Identifikasi Teks Prosedur Kompleks – Pada pelajaran sebelumnya, telah dibahas tentang struktur isi sebuah teks prosedural kompleks dan kaidah berbahasa yang digunakan. Pada bagian ini, akan dirangkum bagian-bagian yang terkait struktur isi dan kaidah berbahasa serta penambahan materi yang berkaitan.

Struktur isi teks prosedur kompleks
1. Judul yaitu kepala teks prosedural kompleks. Judul sebuah teks prosedural biasanya spesifik dan berkaitan dengan langkah-langkah. Oleh karena itu, biasanya ada kata-kata kunci yang menunjukkan adanya langkah-langkah melakukan sesuatu seperti cara, tahapan, prosedur, atau proses.
Contoh: Cara Membuat Kerajinan Kertas Koran
2. Tujuan yaitu maksud yang ingin kita capai dari hal tertentu.
Contoh: Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam membuat tempat pensil dari koran bekas.
3. Langkah-langkah/tahapan/prosedur yaitu susunan atau urutan tata cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Selain struktur baku di atas, dalam teks prosedural kompleks biasa juga terdapat pendahuluan serta alat dan bahan. Keberadaan dua hal tersebut bukan sebagai struktur melainkan sebagai pelengkap yang penggunaannya tidak wajib ada.
A. Pendahuluan yaitu bagian dari teks prosedural kompleks yang berisi penjelasan umum tentang hal yang akan dibicarakan.
Contoh: Pentingnya mendapatkan informasi menjadikan banyak orang berlangganan surat kabar. Namun, surat kabar yang datang setiap hari tentu akan menimbulkan masalah. Bagi para pelanggan surat kabar, tentu masalah yang sering timbul adalah menumpuknya koran-koran bekas.
B. Alat atau bahan (materi) yaitu bahan atau alat yang bisa hadir pada teks prosedural kompleks yang menyatakan langkah-langkah membuat sesuatu.
Contoh: koran bekas, gunting, lem, dan cat.
Unsur Kebahasaan dalam Sebuah Teks Prosedural Kompleks
1. Adanya penggunaan (a) partisipan manusia secara umum, (b) verba, dan (c) konjungsi temporal.
(a) partisipan manusia adalah setiap individu manusia yang ikut serta/terlibat dalam suatu kegiatan. Partisipan dapat meliputi pronomina atau kata ganti yang digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti –nya untuk kata ganti ketiga tunggal.
Contoh:
• Siswa baru perlu mengetahui prosedur daftar ulang. Berikut ini yang harus Anda ketahui saat melakukan daftar ulang.
Siswa dan Anda merupakan contoh patisipan manusia.
• Jika peserta datang terlambat, panitia akan mencoret namanya.
Peserta dan –nya adalah partisipan manusia. Pronomina –nya mengacu pada peserta.
(b) verba adalah kata kerja yang menunjukkan hal yang dilakukan partisipan.
Contoh: Pengendara menunjukkan SIM kepada petugas.
(c) konjungsi temporal adalah kata hubung yang mengacu pada urutan waktu dan menjadi sarana koherensi teks.
Contoh:
• Pertama, kenali petugas. Kedua, ….
• Kocok telur dan gula pasir hingga mengembang. Selanjutnya, masukkan terigu sedikit demi sedikit.
2. Banyak menggunakan pola kalimat perintah/imperatif.
Kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi perintah untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang melakukan sesuatu. Intonasi yang digunakan biasanya agak naik. Pada bahasa tulis, kalimat imperatif diakhiri dengan tanda seru. Namun, pada teks prosedural kompleks, kalimat imperatif diakhiri dengan tanda titik. Hal yang membedakan adalah bentuk verba yang digunakan umumnya menghilangkan awalan me-. Kalaupun masih menggunakan verba aktif berawalan me-, ciri khusus yang terlihat adalah penghilangan subjek.
Contoh:
• Ambil nomor antrean. (tanpa subjek, verba tanpa awalan me-)
• Masukkan parutan keju ke dalam adonan. (tanpa subjek, verba tanpa awalan me-)
• Menuju loket yang ditunjuk. (tanpa subjek, verba berawalan me-)
Menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasikan menjadi kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif.
