Interpretasi dan Identifikasi Teks Diskusi

Interpretasi dan Identifikasi Teks Diskusi – Pada materi sebelumnya kalian sudah mempelajari kohesi gramatikal dan leksikal sebagai cara untuk memadukan kalimat. Pada pembelajaran kali ini kalian akan belajar untuk menginterpretasikan teks diskusi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menginterpretasi adalah menafsirkan, memberikan kesan atau pendapat. Dengan demikian, interpretasi teks diskusi adalah menafsirkan dan memberikan kesan atau pendapat teks diskusi, baik dari segi isi, maupun makna yang terkandung di dalamnya.

Interpretasi dan Identifikasi Teks Diskusi
Interpretasi dan Identifikasi Teks Diskusi

Interpretasi Teks Diskusi

Untuk dapat menafsirkan atau menginterpretasikan teks diskusi, tentunya kalian membutuhkan perangkatnya. Perangkat untuk menginterpretasikan teks diskusi pada dasarnya sudah pernah kalian pelajari pada materi-materi sebelumnya. Namun, ada baiknya, kita mereview materi tersebut.

Perangkat untuk memahami isi dan makna teks diskusi antara lain adalah sebagai berikut.

1. Struktur teks diskusi yang meliputi isu, argumentasi yang terdiri atas argumen mendukung dan argumen menentang, dan simpulan.

Isu:

Saat ini perkembangan pertelevisian di Indonesia sudah berkembang pesat. Hampir
semua televisi menayangkan berbagai acara yang menarik. Namun sangat disayangkan, beberapa stasiun televisi tidak memperhatikan kualitas acara dan efek yang ditayangkan. Misalnya saja sinetron, hampir sebagian sinetron menayangkan cerita-cerita remaja yang menampilkan adegan kekerasan, sikap konsumtif, dan jauh dari ajaran moral. Tayangan sinetron itu lebih mementingkan kepentingan pasar dibanding ajaran moral.

Argumen mendukung:

Banyaknya stasiun televisi justru lebih baik. Karena dengan demikian, acara yang
ditayangkan emnjadi lebih variatif. Demikian juga dengan tayangan sinetron remaja, tayangan itu sudah sangat mewakili kehidupan remaja saat ini. Tidak ada yang salah dalam cerita sinetron ini. Lagi pula remaja sudah paham sekali bagaimana mereka harus bertindak.

Argumen menentang:

Tayangan sinetron remaja harus segera mendapatkan perhatian dari semua pihak. Tayangan itu saat ini sudah memprihatinkan dari sisi cerita dan efek. Coba kita perhatikan tayangan pada pukul 18.00, ada beberapa sinetron yang justru menampilkan kekerasan dengan saling berkelahi antar geng, kemudian membully teman sekelas. Belum lagi kisah-kisah yang menayangkan hidup konsumtif. Bahkan, ada pula sinetron yang menayangkan cerita tentang gadis-gadis ABG yang tergila-gila mengejar pujaan hatinya dengan menghalalkan segala cara. Kisah-kisah ini tentu saja tidak mendidik. Cobalah tayangkan cerita-cerita yang justru membangun motivasi untuk maju dan ajaran-ajaran moral positif. Dengan demikian, kita ikut serta dalam membangun karakter remaja saat ini.

Simpulan :

Pihak stasiun televisi bekerja sama dengan pemerintah, dan lembaga-lembaga
penyiaran terkait untuk dapat memnyuguhkan acara-acara yang bermanfaat bagi perkembangan moral para remaja. Selain itu, pemerintah, beserta lembaga-lembaga terkait ikut mengawasi tayangan-tayangan stasiun televisi itu sehingga acara-acara yang ditayangkan bisa dikontrol secara bersama-sama.

2. Unsur-unsur kebahasaan teks diskusi.

• Penggunaan konjungsi perlawanan.
Konjungsi perlawanan adalah konjungsi atau kata sambung yang berfungsi untuk menyangkal kalimat sebelumnya, seperti tetapi, namun, akan tetapi. Contohnya adalah sebagai berikut.
Para orang tua menginginkan tayangan televisi yang mendidik. Akan tetapi, pada kenyataannya beberapa stasiun televisi masih menayangkan sinetron-sinetron yang kurang mendidik.

• Penggunaan kohesi leksikal dan kohesi grmatikal.
Kohesi leksikal adalah kepaduan kalimat dalam sebua teks dengan menggunakan pengulangan kata, sinonim, antonim, dan hiponim. Sedangkan kohesi gramatikal adalah kepaduan kalimat yang dicapai dengan menggunakan aturan gramatikal, seperti ellipsis, rujukan, dan substitusi.
Perhatikan contoh teks di bawah ini!

Usia remaja adalah usia yang ingin mengenal jati dirinya. Siapakah aku? Itulah yang ingin diketahui oleh para remaja. Namun, tidak mudah untuk menjawab pertanyaan itu. Terkadang remaja salah memahaminya dengan cara melakukan hal-hal yang negatif. Bahkan, terkadang mereka bisa sampai salah jalan sehingga menghancurkan masa depan mereka sendiri.

