Identifikasi dan Interpretasi Teks Tantangan – Pada pembelajaran sebelumnya, kawan-kawan telah mengetahui langkah-langkah menganalisis sebuah teks tantangan. Pada materi tersebut, kia memahami bahwa teks tantangan dibentuk dari tiga struktur, yakni pengantar/orientasi, argumen bantahan, dan simpulan.

Identifikasi Teks Tantangan
Selain struktur yang membangun sebuah teks tantangan, ciri khusus yang dapat diidentifikasi dari sebuah teks tantangan adalah kebahasaannya. Apa saja ciri kebahasaan teks tantangan itu? Benar, ditunjukkan dengan adanya kalimat sanggahan dan kalimat penolakan.
Nah, kawan-kawan kedua hal yang sudah kita pelajari tersebut, yaitu struktur dan ciri kebahasaan teks tantangan, penting dikuasai untuk melangkah pada materi kali ini. Materi kita kali ini berkaitan dengan mengidentifikasi kekurangan dari teks tantangan.
Agar kita mengetahui bahwa sebuah teks tantangan itu baik, selain apakah struktur pembentuknya lengkap (orientasi ^ argumen bantahan ^ simpulan), kita juga perlu memperhatikan langkah-langkah berikut ini.
- Baca dengan cermat teks tantangan yang kita identifikasi, lalu tandai kata-kata yang salah. Pada waktu membaca teks tantangan, kita sering menemukan kata-kata yang secara ejaan dan bentukan katanya tidak tepat, seperti misalnya penulisan imbuhan di-. Penulisan imbuhan di- berbeda dengan penulisan kata depan di. Contohnya:
Pelaku pemboman dikawasan Sarinah di ketahui sebagai pengikut ISIS.
Jika mengikuti ejaan yang disempurnakan, penggunaan di- untuk imbuhan berbeda penulisannya dengan di sebagai kata depan. Dengan demikian, kekurangan dalam kalimat di atas adalah penulisan kata di, baik untuk kata depan maupun imbuhan.
2. Selain kalimat penolakan dan sanggahan, perhatikan pula ciri-ciri bahasa lain.
Dalam sebuah teks tantangan, kita mengenalinya dengan munculnya penanda-penanda seperti kurang sependapat, belum sesuai, tidak setuju, menolak, atau kata-kata bernada sanggahan dan penolakan lainnya. Selain itu, ternyata teks tantangan pun seringkali ditandai dengan ciri-ciri bahasa lain, yakni: kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, dan pilihan kata tertentu. Nah, apakah ciri-ciri kebahasaan ini berhubungan dan saling menguatkan terhadap argumen bantahan dalam teks tantangan tersebut? Untuk menjawab hal ini kita coba lihat penjelasannya berikut ini.
- Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih dari 1 predikat. Contohnya:
Saya menolak jika pemerintah (1) menaikkan harga beras karena di saat yang bersamaan harga BBM justru (2) turun.
- Kata penghubung terkadang muncul sebagai penanda kalimat kompleks, yang gunanya untuk menggabungkan dua klausa. Contohnya:
Tentu pihak pendemo tidak sependapat, karena bagi mereka sulit sekali membedakan anggota DPR yang melakukan korupsi dan yang tidak melakukan korupsi.
- Kata rujukan biasanya muncul untuk kembali menegaskan hal yang dibantah/ditolak dalam teks tantangan tersebut. Contohnya:
Pemerintah harus berani menghentikan perpanjangan saham Freeport. Kebijakan itu akan sangat berisiko, namun dapat melepaskan Indonesia dari belenggu asing.
- Diksi atau pilihan kata dalam teks tantangan dipilih untuk menguatkan argumen bantahan. Contohnya:
Kebijakan menaikkan harga BBM harus ditunda untuk meredam gejolak yang terjadi di masyarakat.
Dengan demikian, jika keempat ciri-ciri bahasa tadi tidak menguatkan argumen bantahan dalam teks tantangan, tentu merupakan kekurangan teks tersebut. Sebuah pernyataan argumen yang baik tentu akan saling berkaitan dengan isu yang menjadi ide pokoknya, sehingga kata-kata tertentu menjadi penanda atau ciri kalimat tersebut berhubungan atau tidak.
Mari kita berlatih dengan teks berikut ini
Mengikuti undian berhadiah bersifat untung-untungan. Beberapa orang menganggap mengikuti undian berhadiah akan membuat mereka puas mendapatkan produk yang diinginkan. Sebagian lain menganggap hal itu tidak menarik, walaupun hadiah yang ditawarkan adalah produk elektronik mahal, bahkan mobil.
Bagi mereka yang menolak undian berhadiah, berbagai pertimbangan menjadi alasannya. Hal ini pernah dialami oleh seorang mahasiswi asal Purwokerto yang menang undian sebuah barang elektronik. Ternyata, proses pengambilan hadiahnya tidak semudah yang diduga. Pajak hadiah yang dibebankan jumlahnya lebih mahal daripada harga hadiah barang yang didapatkan. Hal-hal seperti itulah yang menyebabkan banyak orang tidak setuju dengan undian berhadiah.
Sejak peristiwa itu, para konsumen harus hati-hati dengan undian berhadiah. Karena tidak selamanya undian berhadiah memberikan hadiah sesuai dengan promosinya. Hal ini pula menegaskan bahwa undian berhadiah adalah sesuatu hal yang belum pasti.
Identifikasinya:
1. Struktur teks
Teks di atas termasuk teks tantangan karena mengandung struktur yang lengkap. Bagian isu atau orientasi ditekankan dengan warna merah. Bagian argumen penolakan ada pada teks yang diwarnai biru, sedangkan simpulan ditegaskan dengan ditebalkan.
2. Kekurangan Teks Tantangan
a. Meskipun secara struktur teks, teks di atas telah lengkap dengan bagian-bagian orientasi ^ argumen bantahan ^ simpulan, namun ada satu hal yang terlewat dari bagian argumen bantahan. Apa itu? Benar, pada bagian tersebut penulis terlewat untuk memberikan kata kunci sebagai penanda kalimat argumen. Bagian argumen bisa dilengkapi kalimat tambahan misalnya memasukkan kalimat, “Seharusnya, pihak penyelenggara menyelesaikan masalah pajak terlebih dahulu sehingga pemenang undian tidak berkeberatan dengan masalah tersebut.”
Sehingga pernyataan lengkapnya menjadi proses pengambilan hadiahnya tidak semudah yang diduga. Pajak hadiah yang dibebankan jumlahnya lebih mahal daripada harga hadiah barang yang didapatkan. Seharusnya, pihak penyelenggara menyelesaikan masalah pajak terlebih dahulu sehingga pemenang undian tidak berkeberatan dengan masalah tersebut. Hal-hal seperti itulah yang menyebabkan banyak orang tidak setuju dengan undian berhadiah.
b. Kekurangan selanjutnya, pilihan kata sejak peristiwa itupada paragraf tiga sebagai konjungsi yang menghubungkan bagian argumen dan simpulan dirasa kurang cocok. Kalian bisa mencari kata lain sebagai pengganti kata rujukan yang tepat dan menyambungkan dua bagian tersebut dengan baik.
c. Kekurangan yang sama ditunjukan pada bagian simpulan hal ini pula menegaskan bahwa undian berhadiah adalah sesuatu hal yang belum pasti. Rujukan kata ini maksudnya masih membingungkan, apakah hendak menunjukan kalimat sebelumnya atau sesudahnya. Penunjukan yang tidak jelas, seharusnya dipilih diksi lain yang dapat dijadikan penanda bagian simpulan.
Nah kawan-kawan, dapatkah kalian mengidentifikasi kekurangan-kekurangan lainnya terkait teks tantangan di atas?
Poin Penting
Untuk dapat mengidentifikasi kesalahan teks tantangan, kita perlu membaca teks dengan cermat. Perhatikan kata-kata yang berhubungan dengan argumen sanggahan dan penolakan. Sesekali cobalah bertukar hasil identifikasi dengan teman sekelompokmu.
Interpretasi Teks Tantangan
Setelah mampu mengidentifikasi kekurangan teks tantangan, pada materi kali ini kita akan masuk ke dalam tahapan berikutnya, yaitu belajar menginterpretasi isi teks tantangan. Materi ini bertujuan untuk menangkap makna teks tantangan baik lisan maupun tulisan.