• Kalimat deklaratif berfungsi memberikan informasi atau berita tentang sesuatu. Intonasi kalimat deklaratif netral dengan nada suara berakhir turun. Pada bahasa tulis, kalimat deklaratif diakhiri tanda titik.
Kalimat imperatif di atas dapat diubah menjadi kalimat deklaratif dengan menambahkan subjek dan menambahkan awalan pada verbanya. Perubahan tersebut adalah:
Peserta mengambil nomor antrean.
Anda memasukkan parutan keju ke dalam adonan.
Pemohon menuju loket yang ditunjuk.
• Kalimat interogatif berfungsi meminta informasi tentang sesuatu. Intonasi kalimat interogatif biasanya agak naik pada akhir kalimat. Pada bahasa tulis, kalimat interogatif diakhiri tanda tanya. Kalimat interogatif ada yang menuntut jawaban ya/tidak dan ada yang menuntut jawaban yang berupa informasi.
Kalimat imperatif di atas dapat diubah menjadi kalimat interogatif sebagai berikut.
Apa yang Anda ambil?
Apa yang Anda masukkan ke dalam adonan?
Ke mana Anda menuju?
3. Menggunakan bentuk saran seperti penggunaan kata sebaiknya dan hendaknya.
Contoh: Jika telur terlanjur sudah disimpan dalam lemari es, sebaiknya biarkan telur berada di suhu ruang selama satu jam.
4. Terdapat syarat atau pilihan, seperti penggunaan kata jika, seandainya, atau apabila.
Contoh: Jangan menggunakan telur yang baru dikeluarkan dari lemari es. Jika telur terlanjur sudah disimpan dalam lemari es, sebaiknya biarkan telur berada di suhu ruang selama satu jam.
Identifikasi Teks Prosedur
Mari identifikasi!
Cara Membuat Pancake adalah Judul
Pancake merupakan salah satu pilihan menu sarapan yang disukai anak-anak. Makanan yang diadopsi dari Amerika ini dapat dikombinasikan dengan beragam toping. Bagaimana membuat pancake sendiri di rumah? Berikut adalah langkah-langkahnya. uraian tersebut disebut pendahuluan.
Bahan:
– 200 gr tepung terigu serbaguna
– 225 ml susu cair
– 25 gr mentega tawar, lelehkan
– 2 butir telur, kocok lepas
– 1 sendok makan gula pasir
– ¼ sendok teh garam
– 1 sendok teh baking powder
Alat: wadah, whisk, wajan antilengket
Cara membuat:
1. Campur tepung terigu, gula pasir, garam, dan baking powder. Aduk rata.
2. Setelah itu, tuangkan campuran susu cair dan telur, aduk rata menggunakan whisk.
3. Lalu, tambahkan mentega leleh, aduk rata kembali.
4. Panaskan wajan dengan api sedang, tuangkan 1—2 sendok sayur adonan pancake.
5. Masak hingga muncul gelembung-gelembung kecil pada adonan pancake, balikkan.
6. Masak hingga sisi yang satunya berwarna kecoklatan. angkat.
7. Terakhir, sajikan pancake dengan mentega, taburan gula halus, madu, selai, coklat cair, atau buah-buahan sesuai selera.
Pada teks prosedural di atas, terdapat judul, pendahuluan, tujuan, alat dan bahan, serta langkah-langkah. Pada bagian langkah-langkah terdapat penggunaan kalimat imperatif dan penggunaan konjungsi temporal (setelah itu, lalu, dan terakhir).
Poin Penting
Pada bagian ini kita dapat mengenali isi teks prosedural kompleks berdasarkan struktur dan bahasa yang digunakan. Struktur teks prosedural kompleks terdiri dari judul, tujuan, serta langkah-langkah, sedangkan unsur kebahasaan teks prosedural kompleks terdiri atas penggunaan partisipan, verba, konjungsi, dan kalimat imperatif. Beberapa teks prosedural menggunakan pula bentuk saran dan adanya syarat pada kalimat-kalimatnya.