Identifikasi dan Interpretasi Teks Cerita Pendek
Identifikasi dan Interpretasi Teks Cerita Pendek

Identifikasi dan Interpretasi Teks Cerita Pendek

2086 View

Identifikasi dan Interpretasi Teks Cerita Pendek – Nah, sampailah kita pada topik identifikasi. Pada kali ini, kalian harus mengingat kembali materi-materi yang sudah kalian dapat. Kalian akan menggunakan pengetahuan kalian akan struktur teks cerita pendek dan kaidah kebahasaannya untuk mengidentifikasi teks cerita pendek.

Identifikasi dan Interpretasi Teks Cerita Pendek
Identifikasi dan Interpretasi Teks Cerita Pendek

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bila kita amati nampaknya anak tersebut sedang menulis pengalaman berlatih panahan. Pagi-pagi dia harus bergegas menuju lapangan panahan. Di sana telah berkumpul teman-teman yang akan berlatih panahan juga juga. Dengan penuh konsentrasi dia berusaha keras menembakkan busur panah agar tepat sasaran.

Unsur yang nampak pada rangkaian cerita di atas ialah tema, penokohan, setting/ latar (waktu, tempat, dan suasana), sudut pandang, dan alur cerita. Nah, unsur-unsur itulah yang dinamakan identitas teks cerpen. Unsur tersebut dinamakan pula unsur intrinsik (yang memengaruhi karya sastra dari dalam).

Perhatikan contoh di bawah ini!

      Ting … tong… ting… tong
Terlihat wanita paruh baya yang sedang membukakan pintu untuk cucunya. Ya! dialah nenekku. Aku dan keluargaku tinggal bersama nenek di rumah bertingkat yang cukup lebar. Kakekku sudah wafat beberapa tahun lalu.
“Assalamualaikum Nenek.” Sapaku dan Revan, adikku, sembari mencium tangan nenek yang sudah melebihi kepala 7 itu.
(“Kue Cookies Terakhir Nenek”, Kumcer, Cetta Rewara P)

Mari kita identifikasi kutipan cerpen di atas

Struktur
Kutipan cerpen di atas mengutip bagian orientasi dalam struktur cerpen, yaitu bagian awal cerita. Pada bagian orientasi ini, penulis memperkenalkan tokoh-tokohnya dan bagaimana cerita dimulai.
Unsur intrinsik:

1. Penokohan dan perwatakan ialah karakter seorang tokoh pada teks cerita.
Penokohan : wanita paruh baya (Nenek) , aku, dan Revan

2. Latar biasa dinamakan dengan setting yaitu yang melatarbelakangi sebuah cerita.
Latar : waktu (beberapa tahun lalu) dan latar tempat (rumah bertingkat yang cukup lebar)

3. Alur ialah jalannya sebuah cerita
Alur : maju

4. Sudut pandang/ point of view ialah cara seorang penulis menyampaikan cerita kepada pembaca.
Sudut pandang : orang pertama pelaku utama

Unsur ekstrinsik:
1. Budaya ketimuran: mencium tangan oarang yang tua sebagai bentuk penghormatan.
2. Sosial masyarakat timur: kewajiban seorang anak menemani orang tua yang telah lanjut usia atau meninggal salah satunya.

Kekurangan Teks:

Kekurangan kutipan cerpen di atas adalah dalam hal kaidah kebahasaan. Terdapat kalimat yang tidak jelas, yaitu sembari mencium tangan nenek yang sudah melebihi kepala 7 itu. Kalimat tersebut kurang baik. Tentunya, diperlukan satu pilihan kata yang mencerminkan kepala 7 itu, yaitu usia. Dengan demikian, akan menjadi lebih dimengerti jika kalimat itu menjadi sembari mencium tangan nenek yang usianya sudah melebihi kepala 7 itu.

Poin Penting

  1. Teks cerita tersusun atas dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
  2. Struktur teks cerpen adalah orientasi ^ komplikasi ^ penyelesaian.
  3. Unsur intrinsik ialah unsur yang memengaruhi teks cerita dari dalam. Unsur tersebut meliputi :
    a. Tema ialah ide pokok sebuah cerita.
    b. Penokohan dan perwatakan ialah karakter tokoh yang nampak
    c. Alur ialah jalannya sebuah cerita
    d. Setting/ latar ialah latar kejadian sebuah cerita (waktu, suasana, dan tempat)
    e. Sudut pandang/ point of view ialah cara seorang penulis menyampaikan cerita kepada pembaca.
    f. Amanat ialah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
  4. Unsur ekstrinsik ialah unsur yang memengaruhi karya sastra dari luar. Unsur tersebut meliputi sosial, budaya, politik, moral, dan biografi pengarang.

Interpretasi Teks Cerita Pendek

Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menginterpretasi (menangkap makna) teks cerita pendek dengan tepat.

Anak-anak yang ibu banggakan, pada pertemuan yang lalu kita telah mempelajari bagaimana cara mengidentifikasi teks cerita pendek. Dalam identifikasi, kita bisa memahami bagian-bagian teks dengan benar dan juga bisa mengetahui kekurangan dalam teks baik itu berkenaan dengan struktur atau isinya. Pada pertemuan kali ini, kita akan belajar bersama-sama cara menginterpretasi teks cerita pendek dengan tepat.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Setelah mengamatinya, tentu akan timbul berbagai macam pertanyaan, bukan? Pertanyaan yang ada pada gambar salah satunya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang dinamakan dengan interpretasi yaitu memaknai sebuah kejadian.

Menginterpretasi teks cerita yaitu mencari nilai-nilai kehidupan yang akan disampaikan penulis dengan cara menemukan latar belakang tokoh cerita, mengaitkan fakta dengan cerita, menganalisis karakteristik tokoh, mengaitkan keberhasilan tokoh dengan fakta kehidupan, dan menemukan nilai-nilai kehidupan meliputi nilai sosial, agama, budaya, dan moral.

Perhatikan contoh di bawah ini!

Langit mulai kelabu. Malika terlihat was-was dan ingin segera pulang karena seragamnya tak akan mudah kering kalau kehujanan. Ia teringat ibunya yang sedang menjaga toko milik juragan pasar, Pak Kusmiadi, dan rumah bambunya yang mungkin akan segera basah karena terkena rembesan air hujan, serta Kinan, sahabatnya yang sudah tiga hari tak masuk sekolah, entah kenapa?
(Tak Harus Kaya untuk Menolong, Kumcer, Cetta Rewara P)

Mari analisis!

  1. Masalah utama yang mengakibatkan tokoh Malika was-was ialah keadaan langit yang mulai kelabu karena sebentar lagi pasti turun hujan. Bagi sebagian orang, hujan merupakan berkah, tetapi bagi Malika hujan menimbulkan banyak masalah antara lain:

• Baju seragamnya akan basah dan bisa jadi besok dia tidak bisa bersekolah.

• Ibunya akan kehujanan dan bisa jadi akan sakit.

• Rumahnya akan basah karena rembesan hujan.
Tahapan :
Masalah pemicu → dampak masalah (interpretasi)

2. Nilai kehidupan yang nampak pada kutipan teks cerita di atas ialah nilai sosial dan moral.

Nilai moral : kepedulian tokoh terhadap ibu dan sahabatnya Kinan ketika hujan turun dan dia tidak didekat mereka khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Nilai sosial : kekhawatiran hujan akan membuat rumahnya basah dan banjir yang akan menimbulkan kehilangan harta benda dan menimbulkan penyakit.

Nah, kegiatan yang baru saja kita lakukan ialah menginterpretasi teks cerita. Melalui interpretasi, kita bisa menangkap makna dari teks yang kita baca. Makna terkandung dalam setiap kalimat, bahkan dalam setiap kata yang disusun oleh pengarang. Hal-hal tersebut akan terlukiskan dalam tokoh, latar, dan amanat dalam cerpen.

Poin Penting

  1. Menginterpretasi teks cerita yaitu mencari nilai-nilai kehidupan yang ada dalam teks cerita.
  2. Cara menginterpretasi teks cerita: • menemukan latar belakang tokoh cerita • mengaitkan fakta dengan cerita • menganalisis karakteristik tokoh • mengaitkan keberhasilan tokoh dengan fakta kehidupan • menemukan nilai-nilai kehidupan meliputi nilai sosial, agama, budaya, dan moral.
  3. Nilai-nilai kehidupan yang nampak pada teks cerita: • nilai sosial : berhubungan dengan masyarakat • nilai agama : berhubungan dengan hukum-hukum agama yang telah diatur oleh Tuhan • nilai budaya : berhubungan dengan adat istiadat masyarakat setempat. • nilai moral : berhubungan dengan perilaku manusia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *