Karakteristik, Simpulan, dan Identifikasi Isi Pada Teks Berita – Pernahkah kamu membaca berita di majalah atau koran? Berita adalah informasi tentang suatu hal atau peristiwa. Membaca atau mendengarkan berita sangat mengasyikkan karena kamu bisa mengetahui kejadian di seluruh dunia meskipun tidak berada di sana.

Nah, dalam topik ini, kamu akan belajar mendengarkan berita. Harapannya, kamu bisa menarik intisari dari berita yang kamu dengar sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuanmu.
Bacalah teks berita di bawah ini dalam sekali baca! Kamu bisa juga meminta temanmu membacakannya untukmu.

Nah, bagaimana? Apakah kamu bisa menangkap inti dari berita tersebut? Inti dari berita disebut dengan pokok berita. Kita akan membahasnya lebih rinci di bawah ini.
Pokok Berita
Pokok berita merupakan fakta-fakta penting yang terdapat dalam sebuah berita. Pokok berita bisa ditemukan dengan menggunakan panduan 5W1H atau Adiksimba berikut ini.
- Apa yang terjadi? (what)
Peristiwa yang terjadi adalah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter. - Di mana peristiwa itu terjadi? (where)
Gempa bumi 7,8 skala richter terjadi di Nepal. - Kapan peristiwa itu terjadi? (when)
Gempa bumi 7,8 skala richter terjadi hari Sabtu, 25 April 2015. - Siapa yang mengalami? (who)
Gempa menimpa seluruh masyarakat Nepal, termasuk sekitar 2.000 korban jiwa. - Mengapa hal itu terjadi? (why)
Gempa terjadi karena Nepal berada di kawasan garis patahan, di mana lempengan India dan lempengan Eurasia bertabrakan 40-50 juta tahun lalu, sehingga membuat Nepal rawan gempa. - Bagaimana peristiwa itu terjadi? (how)
Gempa mengguncang dan memorak-porandakan Nepal hingga menelan hampir 2.000 korban jiwa. Kathmandu, ibu kota Nepal, porak-poranda dan lumpuh total. Demikian juga dengan rumah warga, gedung, dan bangunan bersejarah.
Poin Penting
- Berita adalah informasi tentang suatu hal atau peristiwa.
- Pokok berita merupakan fakta-fakta penting yang terdapat dalam sebuah berita.
- Pokok berita bisa ditemukan dengan menggunakan panduan 5W1H atau Adiksimba berikut.
- Apa yang terjadi? (what)
- Di mana peristiwa itu terjadi? (where)
- Kapan peristiwa itu terjadi? (when)
- Siapa yang mengalami? (who)
- Mengapa hal itu terjadi? (why)
- Bagaimana peristiwa itu terjadi? (how)
Dalam topik sebelumnya, kamu telah belajar menemukan pokok berita. Sekarang kita akan belajar menyusun simpulan dari isi berita tersebut. Mari baca kembali teks berita di bawah ini dalam sekali baca! Kamu juga bisa minta temanmu membacakannya untukmu.

Pokok Berita
Pokok berita merupakan fakta-fakta penting yang terdapat dalam sebuah berita. Pokok berita bisa ditemukan dengan menggunakan panduan 5W1H atau Adiksimba berikut ini.
- Apa yang terjadi? (what)
Peristiwa yang terjadi adalah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter. - Di mana peristiwa itu terjadi? (where)
Gempa bumi 7,8 Skala Richter terjadi di Nepal. - Kapan peristiwa itu terjadi? (when)
Gempa bumi 7,8 Skala Richter terjadi hari Sabtu, 25 April 2015. - Siapa yang mengalami? (who)
Gempa menimpa seluruh masyarakat Nepal, termasuk sekitar 2.000 korban jiwa. - Mengapa hal itu terjadi? (why)
Gempa terjadi karena Nepal berada di kawasan garis patahan, dimana lempengan India dan lempengan Eurasia bertabrakan 40-50 juta tahun lalu, sehingga membuat Nepal rawan gempa. - Bagaimana peristiwa itu terjadi? (how)
Gempa mengguncang dan memmorak-porandakan Nepal, hingga menelan hampir 2.000 korban jiwa. Kathmandu, ibu kota Nepal porak-poranda dan lumpuh total. Demikian juga dengan rumah warga, gedung, dan bangunan bersejarah.
Menyusun Simpulan
Kita dapat menyusun kembali simpulan isi berita berdasarkan pokok berita. Di dalam simpulan, kita tidak perlu menuliskan kembali seluruh isi berita, cukup bagian paling penting saja, yang bisa kamu dapatkan dari pokok berita yang sudah kamu temukan sebelumnya.
Caranya adalah dengan merangkaikan pokok-pokok berita tersebut dengan menggunakan kalimatmu sendiri menjadi kalimat yang utuh. Kamu juga bisa menambahkan kata penghubung atau penjelas agar kalimatnya lebih enak dibaca dan lebih runtut. Ingat, menulis simpulan tidak boleh merubah fakta dari berita, juga harus ditulis secara sistematis atau berurutan.
Contoh simpulan yang dapat dibuat dari berita di atas:

Poin Penting
- Dalam menulis simpulan, kita tidak perlu menuliskan kembali seluruh isi berita, melainkan cukup bagiannya yang paling penting saja (pokok berita).
- Cara menyusun simpulan adalah dengan merangkaikan pokok-pokok berita hingga menjadi kalimat yang utuh, lalu menambahkan kata penghubung atau penjelas agar kalimatnya lebih enak dibaca dan lebih runtut.
- Dalam menulis simpulan kita tidak boleh merubah fakta dari berita.
Karakteristik Kalimat Berita
Berita
Pernahkah kamu membaca berita di majalah atau koran? Berita adalah informasi tentang suatu hal atau peristiwa. Membaca atau mendengarkan berita sangat mengasyikkan karena kamu bisa mengetahui kejadian di seluruh dunia meskipun tidak berada di sana.
Nah, dalam dua topik sebelumnya, kamu telah belajar mendengarkan berita. Harapannya, kamu bisa menarik intisari dari berita yang kamu dengar sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuanmu. Sekarang, kita akan belajar menuliskan kembali berita yang telah didengar sebelumnya.
Ciri-Ciri Kalimat Berita
Coba perhatikan kalimat-kalimat yang digunakan dalam berita yang kamu baca! Rata-rata, kalimat tersebut merupakan kalimat berita. Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahu atau memaparkan suatu informasi, kejadian, atau peristiwa. Kalimat berita memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Diakhiri dengan tanda titik (.).
- Intonasi yang digunakan saat membaca kalimat berita bernada datar atau netral.
Contoh:
- Sabtu lalu, 25 April 2015, gempa besar berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang dan memorakporandakan Nepal seketika.
- Bayu senang bersepeda di waktu luang.
- SMP Mekarwangi memenangkan lomba sekolah terbersih tingkat kabupaten bulan lalu.
Perhatikan ketiga kalimat di atas. Semuanya menggunakan tanda titik (.) di akhir kalimat, bukan tanda tanya (?) atau tanda seru (!). Sekarang, cobalah baca ketiga kalimat di atas! Intonasi yang sesuai adalah yang bernada datar, seperti halnya pembaca berita di TV atau radio.
Jenis Kalimat Berita
Kalimat berita secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan Isi
- Kalimat Berita Positif
Kalimat berita positif adalah kalimat yang berisi berita atau peristiwa yang positif. Itu berarti tidak ada pengingkaran atau penyangkalan.
Contoh:
- Kebanyakan korban terperangkap di puing-puing dan reruntuhan bangunan.
- Sarah senang sekali mengamati kehidupan satwa.
- Setelah diselidiki, penyebab kebakaran di Margonda adalah arus pendek listrik.
- Kalimat Berita Negatif
Kalimat berita negatif adalah kalimat berita yang berisi berita negatif atau terdapat pengingkaran atau penyangkalan. Kalimat berita negatif ditandai dengan adanya kata-kata pengingkaran seperti tidak atau bukan.
Contoh:
- Kebanyakan korban yang terperangkap sudah tidak dapat diselamatkan.
- Sarah tidak suka bermain musik.
- Setelah diselidiki, penyebab kebakaran di Margonda bukanlah dari arus pendek listrik.
2. Berdasarkan Bentuk
- Kalimat Berita Langsung
Kalimat berita langsung adalah kalimat yang berisikan perkataan atau ucapan seseorang. Kalimat langsung ditulis dalam tanda petik (“…”).
Contoh:
- Ketua Panitia mengumumkan, “Acara halalbihalal akan diselenggarakan besok di balai desa.”
- “Subsidi BBM harus dihapuskan agar bisa disalurkan untuk pembangunan yang lain,” ujar Presiden Jokowi.
- Kalimat Berita Tidak Langsung
Kalimat berita tidak langsung merupakan kalimat berita yang isinya menceritakan kembali isi perkataan atau ucapan orang lain. Kalimat tidak langsung tidak lagi menggunakan tanda petik (“…”).
Contoh:
- Ketua panitia mengumumkan bahwa acara halalbihalal akan diselenggarakan besok di balai desa.
- Presiden Jokowi menegaskan bahwa subsidi BBM harus dihapuskan agar bisa disalurkan untuk pembangunan yang lain.
Poin Penting
1. Ciri-ciri kalimat berita:
- Berisi pemberitahuan atau memaparkan informasi.
- Diakhiri tanda titik (.).
- Intonasi bernada datar atau netral.
2. Jenis kalimat berita berdasarkan isinya:
- Kalimat Berita Positif, kalimat yang berisi berita atau peristiwa yang positif.
- Kalimat Berita Negatif, kalimat berita yang berisi berita negatif, atau terdapat pengingkaran atau penyangkalan, ditandai dengan kata-kata tidak atau bukan.
3. Jenis kalimat berita berdasarkan bentuknya:
- Kalimat Berita Langsung, kalimat yang berisikan perkataan atau ucapan seseorang dan ditulis dalam tanda petik (“…”).
- Kalimat Berita Tidak Langsung, kalimat yang isinya menceritakan kembali isi perkataan atau ucapan orang lain, tidak lagi menggunakan tanda petik (“…”).