Pada materi lalu, kita telah mengetahui hal-hal apa saja yang harus kita perhatikan pada saat mengidentifikasi kekurangan sebuah teks tantangan. Selain kelengkapan struktur teks, kita pun harus memperhatikan unsur kebahasaan apa saja yang muncul dalam teks. Jika terdapat kesalahan berbahasa dalam teks, kita revisi dan perbaiki. Selain itu, kita pun harus mengenal kata-kata apa saja yang berkenaan dengan kalimat sanggahan dan kalimat penolakan yang menjadi karakter teks tantangan.
Nah, bagaimana dengan isi teks tantangan itu sendiri? Ketika kita mengulas teks tantangan, banyak sekali hal baru yang kita dapatkan. Argumen-argumen yang muncul dalam teks tantangan dapat menambah wawasan kita mengenai berbagai hal. Hanya saja kita harus bijak pada saat menafsikan isi teks tantangan yang kita baca tersebut. Untuk itu, kita harus mengklasifikasikan terlebih dahulu kata-kata sulit yang belum kita pahami sebelumnya.
Sebelumnya kawan-kawan harus tahu dulu, ternyata makna itu terbagi menjadi dua, yakni makna denotatif dan makna konotatif. Pernah dengar soal perbedaan makna kata tersebut? Ya, makna denotatif adalah makna sebenarnya, sedangkan makna konotatif ialah makna kias. Mari kita perjelas dengan lebih rinci:
1. Makna denotatif
Makna denotatif seringkali berhubungan dengan makna kamus atau makna leksikal. Maka dari itu, sudah saatnya kita mempunyai Kamus Besar Bahasa Indonesia atau aplikasi KBBI di laptop kalian. Hal ini berguna untuk mendefinisikan kata-kata sulit yang belum kita kenali artinya.
Coba kita perhatikan contoh berikut!
Setelah kecelakaan itu, kaki dan tangannya sudah tidak bisa digunakan lagi.
Kata kaki dalam KBBI mempunyai beragam makna. Salah satunya adalah anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan (dari pangkal paha ke bawah).
2. Makna konotatif
Berbeda dengan makna denotatif, makna konotatif berhubungan dengan makna keseluruhan dalam kalimat (makna gramatikal). Bisa jadi, makna yang ditimbulkan dari sebuah kata berbeda artinya dari makna asal seperti dalam kamus. Biasanya kata-kata tersebut mempunyai makna kias setelah digabungkan dengan kata lain atau ditambahkan imbuhan.
Coba cermati contoh berikut!
Pria yang tertangkap KPK itu ternyata kaki tangan oknum anggota DPR dari partai X.
Kata kaki yang muncul dalam kalimat di atas sudah lepas dari makna asalnya. Kata kaki tersebut telah menjadi ungkapan baru setelah bergabung dengan kata tangan. Makna yang dihasilkan menjadi anak buah atau bawahan.
Mari kita berlatih untuk menginterpretasi teks tantangan berikut ini. Perhatikan daftar kata-kata yang dicetak miring. Cermati pula klasifikasi kata-kata tersebut.
Ketua majelis hakim yang menangani kasus pembakaran hutan oleh PT Bumi Mekar Hijau menyatakan bahwa membakar lingkungan tidak merusak lingkungan karena masih bisa ditanami lagi. Seharusnya Pengadilan Negeri Palembang dapat menghukum mafia hutan yang telah membakar 20.000 hektar hutan Indonesia. Tentu saja pembakaran hutan itu merugikan negara dan bangsa Indonesia. Diduga ada konspirasi besar dalam kasus ini.
Mari kita analisis maknanya
Nah, kawan-kawan setelah mengetahui makna kata-kata sulit yang muncul di teks tersebut. Tugas kalian adalah mencari hubungan antara kalimat isu dengan argumen-argumen yang menguatkannya. Dengan demikian, kalian telah dapat menangkap makna dari isi teks tantangan tersebut. Berdasarkan hasil analisis, teks di atas memiliki makna inti adalah masyarakat mempertanyakan keputusan hakim soal kasus pembakaran hutan.
Poin Penting
Untuk dapat menangkap makna keseluruhan dari teks tantangan, cari tahu dulu isu yang didukung argumen-argumen bantahan.