Teks di atas menggunakan kohesi leksikal dengan mengulang kata remaja. Selain itu, teks tersebut juga menggunakan teks gramatikal dengan menggunakan kata rujukan itulahitu, dan nya yang mengacu pada frase Siapakah aku? Kemudian teks ini juga menggunakan kohesi gramatikal berupa subtitusi, yakni pada kata mereka untuk menggantikan kata remaja.

• Penggunaan modalitas.
Modalitas adalah kata-kata yang memiliki makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Modalitas ini juga dapat berfungsi untuk mengungkapkan sikap seseorang dalam berkomunikasi terhadap sebuah permasalahan. Beberapa contoh kata modalitas adalah harus, akan, ingin, mungkin, dapat. Contohnya seperti di bawah ini.
Para orang tua yang memiliki anak usia remaja harus mampu berkomunikasi dengan anak.
Mereka setidaknya dapat memahami keinginan dan gejolak yang terdapat di dalam hati si anak.

Poin Penting

Menginterpretasikan teks dikusi adalah menafsirkan dan memberikan kesan atau pendapat teks diskusi, baik dari segi isi, maupun makna yang terkandung di dalamnya. Menginterpretasikan teks diskusi menggunakan perangkat pendukung. Perangkat pendukungnya adalah sebagai berikut.
1. Struktur teks diskusi
2. Penggunaan konjungsi perlawanan
3. Penggunaan kohesi leksikal dan gramatikal
4. Penggunaan modalitas

Identifikasi Teks Diskusi

Sebelumnya, kalian telah belajar tentang struktur teks diskusi dan ciri-ciri bahasa teks diskusi. Sudahkah kalian memahaminya? Pemahaman kedua materi dasar tersebut akan sangat berpengaruh bagi pembahasan kali ini, yaitu tentang cara mengidentifikasi kekurangan teks diskusi.

Mengidentifikasi berarti menentukan atau menetapkan suatu teks berdasarkan ciri atau tanda-tanda tertentu. Ketika mengidentifikasi kekurangan teks diskusi, hal yang perlu Kalian perhatikan adalah sebagai berikut.

Perhatikan!

  1. Kesesuaian topik dengan pembahasan teks
  2. Kesesuaian struktur teks
  3. Ketepatan ciri kebahasaan teks
  4. Ketepatan penggunaan bahasa Indonesia, seperti ejaan dan struktur kalimat

Bacalah dengan Saksama


Identifikasi Teks Diskusi “Sepeda Motor bagi Siswa SMP”

  1. Topik
    Topik yang diangkat adalah mengenai sepeda motor yang banyak digunakan oleh siswa SMP sebagaimana pembahasan yang dipaparkan dengan menyampaikan argumentasi yang mendukung dan menolak fenomena tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah judul Sepeda Motor bagi Siswa SMP.
  2. Struktur teks



  3. Ciri kebahasaan teks
    Hal yang dapat kalian sampaikan dalam ciri kebahasaan teks “Sepeda Motor bagi Siswa SMP” adalah sebagai berikut.
    a) Kalimat majemuk, antara lain
    • Para siswa tersebut melakukan hal demikian tentu saja atas izin orang tua mereka sebab tidak dipungkiri hal itu dapat mengurangi pengeluaran ongkos harian mereka dibandingkan jika menggunakan kendaraan umum.
    • Selain itu, dengan mengendarai sepeda motor, para siswa tidak perlu khawatir kesiangan ketika macet sebab jarak tempuh sepeda motor jauh lebih cepat daripada angkutan umum yang terbukti lebih lambat karena harus mencari penumpang sebanyak-banyaknya (mengetem).
    • Bahkan, tidak sedikit kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kelalaian para siswa sekolah yang membawa motor sendiri.
    b) Pilihan kata, di antaranya
    • … perlunya kebijaksanaan berbagai pihak, seperti orang tua untuk tidak memberikan izin anaknya mengendarai kendaraan bermotor sebelum mereka memiliki SIM … (kata abstrak)
    • … pemerintah agar dapat membantu meringankan ongkos kendaraan umum khusus bagi para pelajar berbagai tingkatan sehingga ekonomi masyarakat terbantu. (makna konotatif)
    c) Modalitas
    • Para siswa tersebut melakukan hal demikian tentu saja atas izin orang tua mereka sebab tidak dipungkiri hal itu dapat mengurangi pengeluaran ongkos harian mereka dibandingkan jika menggunakan kendaraan umum.
    • Selain itu, dengan mengendarai sepeda motor, para siswa tidak perlu khawatir kesiangan ketika macet sebab jarak tempuh sepeda motor jauh lebih cepat daripada angkutan umum yang terbukti lebih lambat karena harus mencari penumpang sebanyak-banyaknya (mengetem).
    • serta pemerintah agar dapat membantu meringankan ongkos kendaraan umum khusus bagi para pelajar berbagai tingkatan sehingga ekonomi masyarakat terbantu.
  4. Penggunaan bahasa

Poin Penting

Mengidentifikasi kekurangan teks diskusi perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Kesesuaian topik dengan pembahasan teks
2. Kesesuaian struktur teks
3. Ketepatan ciri kebahasaan teks
Ketepatan penggunaan bahasa Indonesia, seperti ejaan dan struktur kalimat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *