Identifikasi Berbagai Teks Upacara dan Tanda-Tanda Intonasi – Dalam keseharian, membaca adalah salah satu kegiatan yang sering kita lakukan. Adakalanya kita membaca dengan cara tidak bersuara atau di dalam hati. Namun, terkadang kita juga membaca dengan suara nyaring. Membaca dengan suara nyaring dilakukan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah pada saat pelaksanaan upacara bendera.

Mengapa saat upacara bendera kita harus membaca nyaring? Lalu teks apakah yang harus dibaca dengan nyaring? Tujuan membaca nyaring adalah agar para peserta upacara dapat mendengarkan dan mengikuti teks yang dibacakan dengan benar. Selain itu, pembacaan teks upacara dilakukan dengan nyaring agar para peserta upacara dapat mengikutinya dengan khidmat.
Teks-teks upacara yang dibacakan dengan suara nyaring adalah teks Pancasila, UUD 1945, janji siswa, dan pembacaan doa. Teks-teks tersebut selain dibaca dengan suara yang nyaring, juga dengan intonasi dan pelafalan yang tepat. Namun demikian, meski keempatnya dibaca dengan suara nyaring, kempat teks tersebut tetap dibaca dengan cara yang berbeda. Penjelasan adalah sebagi berikut.
TEKS PANCASILA
Teks Pancasila biasanya dibacakan oleh pembina upacara dan kemudian diulangi/diikuti oleh seluruh peserta upacara. Pembacaan teks Pancasila biasanya dilakukan setiap sila. Perhatikan ilustrasi berikut agar lebih jelas!


TEKS PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Teks Pembukaan UUD 1945 biasanya dilakukan oleh salah satu petugas upacara. Berbeda dengan pembacaan teks Pancasila, pembacaan teks Pembukaan UUD 1945 tidak diulangi/diikuti oleh peserta upacara. dilakukan dengan suara lantang serta jeda dan intonasi yang tepat. Silakan simak pembacaan teks Pembukaan UUD 1945 berikut ini!
TEKS JANJI SISWA
Pembacaan janji siswa dilakukan dengan lafal yang tepat dan penuh semangat. Perhatikan pembacaan teks janji siswa berikut ini!
TEKS DOA
Pembacaan doa disampaikan dengan lafal dan jeda yang tepat, serta suara yang lambat dan penuh perasaan. Cara itu dilakukan agar peserta yang berdoa menjadi lebih khusuk. Perhatikan pembacaan teks doa berikut ini dengan saksama!
Berikut ini adalah tanda jeda dan tanda intonasi yang biasa dipakai dalam pembacaan teks perlengkapan upacara.
- Tanda // adalah berhenti lama. Biasanya pada akhir kalimat.
- Tanda / adalah berhenti sebentar
- Tanda ( / ) menyatakan intonasi naik
- Tanda ( \ ) menyatakan intonasi turun
Poin Penting
- Dalam kehidupan kita, membaca adalah salah satu kegiatan yang sering kita lakukan. Membaca dapat dilakukan dengan cara membaca dalam hati ataupun membaca nyaring. Membaca nyaring dilakukan pada saat pembacaan teks upacara bendera.
- Pada saat upacara bendera, teks-teks yang dibacakan adalah teks Pancasila, UUD 1945, janji siswa, dan doa. Keempat teks itu dibacakan dengan cara yang berbeda. Pembedanya bisa terlihat pada kualitas suara, jeda, dan intonasi.
- Dalam membaca teks-teks upacara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut.
- Penempatan jeda
- Penggunaan intonasi
- Pengucapan lafal
- Sikap percaya diri
Tanda-Tanda intonasi dengan Baik
Pada saat upacara, kamu tentu mengucapkan beberapa teks, baik secara bersama, atau pun hanya disampaikan oleh petugas. Teks-teks yang dibacakan pada saat upacara adalah teks Pancasila, UUD 1945, Janji Siswa, dan Doa. Seperti sudah dijelaskan pada topik Mengidentifikasi Berbagai Teks Upacara bahwa untuk membacakan teks-teks itu harus memperhatikan beberapa aturan sebagai berikut.
- Penempatan jeda, yakni waktu penghentian sebentar dalam sebuah kalimat atau ujaran.
- Penggunaan intonasi
- Pengucapan lafal adalah cara seseorang atau sekelompok masyarakat mengucapkan bunyi bahasa.
- Sikap tegap dan percaya diri
Nah dalam topik “Manandai Teks dengan Tanda-Tanda Intonasi” ini, kamu akan belajar menandai intonasi pada teks-teks upacara. Intonasi adalah perubahan nada saat mengucapkan ujaran. Nada yang dikeluarkan dalam sebuah ujaran ada nada tinggi-rendah suara, keras-lembut tekanan, dan cepat-lambat tempo suara. Intonasi yang kita keluarkan pada saat mengujarkan bergantung pada isi teks. Misalnya saja, teks UUD 1945 dan teks Pancasila akan memiliki intonasi yang berbeda dengan teks doa. Teks Pancasila dan UUD 1945 cenderung dibacakan lantang dengan tekanan suara yang keras¸ dan tempo cepat, sedangkan pembacaan doa dibacakan dengan suara yang lembut, tempo lambat, dan nada rendah. Teks Pancasila dan teks UUD 1945 merupakan teks yang berisi perjuangan dan visi negara Indonesia. Karena itu, teks ini diucapkan dengan semangat dan lantang, sedangkan doa berisi permohonan kepada Sang Maha Pencipta maka intonasi yang diucapkan dengan nada turun. Selain isi teks, intonasi juga ditentukan pada jenis kalimat. Pada kalimat pernyataan cenderung menggunakan intonasi turun, sedangkan pada kalimat pertanyaan intonasinya naik. Tanda-tanda intonasi itu adalah sebagai berikut.
Tanda ( / ) menyatakan intonasi naik
Tanda ( \ ) menyatakan intonasi turun
Perhatikan Contoh
Perhatikan kutipan teks UUD 1945 di bawah ini!
Perhatikan juga kutipan teks Pancasila di bawah ini!
Intonasi yang digunakan untuk membacakan teks Pancasila adalah intonasi naik. Hal ini dimaksudkan agar peserta upacara dapat menyimak dan mengikuti isi teks dengan tepat dan bersemangat.
Poin Penting
Pada saat upacara bendera, ada beberapa teks yang dibacakan, antara lain adalah teks Pancasila, teks UUD 1945, teks Janji Siswa, dan teks doa. Teks-teks tersebut dibacakan dengan cara yang berbeda, bergantung kepada isi teks. Dalam membaca teks-teks upacara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut.
- Penempatan jeda
- Penggunaan intonasi
- Pengucapan lafal
- Sikap percaya diri
Dalam teks upacara, intonasi merupakan salah satu yang penting untuk diperhatikan pada saat pembacaan. Intonasi menyangkut tinggi-rendah suara, keras-lembut tekanan, dan cepat-lambat tempo suara.