku harian bersifat pribadi. Justru, buku harian bisa menjadi pengingat yang baik.

Poin Penting

Secara umum, penulisan buku harian berasal dari tiga hal hal berikut ini.

  1. Pemikiran. Biasanya hasil yang terbentuk adalah opini atau pandangan terhadap suatu permasalahan.
  2. Perenungan atau Perasaan. Biasanya tulisan yang dihasilkan adalah hikmah-hikmah atau luapan perasaan yang didapatkan dari proses merenung tersebut.
  3. Pengalaman. Pilihlah aktivitas yang menarik dan berkesan. Selain itu, pilihlah pengalaman yang memberikan pelajaran, hikmah, manfaat, atau yang bermakna.

Berikut adalah beberapa panduan dalam menulis buku harian.

  1. Jangan lupa untuk memasukkan unsur waktu, tempat, peristiwa, dan suasana.
  2. Tulislah buku harian segera setelah peristiwa yang perlu kamu tuliskan terjadi.
  3. Catatlah perubahan yang kamu rasakan.
  4. Jujurlah dalam menuliskan buku harian. Buku harian bisa menjadi pengingat yang baik.

Apakah kamu pernah mengalami kejadian yang menyenangkan, menyebalkan, atau menyedihkan di sekolah yang ingin kamu curahkan? Setelah sebelumnya kamu belajar tentang apa dan bagaimana buku harian itu, lalu menemukan pengalaman pribadi untuk dituliskan, kali ini kita akan belajar menggunakan pronomina atau kata ganti dalam buku harian. Jangan lupa untuk mulai mencoba menulis buku harian juga ya!

BUKU HARIAN

Saat mengalami suatu peristiwa penting dalam hidup atau tengah merasa senang, sedih, dan jengkel, kita seringkali ingin menceritakannya kepada orang lain, misalnya kepada orang tua, guru, saudara, atau teman. Selain bercerita kepada seseorang, kita juga bisa mencurahkannya ke sebuah tulisan atau catatan.

Nah, kamu juga bisa menuliskan catatan tersebut secara rutin atau yang disebut dengan buku harian (atau dalam bahasa Inggris disebut diary). Jadi, buku harian merupakan catatan pribadi seseorang yang berisikan peristiwa, pengalaman, pemikiran, dan perasaan pribadinya.

Simaklah contoh catatan yang dituliskan dalam buku harian di bawah ini!

Senin, 21 Mei 2015

Hari ini aku berangkat sekolah seperti biasa. Aku berangkat bersama Jihan. Di sekolah, kami upacara bendera dulu. Setelah itu pelajaran matematika bersama Pak Yakub. Kemudian setelah itu, aku ikut rapat OSIS. Oleh teman-teman, aku diminta untuk memimpin rapat kali itu. Aku deg-degan sekali, soalnya peserta rapatnya banyak. Namun akhirnya, aku bisa memimpin rapat itu dengan lancar. Senangnya!

KATA GANTI

Perhatikan kalimat di bawah ini!

Hari ini aku berangkat sekolah seperti biasa. Aku berangkat bersama Jihan. Di sekolah, kami upacara bendera dulu.

Perhatikan kata kami. Tahukah kamu siapa kami yang dimaksud?

      Ya betul, kalau membaca isi catatan harian di atas dengan saksama, kamu dapat mengetahui bahwa kami yang dimaksud adalah aku dan Jihan. Dalam kalimat itu, kata kami menggantikan kata aku dan Jihan sehingga disebut juga dengan kata ganti atau pronomina. Kata ganti merupakan kata yang dipakai untuk mengacu kepada hal lain.

      Kata ganti dipakai supaya kamu tidak harus menggunakan aku dan Jihan secara berulang-ulang. Saat menulis catatan buku harian, kamu juga bisa menggunakan kata ganti supaya tulisanmu tidak bertele-tele.

Terdapat empat macam kata ganti. Mari kita simak satu-persatu!

1. Kata Ganti Orang

      Kata ganti orang digunakan untuk kata yang mengacu pada orang. Kata ganti orang dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1. Kata ganti orang pertama, mengacu pada diri sendiri atau yang berbicara

  • Kata ganti orang pertama tunggal mengacu pada diri sendiri yang berjumlah satu orang, yaitu saya, aku, dan daku.
  • Kata ganti orang pertama jamak mengacu pada diri sendiri yang berjumlah lebih dari satu orang, yaitu kami.

2. Kata ganti orang kedua, mengacu pada orang yang diajak bicara

  • Kata ganti orang kedua tunggal mengacu pada orang yang diajak bicara yang berjumlah satu orang, yaitu engkau, kamu, anda, dikau, dan –mu.
  • Kata ganti orang kedua jamak mengacu pada orang yang diajak bicara yang berjumlah lebih dari satu orang, yaitu kalian dan anda.

3. Kata ganti orang ketiga, mengacu pada orang yang dibicarakan

  • Kata ganti orang ketiga tunggal mengacu pada orang yang dibicarakan yang berjumlah satu orang, yaitu ia, dia, –nya, dan beliau.
  • Kata ganti orang ketiga jamak mengacu pada orang yang dibicarakan yang berjumlah lebih dari satu orang, yaitu mereka.

      Dalam pemakaian kata ganti orang, kamu juga perlu memerhatikan subjek yang dimaksud agar dapat memilih kata ganti yang pas dan sesuai. Misalnya, kata kamu digunakan kepada orang yang lebih akrab sedangkan anda digunakan kepada orang yang lebih tua atau dalam penggunaan bahasa resmi.

2. Kata Ganti Penunjuk

      Kata ganti penunjuk digunakan untuk kata yang mengacu pada hal-hal selain orang. Kata ganti penunjuk dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  1. Kata ganti penunjuk umum, mengacu pada hal umum, yaitu ini, itu, dan anu.
  2. Kata ganti penunjuk tempat, mengacu pada tempat atau posisi, yaitu sini, situ, atau sana.

3. Kata Ganti Penanya

      Kata ganti penannya digunakan untuk kata yang mengacu pada pertanyaan. Kata ganti penanya yang sering digunakan dalam penulisan catatan buku harian adalah sebagai berikut.

  1. Kata ganti penanya orang, yaitu siapa.
  2. Kata ganti penanya barang, yaitu apa.
  3. Kata ganti penanya pilihan, yaitu mana.

4. Kata Ganti Tak Tentu

      Kata ganti tak tentu digunakan untuk kata ganti yang mengacu pada hal yang belum jelas, yaitu seseorang, salah seorang, siapa saja, setiap orang, masing-masing, sesuatu, salah satu, beberapa, dan sewaktu-waktu.

Poin Penting

Kata ganti merupakan kata yang dipakai untuk mengacu kepada hal lain. Dalam buku harian, kata ganti digunakan supaya tulisanmu tidak bertele-tele atau mengefektifkan kalimat. Terdapat empat macam kata ganti, yaitu sebagai berikut

  1. Kata ganti orang, contohnya aku, saya, kami, anda, kamu, kalian dia, mereka, beliau, dan *
  2. Kata ganti penunjuk, contohnya ini, itu, sana, dan sini
  3. Kata ganti penanya, contohnya siapa, apa, dan mana
  4. Kata ganti tak tentu, contohnya seseorang, setiap orang, masing-masing, dan salah satu.

Apakah kamu pernah mengalami kejadian yang menyenangkan, menyebalkan, atau menyedihkan di sekolah yang ingin kamu curahkan? Setelah sebelumnya kamu belajar tentang apa dan bagaimana buku harian itu, menemukan pengalaman pribadi untuk dituliskan, kali ini kita akan belajar bahasa ekspresif yang digunakan dalam buku harian. Jangan lupa untuk mencoba menulis buku harian juga ya!

BAHASA EKSPRESIF

Pada dasarnya, buku harian yang kamu tuliskan bersifat sangat pribadi. Oleh sebab itu, kamu bebas menuliskannya sesuai keinginanmu, misalnya dengan bahasa yang lebih bebas, ekspresif, atau puitis. Simaklah contoh catatan yang dituliskan dalam buku harian di bawah ini!

Senin, 21 Mei 2015

Hari ini aku berangkat sekolah seperti biasa. Aku berangkat bersama Jihan. Di sekolah, kami upacara bendera dulu. Setelah itu pelajaran matematika bersama Pak Yakub. Kemudian setelah itu, aku ikut rapat OSIS. Oleh teman-teman, aku diminta untuk memimpin rapat kali itu. Aku deg-degan sekali, soalnya peserta rapatnya banyak. Namun akhirnya, aku bisa memimpin rapat itu dengan lancar. Senangnya!

Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal pada contoh catatan buku harian di atas! Penulisan catatan buku harian sering menggunakan kalimat ekspresif. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Kalimat ekspresif biasanya keluar secara spontan dan merupakan curahan dari perasaan pribadi.

Perhatikan beberapa kalimat di bawah ini!

1. Kalimat Nonekspresif

  • Saya diminta teman-teman menjadi pemimpin rapat OSIS hari itu.
  • Siang itu aku melihat anjing yang kelaparan di pinggir jalan.

2. Kalimat Ekspresif

  • Saya sangat deg-degan saat diminta teman-teman menjadi pemimpin rapat OSIS hari itu.
  • Sedih sekali rasanya saat siang itu aku melihat anjing yang kelaparan di pinggir jalan.

      Bisakah kamu melihat perbedaannya? Kalimat ekspresif biasanya ditandai dengan kata-kata merasa atau emosi seperti senang, sedih, takut, terkejut, malu, dan lain-lain. Ya, kalimat ekspresif banyak menggunakan perasaan sehingga cocok untuk dipakai dalam mencurahkan pengalaman dan perasaanmu ke dalam catatan buku harian.

Poin Penting

  1. Penulisan buku harian sering menggunakan kalimat ekspresif.
  2. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Kalimat ekspresif biasanya keluar secara spontan dan merupakan curahan dari perasaan pribadi.
  3. Kalimat ekspresif biasanya ditandai dengan kata-kata “merasa” atau emosi seperti senang, sedih, takut, terkejut, malu, dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *